27 Perkembangan Inflasi
BAB II - PERKEMBANGAN INFLASI
1. KONDISI UM UM
Inflasi Lampung pada triw ulan II-2010 tercatat kembali mengalami trend peningkatan. Inflasi pada periode ini mencapai 2,53 qtq. Gangguan supply dan
administered price menjadi faktor utama penyebab lonjakan harga yang terjadi. Sub
kelompok bumbu-bumbuan dan sub kelompok tembakau mengalami inflasi tertinggi, yaitu mencapai 54,64 yoy dan 26,06 yoy.
Gejolak harga yang terjadi pada triw ulan II-2010 tersebut mengakibatkan inflasi tahunan Lampung mencapai 7,39 yoy, melebihi inflasi tahunan nasional sebesar
5,05 yoy. Di w ilayah Sumatera, inflasi Lampung tertinggi ke-2 setelah Jambi 7,91 , sedangkan pada tingkat nasional inflasi Lampung tertinggi ke-7 setelah
Banjarmasin 7,76 , Jambi 7,91 , M ataram 8,04 , M aumere 8,52 , Ternate 10,04 , dan Kupang 11,08 .
Sumber : BPS Provinsi Lampung diolah
2. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
Secara umum, faktor supply dan administered price masih menjadi faktor utama yang menyebabkan fluktuasi harga selama triw ulan II-2010. Pada bulan
April, administered goods seperti rokok kretek menjadi penyumbang inflasi terbesar. Selain itu, gangguan produksi akibat musim hujan yang terus berlangsung juga
2 4
6 8
10 12
14 16
18
Jan Fe
b Mar
A p
r May
Ju n
Ju l
A u
g Se
p O
ct N
o v
D e
c Jan
Fe b
Mar A
p r
May Ju
n Ju
l A
u g
Se p
O ct
N o
v D
e c
Jan Fe
b Mar
A p
r May
Ju n
2008 2009
2010
Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi Tahunan
Kota Bandar Lampung vs Nasional
Nasional yoy Bdl yoy
28 Perkembangan Inflasi
menyebabkan harga komoditas bumbu-bumbuan mulai merangkak naik. Pada bulan M ei, komoditas makanan jadi juga turut menjadi penyumbang inflasi. M usim giling tebu
yang masih berlangsung ditambah kenaikan harga gula dunia pada pertengahan M ei 2010 turut menyebabkan harga gula bertahan tinggi. Sementara itu, pada bulan Juni,
komoditas padi-padian turut merangkak naik akibat selesainya masa panen di berbagai daerah sentra produksi di Lampung.
2.1. Inflasi Triw ulanan qtq