Ancaman lain yang muncul adalah pemanfaatan teknologi untuk hal-hal yang negatif seperti mengakses
situs dewasa dan game online yang diberi bobot 0,2 dan skor 2. Selain itu faktor kemacetan lalu lintas pada jam
masuk sekolah menyebabkan banyak siswa yang datang terlambat sehingga mereka akan ketinggalan pelajaran
pada jam pertama dengan bobot 0,1 dan skor 2. Sehingga total bobot dikalikan skor untuk faktor
ancaman adalah 2,3. Hasil skor akhir faktor peluang dikurangi faktor
ancaman untuk aspek input adalah 1,6, berarti faktor peluang lebih dominan dari faktor ancaman. Sehingga
sekolah bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk meminimalkan ancaman yang datang.
b. Aspek Proses
Komponen proses meliputi kemampuan guru, desain pembelajaran, metode pembelajaran, fasilitas
belajar, kurikulum, media, dan evaluasi. Hasil analisis faktor kekuatan dan faktor kelemahan untuk aspek
proses sampai diperoleh Matrik Internal Factors Analysis Summary IFAS dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:
42
Tabel 4.6 Matriks IFAS Aspek Proses
No. ELEMEN SWOT Bobot
Skor Total
Bobot x Skor KEKUATAN
1. Kualifikasi pendidikan guru baik dan
ijasah sesuai pelajaran yang diampu 0,3 4
1,2 2.
Guru memiliki komitmen yang tinggi untuk berubah, antusias dan
mempunyai disiplin diri yang baik. 0,25 4
1 3.
Mempunyai laboratorium IPA dan komputer sebagai penunjang KBM
memadai 0,18 4
0,72 4.
Mempunyai bahan ajar berbahasa Portugues yang khusus untuk tiap
mapel 0,12 3
0,36 5.
Standar penilaian untuk kenaikan kelas 6,5 lebih tinggi dibandingkan dengan
pemerintah 6,0 0,1 3
0,3 6.
Mempunyai konsep pendidikan yang beriman, berkarakter, akademis dan
fisik 0,05 3
0,15
Total Skor 1
3,73 KELEMAHAN
1. Kemampuan guru dalam mengajar
menggunakan bahasa portugues belum maksimal
0,25 3 0,75
2. Variasi penggunaan metode mengajar
dan media pembelajaran belum maksimal
0,2 3 0,6
3. Ketepatan dan kedalaman tugas yang
diberikan kepada anak untuk memahami materi lebih lanjut masih
kurang 0,18 2
0,32 4.
Variasi soal yang membuat anak berpikir kritis dan kreatif masih kurang
0,15 2 0,3
5. Penyusunan RPP tiap guru belum
maksimal 0,12 2
0,24 6.
Sistem analisa data masih secara manual
0,1 2 0,2
Total Skor 1
2,41 Total Skor Akhir
Kekuatan – Kelemahan
1.32
Sumber : Hasil Focus Group Discussion, 2011 Faktor kekuatan yang paling berpengaruh pada
aspek proses yaitu kualifikasi pendidikan guru yang baik dengan ijasah sesuai pelajaran yang diampu dengan
bobot 0,3 dan skor 4. Hal ini ditunjang dengan komitmen
43
guru yang tinggi untuk berubah, antusias dan mempunyai disiplin diri yang baik dengan bobot 0,25
dan skor 4. Guru mempunyai minat dan motivasi untuk mengembangkan diri dengan mengikuti kursus
komputer dan internet, kursus bahasa Portugues, serta melanjutkan studi kejenjang pendidikan yang lebih tinggi
akan semakin meningkatkan kualitas dan kemampuan guru tersebut.
Kualitas guru ini ditunjang dengan sekolah juga memiliki laboratorium IPA dan komputer sebagai
penunjang KBM, bahkan fasilitas lab IPA ini sering disewa oleh perguruan tinggi yang lain untuk praktek
dan penelitian mahasiswanya yang diberi bobot 0,18 dan skor 4.
