Kode 1. Ditemukan, adalah kondisi nama kepala rumah tangga dan alamat pada saat
26
|Pedomanan Pencacah Survei Luas Panen dan Luas Lahan Tanaman Pangan 2015
setelah dikonfirmasi kepada tetangga di sekitarnya diperoleh informasi bahwa rumah tangga tersebut tidak ada di dalam blok sensus tersebut.
Agar lebih mudah memahami kondisi-kondisi pemutakhiran di atas, perhatikan ilustrasi gambar berikut ini.
1
6 3
7 2
6 3
4
Kondisi ST 2013 Kondisi Survei Subsektor 2014
2
4 7
3 6
? ?
? ?
5 5
1
Keterangan Gambar 4.1.: Nomor 1. Rumah tangga ditemukan
Nomor 2. Rumah tangga ganti kepala rumah tangga Nomor 3. Rumah tangga pindah dalam blok sensus
Nomor 4. Rumah tangga baru Nomor 5. Bergabung dengan rumah tangga lain
Nomor 6. Rumah tangga pindah ke luar blok sensus Nomor 7. Rumah tangga tidak ditemukan
Kolom 7: Jika Kolom 6 berkode 1, 2, 3, atau 4, isikan nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran. Jika Kolom 6 berkode 5, 6, atau 7 STOP
Kolom ini hanya diisi jika Kolom 6 berisi kode 1, 2, 3, dan 4. Isian kolom ini boleh tidak berurut, tergantung pada pelaksanaan lapangannya, tetapi nomor urut yang dicantumkan
Gambar 4.1. Pemutakhiran Rumah Tangga Kondisi ST2013 dan VP2015-P
Kondisi ST2013 Kondisi VP2015-P
Pedoman Pencacah Survei Luas Panen dan Luas Lahan Tanaman Pangan 2015|
27
pada kolom ini tidak boleh ada yang terlewat atau tercatat lebih dari satu kali. Nomor urut terbesar mencerminkan banyaknya rumah tangga hasil pemutakhiran.
Berikut ini penjelasan pengisian Blok V untuk setiap kondisi pemutakhiran:
Apabila rumah tangga ditemukan, maka isikan kode “1” pada Kolom 6, kemudian tuliskan nomor urut rumah tangga hasil pemutakhirannya pada Kolom 7.
Apabila rumah tangga ganti kepala rumah tangga, coret isian Kolom 4 yaitu nama kepala rumah tangga, kemudian tuliskan nama kepala rumah tangga yang baru.
Selanjutnya isikan kode “2” pada Kolom 6 dan tuliskan nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran pada Kolom 7.
Apabila rumah tangga pindah dalam blok sensus, isikan kode “3” pada Kolom 6 dan tuliskan nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran pada Kolom 7 pada saat rumah
tangga tersebut dikunjungi pada alamat baru. Apabila yang dikunjungi PCS adalah rumah tangga baru, tuliskan keterangan untuk
rumah tangga yang bersangkutan pada baris kosong setelah baris terakhir yang terisi. Pengisian nomor bangunan fisik Kolom 1 dan bangunan sensus Kolom 2
mengikuti bangunan fisik dan bangunan sensus terdekat sebelumnya dengan pemberian akhiran berupa abjad A, B, C, dst. Tuliskan nama kepala rumah tangga pada
Kolom 4 dan alamat di Kolom 5. Selanjutnya isikan kode “4” pada Kolom 6 dan
tuliskan nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran pada Kolom 7. Apabila pada saat pemutakhiran ditemukan bangunan fisik baru, maka penulisan
nomor bangunan fisik mengikuti nomor bangunan fisik terdekat sebelumnya, dengan pemberian indeks berupa abjad A, B, C dst.
Apabila rumah tangga ditemukan, tetapi ternyata rumah tangga tersebut bagian dari
anggota rumah tangga lain, maka isikan kode “5” pada Kolom 6, dan tidak perlu
menuliskan nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran pada Kolom 7. Apabila rumah tangga pindah ke luar blok sensus, isikan kode “6” pada Kolom 6 dan
tidak perlu menuliskan nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran pada Kolom 7. Apabila rumah tangga tidak ditemukan, isikan kode “7” pada Kolom 6 dan tidak perlu
menuliskan nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran pada Kolom 7.