dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut dimonitori secara ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah. Kedua, perusahaan-perusahaan berskala
besar cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan audit lebih awal.
Givoli dan Palmon 1982 dalam Prabandi dan Rustiana 2007:29, dalam penelitiannya menemukan adanya hubungan antara ukuran perusahaan,
kompleksitas perusahaan dan kualitas pengendalian internal dengan audit report lag. Ukuran perusahaan merupakan fungsi dari kecepatan pelaporan keuangan karena
semakin besar suatu perusahaan maka perusahaan akan melaporkan hasil laporan keuangan yang telah diaudit semakin cepat karena perusahaan memiliki banyak
sumber informasi dan memiliki sistem pengendalian internal perusahaan yang baik, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan
yang memudahkan auditor dalam melakukan audit laporan keuangan. Dapat disimpulkan bahwa kemungkinan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi waktu
penyelesaian audit.
2.1.3 Ukuran Kantor Akuntan Publik
Ukuran Kantor Akuntan Publik di antaranya dapat diukur berdasarkan jumlah karyawan, jumlah klien, serta reputasi. Kantor Akuntan Publik besar memiliki
jumlah karyawan yang banyak, dapat mengaudit dengan lebih efisien dan efektif, memiliki jadwal yang fleksibel sehingga memungkinkan untuk menyelesaikan audit
Universitas Sumatera Utara
tepat waktu, serta memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih cepat guna menjaga reputasinya. DeAngelo 1981 dalam Riyatno 2007
menyatakan kualitas audit yang dilakukan akuntan publik dapat dilihat dari ukuran KAP yang melakukan audit. KAP besar Big four accounting firm dipersepsikan
akan melakukan audit dengan lebih berkualitas dibandingkan KAP kecil non Big four accounting firm. Hal tersebut karena didasarkan pada alasan bahwa KAP besar
memiliki lebih sumber daya dan jumlah klien sehingga mereka tidak tergantung pada satu atau beberapa klien saja, selain itu karena reputasi mereka telah dianggap baik
oleh masyarakat sehingga cenderung akan melakukan audit dengan lebih berhati hati. Hal ini diperkuat oleh Hussainey 2009 yang menyatakan bahwa kantor akuntan
besar menyediakan kualitas laporan keuangan yang lebih tinggi daripada akuntan publik biasa, sehingga investor secara umum cenderung lebih bereaksi positif apabila
laporan keuangan yang dipublikasikan diaudit oleh KAP besar, sehingga tingkat keyakinan investor terhadap laporan keuangan yang diaudit oleh KAP big four lebih
tinggi daripada laporan keuangan yang diaudit KAP lainnya. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat bahwa secara umum KAP Big four memiliki karyawan
yang lebih terampil dan profesionalitas yang lebih tinggi, karena selain ukuran KAP yang lebih besar juga didukung oleh dana operasional yang lebih memadai sehingga
dapat melakukan kegiatan audit secara profesional. Menurut Arens dkk 2008:33 Kantor Akuntan Publik di Indonesia
dibagi menjadi KAP the big four dan KAP non the big four. Kantor Akuntan Publik yang masuk kategori KAP the big four di Indonesia adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Deloitte Touche Tohmatsu, dengan partnernya di Indonesia Oesman, Ramli, Satrio. 2. Ernst Young EY, dengan partnernya di Indonesia Prasetyo, Sarwoko, dan
Sandjaja. 3. Price Waterhouse Coopers PWC, dengan partnernya di Indonesia Haryanto
Sahari, Tanuredja dan Wibisana. 4. Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG International, dengan partnernya di
Indonesia Siddharta, dan Harsono.
2.1.4 Opini Audit