Kekuatan yang lain yaitu sekolah mempunyai bahan ajar berbahasa Portugues yang khusus untuk tiap
mata pelajaran, dan bahan ajar ini sering menjadi contoh untuk sekolah lain sehingga diberi bobot 0,12 dan skor
3. Sekolah juga mempunyai standar penilaian untuk kenaikan kelas 6,5 yang mana standar ini lebih tinggi
dibandingkan dengan standar yang ditetapkan pemerintah 6,0 hal ini sengaja dilakukan oleh sekolah
untuk membuat siswa semakin terpacu untuk berprestasi, dan pada saat Ujian Akhir Nasioan UAN
yang mana soal dan standar kelulusan dibuat oleh pemerintah, siswa tidak mengalami kesulitan, item ini
diberi bobot 0,1 dan skor 3. Kekuatan terakhir yaitu guru diharapkan bisa
membina siswa dengan konsep pendidikan yang holistik meliputi iman, karakter, akademis dan fisik karena
sekolah mempunyai prinsip tidak saja mendidik siswa
44
sebagai seorang yang intelek tetapi juga sebagai orang yang bermoral dengan bobot 0,05 dan skor 3. Sehingga
total bobot dikalikan skor untuk faktor kekuatan adalah
3,73.
Adapun kelemahan yang dimiliki sekolah dalam aspek proses seperti kemampuan guru dalam mengajar
menggunakan bahasa Portugues belum maksimal yang diberi bobot 0,25 dan skor 3, faktor ini bisa
mempengaruhi guru dalam mengelola PBM yaitu variasi penggunaan metode dan media pembelajaranpun menjadi
belum maksimal sehingga diberi bobot 0,2 dan skor 3. Selain itu ketepatan dan kedalaman tugas yang diberikan
kepada anak untuk memahami materi lebih lanjut masih kurang yang diberi bobot 0,18 dan skor 2. Hal ini perlu
diperbaiki karena tugas penting bagi siswa sebab dengan mengerjakan tugas-tugas yang ada mereka bisa lebih
memperdalam materi yang didapat disekolah dan sebagai bahan untuk latihan dirumah.
Selain itu variasi soal yang membuat anak berpikir kritis dan kreatif masih kurang dengan bobot 0,15 dan
skor 2. Walaupun setiap ujian cawu soal yang diberikan harus dalam bentuk essay, namun ada beberapa guru
yang memberikan soal-soal yang belum semuanya mengasah kemampuan berpikir kritis siswa. Kurang
maksimalnya guru dalam membuat RPP juga bisa menjadi faktor kelemahan karena dengan RPP yang baik
guru bisa menerapkan langkah-langkah yang ada dalam PBM sehingga berjalan lebih teratur dan tepat pada
sasaran sehingga diberi bobot 0,12 dan skor 2. Kelemahan terakhir yaitu sistem analisa data masih
secara manual diberi bobot 0,1 dan skor 2. Semua
45
aktifitas disekolah masih dijalankan secara manual sehingga perlu dirubah dalam sistem komputerisasi
sehingga mempermudah dalam kegiatan. Total bobot
dikalikan skor untuk faktor kelemahan yaitu 2,41.
Hasil akhir total bobot dikalikan skor faktor
kekuatan dikurangi faktor kelemahan adalah 1,32. Dari
kedua faktor yang mempengaruhi aspek proses SMAK St. Petrus tersebut ternyata faktor kekuatan menjadi faktor
yang lebih dominan daripada faktor kelemahan. Kelemahan-kelemahan yang ada bisa diatasi dengan
mengoptimalkan kekuatan yang lebih dominan Hasil analisis faktor peluang dan ancaman aspek
Proses dapat dilihat dalam Matriks Eksternal Factors Analysis Summary EFAS pada tabel 4.7 sebagai berikut:
46
Tabel 4.7 Matriks EFAS Aspek Proses
No. ELEMEN SWOT
Bobot Skor
Total Bobot x skor
PELUANG
1. Semakin banyak media
pembelajaran yang bisa diakses 0,3 4
1,2 2.
Banyak pelatihan yang bagus dan inovatif untuk
pengembangan diri guru 0,26 4
1,04 3.
Pemerintah menfasilitasi kursus bahasa Portugues untuk semua
guru. 0,2 4
0,8 4.
Beberapa universitas berminat bekerja sama dalam bidang
sains 0,14 4
0,56 5.
Ada kebutuhan orang tua akan pendidikan kristiani yang baik.
