Analisis rasio keuangan sebagai alat untuk menilai kinerja koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/PER/M.KUKM/V/2006 (studi Kasus di KPRI SUBUR Surakarta Periode 2011-2015).

(1)

ABSTRAK

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI BERDASARKAN PERATURAN MENTERI

NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

REPUBLIK INDONESIA Nomor: 06/PER/M.KUKM/V/2006

(Studi Kasus di KPRI SUBUR Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015)

Oleh:

Valeria Widha Armita Sari NIM. 122114123

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan KPRI ‘SUBUR’ Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011 sampai tahun 2015 dengan menggunakan rasio likuiditas, aktivitas, rentabilitas, dan solvabilitas. Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus pada KPRI ‘SUBUR’ Kecamatan Pasarkliwon Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara, dan pengamatan.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama adalah menghitung rasio-rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, dan solvabilitas. Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua dianalisis dengan menggunakan tren dan dilihat perkembangannya.

Berdasarkan analisis data keuangan KPRI ‘SUBUR’ Kecamatan Pasarkliwon diperoleh kesimpulan bahwa tingkat likuiditas yang ditinjau dari current ratio KPRI ‘SUBUR’ tahun 2011-2015 dikategorikan cukup. Tingkat aktivitas KPRI ‘SUBUR’ tahun 2011-2015 yang tercermin dalam rasio perputaran aset dan perputaran piutang dikategorikan sangat baik. Tingkat profitabilitas yang dilihat dari rentabilitas modal sendiri, ROA, dan NPM dikategorikan cukup. Tingkat solvabilitas yang ditinjau dari total hutang terhadap total aset dan total hutang terhadap modal sendiri KPRI ‘SUBUR’ tahun 2011-2015 dikategorikan baik.

Pada tahun 2011 sampai tahun 2015 KPRI ‘SUBUR’ cenderung mengalami fluktuasi dalam peningkatan kinerjannya. Ditinjau dari rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas dan analisis tren maka dapat dikatakan bahwa kinerja KPRI ‘SUBUR’ Kecamatan Pasarkliwon Surakarta cukup baik dan perlu ditingkatkan.


(2)

ABSTRACT

FINANCIAL RATIO ANALYSIS AS A TOOL TO ASSESS THE PERFORMANCE OF COOPERATIVES BASED ON REGULATION OF

MINISTRY OF COOPERATIVES, SMALL AND MEDIUM

ENTERPRISES REPUBLIC OF INDONESIA Number: 06/PER/M.KUKM/V/2006

(A study case at KPRI SUBUR Pasarkliwon districts in Surakarta in periode 2011-2015)

By:

Valeria Widha Armita Sari Student Number: 122114123

The purpose of this research is to discover financial performance of KPRI ‘SUBUR’ Pasarkliwon districts in Surakarta for the year 2011 up to 2015 using analysis of liquidity, activity, profitability, and solvency ratios. The research method employed in this research was case study. Documentation, interview, and observation were employed as the data gathering techniques.

The first question in the problem formulation was answered by calculating liquidity, activity, profitability, and solvency ratios. Whereas for the second question was by calculating trend and analyzing it.

Based on the financial data analysis of KPRI ‘SUBUR’ Pasarkliwon districts in Surakarta, the researcher found that the liquidity rate of KPRI ‘SUBUR’ Pasarkliwon districts in Surakarta as indicated by the current ratio from 2011 up to 2015 is in a bad category. The activity rate of KPRI ‘SUBUR’ Pasarkliwon districts in Surakarta as indicated by the asset turnover ratio and account receivable turnover ratio from 2011 up to 2015 is in the very good category. The profitability rate as indicated by the economic rentability, return on asset, and net profit margin is quite well category. The solvency rate of KPRI ‘SUBUR’ Pasarkliwon districts in Surakarta as indicated by the total debt to assets ratio and total debt to equity ratio from 2011 up to 2015 is in solvable condition.

