nomor 23 tahun 2002. Tehik studi dokumen dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen yang terkait per masalah penelitian. Tujuan dari tehik dokumen ini adalah
untuk mencari konsepsi-konsepsi, teori-teori, pendapat-pendapat atau pun penemuan- penemuan yang berhubungan erat dengan permasalahan dalam penelitian ini.
1.8.4 Teknik Analisis Data
Pengolahan data adalah kegiatan merapikan data yang dikumpulkan, sehinga siap untuk di analisis dalam hal ini data tersebut terlebih dahulu disusun secara
sistematis, kemudian diolah dan di analisis secara kualitatif, sehingga dapat memberi jawaban atas permasalahan penelitian.
Dalam mengolah dan menganalisis data-data yang telah terkumpul baik data primer dan sekunder ini peneliti menggunakan tehnik analisis deskriptiv kualitatif
yaitu menguraikan semua data dan peristiwa hukum yang ada di lapangan yang kemudian di hubungkan dengan teori-teori yang ada.Setelah itu, kemudian di ambil
kesimpulan tertentu dari hasil pemahaman dan pengertiannya.
27
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1 Tinjauan tentang Perlindungan Hukum
Pada prinsipnya perlindungan hukum tidak membedakan terhadap kaum pria maupun wanita, Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan pancasila haruslah memberikan
perlindungan hukum terhadap warga masyarakatnya karena itu perlindungan hukum tersebut akan melahirkan pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia dalam wujudnya sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial dalam wadah negara kesatuan yang menjunjung tinggi semangat kekeluargaan demi mencapai kesejahteraan bersama
13
. Dalam kehidupan dimana hukum dibangun dengan dijiwai oleh moral konstitusionalisme, yaitu menjamin kebebasan dan
hak warga, maka menaati hukum dan konstitusi pada hakekatnya menaati imperatif yang terkandung sebagai substansi maknawi didalamnya imperatif : hak-hak warga yang asasi harus
dihormati dan ditegakkan oleh pengembang kekuasaan negara dimanapun dan kapanpun, juga ketika warga menggunakan kebebasannya untuk ikut serta atau untuk mempengaruhi jalannya
proses pembuatan kebijakan publik. Berlakunya seseorang manusia sebagai pembawa hak subyek hukum dimulai saat berada dalam kandungan ibunya dan berakhir pada saat ia
meninggal dunia, hal ini berlangsung selama dia hidup. Sebagaimana ketentuan Pasal 2 ayat 1 dan 2 KUH Perdata Indonesia “anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan dianggap
sebagai telah dilahirkan bilamana juga kepentingan si anak menghendakinya, mati sewaktu di lahir kannya
dianggap ia tidak pernah telah ada”.
14
Berlakunya seseorang manusia sebagai
13
Gatot,Supramono, 2007, Hukum Acara Pengadilan Anak, Djambatan,Jakarta.h.145.
14
Bambang,Waluyo, 2004, Pidana Dan Pemidanan, Sinar Grafika Jakarta.h.200.