Definisi Konsepsional Sistematika Penulisan BAB I

34 1 Gubernur dan wakil gubernur untuk provinsi 2 Bupati dan wakil bupati untuk kabupaten 3 Wali kota dan wakil wali kota untuk kota Pilkada diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum KPU Provinsi dan KPU KabupatenKota dengan diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilihan Umum Panwaslu Provinsi dan Panwaslu KabupatenKota. Khusus di Aceh, Pilkada diselenggarakan oleh Komisi Independen Pemilihan KIP dengan diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilihan Aceh Panwaslih Aceh. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, peserta pilkada adalah pasangan calon yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Ketentuan ini diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 yang menyatakan bahwa peserta pilkada juga dapat berasal dari pasangan calon perseorangan yang didukung oleh sejumlah orang. Undang-undang ini menindaklanjuti keputusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan beberapa pasal menyangkut peserta Pilkada dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Khusus di Aceh, peserta Pilkada juga dapat diusulkan oleh partai politik lokal.

1.6 Definisi Konsepsional

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan beberapa konsep dan variabel seperti dijelaskan berikut ini: a. Perilaku politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang pemilih dalam menetapkan pilihan politiknya dengan memberikan suaranya pada sebuah pemilihan umum baik untuk memilih partai kontestan pemilu ataupun kandidat presiden. Perilaku memilih ini sering disebut juga sebagai Voting. Universitas Sumatera Utara 35 Voting merupakan kegiatan pengambilan keputusan dengan satu orang satu suara dalam suatu pemilihan umum. b. Perilaku pemilih pemula adalah perilaku Warga Negara Indonesia yang telah memiliki hak pilihhak bersuara dengan memilih wakil rakyat yang dipercayai untuk duduk di lembaga pemerintahan untuk pertama kalinya dan berumur antara 17-22 tahun atau dapat juga berumur dibawah 17 tahun jika telah menikah. c. Pemilihan umum kepala daerah adalah sebuah proses seleksi terhadap lahirnya pemimpin dalam rangka perwujudan demokrasi diharapkan menjadi representasi dari rakyat di daerah, karena pemilukada merupakan suatu rangkaian kegiatan politik untuk menampung kepentingan masyarakat di daerah, kemudian dirumuskan dalam berbagai bentuk kebijaksanaan policy. 1.7. Metodologi Penelitian 1.7.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif. Dengan pendekatan kuantitatif maka diperoleh data-data empirik yang memungkinkan kita untuk melihat kecenderungan umum yang melatarbelakangi perilaku pemilih dalam pemilu melalui penganalisaan data-data dan angka. Penggunaan pendekatan kuantitatif ini mempermudah peneliti untuk menganalisis korelasi antara berbagai variabel terukur, yang pada akhirnya memudahkan pelaksanaan penelitian ini. Penelitian perilaku politik mewajibkan peneliti harus mengukur perilaku yang sangat beragam, karena itu peneliti harus mengambil generalisasi dari perilaku-perilaku tersebut, dan proses ini lebih cocok dilakukan dengan metode kuantitatif. Universitas Sumatera Utara 36

1.7.2. Lokasi Penelitian

Guna memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian serta pengambilan data-data pada Kantor Kecamatan Tigabinanga yang terletak di Jln. Kotacane Kecamatan Tigabinanga dan beberapa warga yang tinggal di Kecamatan Tigabinanga yang merupakan sampel pada penelitian ini.

