Pengertian Koperasi TINJAUAN UMUM TENTANG KOPERASI

21

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KOPERASI

A. Pengertian Koperasi

Koperasi berasal dari bahasa Latin yaitu cum yang berarti dengan, dan aperari yang berarti bekerja. Dari dua kata ini, dalam bahasa Inggris dikenal istilah co dan operation, yang dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah cooperatieve vereneging yang berarti bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kata cooperation kemudian diangkat menjadi istilah ekonomi yang dibakukan menjadi suatu bahasa ekonomi yang dikenal dengan istilah koperasi, yang berarti organisasi ekonomi dengan keanggotaan yang sifatnya sukarela. Oleh karena itu koperasi dapat didefenisikan suatu perkumpulan atau organisasi ekonomi yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota menurut peraturan yang ada dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan suatu usaha, dengan tujuan mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya Pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi mempunyai peranan penting dalam membantu masyarakat golongan menengah kebawah untuk dapat meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Universitas Sumatera Utara Dalam Undang-Undang Koperasi Nomor 12 Tahun 1967 pada Pasal 3 dinyatakan bahwa koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pada Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 bagian kesatu, dinyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Bila ditafsirkan Undang-Undang Koperasi Nomor 14 Tahun 1965 mengandung unsur-unsur politisnya dibanding unsur ekonominya, juga tampak adanya kecenderungan untuk membawa gerakan koperasi Indonesia ke salah satu aliran politik, yaitu terlihat pada kata menuju sosialisme Indonesia. Sedangkan menurut undang-undang koperasi No.12 Tahun 1976 telah dihilangkan pengaruh- pengaruh gerakan politik ke dalam gerakan koperasi Indonesia kesalah satu aliran politik dan juga undang-undang ini tidak tersurat istilah prinsip koperasi. Selanjutnya Undang-Undang Koperasi Nomor 25 Tahun 1992 dalam defenisinya tidak menyebut secara eksplisit adanya unsur sosial dalam koperasi, tetapi secara implisit tersirat dalam prinsip ekonomi dan dalam asas kekeluargaan, juga membuat prinsip koperasi yang tidak tersurat dalam undang-undang koperasi Nomor 12 Tahun 1976. Universitas Sumatera Utara Menurut Karta Sapoetra menjelaskan koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi dengan menempuh jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan diri para anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya oleh mereka. Jadi, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan dan bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. 4 Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena para anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota. Koperasi merupakan organisasi yang berbeda dengan badan usaha lainnya, seperti BUMND atau organisasi pemerintah. Koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Selain itu, dalam fungsi pencarian atau perolehan dana, koperasi berpegang pada prinsip swadaya artinya diupayakan modal berasal dari kemampuan sendiri yang ada dalam koperasi, namun apabila diperlukan dan dipandang mampu koperasi dapat mengambil dana dari luar. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan 4 G. Karta Sapoetra, A. G. Kartasapoetra, Bambang S., dan A. Setiady, Koperasi Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, hlm. 2 Universitas Sumatera Utara yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi Sisa Hasil Usaha biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota. Dalam himpunan peraturan perundang-undangan di bidang kelembagan koperasi menjelaskan bahwa ukuran koperasi dapat dilihat berdasarkan omzet per tahun volume usaha yang dimuat dalam laporan perkembangan usaha. Berdasarkan omzet ukuran koperasi diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu koperasi besar, koperasi menengah, dan koperasi kecil. a. koperasi besar mempunyai omzet volume usaha diatas 1.000.000.000 dalam 1 satu tahun. b. koperasi menengah mempunyai omzet volume usaha antara 500.000.000 sampai dengan 1.000.000.000 dalam 1 satu tahun. c. koperasi kecil mempunyai omzet volume usaha kurang dari 500.000.000 dalam 1 satu tahun.

B. Jenis-Jenis Koperasi