alkalinitas kesadahan PRAKTIKUM MANAJEMEN KUALITAS AIR STUDI KUALITAS AIR PADA EKOSISTEM SUNGAI DI DESA TAPAK, KELURAHAN TUGUREJO, KECAMATAN TUGU SEMARANG | Karya Tulis Ilmiah

Metode yang digunakan dalam pengukuran oksigen terlarut adalah mengambil sampel air dengan menggunakan botol BOD 250 ml. Menambahkan 1 ml MnSO 4 dan 1 ml NaOH dalam KI alkali yodida, kemudian menutup botol dan kocok hingga larutan mengendap. Tambahkan 1 ml H 2 SO 4 pekat kemudian menutup botol BOD, mengocok sampai larutan berwarna kuning. Memasukkan 25 ml sampel ke dalam erlenmeyer 250 ml. Melakukan titrasi dengan 0,025 N Na 2 S 2 O 3 hingga larutan berwarna kuning muda. Menambahkan 2 tetes indikator amilum, apabilaberubah menjadi biru, titrasi melanjutkan dengan 0,025 N Na 2 S 2 O 3 hingga larutan menjadi bening warna biru hilang. membaca skala penurunan titrasi pada spuit suntik kemudian masukkan banyaknya ml titrasi ke dalam rumus: DO mgl =

c. karbondioksida CO

2 Metode yang digunakan dalam pengukuran CO 2 bebas adalah mengambil sampel air 25 ml dan memasukkan ke tabung Erlenmeyer. Menambahkan 2 tetes indikator PP, apabila setelah menambahkan indikator PP warna larutan sampel menjadi merah muda, maka karbondioksida adalah 0. Apabila tidak merah muda, mentitrasi lagi larutan sampel dengan 0,045 N natrium karbonat Na 2 CO 3 hingga berwarna merah muda. Membaca skala banyaknya penurunan titran pada spuit suntik. Banyaknya ml titran memasukan ke dalam rumus: CO 2 mgl =

d. alkalinitas

Metode yang digunakan dalam pengukuran alkalinitas adalah mengambil sampel air 50 ml dan memasukkan ke tabung Erlenmeyer. Menambahkan 2 tetes ml titran x N titran x 8 x 1000 ml sampel ml titran x N titran x 22 x 1000 ml sampel indikator PP bila terjadi warna merah muda melanjutkan titrasi dengan 0,025 N HCl hingga warna merah muda hilang, mencatat jumlah HCl yang digunakan A dan memasukkan ke dalam rumus. Kemudian menambahkan 1-2 tetes indikator MO, kemudian mentitrasi dengan larutan HCl 0,025 N hingga berwarna merah seulas. Membaca skala penurunan titran pada spuit suntik, banyaknya HCL yang menggunakan menghitung sebagai nilai B, memasukkan banyaknya ml titran pada rumus: P parsial = P total =

e. kesadahan

Metode yang digunakan dalam pengukuran kesadahan adalah mengambil air sampel 10 ml dan mengencerkan sampai 50 ml dengan aquadest. Mambahkan 1-2 ml larutan buffer hingga pH 10 biasanya cukup 1 ml. Tambahkan indikator Chrom black T, hingga warna berubah menjadi ungu violet. Titrasi mempercepat dengan menggunakan Na-EDTA sampai warna berubah menjadi biru. Apabila warna tidak berubah menjadi biru sebelum 5 menit ada kemungkinan indikator sudah rusak atau air contoh perlu menambah indikator yaitu 5 g Na 2 S 9 H2O atau 3,7 g Na 2 S 5 HO dalam 100 ml aquadest. Perlu diketahui larutan ini mudah rusak oleh udara sehingga harus menutup rapat-rapat, pemakaian indikator cukup 1 ml per 25 ml air sampel. Setelah mengetahui jumlah Na-EDTA yang digunakan, lalu memasukkan ke dalam rumus : Kesadahan = A x 150 mgl Dimana: A = ml Na-EDTA A+B x N HCl x 50 x 1000 ppm ml sampel A + N HCl x 50 x 1000 ppm ml sampel

3.2.4. Pengukuran parameter biologi air a. produktivitas primer

Metode yang digunakan dalam pengukuran produktivitas primer adalah mengambil air sampel dengan menggunakan 2 botol BOD gelap dan terang. memasukkan botol tersebut dan merendam selama 4 jam. Mengambil botol setelah 4 jam lalu mengukur oksigen terlarutnya. melakukan penghitungan PP berdasarkan perbedaan kelarutan oksigen di botol gelap dan botol terang dengan rumus: PP gCm³jam= 1000 32 12 I mg Pq x x X BG BT  Keterangan: BT : botol terang BG : botol gelap X : waktu inkubasi pq : 1,2

3.2.5. Pengukuran parameter fisika tanah a. warna tanah

Menentukan warna tanah dengan mencatat warna yang ada secara organoleptik.

b. tekstur tanah