Aspek Proses Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rencana strategis peningkatan mutu sekolah dengan analisis Swot di SMK St. Petrus Comoro Dili Timor Leste T2 942010008 BAB IV

Ancaman lain yang muncul adalah pemanfaatan teknologi untuk hal-hal yang negatif seperti mengakses situs dewasa dan game online yang diberi bobot 0,2 dan skor 2. Selain itu faktor kemacetan lalu lintas pada jam masuk sekolah menyebabkan banyak siswa yang datang terlambat sehingga mereka akan ketinggalan pelajaran pada jam pertama dengan bobot 0,1 dan skor 2. Sehingga total bobot dikalikan skor untuk faktor ancaman adalah 2,3. Hasil skor akhir faktor peluang dikurangi faktor ancaman untuk aspek input adalah 1,6, berarti faktor peluang lebih dominan dari faktor ancaman. Sehingga sekolah bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk meminimalkan ancaman yang datang.

b. Aspek Proses

Komponen proses meliputi kemampuan guru, desain pembelajaran, metode pembelajaran, fasilitas belajar, kurikulum, media, dan evaluasi. Hasil analisis faktor kekuatan dan faktor kelemahan untuk aspek proses sampai diperoleh Matrik Internal Factors Analysis Summary IFAS dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut: 42 Tabel 4.6 Matriks IFAS Aspek Proses No. ELEMEN SWOT Bobot Skor Total Bobot x Skor KEKUATAN 1. Kualifikasi pendidikan guru baik dan ijasah sesuai pelajaran yang diampu 0,3 4 1,2 2. Guru memiliki komitmen yang tinggi untuk berubah, antusias dan mempunyai disiplin diri yang baik. 0,25 4 1 3. Mempunyai laboratorium IPA dan komputer sebagai penunjang KBM memadai 0,18 4 0,72 4. Mempunyai bahan ajar berbahasa Portugues yang khusus untuk tiap mapel 0,12 3 0,36 5. Standar penilaian untuk kenaikan kelas 6,5 lebih tinggi dibandingkan dengan pemerintah 6,0 0,1 3 0,3 6. Mempunyai konsep pendidikan yang beriman, berkarakter, akademis dan fisik 0,05 3 0,15 Total Skor 1 3,73 KELEMAHAN 1. Kemampuan guru dalam mengajar menggunakan bahasa portugues belum maksimal 0,25 3 0,75 2. Variasi penggunaan metode mengajar dan media pembelajaran belum maksimal 0,2 3 0,6 3. Ketepatan dan kedalaman tugas yang diberikan kepada anak untuk memahami materi lebih lanjut masih kurang 0,18 2 0,32 4. Variasi soal yang membuat anak berpikir kritis dan kreatif masih kurang 0,15 2 0,3 5. Penyusunan RPP tiap guru belum maksimal 0,12 2 0,24 6. Sistem analisa data masih secara manual 0,1 2 0,2 Total Skor 1 2,41 Total Skor Akhir Kekuatan – Kelemahan 1.32 Sumber : Hasil Focus Group Discussion, 2011 Faktor kekuatan yang paling berpengaruh pada aspek proses yaitu kualifikasi pendidikan guru yang baik dengan ijasah sesuai pelajaran yang diampu dengan bobot 0,3 dan skor 4. Hal ini ditunjang dengan komitmen 43 guru yang tinggi untuk berubah, antusias dan mempunyai disiplin diri yang baik dengan bobot 0,25 dan skor 4. Guru mempunyai minat dan motivasi untuk mengembangkan diri dengan mengikuti kursus komputer dan internet, kursus bahasa Portugues, serta melanjutkan studi kejenjang pendidikan yang lebih tinggi akan semakin meningkatkan kualitas dan kemampuan guru tersebut. Kualitas guru ini ditunjang dengan sekolah juga memiliki laboratorium IPA dan komputer sebagai penunjang KBM, bahkan fasilitas lab IPA ini sering disewa oleh perguruan tinggi yang lain untuk praktek dan penelitian mahasiswanya yang diberi bobot 0,18 dan skor 4. Kekuatan yang lain yaitu sekolah mempunyai bahan ajar berbahasa Portugues yang khusus untuk tiap mata pelajaran, dan bahan ajar ini sering menjadi contoh untuk sekolah lain sehingga diberi bobot 0,12 dan skor 3. Sekolah juga mempunyai standar penilaian untuk kenaikan kelas 6,5 yang mana standar ini lebih tinggi dibandingkan dengan standar yang ditetapkan pemerintah 6,0 hal ini sengaja dilakukan oleh sekolah untuk membuat siswa semakin terpacu untuk berprestasi, dan pada saat Ujian Akhir Nasioan UAN yang mana soal dan standar kelulusan dibuat oleh pemerintah, siswa tidak mengalami kesulitan, item ini diberi bobot 0,1 dan skor 3. Kekuatan terakhir yaitu guru diharapkan bisa membina siswa dengan konsep pendidikan yang holistik meliputi iman, karakter, akademis dan fisik karena sekolah mempunyai prinsip tidak saja mendidik siswa 44 sebagai seorang yang intelek tetapi juga sebagai orang yang bermoral dengan bobot 0,05 dan skor 