Tata Tertib Pengisian Daftar VHTL DirekturGeneral Manager Manager c. Asisten Supervisor Penyelia Teknis Pekerja teknis, adalah pekerja yang bertugas menangani bidang pekerjaan yang Administrasi Pekerja administrasi, adalah pekerja yang menangani administr

BAB III PEDOMAN PENGISIAN DAFTAR VHTL

3.1. Tata Tertib Pengisian Daftar VHTL

a. Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam. b. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan menggunakan huruf kapital balok, tidak boleh disingkat, kecuali singkatan yang sudah umum. Angka harus ditulis dengan angka biasa bukan angka romawi. c. Perhatikan instruksirambu-rambu tata cara pengisian di setiap pertanyaan. d. Pengisian daftar menggunakan beberapa cara: ¾ Mengisi keteranganjawaban pada tempat yang tersedia ¾ Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan right justified.

3.2. Tata Cara Pengisian Daftar VHTL

Karakteristik usaha jasa akomodasi yang dikumpulkan sangat beragam, oleh karena itu untuk memudahkan pengisian, kuesioner tersebut dikelompokkan menjadi beberapa blok yaitu : 1. Blok I. Pengenalan Tempat 2. Blok II. Keterangan Perusahaan 3. Blok III. Pekerja 4. Blok IV. Balas Jasa Pekerja 5. Blok V. Pendapatan dan Pengeluaran 6. Blok VI. Permodalan 7. Blok VII. Kritik dan Saran 8. Blok VIII. Pengesahan 9. Blok IX. Keterangan Petugas 10. Blok X. Catatan BLOK I : PENGENALAN TEMPAT Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden, dalam hal ini adalah perusahaaanusaha jasa akomodasi. Identitas ini digunakan untuk memudahkan proses pengolahan dan untuk mengetahui kelengkapan pemasukan dokumen. Pedoman Pencacahan VHTL 7 Rincian 1 s.d Rincian 4: Isian nama dan kode provinsi, kabupatenkota, kecamatan, dan kelurahandesa sesuai dengan keberadaan perusahaanusaha akomodasi tersebut pada saat pencacahan. Isian tersebut dapat mengacu pada Master File Desa yang tersedia. Rincian 6 s.d. Rincian 8: Tulis nama lengkap perusahaanusaha akomodasi, nama General Manager, dan alamat lengkap perusahaanusaha akomodasi jangka pendek tersebut. Penulisan nama perusahaanusaha jasa akomodasi diawali dengan nama, kemudian diikuti dengan jenis usahanya. Contoh 1: 6. Nama lengkap usaha akomodasi: SHERATON BANDUNG HOTEL TOWERS. 7. Nama General Manager : CHARLES IDRIS 8. Alamat lengkap usaha akomodasi: Alamat tempat usaha : JL. IR. H. JUANDA NO. 390, BANDUNG. Kode Pos : 40135 Nomor Telepon : 022 2500303 Nomor Faksimili : 022 2500301 E-mail : marketingsheratonbandung.com Website : http:www.sheratonbandung.com Contoh 2: 6. Nama lengkap usaha akomodasi: DEEP PURPLE HOMESTAY. 7. Nama General Manager : CHAER JUMADI 8. Alamat lengkap usaha akomodasi: Alamat tempat usaha : GEDONGKIWO MJ I 784, YOGYAKARTA. Kode Pos : 55133 Nomor Telepon : 0274 7845868 Nomor Faksimili : 0274 7845868 E-mail : marketingdeeppurple.com Website : http:www.deeppurple.com BLOK II: KETERANGAN PERUSAHAAN Rincian 1: Klasifikasi usaha akomodasi Lingkari kode klasifikasi usaha akomodasi yang sesuai dan tuliskan kode ke kotak Pedoman Pencacahan VHTL 8 yang tersedia. Klasifikasi usaha akomodasi merupakan standar usaha hotel yang dirumuskan pada kualifikasi usaha hotel dan atau penggolongan kelas usaha hotel yang mencakup aspek produk, pelayanan, dan pengelolaan usaha hotel. Isian pada rincian ini didasarkan pada jawaban responden yang dibuktikan dengan sertifikat yang dimilikinya. Baik sertifikat yang dikeluarkan oleh PHRI Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia maupun LSU Lembaga Sertifikasi Usaha Bidang Pariwisata. Usaha Penyediaan Akomodasi adalah usaha yang menyediakan akomodasi jangka pendek untuk pengunjung dan pelancong lainnya. Termasuk penyediaan akomodasi yang lebih lama untuk pelajar, pekerja dan sejenisnya. Penyediaan akomodasi dapat hanya menyediakan fasilitas akomodasi saja atau fasilitas akomodasi dan fasilitas makanan dan minuman, atau fasilitas akomodasi, makanan dan minuman danatau fasilitas rekreasi. KBLI 2009. Penyediaan Akomodasi Jangka Pendek adalah penyediaan akomodasi, khususnya untuk harian atau mingguan, pada prinsipnya untuk tinggal dalam jangka pendek sebagai pengunjung. Termasuk penyediaan akomodasi dengan furnitur, lengkap dengan dapur, dengan atau tanpa jasa pramuwisma dan sering kali termasuk beberapa tambahan jasa dan fasilitas seperti fasilitas parkir, binatu, kolam renang, ruang olahraga, fasilitas rekreasi dan ruang rapat. Termasuk juga akomodasi yang disediakan oleh berbagai macam hotel, penginapan, losmen, hostel, villa dan lain-lain. KBLI 2009. Usaha Hotel Syariah adalah usaha hotel yang penyelenggaraannya harus memenuhi kriteria Usaha Hotel Syariah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri ini. Baik yang mencakup aspek produk, pelayanan, maupun pengelolaan. Permen Parekraf No. 2 Tahun 2014. Kode klasifikasi usaha akomodasi yang digunakan pada rincian ini meliputi: Kode 1 : Syariah Hilal 1 Hotel Syariah Hilal-1 adalah penggolongan untuk usaha hotel syariah yang dinilai memenuhi seluruh kriteria Usaha Hotel Syariah yang diperlukan untuk melayani kebutuhan minimal wisatawan muslim. Permen Parekraf No. 2 Tahun 2014 Kode 2 : Syariah Hilal 2 Hotel Syariah Hilal-2 adalah penggolongan untuk Usaha Hotel Syariah yang dinilai memenuhi seluruh Kriteria Usaha Hotel