2.1. Kualitas Air 2.1.1. Parameter fisika
A. Suhu air
Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang latitude, ketinggian dari permukaan laut altitude, waktu dalam hari, sirkulasi udara,
penutupan awan, dan aliran serta kedalaman badan air. Perubahan suhu berpengaruh terhadap proses fisika, kimia, dan biologi badan air. Suhu juga sangat
berperan mengendalikan kondisi ekosistem perairan. Organisme akuatik memiliki kisaran suhu tertentu, yang sesuai untuk pertumbuhannya Haslam, 1995.
Beberapa ekosistem perairan suhu permukaan terkadang dapat mencapai 35
o
C atau lebih sehingga berada di luar batas optimal bagi ikan, namun demikian apabila keadaan tersebut terjadi maka ikan secara alamiah akan berada di dasar
dimana suhunya lebih rendah. Ikan pada umumnya mempunyai toleransi yang rendah, terhadap perubahan suhu yang mendadak. Pemindahan ikan secara
mendadak ke tempat yang suhunya jauh lebih tinggi atau sangat rendah perlu dihindari. Perubahan suhu seringkali mendadak sebesar 5
o
C dapat menyebabkan ikan stres atau mati. Suhu air juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tempat dan
permukaan air, oleh karena itu dalam pemindahan ikan perlu diperhatikan.Suhu air di permukaan dipengaruhi oleh kondisi meteorologi. Faktor-faktor meteorologi
yang berpengaruh ialah curah hujan, penguapan, kelembaban udara, kecepatan angin dan intensitas radiasi matahari, sehingga suhu di permukaan biasanya
mengikuti pola musiman Hutabarat, 1984.
B. Kecerahan dan kedalaman
Kecerahan air tergantung pada warna dan kekeruhan. Kecerahan merupakan ukuran transparansi perairan, yang ditentukan secara visual dengan
menggunakan secchi disk. Nilai kecerahan dinyatakan dalam satuan meter. Nilai ini sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran, kekeruhan, dan
padatan tersuspensi, serta ketelitian orang yang melakukan pengukuran. Pengukuran kecerahan sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah
Jeffries dan Mills, 1996. Menurut Hutabarat dan Evans 2000, kedalaman perairan merupakan
petunjuk keberadaan parameter limnologi pada suatu habitat akuatik tertentu. Organisme membutuhkan cahaya sinar matahari dalam melakukan fotosintesis.
Penyinaran cahaya matahari akan berkurang dengan semakin tingginya kedalaman, itulah sebabnya organisme yang berperan sebagai produsen makanan
utama hanya mampu melakukan fotosistesis pada kedalaman tertentu dimana masih mendapatkan penyinaran cahaya matahari yang cukup.
Kedalaman yang ideal untuk pemeliharaan atau budidaya ikan adalah 60 – 150 cm. Dasar kolam dan permukaan air yang dalam di suatu kolam, akan
menambah luas ruang gerak ikan. Salah satu pertimbangan dalam menentukan kedalaman suatu kolam, yaitu kemampuan sinar matahari untuk menembus ke
dasar kolam Susanto, 1986.
C. Warna air