249
mengurangi, atau menghapuskan tindak pidana lain. Dengan demikian, peluang untuk penegakan hukum di bidang tindak pidana lainnya masih
terbuka. Akan tetapi, dalam upaya penegakan tersebut dasar penyelidikan, penyidikan, danatau penuntutan pidana informasi yang dipergunakan
haruslah berasal dari sumber lain dan bukan yang terkandung dalam Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak.
Lebih lanjut lagi, penting untuk dicatat bahwa Undang-Undang Perpajakan di Indonesia tidak memperhatikan asal dari penghasilan yang dikenakan
pajak. Oleh karena itu, setiap tambahan kemampuan ekonomis yang bersumber dari aktivitas ilegal sekalipun seharusnya dapat dikenakan pajak.
Selain itu, otoritas pajak juga hanya berwenang memungut pajak dan tidak memiliki otoritas untuk melegalisasi aktivitas ekonomi tersebut. Pemungutan
pajak atas aktivitas yang melanggar hukum tidak serta merta berarti melegalkannya.
4.6. Jaminan Kerahasiaan Informasi
Pasal 20 UU Pengampunan Pajak memberikan jaminan bahwa data dan informasi yang bersumber dari Surat Pernyataan Harta dan lampirannya yang
diadministrasikan oleh Kementerian Keuangan atau pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan UU Pengampunan Pajak tidak dapat dijadikan sebagai
dasar penyelidikan, penyidikan, danatau penuntutan pidana terhadap wajib pajak.
Adapun Pasal 21 ayat 3 UU Pengampunan Pajak menyatakan bahwa Menteri, Wakil Menteri, pegawai Kementerian Keuangan, termasuk pihak lain
yang berkaitan dengan pelaksanaan Pengampunan Pajak, dilarang membocorkan, menyebarluaskan, danatau memberitahukan data dan
informasi yang diketahui atau diberitahukan oleh wajib pajak kepada pihak lain.
Pasal 20 dan Pasal 21 ayat 3 di atas sejalan dengan masalah pengaturan kerahasiaan confidentiality informasi wajib pajak merupakan salah satu
elemen utama hak-hak wajib pajak yang mendasar. Artinya, undang-undang maupun ketentuan administrasi pajak harus mengatur bahwa informasi yang
diberikan wajib pajak terkait kewajiban perpajakannya tidak boleh diungkapkan kepada publik kecuali dengan seijin wajib pajak yang bersangkutan. Hak wajib
pajak atas privasi maupun atas kerahasiaan mengharuskan otoritas pajak
Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. 021 23529000, Fax 021 3520177, Email: sekretariatmahkamahkonstitusi.go.id
250
untuk tidak akan menggunakan atau membocorkan informasi pribadi atau keuangan wajib pajak, menjaga kerahasiaan setiap informasi yang diperoleh,
diterima, atau didapat, serta hanya mengizinkan petugas yang telah disahkan oleh hukum untuk menjalankan pemeriksaan data pribadi atau data keuangan
wajib pajak. Jika terdapat perlakuan yang adil dan penghormatan atas hak- haknya, wajib pajak cenderung bersedia lebih patuh terhadap kewajiban
perpajakannya.
Sekali lagi perlu dipahami bahwa UU Pengampunan Pajak hanya dimaksudkan untuk mengampuni kewajiban pajak dan pidana pajak dan tidak
dimaksudkan untuk mengampuni pidana lainnya
. Apabila aparat penegak
hukumpihak lain memiliki sumber data sendiri atas harta yang dilaporkan oleh wajib pajak dalam Surat Pernyataan maka atas harta yang dilaporkan
dalam Surat Pernyataan dapat dijadikan sebagai objek sita, perampasan, objek sengketa perdata dan sebagainya.
5. PROSPEK KEBERHASILAN PENGAMPUNAN PAJAK