Syariah yang diperlukan untuk melayani kebutuhan moderat wisatawan muslim. Permen Parekraf No. 2 Tahun 2014 Pedoman Pencacahan VHTL 9 Kode 3 : Bintang 1 Hotel Bintang adalah usaha penyediaan akomodasi yang memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya. KBLI 2009 Hotel Bintang Satu adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang satu yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya. KBLI 2009 Kode 4 : Bintang 2 Hotel Bintang Dua adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang dua yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya. KBLI 2009 Kode 5 : Bintang 3 Hotel Bintang Tiga adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang tiga yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya. KBLI 2009 Kode 6 : Bintang 4 Hotel Bintang Empat adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang empat yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya. KBLI 2009 Kode 7 : Bintang 5 Hotel Bintang Lima adalah Kelompok ini mencakup usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang lima termasuk lima berlian yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya. KBLI 2009 Pedoman Pencacahan VHTL 10 Kode 8 : NonbintangMelati Hotel non bintangmelati adalah usaha penyediaan akomodasi yang memenuhi ketentuan sebagai hotel melati yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya. Termasuk motel. KBLI 2009 Kode 9 : Pondok Wisata Home Stay Pondok Wisata Home Stay adalah usaha penyediaan akomodasi berupa bangunan rumah tinggal yang dihuni oleh pemiliknya dan dimanfaatkan sebagian untuk disewakan dengan memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari pemiliknya. Permen Parekraf No. 9 Tahun 2014 Kode 10 : Penginapan remaja Youth Hostel Penginapan remaja Youth Hostel adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi remaja sebagai akomodasi dalam rangka kegiatan pariwisata dengan tujuan untuk rekreasi, memperluas pengetahuanpengalaman dan perjalanan. KBLI 2009 Kode 11 : Vila Vila adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi umum yang merupakan rumah-rumah pribadi yang khusus disewakan kepada wisatawan berikut fasilitasnya dan dikelola sendiri oleh pemiliknya . KBLI 2009 Kode 12 : Jasa akomodasi jangka pendek lainnya Jasa akomodasi jangka pendek lainnya adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan yang tidak termasuk salah satu di atas, misalnya bungalo, cottage, dan lain-lain. KBLI 2009 Rincian 2: Apakah usaha akomodasi ini sudah memperoleh sertifikasi usaha ? Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Tuliskan kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”. Sertifikasi Usaha Hotel adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha hotel untuk mendukung peningkatan mutu produk, pelayanan dan pengelolaan usaha hotel melalui penilaian kesesuaian standar usaha hotel. Permen Parekraf No. PM.53HM.001MPEK2013 Sertifikat Usaha Pariwisata adalah bukti tertulis yang diberikan oleh lembaga sertifikasi usaha pariwisata kepada usaha pariwisata yang telah memenuhi standar usaha pariwisata. Pedoman Pencacahan VHTL 11 Rincian 3: Jika Ya R.2. berkode 1, dari instansilembaga mana yang mengeluarkan ? Jika rincian 2 diatas berkode 1 ”Ya”, maka isikan lembaga yang mengeluarkan sertifikat tersebut. Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Kode lembaga yang mengeluarkan sertifikat pada rincian ini meliputi: Kode 1 : PHRI PHRI Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia adalah sebuah organisasi perusahaan yang beranggotakan para pengusaha hotel, restoran, jasa pangan, dan jasa boga. Kode 2 : LSU Bidang Pariwisata Lembaga Sertifikasi Usaha Bidang Pariwisata LSU Bidang Pariwisata adalah lembaga mandiri yang berwenang melakukan sertifikasi usaha di bidang pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kode 3 : DSN-MUI Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI adalah bagian dari struktur kelembagaan MUI yang bertindak sebagai Lembaga Sertifikasi di bidang Usaha Pariwisata Syariah. Kode 4 : Lainnya . . . . . . . . . . . sebutkan Jika usaha akomodasi tersebut telah memiliki sertifikat klasifikasi usaha akomodasi dari lembaga instansi selain dari ketiga yang telah disebutkan sebelumnya. Kemudian sebutkan instansilembaga yang mengeluarkannya. Rincian 4: Dalam operasionalnya, Izin usaha akomodasi yang dimiliki adalah Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode ke kotak yang tersedia. Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui kepemilikan izin operasional dari usaha akomodasi yang dicacah. Jika jawaban responden berkode 3 izin lainnya agar dituliskan jenis izinnya pada tempat yang tersedia. Tanda Daftar Usaha Pariwisata TDUP adalah dokumen resmi yang membuktikan bahwa usaha pariwisata yang dilakukan oleh pengusaha telah tercantum di dalam daftar usaha pariwisata menurut Peraturan Menteri yang wajib didaftarkan oleh setiap pengusaha usaha pariwisata. Diterbitkan oleh BupatiWalikota kecuali DKI Jakarta oleh Gubernur. Izin Tetap Usaha Pariwisata ITUP adalah izin tetap usaha pariwisata bidang kawasan pariwisata yang berisi hal-hal sesuai dengan Peraturan Menteri yang wajib didaftarkan oleh Pedoman Pencacahan VHTL 12 setiap pengusaha usaha pariwisata. Dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Izin