In general, during 2011 to 2015 KPRI ‘SUBUR’ Pasarkliwon districts in Surakarta had a fluctuative performance. According to liquidity, activity, profitability, and solvency ratios, and trend analysis, it was found that KPRI ‘SUBUR’ Pasarkliwon districts in Surakarta had good performance but still need to increase it.


(3)

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK

MENILAI KINERJA KOPERASI BERDASARKAN

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA

KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

Nomor: 06/PER/M.KUKM/V/2006

(Studi Kasus di KPRI SUBUR Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Valeria Widha Armita Sari NIM : 122114123

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK

MENILAI KINERJA KOPERASI BERDASARKAN

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA

KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

Nomor: 06/PER/M.KUKM/V/2006

(Studi Kasus di KPRI SUBUR Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Valeria Widha Armita Sari NIM : 122114123

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Tahu bahwa kita tahu apa yang kita ketahui dan tahu bahwa kita tidak tahu apa yang tidak kita ketahui, itulah pengetahuan sejati. -Copernicus-

Jika pikiran saya bisa membayangkannya, hati saya bisa meyakininya, saya tahu saya akan mampu menggapainya. -Jesse Jackson-

Jangan Khawatir, AKU (aku) ada di sini.

Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus Bapakku Alph. Kuwat Budiyono dan Ibuku M. M. Sri Rahayuningsih Kedua Kakakku Bonifatius Yogi A. dan Valentinus Adi W. Semua Saudaraku Albertus Suwarno Aryo Saputro Sahabat-Sahabatku


(8)

(9)

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “Analisis Rasio Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Koperasi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesisa Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006.”

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa hasil yang disajikan belum merupakan hasil yang sempurna. Masih banyak kekurangan di dalam penyusunan skripsi ini disebabkan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang ada pada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam mempersiapkan, menyusun dan menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, arahan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, selaku rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis.


(11)

2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Lisia Apriani, S. E., Akt., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar membimbing dan bersedia meluangkan waktu, tenaga, saran, koreksi, sumbangan pemikiran, dan nasihat-nasihat dalam membimbing penulis sehingga skripsi ini bisa selesai.

5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi khususnya dosen-dosen Akuntansi atas bimbingan dan ilmu yang diberikan selama penulis menempuh kuliah. 6. Seluruh karyawan Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah memberikan

bantuan dan kemudahan selama penulis menempuh kuliah.

7. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu peduli pada pendidikan anaknya. Terima kasih telah memberikan semangat, dorongan, doa yang selalu kalian sertakan untukku dari awal kuliah hingga saat ini aku bisa menyelesaikan skripsi.

8. Kedua kakak saya yang tercinta Bonifatius Yogi Ardipuro dan Valentinus Adi Widiantoro yang selalu mendoakan saya dan memberi dorongan untuk saya.

9. Partner yang luar biasa Albertus Suwarno Aryo Saputro yang selalu memberikan semangat, saran, dorongan dan doa untuk saya selama proses kuliah hingga terselesaikannya skripsi ini.


(12)

10.Sahabat sekaligus keluarga yang tergabung dalam Paduan Suara Mahasiswa Cantus Firmus Universitas Sanata Dharma yang telah memberi pengalaman saya dengan segala prosesnya, melakukan berbagai hal konyol, saling berbagi pengalaman dari awal proses kuliah hingga terselesaikannya skripsi ini.

11.Teman-teman seperjuangan MPAT dan semua teman-teman Akuntansi angkatan 2012.

12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Tuhan membalas budi baik dengan penuh kelimpahan-Nya. Penulis telah berusaha dengan segala pengetahuan dan kemampuan semaksimal mungkin. Penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca yang berminat dan dapat juga sebagai bahan refrensi untuk penelitian selanjutnya.

Akhir kata penulis terbuka atas semua kritik dan saran yang nantinya akan semakin mengembangkan dan menyempurnakan skripsi ini.

