Inventarisasi Pengolahan Bahan Pustaka

24

B. Pengolahan Bahan Pustaka

Koleksi bahan pustaka berupa buku yang berjumlah banyak yang ada di perpustakaan tidak mungkin dibiarkan begitu saja. Harus ada pengolahan bahan pustaka, yang terdiri dari inventarisasi, klasifikasi dan katalogisasi. Hasil dari pengolahan bahan pustaka nantinya akan dinikmati oleh pengguna perpustakaan.

1. Inventarisasi

Bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah baik yang diperoleh dengan cara membeli, hadiah, tukar menukar maupun peminjaman harus dicatat dan dilaporkan di buku induk maupun perangkat komputer. Pencatatan bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan inilah yang disebut dengan inventarisasi Ibrahim Bafadal 2008: 46. Inventarisasi bahan pustakakoleksi dijelaskan oleh M. T. Sumatri 2006: 69 adalah kegiatan berupa pencatatan bahan pustaka yang masuk menjadi milik perpustakaan ke dalam buku induk inventarisasi atau perpustakaan dan diberi nomor. Inventarisasi buku ini dilakukan untuk menghitung statistik perpustakaan mengenai jumlah bahan pustaka, jumlah buku yang dipinjam, jumlah buku yang hilang dan jumlah buku sesuai dengan klasifikasinya. Kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa inventarisasi buku adalah pencatatan buku yang ada di perpustakaan ke dalam basis data. Basis data tersebut menggunakan buku induk, ataupun software perpustakaan tergantung dari pengelola perpustakaan. Setelaah dicatat kemudian buku 25 dipajang di rak buku. Sebelum dipajang buku harus diberi stempel perpustakaan. Biasanya inventarisasi dilakukan ketika buku baru datang. Langkah dalam inventarisasi dijelaskan oleh Andi Prastowo 2013: 151 yang meliputi pemeriksaan, pengecapan dan pendaftaran ke buku induk. pemeriksaan dilakukan dengan pengecekan kondisi buku, kelengkapan halaman, kualitas cetakan dan lain sebagainya. Tujuan dari pemeiksaan adalan memastikan koleksi pustaka yang datang sesuai dengan harapan dan bisa dinikmati oleh pengguna dengan baik. Pekerjaan berikutnya adalah pemberian capstempel perpsutakaan pada bahan pustaka. Pengecapan dilakukan pada halaman tertentu sebagai bukti bahwa buku tersebut adalah koleksi milik perpustakaan sekolah. Tujuan diberikan stempel perpustakaan menurut ibrahim bafadal 2008: 46 sebagai tanda pengenal dan mengetahui tanggal inventarisasi buku. Ada beberapa yang harus dilakukan saat pengecapan bahan pustaka, diantaranya adalah : 1 pengecapan bahan pustaka minimal di 3 tempat, 2 cap tidak menghalangi tulisan, dan 3 pengecapan bisa berupa informasi buku. Langkah terakhir dalam inventarisasi buku adalah pencatatan bahan koleksi ke dalam buku induk. Langkah pendataan buku koleksi ke dalam buku induk diurutkan dari yang lebih dulu datang. Komponen yang ada dalam buku induk adalah tanggal buku datang, nomor induk buku, pengarang, jdudul, penerbit, tahun terbit, asal, harga, dan keterangan buku Pawit M Yusup dan Yaya Suhendar, 2013: 37. Selain dicatat di buku induk, pencatatan bahan koleksi dilakukan dengan komputer perpustakaan. 26 Dampak dari inventarisasi menentukan klasifikasi, katalogisasi dan penomoran buku. Seketika buku selesai diinventarisasi, buku akan diberikan pelabelan nomor dan akan dipajang. Pustakawan akan tahu jumlah buku setelah melakukan inventarisasi sehingga pengawasan terhadap koleksi buku menjadi lebih mudah. Dari pencatatan buku tersebut maka diketahui jumlah bahan pustaka sehingga membantu proses klasifikasi buku dan pembuatan katalog.

2. Klasifikasi