Terpadu di tiap kabupatenkota. Rincian 5: Bentuk badan hukum perusahaanusaha akomodasi Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan kode 6 dan tuliskan kode jawaban pada kotak yang tersedia. Badan hukum perusahaanusaha adalah status badan hukum yang telah dimiliki oleh suatu kegiatan ekonomiusaha berdasarkan akte pendiriannya yang dikeluarkan oleh notaris, berupa akte notaris, atau berdasarkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang. Kode badan hukumusaha yang digunakan pada rincian ini meliputi: Kode 1 : PTPT Persero Perseroan Terbatas PT adalah perusahaan yang berstatus badan hukum, didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang saham bertanggung jawab terbatas pada nilai nominal saham yang dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya pemegang saham ikut serta berperan tergantung besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan perjanjian antara pemegang saham. PT Persero merupakan perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh negara pemerintah, dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara dengan tujuan mencari keuntungan maksimal dengan menggunakan faktor- faktor produksi secara efisien. Kode 2 : Yayasan Yayasan merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang dipisahkan. Tujuan pendiriannya dititikberatkan pada usaha sosial dan bukan mencari untung. Kode 3 : Koperasi Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Kode 4 : CV CV Commanditair Venootschap merupakan suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas kekayaan pribadinya, Pedoman Pencacahan VHTL 13 dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggungjawab pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut. Kode 5 : Firma Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama, masing-masing anggota firma bertanggung jawab sepenuhnya atas segala perikatan. Laba yang diperoleh dibagi bersama-sama dan rugi dari perusahaan ditanggung bersama pula. Kode 6 : Tidak berbadan hukumPerseorangan Perseorangan merupakan usaha perusahaan yang belum mempunyai badan hukumusaha, biasanya untuk usaha-usaha perorangan. Rincian 6: Tahun mulai beroperasi Tuliskan tahun mulai beroperasi usahaperusahaan akomodasi tersebut, dan pindahkan kedalam kotak yang tersedia. Tahun mulai beroperasi adalah tahun pertama kali perusahaanusaha akomodasi tersebut mulai beroperasi untuk menerima tamu menginap. Jika tidak diketahui kapan mulai beroperasi untuk menerima tamu menginap, dapat didekati dengan tahun yang tercantum pada akte pendirian kegiatan usaha tersebut. Apabila suatu kegiatan usaha berubah kegiatan utamanya, maka tahun beroperasi adalah tahun pada kegiatan utama terakhir. Catatan: Apabila suatu perusahaanusaha pernah mengalami masa tidak beroperasi tidak aktif, maka tahun berdiri tetap tahun yang lama, kecuali setelah masa tidak aktif, perusahaan tersebut berubah kegiatan utamanya. Contoh: Tahun 1986 suatu perusahaan mulai beroperasi, pada tahun 1995 - 1997 perusahaan itu tidak aktif, tetapi tahun 1998 aktif kembali, maka perusahaan tersebut mulai beroperasi tetap tahun 1986. Rincian 7: Isikan banyaknya hari kerja pada bulan-bulan kegiatan selama Tahun 2014 Tuliskan banyaknya hari kerja pada bulan-bulan kegiatan selama Tahun 2014 sesuai dengan kolom yang telah disediakan. Tuliskan pula hasil penjumlahan hari kerja selama Tahun 2014 dalam kolom jumlah. Kemudian pindahkan isian pada kolom jumlah tersebut kedalam kotak yang tersedia. Pedoman Pencacahan VHTL 14 Hari kerja adalah hari perusahaan melakukan kegiatan operasional usaha dan ada seorang atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit satu jam per hari Rincian 8.a: Apakah dalam operasional atau pengelolaan usaha, perusahaan menerapkan teknologi komputer? Lingkari kode 1 jika dalam operasional atau pengelolaan usaha, perusahaan menerapkan teknologi komputer dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Jika jawaban berkode 2 atau ”Tidak” langsung lanjutkan ke rincian 9. Rincian 8.b: Jumlah unit komputer yang dimiliki dan digunakan dalam operasional usahaperusahaan . . . . unit Rincian 8.b. hanya terisi jika rincian 8.a. berkode 1 atau ”Ya”. Tuliskan jumlah komputer yang dimiliki oleh perusahaanusaha jasa akomodasi tersebut dalam satuan unit. Rincian 8.c: Apakah komputer tersebut ada yang digunakan untuk mengakses internet? Lingkari kode 1 jika komputer tersebut digunakan untuk mengakses internet dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Jika jawaban berkode 2 atau ”Tidak”, langsung lanjutkan ke rincian 9. Internet interconnected-networking ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Sistem Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCPIP sebagai protokol pertukaran paket. Rincian 8.d: Apakah dalam transaksi usahanya menggunakan fasilitas E-commerce? Rincian ini hanya diisi apabila jawaban rincian 8.c berkode 1 atau ”Ya”. Lingkari kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 bila ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia. E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, website atau jaringan komputer lainnya. Rincian 9: Apakah Pembayaran dapat melalui kartu kredit credit card kartu ATM debit card? Lingkari kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Kartu kredit adalah suatu jenis penyelesaian transaksi ritel retail dan sistem kredit, yang namanya berasal dari kartu plastik yang diterbitkan kepada pengguna sistem tersebut. Kartu kredit memiliki bentuk dan ukuran yang standar. Kartu debit adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik yang diterbitkan oleh Bank. Pedoman Pencacahan VHTL 15 Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai. Kartu ini mengacu pada saldo tabungan bank anda di bank penerbit tersebut. Fungsi dari kartu debit adalah untuk memudahkan pembayaran ketika berbelanja tanpa harus membawa uang tunai. Kartu debit biasanya juga memungkinkan untuk penarikan uang tunai secara instan, karena dapat bertindak sebagai kartu ATM untuk penarikan tunai. Rincian 10: Apakah melayani pemesanan kamar melalui internet? Lingkari kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 bila ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 11: Sarana promosi yang digunakan Media apakah yang digunakan olah pihak akomodasi dalam mempromosikan usahanya. Lingkari kode jawaban yang sesuai, pilihan dapat lebih dari satu, jumlahkan kode media yang dilingkari kemudian tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 12: Sistem penyediaan air bersih Lingkari kode 1 jika hanya menggunakan air tanah, kode 2 jika hanya menggunakan PDAM, dan kode 3 jika menggunakan air tanah dan PDAM. Tuliskan kode jawaban tersebut ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 13.a: Apakah dalam beroperasi, sudah menjalankan sistem ramah lingkungan? Lingkari kode 1 jika ”ya” dan kode 2 bila ”tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Jika kode 2, langsung ke rincian 14. Sistem ramah lingkungan adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mencegah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Contoh sistem ramah lingkungan: penghematan energi listrik, air, AC dsb, penggunaan air daur ulang, penggunaan energi alternatif dan sebagainya Rincian 13.b: Jika “Ya”, apakah ada donasi yang disisihkan dari biaya pengunjung? Rincian ini hanya terisi apabila jawaban rincian 13.a berkode 1 atau ”Ya”. Lingkari kode 1 jika ada donasi dari pengunjung hotel yang digunakan untuk menjalankan sistem ramah lingkungan, dan kode 2 jika ”tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Rincian 14: Apakah ada lahan khusus yang diperuntukkan sebagai lahan konservasi lingkungan, seperti taman dan lain-lain? Lingkari kode 1 jika ada lahan khusus yang diperuntukkan untuk konservasi lingkungan dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Konservasi lingkungan adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, Pedoman Pencacahan VHTL 16 manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. Rincian 15: Apakah sudah melakukan konservasi energi, seperti penggunaan energi surya ? Lingkari kode 1 jika usaha ini sudah melakukan konservasi energi dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban yang sesuai ke kotak yang tersedia. Konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya. Pelaksanaan konservasi energi mencakup seluruh aspek dalam pengelolaan energi yaitu: penyediaan energi, pengusahaan energi, pemanfaatan energi, konservasi sumber daya energi. Misalnya penggunaan energi surya. Rincian 16: Apakah sudah memberlakukan konsep 3R Reduce, Reuse, Recycle ? Lingkari kode 1 jika usaha ini sudah memberlakukan konsep 3R dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban yang sesuai ke kotak yang tersedia. Reduce Mengurangi yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah, contoh: menggunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi, menyediakan jaringan informasi dengan komputer tanpa kertas, menggunakan produk yang dapat diisi ulang. Reuse Guna ulang yaitu kegiatan penggunaan kembali sampah yang masih digunakan baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain, contoh: menggunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulang, menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis. Recycle Mendaur ulang yaitu mengolah sampah menjadi produk baru lagi, contoh: mengolah sampah organik menjadi kompos. Rincian 17: Sistem pengolahan limbah Lingkari kode 1 jika sistem pengolahan limbah menggunakan instalasi pengolah limbah internal dan kode 2 jika tidak dilakukan pengolahan limbah terlebih dahulu tetapi langsung dibuang keluar kawasan. Tuliskan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 18: Lokasi bangunan usaha akomodasi Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Lingkari kode 1 jika ”Berdiri Sendiri”, kode 2 jika ”Menyatu dengan Bangunan Lain”, dan kode 3 jika ”Berada di Kawasan Wisata”. Berdiri sendiri : apabila bangunan hotel tersebut berdiri sendiri dan tidak satu bangunan Pedoman Pencacahan VHTL 17 dengan bangunan lainnya. Menyatu dengan bangunan lain : apabila bangunan hotel tersebut menyatu dengan bangunan lain seperti apartemen, mall dan sebagainya. Berada di kawasan wisata : apabila bangunan hotel tersebut berada di kawasan wisata dengan tidak memandang berdiri sendiri maupun menyatu dengan bangunan lain. Misalnya Hotel Mercure di Ancol berada di kawasan wisata. Bangunan Hotel Ever Green di Puncak berdiri sendiri. Bangunan Hotel