Yogyakarta, 31 Agustus 2016


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ILMIAH ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

ABSTRAK ... xvi

ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Koperasi ... 7

1. Pengertian Koperasi ... 7

2. Nilai-nilai dan Prinsip Koperasi ... 7

3. Tujuan dan Fungsi Koperasi ... 8

4. Bentuk dan Jenis Koperasi ... 9

5. Sumber Permodalan Koperasi ... 10

B. Laporan Keuangan ... 10

1. Pengertian Laporan Keuangan ... 10

2. Tujuan Laporan Keuangan ... 11

3. Pengguna Laporan Keuangan ... 11

4. Karakteristik Laporan Keuangan ... 12

C. Kinerja Keuangan 1. Pengertian Kinerja Keuangan ... 13


(14)

2. Metode Penilaian Kinerja ... 14

3. Analisis Laporan Keuangan ... 14

D. Alat Ukur Kinerja Keuangan ... 15

1. Analisis Rasio ... 15

2. Jenis-Jenis Analisis Rasio Keuangan ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian... 22

C. Data dan Sumber Data ... 23

D. Teknik Pengumpulan Data ... 23

1. Dokumentasi ... 23

2. Metode Wawancara ... 23

3. Observasi / Pengamatan ... 24

E. Teknik Analisis Data ... 24

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 33

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Analisis Rasio Keuangan KPRI “SUBUR” ... 48

1. Rasio Likuiditas ... 48

2. Rasio Aktivitas ... 50

a. Perputaran Aset ... 50

b. Perputaran Piutang ... 52

3. Rasio Profitabilitas ... 54

a. Rentabilitas Modal Sendiri ... 54

b. Return On Assets ... 56

c. Net Profit Margin ... 58

4. Rasio Solvabilitas ... 59

a. Total Hutang Terhadap Total Aset ... 60

b. Total Hutang Terhadap Modal Sendiri ... 61

B. Analisis Skor Penilaian Keuangan KPRI “SUBUR” ... 63

C. Analisis Trend Metode Kuadrat Terkecil ... 64

1. Current Ratio ... 64

2. Rasio Perputaran Aset ... 66

3. Rasio Perputaran Piutang ... 67

4. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri ... 68

5. Return On Assets (ROA) ... 70

6. Net Profit Margin (NPM) ... 71

7. Total Hutang Terhadap Total Aset ... 72

8. Total Hutang Terhadap Modal Sendiri ... 74

BAB VI PENUTUP ... 76

A. Kesimpulan ... 76


(15)

DAFTAR PUSTAKA ... 79 LAMPIRAN ... 80


(16)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Perhitungan Current Ratio KPRI “SUBUR” Kecamatan

Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 ... 49 Tabel 2. Perhitungan Perputaran Aset KPRI “SUBUR” Kecamatan

Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 ... 51 Tabel 3. Perhitungan Rasio Perputaran Piutang KPRI “SUBUR” Kecamatan

Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 ... 53 Tabel 4. Perhitungan Rasio Rentabilitas Modal Sendiri KPRI “SUBUR”

Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 ... 55 Tabel 5. Perhitungan Return On Assets (ROA) KPRI “SUBUR” Kecamatan

Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 ... 56 Tabel 6. Perhitungan Net Profit Margin (NPM) KPRI “SUBUR”

Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 ... 58 Tabel 7. Perhitungan Total Hutang Terhadap Total Aset KPRI “SUBUR”

Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015 ... 60 Tabel 8. Perhitungan Total Hutang Terhadap Modal Sendiri KPRI

“SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode

2011-2015 ... 62 Tabel 9. Klasifikasi Pemeringkatan Koperasi ... 63 Tabel 10 Perhitungan Penilaian Koperasi Berprestasi pada KPRI

“SUBUR” Periode 2011-2015 Berdasarkan PERMEN

KUKM RI No 06/Per/M.KUKM/V/2006 ... 63 Tabel 11. Perhitungan Trend Current Ratio KPRI “SUBUR”

Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015... 65 Tabel 12. Perhitungan Trend Perputaran Aset KPRI “SUBUR”

Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015... 66 Tabel 13. Perhitungan Trend Perputaran Piutang KPRI “SUBUR”


(17)

Tabel 14. Perhitungan Trend Rentabilitas Modal Sendiri KPRI“SUBUR”