1.7.3. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. 25 Populasi adalah setiap unit analisis yang termasuk dalam hipotesis all the units of analysis to which a hypothesis applies. Atau semua individu yang menjadi sumber dalam pengambilan sampel. Maka, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemilih pemula pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara tahun 2013 di daerah pemilihan Kecamatan Tigabinanga. Untuk menentukan apakah seorang pemilih dikategorikan sebagai pemilih pemula atau tidak maka digunakan kriteria berikut ini : 1. WNI yang telah berusia 17 tahun atau telah pernah menikah. 2. Terdaftar sebagai pemilih. 3. Bertempat tinggal di Kecamatan Tigabinanga. Berdasarkan keterangan di atas diketahui bahwa jumlah pemilih pemula di Kecamatan Tigabinanga adalah sebesar 20. Maka berikut ini adalah data jumlah 25 Sugiono. Metode Penelitian Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2002. Hal. 72 Universitas Sumatera Utara 37 pemilih pemula di Kecamatan Tigabinang yang merupakan populasi dalam penelitian ini, yaitu : Tabel 1.1 Populasi Penelitian No. Desa Kelurahan Jumlah Pemilih Jumlah Pemilih Pemula 1 Lau Kapur 320 orang 64 orang 2 Kem - Kem 773 orang 155 orang 3 Gunung 649 orang 130 orang 4 Simpang Pergendangen 433 orang 87 orang 5 Pergendangen 935 orang 187 orang 6 Tigabinanga 1.472 orang 294 orang 7 Kutagaloh 262 orang 52 orang 8 Kutaraya 405 orang 81 orang 9 Bunga baru 331 orang 66 orang 10 Pertumbuken 437 orang 87 orang 11 Kuala 345 orang 69 orang 12 Kuta buhara 366 orang 73 orang 13 Simolap 867 orang 173 orang 14 Kuta Bangun 2.277 orang 456 orang 15 Sukajulu 981 orang 196 orang 16 Kutambaru Punti 473 orang 95 orang 17 Batu Mamak 327 orang 66 orang 18 Kutagerat 487 orang 97 orang 19 Limang 416 orang 83 orang 20 Perbesi 2.970 orang 594 orang Jumlah 15.526 orang 3.105 orang Sumber : KPUD Kabupaten Karo, Juni 2013 Berdasarkan tabel 1.1 diatas diketahui bahwa jumlah pemilih pemula di Kecamatan Tigabinanga ada sebanyak 3.105 orang dan inilah jumlah populasi pada penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 38

2. Sampel

Menurut Sugiono, sampel merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dari penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada. 26 Sampel adalah sebagian dari populasi a portion of a population, Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Stratified Random Sampling, yang mana berarti pengambilan sampel secara probabilitas dimana setiap elemen dari satu atau lebih karakteristik dikelompokkan, dan elemen tersebut dipilih dari setiap kelompok secara proporsional dengan memperhatikan representasi setiap kelompok dari total populasi A Probability Sample in which elements sharing one or more characteristics are grouped, and elements are selected from each group in proportion to the group’s representation in the total population. Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini digunakan rumus Frank Lynck, sebagai berikut : NZ 2 . P 1 – P n = Nd 2 + Z 2 1 – P Dimana : n = Jumlah Sampel N = Populasi Z = Nilai variable normal 1,96 untuk tingkat kepercayaan 95 P = Harga patokan tertinggi 0,50 D = Sampling Error = 0,10 Dari data pemilih tetap KPU bulan Juni 2013 diketahui bahwa untuk jumlah pemilih pemula di Kecamatan Tigabinanga adalah sebanyak 3.105 orang maka banyaknya pemilih pemula yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah : 26 Sugiono. 2003, Metode Penelitian Admnistrasi, CV. Alfabeta Bandung. Hal. 74 Universitas Sumatera Utara 39 3105 1,96 2 . 0,5 1 – 0,5 n = 3105 0,10 2 + 1,96 . 2 . 0,5 1 – 0,5 3105 . 3,841 . 0,25 n = 3105 . 0,010 + 3,841 . 0,25 2981,57625 n = 32,01025 n = 93,14 93 orang Maka jumlah sampel pada penelitian ini ialah 93 orang tapi untuk memudahkan penghitungan maka jumlah sampel penelitian digenapkan menjadi 100 orang. Berikut ini adalah perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui banyak sampel untuk tiap desakelurahan di Kecamatan Tigabinangan. 1. Lau Kapur 61 x 100 = 2,062 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Lau Kapur berjumlah 2 orang. 2. Kem – Kem 145 x 100 = 4,901 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Kem-Kem berjumlah 5 orang. 3. Gunung 124 x 100 = 4,192 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Gunung berjumlah 4 orang. Universitas Sumatera Utara 40 4. Simpang Pergendangen 80 x 100 = 2,704 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Simpang Pergendangen berjumlah 3 orang. 5. Pergendangen 178 x 100 = 6,017 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Simpang Pergendangen berjumlah 6 orang. 6. Tigabinanga 290 x 100 = 9,802 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Tigabinanga berjumlah 10 orang. 7. Kutagaloh 48 x 100 = 1,622 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Kutagaloh berjumlah 2 orang. 8. Kutaraya 78 x 100 = 2,636 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Kutaraya berjumlah 3 orang. 9. Bunga Baru 63 x 100 = 2,129 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Bunga Baru berjumlah 2 orang. Universitas Sumatera Utara 41 10. Pertumbuken 81 x 100 = 2,738 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Pertumbuken berjumlah 3 orang. 11. Kuala 63 x 100 = 2,129 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Kuala berjumlah 2 orang. 12. Kuta Buhara 70 x 100 = 2,366 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Kuta Buhara berjumlah 2 orang. 13. Simolap 166 x 100 = 5,611 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Simolap berjumlah 5 orang. 14. Kuta Bangun 441 x 100 = 14,908 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Kuta Bangun berjumlah 15 orang. 15. Sukajulu 189 x 100 = 6,389 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Simpang Pergendangen berjumlah 6 orang. Universitas Sumatera Utara 42 16. Kutambaru Punti 88 x 100 = 2,974 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Kutambaru Punti berjumlah 3 orang. 17. Batu Mamak 61 x 100 = 2,062 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Batu Mamak berjumlah 2 orang. 18. Kutagerat 77 x 100 = 2,603 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Kutagerat berjumlah 3 orang. 19. Limang 74 x 100 = 2,501 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Limang berjumlah 2 orang. 20. Perbesi 581 x 100 = 19,641 2958 Banyak responden di DesaKelurahan Perbesi berjumlah 20 orang. Universitas Sumatera Utara 43 Tabel 1.2 Jumlah Sampel Di Tiap DesaKelurahan No. Desa Kelurahan Jumlah Sampel 1 Lau Kapur 2 orang 2 Kem - Kem 5 orang 3 Gunung 4 orang 4 Simpang Pergendangen 3 orang 5 Pergendangen 6 orang 6 Tigabinanga 10 orang 7 Kutagaloh 2 orang 8 Kutaraya 3 orang 9 Bunga baru 2 orang 10 Pertumbuken 3 orang 11 Kuala 2 orang 12 Kuta buhara 2 orang 13 Simolap 5 orang 14 Kuta Bangun 15 orang 15 Sukajulu 6 orang 16 Kutambaru Punti 3 orang 17 Batu Mamak 2 orang 18 Kutagerat 3 orang 19 Limang 2 orang 20 Perbesi 20 orang Jumlah 100 orang