BEST WESTERN Grand Palace Kemayoran menyatu dengan bangunan lain. Rincian 19: Jarak usaha akomodasi dari: Isikan jarak terdekat dari usaha akomodasi dalam km ke fasilitas penunjang moda transportasi. Jarak yang dimaksud adalah jarak tempuh yang terdekat dan masih dalam satu provinsi. Apabila di dalam provinsi dimana usaha akomodasi itu berada tidak memiliki fasilitas-fasilitas penunjang transportasi bandara, terminal, dan stasiun maka ditulis tanda strip -. Fasilitas penunjang moda transortasi tersebut meliputi: a. Bandara Jarak usaha akomodasi dengan bandara terdekat; b. Terminal Jarak usaha akomodasi dengan terminal terdekat; c. Stasiun Jarak usaha akomodasi dengan stasiun kereta api terdekat. Rincian 20.a: Apakah usaha akomodasi ini menjadi anggota asosiasi perhotelan? Lingkari kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”. Kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Asosiasi yang bergerak dibidang perhotelan misalnya PHRI, JIHA dan sebagainya. Rincian 20.b: Jika “Ya” tuliskan nama asosiasi : Jika R.20.a berkode 1, maka tuliskan nama asosiasi perhotelan yang diikutinya. Rincian 21.a: Status Pengusahaan Akomodasi Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Hotel Chain Internasional: hotel yang pengelolaannya berada dibawah manajemen jaringan hotel Internasional. Pengelolaannya dapat berbentuk kontrak manajemen dan atau waralaba franchise. Contoh : Hyatt Group, Ibis Group, Sangrila Group, Hilton Group dan sebagainya. Hotel Chain Nasional: hotel yang pengelolaannya berada dibawah manajemen jaringan Pedoman Pencacahan VHTL 18 hotel nasional yang berada didalam negeri. Pengelolaannya dapat berbentuk kontrak manajemen dan atau “franchise”. Contoh: Natour Group, Horison Group, Sahid Group dan sebagainya. Sendirimandiri: pengelolaan hotel dengan manajemen sendiri. Rincian 21.b: Tulis nama kelompok group pengelolaan usaha akomodasi: . . . . . . . . Jika rincian 21.a berkode 1 atau 2 maka tuliskan nama kelompokgroup pengelolanya. Rincian 22: Banyaknya kamar, tempat tidur, kapasitas tamu, dan tarif kamar per malam pada saat pencacahan Kolom 1: Jenis Kamar Dirinci menurut : 1. Kamar Nonsuite Standard, Superior, dan Deluxe 2. Kamar Suite Junior Suite, Suite dan Presidential Suite Suite room adalah salah satu jenis penamaan kamar yang ada di hotel yang mana kamar tersebut dicirikan dengan dua ruangan yang terpisah dalam satu kamar, yaitu kamar tamu dan kamar tidur. Jenis-jenis penamaan kamar suite room yang ada di hotel, antara lain: Junior suite, suite, Family suite room, Presidential suite, dan Penthouse. Kolom 2: Banyaknya kamar Tuliskan banyaknya kamar yang tersedia dalam usaha akomodasi tersebut pada tempat yang tersedia dirinci menurut jenis kamar seperti yang tertera di kolom 1. Kamar yang dimaksud adalah kamar yang siap untuk dijual pada saat pencacahan tidak termasuk kamar pribadi, kamar penjaga malam, kamar pegawai hotel dan kamar yang sedang dalam perbaikan. Kolom 3: Banyaknya tempat tidur Tuliskan banyaknya tempat tidur yang tersedia dan siap pakai, tidak termasuk tempat tidur yang ada di gudang persediaan untuk extra bed. Tempat tidur ukuran king size atau single dihitung satu tempat tidur. Jumlah tempat tidur yang tersedia dihitung dalam arti jumlah fisik tempat tidur. Kolom 4: Kapasitas Tamu Hotel Tuliskan banyaknya kapasitas tamu pada saat pencacahan. Kapasitas Tamu adalah batas maksimal jumlah tamu yang dapat menginap di usaha akomodasi tersebut per malam. Kolom 5 sd 6: Tarif kamar per malam Sebelum mengisi kolom ini agar terlebih dahulu melingkari kode tarif kode 1 = rupiah Pedoman Pencacahan VHTL 19 atau Kode 2 = US dolar. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari tersebut pada kotak yang tersedia. Isikan tarif kamar minimum per malam pada kolom 5 untuk tiap-tiap jenis kamar, baik kamar nonsuite maupun kamar suite, saat pencacahan. Isikan pada kolom 6 tarif kamar maksimum per malam, baik kamar nonsuite maupun kamar suite, saat pencacahan. Catatan: Tarif kamar yang dimaksud adalah tarif published. Jika tarif kamar yang ada pada usaha akomodasi hanya satu, maka kolom 5 minimum dan kolom 6 maksimum diisi tarif yang sama. Tarif minimum biasanya tarif jenis kamar standard untuk nonsuite dan junior suite untuk kamar suite. Tarif maksimum biasanya tarif jenis kamar deluxe untuk nonsuite dan presidential untuk kamar suite. Rincian 23 a. Banyaknya tamu WNI selama tahun 2014: Isikan banyaknya tamu WNI Warga Negara Indonesia yang datang dan menginap check in selama tahun 2014. Pindahkan isian tersebut ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 23 b. Banyaknya tamu WNA selama tahun 2014: Isikan banyaknya tamu WNI Warga Negara Indonesia yang datang dan menginap check in selama tahun 2014. Pindahkan isian tersebut ke dalam kotak yang tersedia. Tamu WNA biasanya ditandai dengan penggunaan paspor asing sebagai kartu identitasnya. Rincian 24: Fasilitas yang tersedia Isikan kode 1 “Ya” jika tersedia fasilitas dimaksud dan kode 2 “Tidak” apabila tidak tersedia fasilitas tersebut. Fasilitas kamar tersebut merupakan fasilitas yang menjadi bagian dari penilaian dalam mengklasifikasikan hotel sebagaimana yang terdapat pada Permen Parekraf no. PM. 53HM.001MPEK2013 tentang standar usaha hotel.

