37 Ibrahim Bafadal 2008: 117 menjelaskan bahwa penyusunan buku-buku
di perpustakaan sekolah merupakan kegiatan yang tidak kalah penting dengan kegiatan lain. Apabila buku disusun dengan baik akan mempermudah siswa
mencari buku tertentu yang dibutuhkan. Buku perpustakaan sekolah sebaiknya disusun di rak buku khusus. Jumlah rak dan kapasitas harus
menyesuaikan dengan jumlah buku. Penyusunan bahan pustaka harus sesuai dengan klasifikasi yang telah ditentukan. Untuk mempermudah pencarian
buku, seharusnya rak buku diberikan petunjuk. Fungsi dari pelabelan rak adalah menginformasikan kepada siswa tentang letak buku.
Khusus buku referensi harus terpisah dari buku lain, misalnya ensiklopedia, skripsi, tesis, atlas, dan kamus. Sebab buku referensi tidak
diperkenankan dibawa pulang. Apabila ingin dipinjam buku tersebut harus difotokopi.
6. Peran Teknologi Perpustakaan dalam Pengolahan Bahan Pustaka
Teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan oleh pustakawan untuk mempermudah pekerjaan mereka. Piranti komputer dengan
kemampuan mengolah dan menyimpan data secara akurat melebihi kemampuan manusia yang menjadi alasan pemanfaatan teknologi bagi
perpustakaan. Komputer banyak digunakan untuk jasa pelayanan dan pengolahan informasi. Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti 2010: 234-235
menjelaskan kemampuan komputer bagi perpustakaan. Banyak sekali tujuan dari penggunaan komputer bagi perpustakaan. Baik digunakan surat
menyurat, administrasi perpustakaan, dan pengolahan bahan dalam mengolah
38 informasi melalui program pengolahan data. Komputer mampu mengolah,
menyimpan, merekam dan mengeluarkan kembali sejumlah informasi yang direkam. Pelayanan perpustakaan kepada pengunjungpun semakin cepat dan
tepat. Berapapun jumlah pengunjung yang hadir di perpustakaan tidak lagi merepotkan bagi pustakawan dalam proses pelayanan. Sehingga pengunjung
perputakaan merasa nyaman dengan kemudahan berkat teknologi informatika. Kemudahan inilah yang menjadi pertimbangan penggunaan
sistem ICT bagi perpustakaan sekolah. Syihabuddin Qalyubi, dkk 2007: 365 memaparkan pengembangan
sistem komputer di perpustakaan antara lain untuk menyediakan sistem standar yang bisa dipakai bersama di antara perpustakaan yang bekerja sama
dan tugas-tugas yang diemban oleh perpustakaan pustakawan dapat diselesaikan lebih akurat, cepat, dan terkontrol. Dibutuhkan pustakawan yang
bisa mengoperasikan komputerisasi sistem layanan. Pustakawan diharapkan mampu mengoperasikannya, tetapi tidak hanya kemampuan saja yang
dibutuhkan melainkan komponen lain untuk menunjang sistem pengolahan bahan pustaka komputerisasi.
Secara khusus dalam pengolahan informasi dan sumber informasi, komputer berperan aktif dalam penggolongan atau klasifikasi buku, katalog,
dan menyimpan data. Di bagian pelayanan kepada pengguna, komputer dimanfaatkan untuk catatan data pengunjung, peminjaman, pengembalian,
dan denda. Tentu saja hanya beberapa perpustakaan yang relatif memadai saja yang telah menggunakan jasa dari perangkat komputer. Hal yang menjadi
39 pertimbangan adalah lokasi perpustakaan dan sumber daya manusia yang
mampu menggunakannya. Kemudahan
pelayanan perpustakaan
melalui sistem
teknologi informatika tidak bisa terlepas dari jasa pustakawan. Sebagai sumber daya
manusia, tidak semua pustakawan memiliki kemampuan dalam mengelola perangkat komputer menjadikan sistem pelayanan berbasis data database.
