Latar Belakang BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS UNTUK MENINGKATKAN SELF CONTROL SEORANG ANAK DI DESA GUMENG BUNGAH GRESIK.

Sejak kecil bapak Asnan dan ibu Ani selalu menuruti semua yang diinginkan oleh Nada, orang tua Nada selalu berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan Nada, jadi Nada sangat jarang apapun yang diinginkannya tidak terpenuhi. Ketika Nada masih berada di bangku Sekolah Dasar SD Nada termasuk siswi yang berprestasi sering mendapakan juara kelas, Nada patuh terhadap orang tuanya dan rajin belajar, jika Nada pulang terlambat selalu izin orang tuanya, jadi orang tuanya tidak mengkhawatirkan tentang keberadaannya. Semenjak Nada mulai memasuki sekolah MTs terlihat ada perubahan pada diri Nada, Nada sering keluar malam, sering terlambat pulang ke rumah dengan alasan yang tidak jelas, Nada sering beralasan kalau dia main ke rumah temannya, Nada menjadi malas dan jarang belajar, menjadi sering membentak atau membangkang orang tuanya sehingga menjadikan prestasi Nada di sekolah menjadi menurun, jika ibu Nada meminta tolong Nada untuk membersihkan rumah, belajar mencuci bajunya sering kali menundanya dan terkesan acuh, padahal ibu Nada ingin mengajarkan kemandirian kepada Nada, dengan harapan Nada menjadi pribadi yang mandiri didewasa kelak. Sekarang Nada duduk di kelas 3 MTs, perilaku-perilaku Nada tersebut sampai sekarang masih dilakukan yaitu sering pulang malam, membantah orang tua, membangkang perintah orang tuanya dan tidak mau belajar. Hal tersebut diakibatkan karena orang tua yang tidak peduli dengan Nada, orang tua Nada hanya berfikir untuk memenuhi semua kebutuhan Nada melainkan hanya berfikir dengan pekerjaan saja. Orang tua Nada kurang memperhatikan keseharian Nada dengan teman-temannya, ibu Ani lebih mengurusi warungnya dan bapak Asnan jarang di rumah pekerjaan yang mengharuskan bapak Asnan tidak selalu berada dirumah sehingga kurang mengetahui keadaan anaknya dalam hal ini Nada, jika Nada pulang larut malam itu dibiarkan dan kurang teguran dari orang tua Nada sehingga menjadikan kebiasaan sehari hari Nada, sehingga perilaku Nada sebagai anak kurang baik, sering membentak orang tuanya, mengeluh, apabila ibu Ani ada acara atau ada undangan ibu Ani meminta tolong Nada untuk menjaga warung seringkali ditinggal main sama temannya, sikap Nada kepada orang tuanya yang kasar dan menunjukan sikap melawan dan membantah tetapi apabila Nada menginginkan sesuatu selalu ingin di turuti semua kemauannya, sikap Nada sehari hari bisa dikatakan kurang mempunyai sikap patuh dan nurut kepada orang tua sehingga sering membantah dan melawan perintah orang tua. Terapi realitas adalah suatu sistem yang difokuskan pada tingkah laku sekarang. Terapis berfungsi sebagai guru dan model serta mengonfrontasikan Nada dengan cara-cara yang bisa membantu Nada menghadapi kenyataan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar tanpa merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain. Inti terapi realitas adalah penerimaan tanggung jawab pribadi yang dipersamakan dengan kesehatan mental. 6 Pribadi sehat dalam terapi realitas merupakan pribadi yang mampu berperilaku dan berfikir secara bertanggung jawab. Sedangkan pribadi tidak 6 Gerald Corey, Teori Dan Praktek Konseling Psikoterapi Bandung: PT Refika Aditama, 2013, hal. 263 sehat yaitu pribadi yang tidak mampu menunjukkan perilaku dan pikiran secara bertanggung jawab. Secara luas tujuan dari terapi realitas adalah mencapai identitas keberhasilan success identity. Bagaimana individu mampu mencapainya? Tentu saja ketika ia telah dapat memikul tanggung jawab, yaitu kemampuan untuk mencapai kepuasan terhadap kebutuhan dasarnya. Ringkasnya adalah ketika individu telah mampu memuaskan kebutuhan dasarnya, maka disaat bersamaan ia akan bertanggung jawab. 7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah: 1. Bagaimana gejala yang tampak pada seorang anak yang kurang memiliki self control? 2. Bagaimanakah proses bimbingan konseling Islam dengan terapi realitas untuk meningkatkan self control seorang anak di Desa Gumeng Bungah Gresik? 3. Bagaimanakah hasil proses bimbingan konseling Islam dengan terapi realitas untuk meningkatkan self control seorang anak di Desa Gumeng Bungah Gresik?

