Kandungan minyak Kegunaan dan Manfaat Penyulingan Minyak Sereh

sedangkan tipe yang kedua diperoleh dari Cymbopogon winterianus Jowitt,di Jawa disebut mahapengiri Sastrohamidjojo, 2004. Dilihat dari mutu minyak atsirinya, ternyata varietas mahapengiri mampu memberikan mutu dan rendeman yang lebih baik di bandingkan varietas lenabatu. Kedua varietas tersebut mudah dibedakan dengan cara mengamati pertumbuhan daunnya. Daun sereh wangi varietas mahapengiri yang berumur enam bulan akan merunduk sehingga tinggi rumpun kurang dari satu meter, sedangkan rumpun sereh wangi varietas lenabatu akan tumbuh lebih tinggi lagi karena daun-daunnya pada umur tersebut tidak merunduk. Secara umum perbedaan itu adalah varietas mahapengiri mempunyai rumpun dengan bentuk lebar dan rendah serta membutuhkan lahan yang lebih subur, sedangkan varietas lenabatu mempunyai rumpun dengan bentuk tinggi dan tegak serta dapat tumbuh pada lahan yang kurang subur Lutony,2002. Minyak sereh tipe jawa meupakan salah satu minyak atsiri yang paling penting dan merupakan sumber dari beberapa komponen yang dapat diisolasi, seperti sirtonelal, geraniol, dan sebagainya, yang dapat diubah menjadi beberapa senyawa penting yang digunakan secara luas dalam bidang parfum seperti sitronelol, hidroksi - sitronelal, mentol sintetik, ester geraniol dan sitronelol dan sebagainya. Minyak sereh tipe ceylon, lazim digunakan sebagai desinfektan, bahan pengikat dan bahan pengusir nyamuk Sastrohamidjojo, 2004.

2.3.1 Kandungan minyak

Minyak sereh asal jawa mengandung komponen sebagai berikut : Sitronelal 32 - 45, Geraniol 12 - 18, Sitronelol 11 - 15, Geranil asetat 3 - Universitas Sumatera Utara 8, Sitronelil asetat 2 - 4, Sitral, Khavikol, Eugenol, Elemol, Kadinol, Kadinen, Vanilin, Limonen, Kamfen. Minyak sereh mengandung tiga komponen utama, sitronelal, sitronelol, dan geraniol, serta senyawa ester dari geraniol dan sitronelol. Senyawa-senyawa tersebut merupakan bahan dasar yang digunakan dalam parfumpewangi dan juga produk farmasi Sastrohamidjojo, 2004.

2.3.2 Kegunaan dan Manfaat

Daun sereh wangi berkhasiat sebagai penolak nyamuk, karena minyak sereh wangi mempunyai zat kimia utama seperti sitronelal, sitronelol, geraniol yang mampu mengusir serangga. Berbagai industri telah memanfaatkan minyak sereh wangi sebagai bahan baku untuk membuat sampo, pasta gigi, losion, pestisida nabati dan juga pewangi sabun Kardinan, 2004.

2.3.3 Parameter Mutu Minyak Sereh

Beberapa parameter yang digunakan untuk mengetahui standar mutu minyak Sereh meliputi, penentuan bobot jenis, indeks bias, total geraniol, kadar sitronelal, kelarutan dalam etanol, alkohol tambahan, adanya minyak pelikan, minyak terpin Badan Standarisasi Nasional, 2006.