Melalui pendidikan yang ditempuh, seorang pustakawan memiliki bekal untuk menyusun sistem pelayanan yang serba otomatis dengan menggunakan
perangkat komputer dan softwarenya. Wiji Suwarno 2013: 86 mengatakan jejaring ilmu pengetahuan melalui jalur perpustakaan ini memerlukan ahli
pustakawan yang mampu menyusun atau membangun jejaring dengan metode yang setiap pengguna atau konsumen dapat keluar masuk jaringan ilmu
pengetahuan. Betapa pentingnya pustakawan bagi perpustakaan. Inilah peran dari pustakawan yang melayani kegiatan pencarian informasi ilmu
pengetahuan yang bersumber dari perpustakaan. Dalam proses pelayanan perpustakaan terdapat aktivitas dan interaksi
antara pustakawan dengan pengunjung perpustakaan. Interaksi yang terjadi yang berhubungan dengan proses pelayanan adalah sistem sirkulasi
perpustakaan. Yaitu peminjaman dan pengembalian bahan pustaka koleksi perpustakaan. Dalam skala lebih luas, interaksi tersebut terjadi tidak hanya
sekali atau dua kali. Oleh karena itu harus ada catatan data tentang interaksi tersebut. Pustakawan mempertanggungjawabkan jumlah koleksi buku, catatan
buku, catatan peminjaman, kondisi buku, dan inventarisasi buku. Keseluruhan
40 proses yang berhubungan dengan data tersebut termasuk pengelolaan
perpustakaan dengan cara database. Bambang Wahyudi 2008: 33 menjelaskan pengertian database adalah
segala sesuatu catatan data file yang diperlukan dari suatu lingkungan dibuat dan disatukan di dalam satu tempat penyimpanan data eksternal,
disebut dengan database atau sisem basis data. Sistem database akan berjalan dengan mudah dengan menggunakan bantuan komputer. C. J. Date 2004: 5
sistem basisdata pada dasarnya adalah sebuah komputerisasi sistem penyimpanan record, yaitu merupakan sebuah sistem komputerisasi yang
tujuan keseluruhannya adalah menyimpan informasi dan mengijinkan pemakai untuk mengambil kembali dan memperbarui informasi tersebut atas
permintaan. Dari kedua pendapat para ahli diatas, dapat dipersingkat databasebasis data adalah sistem untuk menyimpan informasi berbasis
komputer. Abdul Kadir 2001: 15 menyatakan database pangkalan data adalah
suatu pengorganisasian data dengan tujuan agar data dapat diakses dengan mudah. Data yang terekam dapat tersimpan dengan program pengolah data
akan tersimpan secara aman dan tahan lama daripada data yang diolah secara manual. Selanjutnya C. J. Date 2004: 17 keuntungan mengolah data dengan
menggunakan program basis data adalah: 1 ringkas, 2 kecepatan. 3 tidak membosankan, dan 4 terkini.
a. Ringkas, tidak diperlukan kemungkinan sejumlah kertas bekas.
b. Kecepatan, mesin dapat mengambil kembali dan memperbarui data jauh
lebih cepat daripada kemampuan manusia.
41 c.
Tidak membosankan, kebanyakan adanya rasa bosan dalam mempertahankan berkas secara manual telah dihilangkan.
d. Terkini, inforasi terkini tersedia atas permintaan sepanjang waktu yang
bersifat akurat. Keuntungan menggunakan basis data yang disampaikan C. J. Date diatas
sejalan dengan pengembangan sistem komputer bagi perpustakaan yang disampaikan oleh Syihabuddin Qalyubi 2007: 365, dkk. Pengelolaan
perpustakaan dengan memanfaatkan basis data akan memberikan keruntungan kepada semua pihak yang bersangkutan, terutama pustakawan
dan pengunjung perpustakaan. Proses pelayanan perpustakaan akan berjalan secara otomatis, cepat, tepat, dan akurat.
C. Kerangka berpikir
Instansi sekolah seharusnya memiliki sarana dan prasarana yang menujang pendidikan, tidak semata-mata proses belajar mengajar siswa
dengan guru yang disampaikan secara lisan di dalam kelas. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dalam menunjang pendidikan yang diwajibkan.
Keberadaan perpustakaan yang begitu vital dengan nilai dasar perpustakaan yang begitu banyak manfaatnya. Kebermanfaatan dari perpustakaan dapat
dirasakan apabila perpustakaan tersebut dimanfaatkan, perlu adanya pengelolaan dan kesadaran dari pengguna perpustakaan. perpustakaan dapat
dikatakan organisasi dalam sebuah instansi. Fungsi dan nilai kebermanfaatan tidak akan terasa apabila tidak ada pengelolaan di dalanya. Pengelolaan
perpustakaan mencangkup keseluruhan dari pengadaan perpustakaan hingga proses pelayanan perpustakaan dalam setiap harinya.