C. Tujuan Penelitian

Dalam uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 7 Namora Lumongga Lubis, Memahami Dasar-Dasar Konseling: Dalam Teori dan Praktik Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, hal. 188. 1. Mengetahui gejala yang nampak pada seorang anak yang kurang memiliki self control. 2. Untuk mengetahui proses bimbingan konseling Islam dengan terapi realitas untuk meningkatkan self control seorang anak di Desa Gumeng Bungah Gresik. 3. Untuk mengetahui hasil dari proses bimbingan konseling Islam dengan terapi realitas untuk meningkatkan self control seorang anak di Desa Gumeng Bungah Gresik.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis bagi para pembaca, antara lain sebagai berikut: 1. Secara Teoritis a. Memberikan pengetahuan dan wawasan bagi peneliti lain dalam bidang bimbingan konseling Islam tentang pengembangan terapi realitas untuk meningkatkan self control. b. Sebagai sumber informasi dan referensi bagi pembaca dan jurusan bimbingan konseling islam mengenai bimbingan konseling Islam terhadap peningkatan self control. 2. Secara Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat membantu para pembaca untuk mengetahui cara mengatasi seseorang yang tidak memiliki self control. b. Bagi konselor, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu teknik pendekatan yang efektif dalam mengatasi seseorang yang tidak memiliki self control.

E. Definisi Konsep

Pemilihan konsep yang tepat memang mempunyai perspektif yang relatif baik dalam kesuksesan peelitian, namun untuk mencapai ke penelitian kearah tersebut harus bisa menentukan batasan ruang lingkup permasalahan yang sesuai dengan konseptual yang hendak dilanjutkan. Sehubungan dengan hal tersebut, agar diperolah keseragaman mengenai judul penelitian, berikut akan dijelaskan istilah-istilah dan sedikit ringkasan mengenai judul penelitian yang diambil. 1. Bimbingan konseling Islam Menurut Ainur Rahim Faqih bimbingan konseling Islam adalah proses pemberian bantuan kepada individu agar menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya dalam kehidupan keagamaan senantiasa dengan ketentuan-ketentuan dan petunjuk dari Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 8 Bimbingan konseling Islam adalah proses pemberian bantuan terarah, continue dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah beragam yang dimilikinya secara optimal dengan cara menginteralisasikan nilai- nilai yang terkandung di 8 Ainur Rahim Faqih, Bimbingan Konseling dalam Islam, Yogyakarta: UII PRESS, 2004, hal. 4. dalam al- qur’an dan hadist Rosulullah SAW kedalam dirinya, sehingga ia dapat hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan Al- Qur’an dan Hadist. 9 Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa bimbingan konseling Islam adalah proses pemberian bantuan kepada setiap individu maupun kelompok secara continue dan sistematis agar dapat menghadapi persoalan atau konflik dengan lebih baik. Dalam hal ini bimbingan konseling Islam digunakan peneliti untuk memberikan arahan dan bimbingan agar klien menyadari dirinya sebagai hamba Allah yang senantiasa bisa lebih tegar dan sabar atas segala ketentuan-ketentuan Allah sehingga klien bisa meningkatkan kemampuan dan fungsi mentalnya. 2. Terapi realitas Tokoh dalam teori realitas ini adalah William Glasser. Terapi realitas ini berfokus pada tingkah laku sekarang dan menolak masa lampau sebagai variabel utama. Pendekatan terapi ini juga menolak model medis dan konsep tentang penyakit mental, tetapi lebih berfokus pada apa yang bisa dilakukan sekarang dan mempertimbangkan nilai dan tanggung jawab moral yang harus ditekankan. Pada terapi realitas terapis berfungsi sebagi guru dan model serta mengkonfrontasikan klien dengan cara-cara yang bisa membantu klien menghadapi kenyataan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar tanpa merugikan dirinya ataupun orang lain. 10 Dalam terapi realitas, manusia dapat menentukan dan memilih tingkah lakunya sendiri. Ini berarti bahwa setiap individu harus 9 Samsul Munir Amir, Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta: Amzah, 2010, hal. 23. 10 Gerald Corey, Konseling dan Psikoterapi..... hal. 263.

Dokumen yang terkait

TERAPI REALITAS UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI SEORANG TAHANAN ANAK DI RUTAN MEDAENG SURABAYA.

0 0 138

Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi Shalat Tahajud untuk mengatasi stres seorang istri karena suami terkena stroke di Desa Peganden Manyar Gresik.

3 22 135

Bimbingan dan konseling Islam dengan terapi behavior untuk menangani kenakalan remaja seorang pelaku balap motor liar di Desa Keramat Kabupaten Nganjuk.

0 0 108

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI BEHAVIOR UNTUK MENUNTASKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SEORANG SISWA DI MTS MA’ARIF RANDEGANSARI DRIYOREJO GRESIK.

0 0 135

BIMBINGAN KONSELING KARIR DENGAN TERAPI REBT UNTUK MEWUJUDKAN SELF REGULATED LEARNING SEORANG MAHASISWA BROKEN HOME DI DESA GESIKHARJO PALANG TUBAN.

0 0 117

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN HYPNOSLEEP UNTUK MENANGANI PERILAKU NEGATIF SEORANG ANAK DI DESA GADUNG KECAMATAN DRIYOREJO KABUPATEN GRESIK.

0 0 135

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI BEHAVIOR UNTUK MENGATASI SIFAT TEMPERAMENTAL ANAK DI WRINGINANOM GRESIK.

0 3 114

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF UNTUK MENANGANI DEPRESI SEORANG ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA DI TLASIH TULANGAN SIDOARJO.

0 0 97

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENGATASI KEJENUHAN ISTRI MENGURUS RUMAH TANGGA DI DESA BOLO UJUNGPANGKAH GRESIK.

0 0 149

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS PADA SEORANG LELAKI DEPRESI YANG PACARNYA MENINGGAL DUNIA DI DESA KEBALANDONO BABAT LAMONGAN.

0 4 137