3. Sehingga total bobot dikalikan skor untuk faktor kekuatan adalah 3,73. Adapun kelemahan yang dimiliki sekolah dalam aspek proses seperti kemampuan guru dalam mengajar menggunakan bahasa Portugues belum maksimal yang diberi bobot 0,25 dan skor 3, faktor ini bisa mempengaruhi guru dalam mengelola PBM yaitu variasi penggunaan metode dan media pembelajaranpun menjadi belum maksimal sehingga diberi bobot 0,2 dan skor 3. Selain itu ketepatan dan kedalaman tugas yang diberikan kepada anak untuk memahami materi lebih lanjut masih kurang yang diberi bobot 0,18 dan skor 2. Hal ini perlu diperbaiki karena tugas penting bagi siswa sebab dengan mengerjakan tugas-tugas yang ada mereka bisa lebih memperdalam materi yang didapat disekolah dan sebagai bahan untuk latihan dirumah. Selain itu variasi soal yang membuat anak berpikir kritis dan kreatif masih kurang dengan bobot 0,15 dan skor 2. Walaupun setiap ujian cawu soal yang diberikan harus dalam bentuk essay, namun ada beberapa guru yang memberikan soal-soal yang belum semuanya mengasah kemampuan berpikir kritis siswa. Kurang maksimalnya guru dalam membuat RPP juga bisa menjadi faktor kelemahan karena dengan RPP yang baik guru bisa menerapkan langkah-langkah yang ada dalam PBM sehingga berjalan lebih teratur dan tepat pada sasaran sehingga diberi bobot 0,12 dan skor 2. Kelemahan terakhir yaitu sistem analisa data masih secara manual diberi bobot 0,1 dan skor 2. Semua 45 aktifitas disekolah masih dijalankan secara manual sehingga perlu dirubah dalam sistem komputerisasi sehingga mempermudah dalam kegiatan. Total bobot dikalikan skor untuk faktor kelemahan yaitu 2,41. Hasil akhir total bobot dikalikan skor faktor kekuatan dikurangi faktor kelemahan adalah 1,32. Dari kedua faktor yang mempengaruhi aspek proses SMAK St. Petrus tersebut ternyata faktor kekuatan menjadi faktor yang lebih dominan daripada faktor kelemahan. Kelemahan-kelemahan yang ada bisa diatasi dengan mengoptimalkan kekuatan yang lebih dominan Hasil analisis faktor peluang dan ancaman aspek Proses dapat dilihat dalam Matriks Eksternal Factors Analysis Summary EFAS pada tabel 4.7 sebagai berikut: 46 Tabel 4.7 Matriks EFAS Aspek Proses No. ELEMEN SWOT Bobot Skor Total Bobot x skor PELUANG 1. Semakin banyak media pembelajaran yang bisa diakses 0,3 4 1,2 2. Banyak pelatihan yang bagus dan inovatif untuk pengembangan diri guru 0,26 4 1,04 3. Pemerintah menfasilitasi kursus bahasa Portugues untuk semua guru. 0,2 4 0,8 4. Beberapa universitas berminat bekerja sama dalam bidang sains 0,14 4 0,56 5. Ada kebutuhan orang tua akan pendidikan kristiani yang baik. 0,1 3 0,3 Total Skor 1 3,9 ANCAMAN 1. Semakin tingginya persaingan positif antar sekolah 0,3 2 0,6 2. Kesempatan sekolah lain negeri mendapatkan dana dari pemerintah lebih terbuka 0,27 2 0,54 3. Pemerintah memindahkan guru- guru dengan status PNS dan kontrak kesekolah lain 0,2 2 0,4 4. Kurikulum yang dibuat pemerintah sering mengalami perubahan 0,13 1 0,13 5. Orang tua kurang kooperatif dengan guru 0,1 1 0,1 Total Skor 1 1,77 Total Skor Akhir Peluang – Ancaman 2,13 Sumber : Hasil Focus Group Discussion, 2011 Untuk aspek peluang, semakin banyak media pembelajaran yang bisa diakses merupakan salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan oleh guru untuk meningkatkan pengetahuannya dengan bobot 0,3 dan skor 4. Selain itu guru juga bisa mengikuti pelatihan yang bagus dan inovatif untuk pengembangan dirinya 47 seperti latihan kepemimpinan, pengelolaan laboratorium, juga latihan-latihan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti internet dan penggunaan media dalam pembelajaran diberi bobot 0,26 dan skor 4. Hal ini didukung oleh pemerintah yang menfasilitasi kursus bahasa Portugues untuk semua guru dengan bobot 0,2 dan skor 4. Selain itu beberapa universitas berminat bekerja sama dalam bidang sains karena sekolah mempunyai fasilitas laboratorium IPA yang baik dengan bobot 0,14 dan skor 4. Hal ini bisa mendorong dibentuknya Kelompok Ilmiah Remaja KIR sehingga siswa lebih di asah kemampuannya. Sebagai sekolah Katolik sekolah juga bisa menangkap peluang adanya kebutuhan orang tua terhadap pendidikan Kristiani yang baik. Karena orang tua mengharapkan anaknya kelak tidak saja mempunyai ilmu pengetahuan yang baik tapi juga