Pencegahan Cedera Pencegahan dan Perawatan Cedera Olahraga
39 e
Jika rasa nyeri, bengkak dan gerakan terbatas berlangsung menetap, cari pertolongan medis.
f Kadang-kadang sulit bahkan bagi tenaga medis terlaatih
membedakan sprain dan strain dan seringkali cedera sprainstrain terjadi bersamaan.
Penanganan sprain menurut Ronald P. Pfeiffer 2009: 41, untuk merawat korban dengan kecurigaan strain antara lain :
a Keluarkan atlit dari kompetisi.
b Kompres dengan es selama 20 menit.
c Pada strain minor, sarankan siswa untuk menghentikan aktivitas
selama sekurang-kurangnya 24 jam dan gunakan prinsip RICE. d
Jika rasa nyeri, bengkak dan gerakan terbatas berlangsung menetap, cari pertolongan medis.
e Kadang-kadang sulit bahkan bagi tenaga medis terlaatih
membedakan sprain dan strain dan seringkali cedera sprainstrain terjadi bersamaan.
Prinsip penangan RICE menurutAndun Sudijandoko 2000: 31, yaitu :
R – Rest : Diistirahatkan, adalah tindakan pertolongan pertama yang esensial penting untuk mencegah kerusakan jaringan lebih
lanjut. I – Ice : Terapi dingin, gunanya mengurangi perdarahan dan meredakan
rasa nyeri. C – Compression : Penekanan atau balut tekan gunanya membantu
mengurangi pembengkakan jaringan dan perdarahan lebih lanjut.
E –Elevation : Peninggian daerah cedera gunanya mencegah statis, mengurangi edema pembengkakan dan rasa nyeri.
2 Lepuh
Menurut Ronald P. Pfeiffer 2009:36 pertolongan pertama ketika terjadi cedera lepuh ada dua langkah yang pertama untuk lepuh yang
belum pecah yaitu: a
Bersihkan area dengan sabun dan air. b
Buat lubang berbentuk donat menggunakan beberapa lembar moleskin atau molefoam untuk dipasang di sekitar lepuh.
40 c
Tempelkan setumpuk bantalan berbentuk donat di sekitar lepuh, oleskan salep antibiotik di lubang, dan kemudian tutup dengan
bantalan kassa uncut gauze pad. d
Pikirkan untuk mengeluarkan atlet dari arena pertandingan atau memodifikasi perlengkapannya.
Yang kedua adalah pada lepuh yang pecah, yaitu : a
Bersihkan area dengan sabun dan air. b
Tempelkan setumpuk bantalan berbentuk donat di sekitar lepuh, oleskan salep antibiotik di lubang, dan kemudian tutup dengan
bantalan kassa uncut gauze pad. c
Sarankan atlet atau siswa untuk memperhatikan tanda-tanda infeksi kemerahan, pembengkakan, nyeri-nyeri tekan.
Gambar 9. Bantalan Berbentuk Donat Sumber : Ronald P. Pfeiffer , 2009:36
3 Pingsan
Kartono Mohamad 2003: 96-97 menjelaskan tentang
penanganan pingsan menurut jenisnya, yaitu:
a Pingsan biasa simple fainting
Pertolongan pada pingsan jenis ini dapat dilakukan dengan: 1.
Baringkan penderita di tempat yang teduh dan datar, kalau mungkin dengan kepala diletakkan agak lebih rendah.
2. Buka baju bagian atas, serta pakaian lain yang menekan leher.
3. Bila penderita muntah letakkan kepalanya dalam kedudukan miring
untuk mencegah muntahan tersedak masuk ke paru-paru. 4.
Kompres kepalanya dengan air dingin jangan disiramkan. 5.
Kalau ada, hembuskan uap amoniak di depan lubang hidungnya.
b P
P d
2
c P
P m
t K
j S
p
Su
keh terj
Pingsan kare Pertolongan
dilakukan de 1.
Baringkan hal-hal pa
2. Beri pend
liter air. penderita
Pingsan kare Pertolongan
mendinginka teduh dan b
Kompres ba jangan samp
Setelah suh penderita ke
Gambar 10 umber :
cede Selain p
hilangan kes atuh maupu
ena panas h pada ping
engan: n penderita
ada pingsan derita minum
Air garam a sadar kemb
ena sengatan pada pende
an tubuh pe banyak ang
adan korban pai mengigi
hu tubuh m e rumah sakit