2.3.3.1 Bobot Jenis Minyak Sereh

Metode ini di dasarkan pada perbandingan antara berat minyak pada suhu yang di tentukan dengan berat air pada volume air yang sama dengan volume minyak pada suhu tersebut. Cara penentuan bobot jenis minyak Sereh yaitu dengan menggunakan alat piknometer. Piknometer dicuci dan dibersihkan, kemudian dibasuh berturut-turut dengan etanol dan dietil eter. Bagian dalam piknometer dan tutupnya dikeringkan dengan arus udara kering dan sisipkan Universitas Sumatera Utara tutupnya. Di diamkan piknometer di dalam lemari timbangan selama 30 menit dan ditimbang m Badan Standarisasi Nasional, 2006. Piknometer diisi dengan air suling yang telah dididihkan pada suhu 20°C. sambil menghindari adanya gelembung gelembung udara. Piknometer dicelupkan ke dalam penangas air pada suhu 20°C ± 0,2°C selama 30 menit sisipkan penutupnya kemudian dikeringkan piknometernya. Piknometer didiamkan dalam lemari timbangan selama 30 menit, kemudian ditimbang dengan isinya m1. Piknometer tersebut dikosongkan dan dicuci dengan etanol dan dietil eter. Kemudian dikeringkan dengan arus udara kering. Piknometer diisi dengan contoh minyak dan hindari adanya gelembung-gelembung udara. Piknometer dan penutupnya dimasukkan kembali dalam penangas air pada suhu 20°C ± 0,2°C selama 30 menit dan dikeringkan piknometer tersebut. Piknometer dibiarkan di dalam lemari timbangan selama 30 menit kemudian ditimbang dengan isinya m2 Badan Standarisasi Nasional, 2006.

2.3.4 Penyulingan Minyak Sereh

Sebagaimana minyak atsiri yang diproduksikan dalam skala industri kecil, maka proses pengambilan minyak sereh wangi pun biasanya dilakukan melalui proses penyulingan. Adapun rendeman rata-rata minyak sereh wangi yang bisa dihasilkan sekitar 0,6 - 1,2, tergantung jenis sereh wangi serta penanganan dan efektivitas proses penyulingan Lutony, 2002. Banyak hal penting yang perlu di perhatikan dalam peningkatan mutu minyak sereh wangi. Salah satu di antaranya adalah penanganan terhadap daun hasil panen yang akan diambil minyaknya. Daun sereh wangi hasil pemanenan Universitas Sumatera Utara sebaiknya tidak langsung diproses untuk diambil minyaknya, melainkan dikeringkan dahulu beberapa saat. Pada saat cuaca baik, pengeringan biasanya membutuhkan waktu 3 - 4 jam dan akan lebih lama jika cuaca tidak dalam keadaan terang atau musim hujan. Selama pengeringan itu, daun harus di bolak- balik untuk mencegah terjadinya fermentasi Lutony, 2002. Pengeringan daun secara cermat dalam waktu singkat akan meningkatkan mutu minyak yang dihasilkan, sedangkan pengeringan daun yang terlalu lama akan menurunkan mutu minyak. Daun sebaiknya tidak di biarkan terlalu lama terkena siraman air hujan atau sinar matahari. Proses pengambilan minyak juga hendaknya dilakukan pada saat hari panen. Misalnya, pemanenan dilakukan pukul 06.00 maka proses penyulingan dilakukan sekitar pukul 11.00 apabila keadaan cuaca baik untuk pekerjaan pengeringannya Lutony, 2002. Jika penyulingan tidak mungkin dilakukan pad hari yang sama dengan hari pemanenan, daun sebaliknya disimpan pada tempat atau ruangan yang teduh. Namun, harus pula diingat bahwa waktu pengambilan tersebut jangan terlalu lama jika menginginkan mutu dan rendeman yang lebih baik. Di dalam praktek, umumnya para pengrajin menyuling daun sereh wangi dalam keadaan kering karena selain ketel suling dapat memuat lebih banyak daun juga akan membutuhkan uap atau bahan bakar yang lebih sedikit. Selain itu, guna mempermudah proses pengeluaran minyak maka sebelumya daun perlu dipotong- potong kira-kira sepanjang 30 cm Lutony, 2002. Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI

3.1 Tempat Pengujian

Penentuan bobot jenis minyak Sereh dilakukan di Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang BPSMB Medan yang bertempat di jalan STM No.17 Medan.

3.2 Sampel

Sampel yang digunakan adalah minyak Sereh yang diproduksi oleh PT. Karimun Kencana Aromatis Medan dengan no kode : 131 SC V 20.

3.3 Alat

Alat yang digunakan pada pengujian ini adalah adalah penangas air yang dilengkapi dengan thermostat, piknometer berkapasitas 25 ml yang di lengkapi dengan termometer yang telah distandarkan dan Neraca analitik.

3.4 Bahan

Bahan yang digunakan pada pengujian ini adalah akuades dan etanol. Universitas Sumatera Utara