A. Fasilitas Kamar

Fasilitas kamar meliputi rincian A1 s.d. A21. Rincian ini untuk mengetahui jenis fasilitas yang tersedia di kamar pada usaha akomodasi yang digunakan untuk kepentingan pelayanan tamu. Fasilitas tersebut diantaranya meliputi: 1. AC 2. TVTV kabel 3. FreezerMini Bar 4. BrankasIndividual Safe Deposit Box 5. Rak koper 6. Tempat penyimpanan pakaian Pedoman Pencacahan VHTL 20 7. Meja dan kursi duduk 8. Coffee tea maker 9. Peralatan tulis untuk tamu 10. Denah lokasi kamar dan petunjuk penyelamatan diri 11. Lampu baca 12. Saluran komunikasi internal eksternal 13. Jaringan internet 14. Smoke detector dan Sprinkler 15. Cermin panjang 16. Air Mandi Panas dan Dingin 17. Perlengkapan dan handuk mandi 18. Tempat sampah 19. Wastafel, kloset, showerbak mandi 20. Petunjuk arah kiblat 21. Tanda dilarang mengganggu atau Permintaan pembersihan kamar

B. Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang meliputi rincian B1 s.d. B19. Rincian ini untuk mengetahui jenis fasilitas penunjang yang tersedia pada usaha akomodasi yang digunakan untuk kepentingan pelayanan tamu. 1. Penanda arah fasilitas hotel, meliputi tanda arah yang menunjukan fasilitas hotel hotel directional sign dan tanda arah menuju jalan keluar yang mana evacuation sign; 2. Area parkir, merupakan wilayah tempat menghentikan atau menaruh kendaraan bermotor bagi pengunjung untuk beberapa saat. 3. Lobi 4. Lift tamu, karyawan, dan barang; 5. Toilet umum, merupakan tempat cuci tangan dan muka, serta kamar kecil kakus; 6. Ruang penitipan barang 7. MeetingFunction room 8. Tempat ibadah, merupakan ruangan yang disediakan untuk pengunjung melakukan usaha lahir dan batin sesuai dengan perintah Tuhan untuk mendapatkan kebahagiaan hidup, baik untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat dan maupun terhadap alam semesta. 9. Lapangan tenis 10. Binatu 11. Kolam renang Pedoman Pencacahan VHTL 21 12. Money changer 13. Minimarket 14. BiroAgen Perjalanan Wisata 15. Toko cindera mata 16. Ruang pemeriksaan kesehatan 17. Toko Obat Drug Store 18. Pelayanan antar jemput 19. WIFI

C. Fasilitas Lainnya, dan tuliskan banyaknya fasilitas yang tersedia:

Rincian C1 hingga C5, isikan ketersediaan fasilitas dan banyaknya fasilitas, baik yang dikelola sendiri oleh hotel di kolom 3 dan fasilitas yang dikelola pihak lain pada kolom 4. Fasilitas tersebut meliputi: 1. Café 2. RestoranRumah Makan 3. Bar 4. Pusat kebugaran fitness centre 5. Spa Rincian 25: Banyaknya ruang pertemuan menurut kapasitas tempat duduk pada saat pencacahan dan penggunaan selama tahun 2014 [Diisi jika BII.R24B7 berkode 1] Rincian ini terisi hanya jika Blok II.R24.B7 meetingfunction room berkode 1 “Ya”. Isikan banyaknya ruang pertemuan meetingfunction room yang tersedia menurut kapasitas ruang tersebut pada kolom 2. Isikan juga banyaknya kegiatan konferensikonvensi pertemuan yang menggunakan ruang pertemuan tersebut pada kol 3, baik untuk pertemuan yang berskala nasional maupun pertemuan yang berskala internasional pada kolom 4. Sedangkan pada kolom 5 isikan banyaknya penggunaan ruang pertemuan untuk kegiatan selain konferensikonvensipertemuan seperti untuk pesta perkawinan wedding party, pameran, dan sebagainya. BLOK III. : PEKERJA Blok ini digunakan untuk mencatat banyaknya pekerjakaryawan tetap, tidak tetapkontrak, tidak dibayar WNI dan pekerja asing WNA yang dirinci menurut jenjang pendidikan dan jenis kelamin. Rincian 1: Banyaknya pekerjakaryawan menurut status pekerja, jenjang pendidikan yang ditamatkan dan jenis kelamin pada saat pencacahan. Pedoman Pencacahan VHTL 22 Isikan banyaknya pekerjakaryawan yang bekerja pada usaha akomodasi menurut status pekerja, jenjang pendidikan yang ditamatkan dan jenis kelamin pada saat pencacahan. Kemudian jumlahkan pada masing-masing kolom dan baris, serta isikan pada Baris Jumlah dan pada Kolom 10. Pekerja dibayar: orang yang bekerja pada suatu perusahaanusaha dengan menerima upahgaji baik berupa uang atau barang. Pekerja tetap: orang yang bekerja pada perusahaanusaha dengan menerima upahgaji secara tetap, tidak tergantung pada absensikehadiran pekerja tersebut, dan biasanya apabila diberhentikan akan mendapat pesangon. Pekerja tidak tetap: orang yang bekerja pada