menjadi anak yang bermoral yang diberi bobot 0,1 dan skor 3. Total bobot dikalikan skor untuk faktor peluang adalah 3,9. Untuk faktor ancaman yang paling berpengaruh datang dari semakin tingginya persaingan positif antar sekolah yang diberi bobot 0,3 dan skor 2 ini mendorong SMAK St. Petrus untuk lebih giat lagi untuk meningkatkan kualitasnya. Apalagi kesempatan sekolah lain dalam hal ini sekolah negeri untuk mendapatkan dana dari pemerintah lebih terbuka dengan bobot 0,27 dan skor 2. Selain itu ancaman juga datang dari pemerintah jika memindahkan guru-guru dengan status PNS dan kontrak kesekolah lain juga bisa menimbulkan kesulitan 48 bagi sekolah, karena hampir sebagian besar guru di SMAK St. Petrus adalah PNS dan guru kontrak dari pemerintah sehingga diberi bobot 0,2 dan skor 2. Selain itu Kurikulum yang dibuat pemerintah sering mengalami perubahan bersamaan dengan pergantian partai yang berkuasa dalam pemerintahan dengan bobot 0,13 dan skor 1. Usaha sekolah untuk meningkatkan mutu juga perlu mendapat dukungan dari orang tua, karena jika orang tua kurang kooperatif dengan guru dalam mendidik anak maka semua kesalahan yang dilakukan anak maupun kegagalan anak akan dilimpahkan kepada sekolah sehingga diberi bobot 0,1 dan skor 1. Total bobot dikalikan skor untuk faktor ancaman adalah 1,77 maka total skor akhir faktor peluang dikurangi faktor ancaman adalah 2,13. Dari hasil analisis faktor eksternal tersebut diketahui bahwa SMAK St. Petrus mempunyai banyak peluang yang masih bisa dimanfaatkan. Memang ada beberapa hal yang menjadi ancaman dalam aspek proses yang perlu mendapat perhatian, tetapi faktor peluang masih lebih dominan. c. Aspek Output Komponen output meliputi prestasi siswa dan pasca kelulusan. Hasil analisis faktor kekuatan dan kelemahan aspek Output yang diperoleh melalui FGD dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini. Tahap selanjutnya diberi bobot dan penilaian, serta dilakukan perhitungan skor akhirnya, dan diperoleh Matrik Internal Factors Analysis Summary IFAS sebagai berikut: 49 Tabel 4.8 Matriks IFAS Aspek Output No. ELEMEN SWOT Bobot Skor Total Bobot x Skor KEKUATAN 1. Banyak lulusan SMUK St. Petrus mendapat beasiswa pemerintah untuk sekolah di luar negeri. 0,4 4 1,6 2. Prosentase kelulusan dan nilai rata- rata UAN tinggi 0,3 4 1,2 3. Mempunyai prestasi akademik dan non akademik sampai tingkat nasional 0,2 4 0,8 4. Mempunyai organisasi alumni yang selalu berpartisipasi dalam kegiatan- kegiatan disekolah 0,1 3 0,3 Total Skor 1 3,9 KELEMAHAN 1. Kurangnya waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler 0,4 2 0,8 2. Output yang dihasilkan berprestasi tapi tidak disiapkan untuk terjun kedunia kerja 0,3 2 0,6 3. Beberapa lulusan tidak lanjut ke perguruan tinggi karena faktor ekonomi 0,2 2 0,4 4. Sekolah tidak mempunyai data output yang lanjut ke perguruan tinggi maupun yang langsung bekerja 0,1 1 0,1 Total Skor 1 1,9 Total Skor Akhir Kekuatan – Kelemahan 2 Sumber : Hasil Focus Group Discussion, 2011 Untuk aspek output, kekuatan berasal dari banyaknya lulusan SMAK St. Petrus yang mendapat beasiswa pemerintah untuk sekolah di luar negeri yang diberi bobot 0,4 dan skor 4. Pemberian beasiswa ini melalui proses tes administrasi nilai yang baik, tes tertulis, sampai tes wawancara. Faktor ini didukung oleh prosentase kelulusan dan nilai rata-rata UAN yang tinggi dengan bobot 0,3 dan skor 4. Kekuatan berikut yaitu sekolah mempunyai prestasi akademik dan non akademik 50 sampai tingkat nasional. Prestasi-prestasi ini dapat dijadikan sebagai ajang promosi sekolah, karena dengan banyaknya prestasi orang semakin mengenal sekolah dan tertarik untuk mendaftarkan anaknya kesekolah yang mempunyai banyak prestasi sehingga diberi bobot 0,2 dan skor 4. Sekolah juga mempunyai organisasi alumni yang selalu berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan disekolah diberi bobot 0,2 dan skor 4. Total akhir bobot dikalikan skor untuk faktor kekuatan adalah 3,9. Selain kekuatan, sekolah juga mempunyai kelemahan dalam aspek output dan yang paling berpengaruh adalah kurangnya waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler, hal ini menyebabkan ada siswa yang berpotensi tetapi tidak bisa menyalurkan bakatnya karena waktu yang kurang yang diberi bobot 0,4 dan