0,1 3 0,3
Total Skor 1
3,9 ANCAMAN
1. Semakin tingginya persaingan
positif antar sekolah 0,3 2
0,6 2.
Kesempatan sekolah lain negeri mendapatkan dana dari
pemerintah lebih terbuka 0,27 2
0,54 3.
Pemerintah memindahkan guru- guru dengan status PNS dan
kontrak kesekolah lain 0,2 2
0,4 4.
Kurikulum yang dibuat pemerintah sering mengalami
perubahan 0,13 1
0,13 5.
Orang tua kurang kooperatif dengan guru
0,1 1 0,1
Total Skor 1
1,77 Total Skor Akhir
Peluang – Ancaman 2,13
Sumber : Hasil Focus Group Discussion, 2011 Untuk aspek peluang, semakin banyak media
pembelajaran yang bisa diakses merupakan salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan oleh guru untuk
meningkatkan pengetahuannya dengan bobot 0,3 dan skor 4. Selain itu guru juga bisa mengikuti pelatihan
yang bagus dan inovatif untuk pengembangan dirinya
47
seperti latihan kepemimpinan, pengelolaan laboratorium, juga latihan-latihan yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi seperti internet dan penggunaan media dalam pembelajaran diberi bobot 0,26
dan skor 4. Hal ini didukung oleh pemerintah yang menfasilitasi kursus bahasa Portugues untuk semua
guru dengan bobot 0,2 dan skor 4. Selain itu beberapa universitas berminat bekerja
sama dalam bidang sains karena sekolah mempunyai fasilitas laboratorium IPA yang baik dengan bobot 0,14
dan skor 4. Hal ini bisa mendorong dibentuknya Kelompok Ilmiah Remaja KIR sehingga siswa lebih di
asah kemampuannya. Sebagai sekolah Katolik sekolah juga bisa menangkap peluang adanya kebutuhan orang
tua terhadap pendidikan Kristiani yang baik. Karena orang tua mengharapkan anaknya kelak tidak saja
mempunyai ilmu pengetahuan yang baik tapi juga menjadi anak yang bermoral yang diberi bobot 0,1 dan
skor 3. Total bobot dikalikan skor untuk faktor peluang
adalah 3,9.
Untuk faktor ancaman yang paling berpengaruh datang dari semakin tingginya persaingan positif antar
sekolah yang diberi bobot 0,3 dan skor 2 ini mendorong SMAK St. Petrus untuk lebih giat lagi untuk
meningkatkan kualitasnya. Apalagi kesempatan sekolah lain dalam hal ini sekolah negeri untuk mendapatkan
dana dari pemerintah lebih terbuka dengan bobot 0,27 dan skor 2.
Selain itu ancaman juga datang dari pemerintah jika memindahkan guru-guru dengan status PNS dan
kontrak kesekolah lain juga bisa menimbulkan kesulitan
48
bagi sekolah, karena hampir sebagian besar guru di SMAK St. Petrus adalah PNS dan guru kontrak dari
pemerintah sehingga diberi bobot 0,2 dan skor 2. Selain itu Kurikulum yang dibuat pemerintah sering mengalami
perubahan bersamaan dengan pergantian partai yang berkuasa dalam pemerintahan dengan bobot 0,13 dan
skor 1. Usaha sekolah untuk meningkatkan mutu juga perlu mendapat dukungan dari orang tua, karena jika
orang tua kurang kooperatif dengan guru dalam mendidik anak maka semua kesalahan yang dilakukan
anak maupun kegagalan anak akan dilimpahkan kepada sekolah sehingga diberi bobot 0,1 dan skor 1. Total bobot
dikalikan skor untuk faktor ancaman adalah 1,77 maka
total skor akhir faktor peluang dikurangi faktor ancaman
adalah 2,13.
Dari hasil analisis faktor eksternal tersebut diketahui bahwa SMAK St. Petrus mempunyai banyak
peluang yang masih bisa dimanfaatkan. Memang ada beberapa hal yang menjadi ancaman dalam aspek proses
yang perlu mendapat perhatian, tetapi faktor peluang
masih lebih dominan. c.
