Analisis Tren Metode Kuadrat Terkecil

Berdasarkan pada tabel 10 dapat diketahui bahwa penilaian kinerja keuangan KPRI “SUBUR” berdasarkan PERMEN KUKM RI Nomor 06PerM.KUKMV2006 tahun 2011 dengan total skor 52,78 yang termasuk dalam interval 55-69 dan diklasifikasikan C, tahun 2012 dengan total skor 63,89 yang termasuk dalam interval 55-69 diklasifikasikan C, tahun 2013 dengan total skor 50diklasifikasikan D, tahun 2014 dengan total skor 47,22 diklasifikasikan D, dan tahun 2015 dengan total skor 50diklasifikasikan D. Dengan demikian berdasarkan klasifikasi tersebut dapat diketahui secara keseluruhan bahwa kinerja keuangan KPRI “SUBUR” berdasarkan PERMEN KUKM RI Nomor 06PerM.KUKMV2006 dari tahun ke tahun dikategorikan dalam koperasi yang masih kurang baik.

C. Analisis Tren Metode Kuadrat Terkecil

Analisis tren merupakan perubahan dari nilai variabel yang relatif stabil dari waktu ke waktu. Analisis tren kuadrat terkecil digunakan untuk menilai perkembangan KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta periode 2011-2015, sebagai berikut: 1. Current Ratio Berdasarkan nilai current ratio pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011-2015atau kecenderungan yangdihitung menggunakan metode kuadrat terkecildapat dilihat pada tabel 11 halaman 65. Tabel 11. Perhitungan Tren Current Ratio KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Periode Y=Current Ratio X X² XY Yt 2011 255,00 -2 4 -509,99 234,38 2012 194,82 -1 1 -194,82 235,77 2013 260,60 237,16 2014 232,06 1 1 232,06 238,55 2015 243,32 2 4 486,64 239,93 Jumlah 1185,80 10 13,88 Sumber: diolah 2016 Berdasarkan tabel 11, untuk menentukan nilai a dan b dengan cara: a = a = a = 237,1595 b = b = = 1,388 Jadi persamaan tren untuk current ratio adalah Y = 237,16 + 1,39X Tabel 11 menunjukkan perhitungan tren current ratio KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta periode 2011-2015. Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai b adalah positif + dengan angka 1,388. Hal ini menunjukkan bahwacurrent ratio KPRI “SUBUR”Kecamatan Pasarkliwon Surakarta cenderung mengalami peningkatan kinerja dari tahun 2011-2015, karena mengalami peningkatan anggota yang cukup signifikan, sehingga mempengaruhi jumlah aktiva yang dimiliki KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta semakin meningkat, sehingga KPRI “SUBUR” mampu untuk membayar hutang jangka pendek.Dengan demikian KPRI “SUBUR” dalam kondisi likuid pada tahun 2011-2015. 2. Rasio perputaran aset Berdasarkan nilai perputaran aset pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011-2015 atau kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil sebagai berikut: Tabel 12. Perhitungan Tren Perputaran Aset KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Periode Y=Rasio Perputaran Aset X X² XY Yt 2011 1,79 -2 4 -3,58 1,74 2012 1,58 -1 1 -1,58 1,66 2013 1,62 1,58 2014 1,46 1 1 1,46 1,5 2015 1,45 2 4 2,9 1,42 Jumlah 7,90 10 -0,8 Sumber: diolah 2016 Berdasarkan tabel 12, untuk menentukan nilai a dan b dengan cara: a = a = a = 1,58 b = b = = -0,08 Jadi persamaan tren perputaran aset KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta adalah Y = 1,58 + -0,08X Tabel 12 menunjukkan perhitungan tren untuk perputaran aset KPRI SUBUR Surakarta periode 2011-2015. Berdasarkan tabel tersebut, diketahui nilai b adalah negatif - dengan angka -0,08. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan untuk perputaran aset KPRI “SUBUR” cenderung menurun dari tahun 2011-2015 karena penggunaan aset KPRI “SUBUR” masih kurang efisien dalam meningkatkan volume usahanya. 3. Rasio Perputaran Piutang Berdasarkan nilai perputaran piutangpada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011-2015 atau kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil yang dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 13. Perhitungan Tren Perputaran Piutang KPRI “SUBUR”Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Periode Y=Rasio Perputaran Piutang X X² XY Yt 2011 29,71 -2 4 -59,42 28,98 2012 27,28 -1 1 -27,28 27,09 2013 23,95 25,20 2014 22,32 1 1 22,32 23,31 2015 22,73 2 4 45,46 21,41 Jumlah 125,99 10 -18,92 125,99 Sumber: diolah 2016 Berdasarkan tabel 13, untuk menentukan nilai a dan b dengan cara: a = a = a = 25,198 b = b = = -1,892 Jadi persamaan tren untuk perputaran piutang KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta adalah Y = 25,198 + -1,892X Tabel 13 merupakan perhitungan tren untuk perputaran piutang KPRI “SUBUR” periode 2011-2015. Berdasarkan tabel tersebut, nilai b yang diperoleh menunjukkan angka negatif -1,892. Hal ini berarti bahwa angka pertumbuhan perputaran piutang KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta dari tahun 2011-2015 cenderung menurun setiap t ahunnya karena KPRI “SUBUR” masih cukup lambat dalam menerima pengembalian modal dalam bentuk kas, hal itu dapat terlihat dari jumlah piutang koperasi yang tinggi. 4. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Berdasarkan nilai rentabilitas modal sendiripada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011-2015 atau kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil pada tabel 14 halaman 69. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 14. Perhitungan Tren Rentabilitas Modal Sendiri KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta periode 2011-2015 Periode Y=Rasio Rentabilitas modal sendiri X X² XY Yt 2011 5,63 -2 4 -11,26 4.69 2012 4,51 -1 1 -4,51 5,23 2013 5,20 5,764 2014 5,85 1 1 5,85 6,30 2015 7,63 2 4 15,26 6,83 Jumlah 28,82 10 5,34 28,82 Sumber: diolah 2016 Berdasarkan tabel 14, untuk menentukan nilai a dan b dengan cara: a = a = a = 5,764 b = b = = 0,534 Jadi persamaan tren untuk rentabilitas modal sendiri KPRI “SUBUR” Kecamatan Surakarta adalah Y = 5,764 + 0,534X Tabel 14. menunjukkan perhitungan tren untuk rentabilitas modal sendiri KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta periode 2011-2015. Berdasarkan tabel tersebut, dapat terlihat bahwa nilai b adalah positif + dengan angka 0,534. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan rentabilitas KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta periode 2011-2015 mengalami kenaikan setiap tahunnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KPRI “SUBUR” mengalami peningkatan kinerja berdasarkan rasio rentabilitas modal sendiri yang berarti memiliki kemampuan dalam menghasilkan pendapatan usaha meskipun tergolong masih lemah. 5. Return On Assets ROA Berdasarkan nilai ROA pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011-2015 atau kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil sebagai berikut: Tabel 15 Perhitungan Tren ROA Return On Assets KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Periode Y=ROA X X² XY Yt 2011 3,03 -2 4 -6,06 2,53 2012 2,32 -1 1 -2,32 2,77 2013 2,83 3,02 2014 2,98 1 1 2,98 3,26 2015 3,92 2 4 7,84 3,50 Jumlah 15,08 10 2,44 15,08 Sumber: diolah 2016 Berdasarkan tabel 15, untuk menentukan nilai a dan b dengan cara: a = a = a = 3,016 b = b = = 0,244 Jadi persamaan tren untuk ROA KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta adalah Y = 3,016 + 0,244X PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 15. menunjukkan perhitungan tren untuk ROA KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta periode 2011-2015. Berdasarkan tabel tersebut, nilai b menunjukkan angka positif + dengan diperoleh angka 0,244. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan ROA pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta meningkat dari tahun ke tahun. KPRI “SUBUR” dalam perkembangannya setiap tahun berdasarkan ROA mengalami peningkatan meskipun masih tergolong kurang, namun kondisi kemampuan koperasi dalam menghasilkan usaha setiap periode cukup berkembang. 6. Net Profit Margin NPM Berdasarkan nilai NPM pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011-2015 atau kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil sebagai berikut: Tabel 16. Perhitungan Tren Net Profit Margin NPM KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Periode Y=NPM X X² XY Yt 2011 16,94 -2 4 -33,88 14,13 2012 14,69 -1 1 -14,69 16,73 2013 17,53 19,32 2014 20,37 1 1 20,37 21,91 2015 27,06 2 4 54,12 24,50 Jumlah 96,59 10 25,92 96,59 Sumber: diolah 2016 Berdasarkan tabel 16, untuk menentukan nilai a dan b dengan cara: a = a = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a = 19,318 b = b = = 2,592 Jadi persamaan tren untuk Net Profit Margin NPM KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta adalah Y = 19,318 + 2,592X. Tabel 16. merupakan perhitungan tren untuk Net Profit Margin NPM KPRI “SUBUR” periode 2011-2015. Berdasarkan tabel tersebut, nilai b menunjukkan angka positif + yaitu 2,592. Hal ini berarti pertumbuhan NPM pada KPRI “SUBUR” ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun periode 2011-2015. KPRI “SUBUR” memang mengalami peningkatan ditinjau dari rasio net profit margin atau dalam menghasilkan pendapatan bruto karena mulai tahun 2014 KPRI “SUBUR” mulai memperluas usahanya dibidang pertokoan menjadi swalayan, sehingga mampu menyerap pendapatan dari perluasan usaha tersebut. 