skor 2. Sekolah juga tidak mempunyai data output yang lanjut ke perguruan tinggi maupun yang langsung bekerja. Hal ini diketahui dari tidak adanya data atau dokumentasi yang menunjukkan keadaan alumni sampai dengan saat ini dengan bobot 0,3 dan skor 2. Selain itu faktor output yang dihasilkan berprestasi tetapi tidak disiapkan untuk terjun kedunia kerja, padahal beberapa lulusan tidak lanjut keperguruan tinggi karena faktor ekonomi yang diberi bobot 0,1 dan skor 1. Total akhir bobot dikalikan skor untuk faktor kelemahan pada aspek output adalah 1,9, sehingga total skor akhir IFAS untuk aspek output adalah 2. Dari kedua faktor yang mempengaruhi output SMAK St. Petrus tersebut ternyata faktor kekuatan menjadi faktor yang lebih dominan daripada faktor kelemahan. 51 Kelemahan-kelemahan yang ada bisa diatasi dengan mengoptimalkan kekuatan yang lebih dominan itu Hasil analisis faktor peluang dan ancaman aspek output dapat dilihat pada tabel 4.9. selanjutnya faktor- faktor tersebut diberi bobot dan skor, serta dilakukan perhitungan skor akhirnya, dan diperoleh Matriks Eksternal Factors Analysis Summary EFAS sebagai berikut: Tabel 4.9 Matriks EFAS Aspek Output No. ELEMEN SWOT Bobot Skor Total Bobot x Skor PELUANG 1. Bebas tes masuk dari PTN untuk siswa yang mempunyai NEM tinggi 0,4 4 1,6 2. Adanya kerjasama yang baik dengan orang tua siswa maupun alumni 0,3 4 1,2 3. Kepercayaan masyarakat terhadap sekolah semakin tinggi 0,2 3 0,6 4. Adanya kesadaran dari orang tua untuk mendidik anak bermental Kristiani yang baik 0,1 3 0,3 Total Skor 1 3,7 ANCAMAN 1. Orang tua melihat keberhasilan anak dari sisi hasil nilai bukan dari proses 0,4 2 0,8 2. Ambisi orang tua yang tidak realistik kepada anak 0,3 2 0,6 3. PT tidak siap untuk menampung lulusan yang berprestasi tetapi kurang mampu ekonominya 0,2 1 0,2 4. Semakin banyak tuntutan dari masyarakat terhadap output yang dihasilkan 0,1 1 0,1 Total Skor 1 1,7 Total Skor Akhir Peluang – Ancaman 2 Sumber : Hasil Focus Group Discussion, 2011 52 Salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan sekolah yaitu bebas tes masuk dari Perguruan Tinggi Negeri PTN untuk siswa yang mempunyai NEM tinggi, dengan ini siswa yang berprestasi tetapi mempunyai kemampuan ekonomi yang rendah bisa melanjutkan sekolahnya sehingga diberi bobot 0,4 dan skor 4. Peluang berikut yaitu adanya kerjasama yang baik dengan orang tua siswa maupun alumni. Peran serta orang tua ini bisa mendukung program-program yang diselenggarakan oleh sekolah dengan bobot 0,3 dan skor 4. Hal ini didukung juga dengan adanya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah yang semakin tinggi yang diberi bobot 0,2 dan skor 3 serta adanya kesadaran dari orang tua untuk mendidik anak bermental Kristiani yang baik dengan bobot 0,1 dan skor 3. Adanya kepercayaan ini membuat sekolah bisa terus menjalin kerjasama yang baik dengan orang tua alumni. Total akhir bobot dikalikan skor untuk faktor peluang aspek output adalah 3,7. Untuk aspek output faktor yang sangat mengancam yaitu orang tua melihat keberhasilan anak dari sisi hasil atau nilai bukan dari proses dengan bobot 0,4 dan skor 2, oleh karena itu orang tua sering memiliki ambisi yang tidak realistik kepada anak sehingga diberi bobot 0,3 dan skor 2. Ancaman berikut perguruan tinggi tidak siap untuk menampung lulusan yang berprestasi tetapi kurang mampu secara ekonomi, diakibatkan kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perguruan tinggi yang diberi bobot 0,2 dan skor 1. Ancaman terakhir semakin banyak tuntutan dari masyarakat terhadap output yang dihasilkan. Masyarakat mempunyai harapan sekolah bisa menghasilkan output 53 yang mandiri, jujur, tagwa kepada Tuhan, bertanggungjawab, disiplin, bekerja keras dan nilai-nilai positif lainnya yang diberi bobot 0,1 dan skor 1. Total bobot dikali skor untuk faktor ancaman adalah 1,7 maka total skor akhir faktor peluang dikurangi faktor ancaman adalah 2. Dari hasil analisis faktor eksternal tersebut diketahui bahwa SMAK St. Petrus mempunyai banyak peluang yang masih bisa dimanfaatkan. Memang ada beberapa hal yang menjadi ancaman dalam aspek proses yang perlu mendapat perhatian, tetapi sekolah bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi ancaman-ancaman yang muncul. 4.2.2 Rencana Strategis