Aspek Output
Komponen output meliputi prestasi siswa dan pasca kelulusan. Hasil analisis faktor kekuatan dan kelemahan
aspek Output yang diperoleh melalui FGD dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini. Tahap selanjutnya diberi
bobot dan penilaian, serta dilakukan perhitungan skor akhirnya, dan diperoleh Matrik Internal Factors Analysis
Summary IFAS sebagai berikut:
49
Tabel 4.8 Matriks IFAS Aspek Output
No. ELEMEN SWOT Bobot
Skor Total
Bobot x Skor KEKUATAN
1. Banyak lulusan SMUK St. Petrus
mendapat beasiswa pemerintah untuk sekolah di luar negeri.
0,4 4 1,6
2. Prosentase kelulusan dan nilai rata-
rata UAN tinggi 0,3 4
1,2 3.
Mempunyai prestasi akademik dan non akademik sampai tingkat nasional
0,2 4 0,8
4. Mempunyai organisasi alumni yang
selalu berpartisipasi dalam kegiatan- kegiatan disekolah
0,1 3 0,3
Total Skor 1
3,9 KELEMAHAN
1. Kurangnya waktu untuk kegiatan
ekstrakurikuler 0,4 2
0,8 2.
Output yang dihasilkan berprestasi tapi tidak disiapkan untuk terjun
kedunia kerja 0,3 2
0,6 3.
Beberapa lulusan tidak lanjut ke perguruan tinggi karena faktor
ekonomi 0,2 2
0,4 4.
Sekolah tidak mempunyai data output yang lanjut ke perguruan tinggi
maupun yang langsung bekerja 0,1 1
0,1
Total Skor 1
1,9 Total Skor Akhir
Kekuatan – Kelemahan 2
Sumber : Hasil Focus Group Discussion, 2011 Untuk aspek output, kekuatan berasal dari
banyaknya lulusan SMAK St. Petrus yang mendapat beasiswa pemerintah untuk sekolah di luar negeri yang
diberi bobot 0,4 dan skor 4. Pemberian beasiswa ini melalui proses tes administrasi nilai yang baik, tes
tertulis, sampai tes wawancara. Faktor ini didukung oleh prosentase kelulusan dan nilai rata-rata UAN yang tinggi
dengan bobot 0,3 dan skor 4. Kekuatan berikut yaitu sekolah mempunyai prestasi akademik dan non akademik
50
sampai tingkat nasional. Prestasi-prestasi ini dapat dijadikan sebagai ajang promosi sekolah, karena dengan
banyaknya prestasi orang semakin mengenal sekolah dan tertarik untuk mendaftarkan anaknya kesekolah yang
mempunyai banyak prestasi sehingga diberi bobot 0,2 dan skor 4. Sekolah juga mempunyai organisasi alumni yang
selalu berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan disekolah diberi bobot 0,2 dan skor 4. Total akhir bobot dikalikan
skor untuk faktor kekuatan adalah 3,9. Selain kekuatan, sekolah juga mempunyai
kelemahan dalam aspek output dan yang paling berpengaruh adalah kurangnya waktu untuk kegiatan
ekstrakurikuler, hal ini menyebabkan ada siswa yang berpotensi tetapi tidak bisa menyalurkan bakatnya
karena waktu yang kurang yang diberi bobot 0,4 dan skor 2. Sekolah juga tidak mempunyai data output yang lanjut
ke perguruan tinggi maupun yang langsung bekerja. Hal ini diketahui dari tidak adanya data atau dokumentasi
yang menunjukkan keadaan alumni sampai dengan saat ini dengan bobot 0,3 dan skor 2. Selain itu faktor output
yang dihasilkan berprestasi tetapi tidak disiapkan untuk terjun kedunia kerja, padahal beberapa lulusan tidak
lanjut keperguruan tinggi karena faktor ekonomi yang diberi bobot 0,1 dan skor 1. Total akhir bobot dikalikan
skor untuk faktor kelemahan pada aspek output adalah 1,9, sehingga total skor akhir IFAS untuk aspek output
adalah 2. Dari kedua faktor yang mempengaruhi output SMAK
St. Petrus tersebut ternyata faktor kekuatan menjadi faktor yang lebih dominan daripada faktor kelemahan.