3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel bertujuan purposive sampling. Menurut Arikunto 27 , sampel bertujuan purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan 27 Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Hal. 139 Universitas Sumatera Utara 44 didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya : alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu, tetapi dengan persyaratan sebagai berikut : a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi. b. Subyek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subyek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi key subjectis. c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan. Kriteria yang harus dimiliki oleh responden sebagai pertimbangan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Responden masuk dalam kriteria para pemilih pemula. 2 Responden adalah pemilih pemula yang tinggal di Kecamatan Tigabinanga. 3 Responden adalah pemilih pemula yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan untuk menjawab pertanyaan.

1.7.4. Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik, baik untuk data primer dan data sekunder. Data primer adalah yang diperoleh langsung dari responden, yang dilakukan dengan penggunaan kuesioner. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain, baik itu berupa Universitas Sumatera Utara 45 dokumentasi, data demografi, kondisi geografis, data-data tentang pemilu dan data- data lain yang memberikan informasi kepada peneliti.

1.8. Sistematika Penulisan BAB I

: PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, masalah penelitian, kerangka teori, defenisi konseptual dan metodologi penelitian. BAB II : DESKRIPSI KECAMATAN TIGABINANGA Bab ini akan membahas tentang gambaran umum lokasi penelitian yaitu deskripsi Kecamatan Tigabinanga dan kondisi pemilih pada daerah tersebut. BAB III : ANALISIS DATA PERILAKU PEMILIH PEMULA Bab ini akan membahas tentang penyajian data dan fakta yang penulis dapat dari tempat penelitian selain itu juga melakukan pembahasan dan analisis dari data-data tersebut. BAB IV : PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari bab sebelumnya dan saran penulis terhadap permasalahan yang dibahas. Universitas Sumatera Utara 46 BAB II DESKRIPSI KECAMATAN TIGABINANGA

2.1 Kondisi Geografis

Dokumen yang terkait

Perilaku Pemilih Masyarakat Batak Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2013 (Studi Kasus Di Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu)

0 12 88

Perilaku Pemilih Masyarakat Batak Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2013 (Studi Kasus Di Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu)

0 0 12

Perilaku Pemilih Masyarakat Batak Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2013 (Studi Kasus Di Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu)

0 0 2

Perilaku Pemilih Masyarakat Batak Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2013 (Studi Kasus Di Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu)

0 1 31

Perilaku Pemilih Masyarakat Batak Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2013 (Studi Kasus Di Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu)

0 0 15

Perilaku Politik Pemilih Pemula Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 (Studi Kasus Di Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo)

0 8 45

Perilaku Politik Pemilih Pemula Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 (Studi Kasus Di Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo)

0 0 10

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 2.1 Sejarah Terbentuknya Kecamatan Medan Selayang - Perilaku Politik Pemilih Pemula Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 (Studi Kasus di Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo)

0 2 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perilaku Politik Pemilih Pemula Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 (Studi Kasus di Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo)

0 2 36

Perilaku Politik Pemilih Pemula Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 (Studi Kasus di Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo)

0 3 11