a. Rencana Strategis Peningkatan Mutu Aspek Input

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Berdasarkan Analisis Swot di SMP Negeri 1 Bawen Kabupaten Semarang T2 942012049 BAB IV

0 0 53

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Problematika Pembentukan Institusi Kepolisian Nasional Timor Leste T2 322011008 BAB IV

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adaptasi Budaya Para Ekspatriat di Timor Leste T2 912010015 BAB IV

0 1 52

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelatihan Menggunakan Kerangka Kirkpatrick (Study Terhadap Instituto Profissional De Canossa Dili, Timor Leste T2 912011904 BAB IV

0 2 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rencana strategis peningkatan mutu sekolah dengan analisis Swot di SMK St. Petrus Comoro Dili Timor Leste

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rencana strategis peningkatan mutu sekolah dengan analisis Swot di SMK St. Petrus Comoro Dili Timor Leste T2 942010008 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rencana strategis peningkatan mutu sekolah dengan analisis Swot di SMK St. Petrus Comoro Dili Timor Leste T2 942010008 BAB II

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rencana strategis peningkatan mutu sekolah dengan analisis Swot di SMK St. Petrus Comoro Dili Timor Leste T2 942010008 BAB V

0 0 3

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tolok Ukur Membela Democratic Legality Tugas Polisi Timor Leste T2 BAB IV

0 0 6

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu dan Citra (Image) Sekolah T2 BAB IV

0 1 70