51
Kelemahan-kelemahan yang ada bisa diatasi dengan mengoptimalkan kekuatan yang lebih dominan itu
Hasil analisis faktor peluang dan ancaman aspek output dapat dilihat pada tabel 4.9. selanjutnya faktor-
faktor tersebut diberi bobot dan skor, serta dilakukan perhitungan skor akhirnya, dan diperoleh Matriks
Eksternal Factors Analysis Summary EFAS sebagai berikut:
Tabel 4.9 Matriks EFAS Aspek Output
No. ELEMEN SWOT
Bobot Skor
Total Bobot x Skor
PELUANG
1. Bebas tes masuk dari PTN untuk
siswa yang mempunyai NEM tinggi 0,4 4
1,6 2.
Adanya kerjasama yang baik dengan orang tua siswa maupun
alumni 0,3 4
1,2 3.
Kepercayaan masyarakat terhadap sekolah semakin tinggi
0,2 3 0,6
4. Adanya kesadaran dari orang tua
untuk mendidik anak bermental Kristiani yang baik
0,1 3 0,3
Total Skor 1
3,7 ANCAMAN
1. Orang tua melihat keberhasilan
anak dari sisi hasil nilai bukan dari proses
0,4 2 0,8
2. Ambisi orang tua yang tidak
realistik kepada anak 0,3 2
0,6 3.
PT tidak siap untuk menampung lulusan yang berprestasi tetapi
kurang mampu ekonominya 0,2 1
0,2 4.
Semakin banyak tuntutan dari masyarakat terhadap output yang
dihasilkan 0,1 1
0,1
Total Skor 1
1,7 Total Skor Akhir
Peluang – Ancaman 2
Sumber : Hasil Focus Group Discussion, 2011
52
Salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan sekolah yaitu bebas tes masuk dari Perguruan Tinggi Negeri PTN
untuk siswa yang mempunyai NEM tinggi, dengan ini siswa yang berprestasi tetapi mempunyai kemampuan
ekonomi yang rendah bisa melanjutkan sekolahnya sehingga diberi bobot 0,4 dan skor 4. Peluang berikut
yaitu adanya kerjasama yang baik dengan orang tua siswa maupun alumni. Peran serta orang tua ini bisa
mendukung program-program yang diselenggarakan oleh sekolah dengan bobot 0,3 dan skor 4. Hal ini didukung
juga dengan adanya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah yang semakin tinggi yang diberi bobot 0,2 dan
skor 3 serta adanya kesadaran dari orang tua untuk mendidik anak bermental Kristiani yang baik dengan
bobot 0,1 dan skor 3. Adanya kepercayaan ini membuat sekolah bisa terus menjalin kerjasama yang baik dengan
orang tua alumni. Total akhir bobot dikalikan skor untuk faktor peluang aspek output adalah 3,7.
Untuk aspek output faktor yang sangat mengancam yaitu orang tua melihat keberhasilan anak dari sisi hasil
atau nilai bukan dari proses dengan bobot 0,4 dan skor 2, oleh karena itu orang tua sering memiliki ambisi yang
tidak realistik kepada anak sehingga diberi bobot 0,3 dan skor 2. Ancaman berikut perguruan tinggi tidak siap
untuk menampung lulusan yang berprestasi tetapi kurang mampu secara ekonomi, diakibatkan kurangnya
sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perguruan tinggi yang diberi bobot 0,2 dan skor 1.
Ancaman terakhir semakin banyak tuntutan dari masyarakat terhadap output yang dihasilkan. Masyarakat
mempunyai harapan sekolah bisa menghasilkan output
53
yang mandiri, jujur, tagwa kepada Tuhan, bertanggungjawab, disiplin, bekerja keras dan nilai-nilai
positif lainnya yang diberi bobot 0,1 dan skor 1. Total
bobot dikali skor untuk faktor ancaman adalah 1,7 maka
total skor akhir faktor peluang dikurangi faktor ancaman
adalah 2.
Dari hasil analisis faktor eksternal tersebut
diketahui bahwa SMAK St. Petrus mempunyai banyak peluang yang masih bisa dimanfaatkan. Memang ada
beberapa hal yang menjadi ancaman dalam aspek proses yang perlu mendapat perhatian, tetapi sekolah bisa
memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi
ancaman-ancaman yang muncul. 4.2.2 Rencana Strategis
a. Rencana Strategis Peningkatan Mutu Aspek Input