Latar Belakang Penentuan Bobot Jenis dari Minyak Atsiri Daun Sereh (Cymbopogon nardus L)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebelum Perang Dunia II, bahkan hingga sekarang, Indonesia menduduki peringkat tertinggi dalam perdagangan untuk sejumlah minyak atsiri. Indonesia merupakan penghasil sejumlah minyak atsiri seperti minyak sereh, minyak daun cengkeh, minyak kenanga, minyak akar wangi, minyak kayu cendana, minyak nilam, dan sebagainya Sastrohamidjojo, 2004. Minyak atsiri merupakan salah satu jenis minyak nabati yang multimanfaat. Karakteristik fisiknya berupa cairan kental yang dapat disimpan pada suhu ruang. Bahan baku minyak ini diperoleh dari berbagai bagian tanaman seperti daun, bunga, buah, biji, kulit biji, batang, akar, atau rimpang. Salah satu ciri utama minyak atsiri yaitu mudah menguap dan beraroma khas Rusli, 2010. Salah satu minyak atsiri yang paling banyak diminati adalah minyak sereh. Minyak sereh adalah salah satu jenis minyak atsiri yang cukup berperan bagi Indonesia. Minyak sereh banyak digunakan dalam industri, terutama sebagai pewangi sabun, losion, pestisida nabati, bahan pengkilap, aneka ragam preparasi teknis dan juga sebagai penolak nyamuk. Ekspor minyak ini hampir mendominasi seluruh ekspor minyak atsiri Indonesia, terutama di tahun 1970-an Lutony, 2002. Minyak atsiri yang dapat dijadikan suatu bahan produk adalah minyak atsiri yang memiliki mutu sesuai dengan persyaratan mutu yang berlaku. Mutu Universitas Sumatera Utara minyak atsiri merupakan faktor penentu yang sangat penting. Mutu minyak atsiri yang tinggi, stabil, dan konsisten memudahkan konsumen dalam membuat formulasi minyak atsiri tersebut dalam suatu industri pengolahan. Dengan demikian, perdagangan produk formulasi tadi akan semakin mendapat kepercayaan di pasaran. Apabila satu jenis minyak atsiri berhasil masuk ke dalam formulasi campuran parfum, kosmetik, flavor, atau untuk pemanfaatan lainnya serta telah pula mendapat sambutan dan kepercayaan di pasaran maka minyak atsiri tersebut akan terus menerus diperlukan kehadirannya Lutony,2002. Untuk itu perlu dilakukan pengujian mutu terhadap minyak atsiri sereh melalui parameter yang telah ditetapkan SNI Standar Nasional Indonesia, salah satunya yaitu pengujian bobot jenis, agar dapat diketahui kelayakannya untuk dijadikan bahan formulasi dalam pengolahan industri, karena adanya penyimpangan sedikit saja dari persyaratan mutu yang telah ditetapkan, minyak atsiri itu dianggap telah dipalsukan atau bermutu rendah.

1.2 Tujuan