7. Total Hutang terhadap Total Aset Berdasarkan nilai total hutang terhadap total aset pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011-2015 atau kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil pada tabel 17 di halaman 73. Tabel 17. Perhitungan Tren Total Hutang terhadap Total Aset KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Periode Y=Total Hutang Terhadap Total Aset X X² XY Yt 2011 43,26 -2 4 -86,52 44,01 2012 46,15 -1 1 -46,15 44,30 2013 42,71 44,59 2014 46,03 1 1 46,03 44,88 2015 44,79 2 4 89,58 45,17 Jumlah 222,94 10 2,9 222,94 Sumber: diolah 2016 Berdasarkan tabel 17, untuk menentukan nilai a dan b dengan cara: a = a = a = 44,588 b = b = = 0,29 Jadi persamaan tren untuk total hutang terhadap total aset KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta adalah Y = 44,588 + 0,29X Tabel 17 merupakan perhitungan tren untuk total hutang terhadap total aset KPRI “SUBUR” periode 2011-2015. Berdasarkan tabel tersebut, diketahui nilai b positif +dengan angka 0,29. Hal ini berarti pertumbuhan total hutang terhadapt total aset KPRI “SUBUR” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengalami kenaikan setiap tahun periode 2011-2015. Meskipun pertumbuhan KPRI “SUBUR” ditinjau dari rasio total hutang terhadap total aset mengalami kecenderungan meningkat, namun masih tergolong buruk. KPRI “SUBUR” cukup buruk dalam kemampuan membayar hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang, karena dapat terlihat meskipun jumlah aset setiap tahun meningkat, jumlah hutang setiap tahunnya juga mengalami peningkatan. 8. Total Hutang terhadap Modal Sendiri Berdasarkan nilai total hutang terhadap modal sendiripada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011-2015 atau kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil sebagai berikut: Tabel 18 Perhitungan Tren Total Hutang terhadap Modal Sendiri KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 Periode Y=Total Hutang Terhadap Modal Sendiri X X² XY Yt 2011 80,54 -2 4 -161,08 82,37 2012 89,57 -1 1 -89,57 83,79 2013 78,42 85,22 2014 90,26 1 1 90,26 86,65 2015 87,32 2 4 174,64 88,07 Jumlah 426.11 10 14,25 426,10 Sumber: diolah 2016 Berdasarkan tabel 18, untuk menentukan nilai a dan b dengan cara: a = a = a = 85,222 b = b = = 1,425 Jadi persamaan tren untuk total hutang terhadap modal sendiri KPRI “SUBUR” adalah Y = 95,22 + 1,425X Tabel 18. merupakan perhitungan tren untuk Total Hutang Terhadap Mo dal Sendiri KPRI “SUBUR” periode 2011-2015. Berdasarkan tabel tersebut, diketahui nilai b adalah positif + dengan angka 1,425. Hal ini berarti bahwa tingkat pertumbuhan rasio total hutang terhadap modal sendiri KPRI “SUBUR” periode 2011-2015 mengalami peningkatan. KPRI “SUBUR” dalam perbandingan total hutang dengan modal sendiri cukup baik dengan range 100 ini menunjukkan kemampuan koperasi dalam mengumpulkan modal sendiri dari para anggotanya sangat baik, namun jika terus meningkat pada rasio ini akan semakin buruk kinerjanya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76

BAB VI PENUTUP

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

0 3 8

EVALUASI KINERJA KPRI MUARA SURAKARTA PERIODE2004 2008 MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN BERDASARKAN PEDOMAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL

0 15 89

Analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan Menteri Negara Koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik Indonesia nomor 14/Per/M.KUKM/Xii/2009 : studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur.

24 172 291

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera.

15 104 301

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14 Per M.KUKM XII 2009 studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera

11 41 299

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 22 PER M.KUKM IV 2007 TENTANG PEDOMAN PEMERINGKATAN KOPERASI

0 0 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) WILAYAH BANYUMAS BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/PER/M.KUKM/XII/2009 - repository perpustakaan

0 0 12

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN LISTER PT. PLN (Persero) BERDASARKAN SURAT PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENGENGAH REPUBLIK INDONESIA NO.14/PER/M.KUKM/XII/2009 - POLSRI REPOSITORY

0 0 15

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN LISTER PT. PLN (Persero) BERDASARKAN SURAT PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENGENGAH REPUBLIK INDONESIA NO.14/PER/M.KUKM/XII/2009 - POLSRI REPOSITORY

0 0 7

Analisis tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam berdasar peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang - USD Repository

0 0 210