perusahaanusaha dan menerima upahgaji, dengan memperhitungkan jumlah hari masuk kerjaprestasi pekerja tersebut. Pekerja kontrak: orang yang bekerja dengan perjanjian tertentu. Pekerja tidak dibayar: pekerja pemilik dan atau pekerja keluarga yang aktif dalam kegiatan perusahaanusaha, tetapi tidak mendapat upahgaji. Bagi pekerja keluarga yang bekerja kurang dari 13 sepertiga jam kerja normal yang biasa di perusahaanusaha, tidak dihitung sebagai pekerja. Termasuk pekerja training yang bekerja kurang dari 13 sepertiga jam kerja normal. Pekerja asing: pekerja yang bukan warga negara Indonesia dan bekerja dengan mendapat upahgaji secara tetap sebagai pekerja tetap atau yang bekerja dengan perjanjian tertentu sebagai pekerja kontrak. Jam kerja normal: total jam kerja usaha tersebut dalam satu minggu jam kerja yang biasa berlaku di perusahaan tersebut. Jenjang pendidikan: tingkat pendidikan tertinggi pekerjakaryawan yang pada saat pencacahan telah diselesaikanditamatkan. Apabila seseorang belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi akan tetapi telah lulus ujian akhir dianggap tamat sekolah. Contoh: Seorang pimpinan perusahaanusaha yang pernah kuliah tetapi tidak selesai, maka dianggap tamat SMA. Jenjang pendidikan diantaranya: 1. Tamat SMP dan jenjang pendidikan dibawahnya SD. Tamat SMP: mereka yang tamat Sekolah Menengah Pertama, MULO, HBS 3 tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah Tingkat Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Kepandaian Putri, Sekolah Menengah Ekonomi Pertama, Sekolah Teknik, Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama, Sekolah Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah Pedoman Pencacahan VHTL 23 Usaha Tani, Sekolah Pertanian Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan Guru Agama 4 tahun, Kursus Pegawai Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, dan Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan Agama. 2. Tamat SMK kejuruan pariwisata: mereka yang tamat dari Sekolah Menengah kejuruan pariwisata, seperti tamat dari Sekolah Menengah Ilmu Pariwisata SMIP. 3. Tamat SMA lainnya: mereka yang tamat dari SMTA umum dan SMTA kejuruan selain Pariwisata, seperti Sekolah Menengah Atas, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah Industri Kerajinan, Sekolah Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas, Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi Pertambangan, Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah Raga, Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama, Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah Analisis Menengah Kimia Atas, Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah Pengatur Rontgen, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas. 4. Diploma IIIIII kejuruan pariwisata: diploma I, II atau III pada suatu pendidikan yang khusus diberikan untuk program diploma kejuruan pariwisata atau sarjana muda kejuruan pariwisata, seperti tamat jurusan ticketing Diploma III Biro Perjalanan dan jurusan memasak Cook dari BPLP, tamat Akademi Perhotelan dan sebagainya 5. Diploma IIIIII lainnya: diploma I, II atau III pada suatu pendidikan yang khusus diberikan untuk program diploma atau sarjana muda selain kejuruan pariwisata, seperti tamat jurusan komputer dari BSI, Akademi Bahasa Asing dan Akademi Seni Tari Indonesia. Bagi fakultas yang tidak mengeluarkan gelar sarjana muda maka mereka yang menempuh pendidikan sampai semester 89 dan belum tamat tetap dimasukkan sebagai tamat SMA. 6. DIVS1 kejuruan Pariwisata: mereka yang tamat program sarjana kejuruan pariwisata. 7. DIVS1 lainnya: mereka yang tamat program pendidikan sarjana, dan Akta V pada suatu universitasinstitutsekolah tinggi selain kejuruan pariwisata. 8. S2S3: mereka yang tamat program pendidikan pasca sarjana, doktor, spesialis 1 dan 2 pada suatu universitasinstitutsekolah tinggi. Rincian 2: Banyaknya pekerjakaryawan menurut jenis jabatan, jenis pendidikan, dan jenis kelamin pada saat pencacahan Pedoman Pencacahan VHTL 24 Isikan banyaknya pekerja pada masing-masing kolom menurut jenis jabatan, jenis pendidikan, dan jenis kelamin pada saat pencacahan. Kolom 1: Jenis Jabatan Jenis jabatan yang dimaksud meliputi:

a. DirekturGeneral Manager

DirekturGeneral Manager, adalah orang yang berwenang merumuskan dan menetapkan suatu kebijaksanaan dan program umum perusahaan, atau organisasi sesuai dengan batas wewenang yang diberikan oleh suatu badan pengurus atau badan pimpinan yang serupa seperti dewan komisaris.

b. Manager c. Asisten

Manager Managerasisten manager, adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab dalam merencanakan, mengatur serta mengendalikan penyelenggaraan usaha.

d. Supervisor Penyelia

Supervisor atau Penyelia adalah seseorang yang diberikan tugas dalam sebuah organisasi perusahaan dimana mempunyai kekuasaan untuk mengeluarkan perintah kepada rekan kerja bawahannya. Peran kerja supervisor berada di level tengah, yaitu di antara para atasan pembuat kebijakan dan di antara para staf pelaksana rutinitas di lapangan.

e. Teknis Pekerja teknis, adalah pekerja yang bertugas menangani bidang pekerjaan yang

berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan usaha. Seperti pekerja pemasaranhumas, pemeliharaan maintenance perbaikan, resepsionis informasi, juru masak, petugas kamar, petugas bar dan restoran.

f. Administrasi Pekerja administrasi, adalah pekerja yang menangani administrasi, keuangan

akunting, marketing, kepegawaian dan umum.

g. Lainnya Pekerja lainnya, adalah pekerja yang sifat pekerjaannya mendukung kegiatan