Kecamatan Pasarkliwon Surakarta periode 2011-2015 ... 69 Tabel 15. Perhitungan Trend ROA (Return On Assets) KPRI “SUBUR”

Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015... 70 Tabel 16. Perhitungan Trend Net Profit Margin (NPM) KPRI “SUBUR”

Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015... 71 Tabel 17. Perhitungan Trend Total Hutang terhadap Total Aset KPRI

“SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode

2011-2015 ... 73 Tabel 18. Perhitungan Trend Total Hutang terhadap Modal Sendiri KPRI

“SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode


(18)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar I. Struktur Organisasi KPRI “SUBUR” ... 35


(19)

ABSTRAK

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI BERDASARKAN PERATURAN MENTERI

NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

REPUBLIK INDONESIA Nomor: 06/PER/M.KUKM/V/2006

(Studi Kasus di KPRI SUBUR Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015)

Oleh:

Valeria Widha Armita Sari NIM. 122114123

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan KPRI „SUBUR‟ Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011 sampai tahun 2015 dengan menggunakan rasio likuiditas, aktivitas, rentabilitas, dan solvabilitas. Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus pada KPRI „SUBUR‟ Kecamatan Pasarkliwon Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara, dan pengamatan.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama adalah menghitung rasio-rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, dan solvabilitas. Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua dianalisis dengan menggunakan tren dan dilihat perkembangannya.

Berdasarkan analisis data keuangan KPRI „SUBUR‟ Kecamatan Pasarkliwon diperoleh kesimpulan bahwa tingkat likuiditas yang ditinjau dari current ratio KPRI „SUBUR‟ tahun 2011-2015 dikategorikan cukup. Tingkat aktivitas KPRI „SUBUR‟ tahun 2011-2015 yang tercermin dalam rasio perputaran aset dan perputaran piutang dikategorikan sangat baik. Tingkat profitabilitas yang dilihat dari rentabilitas modal sendiri, ROA, dan NPM dikategorikan cukup. Tingkat solvabilitas yang ditinjau dari total hutang terhadap total aset dan total hutang terhadap modal sendiri KPRI „SUBUR‟ tahun 2011-2015 dikategorikan baik.

Pada tahun 2011 sampai tahun 2015 KPRI „SUBUR‟ cenderung mengalami fluktuasi dalam peningkatan kinerjannya. Ditinjau dari rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas dan analisis tren maka dapat dikatakan bahwa kinerja KPRI „SUBUR‟ Kecamatan Pasarkliwon Surakarta cukup baik dan perlu ditingkatkan.


(20)

ABSTRACT

FINANCIAL RATIO ANALYSIS AS A TOOL TO ASSESS THE PERFORMANCE OF COOPERATIVES BASED ON REGULATION OF

MINISTRY OF COOPERATIVES, SMALL AND MEDIUM

ENTERPRISES REPUBLIC OF INDONESIA Number: 06/PER/M.KUKM/V/2006

(A study case at KPRI SUBUR Pasarkliwon districts in Surakarta in periode 2011-2015)

By:

Valeria Widha Armita Sari Student Number: 122114123

The purpose of this research is to discover financial performance of KPRI „SUBUR‟ Pasarkliwon districts in Surakarta for the year 2011 up to 2015 using analysis of liquidity, activity, profitability, and solvency ratios. The research method employed in this research was case study. Documentation, interview, and observation were employed as the data gathering techniques.

The first question in the problem formulation was answered by calculating liquidity, activity, profitability, and solvency ratios. Whereas for the second question was by calculating trend and analyzing it.

Based on the financial data analysis of KPRI „SUBUR‟ Pasarkliwon districts in Surakarta, the researcher found that the liquidity rate of KPRI „SUBUR‟ Pasarkliwon districts in Surakarta as indicated by the current ratio from 2011 up to 2015 is in a bad category. The activity rate of KPRI „SUBUR‟ Pasarkliwon districts in Surakarta as indicated by the asset turnover ratio and account receivable turnover ratio from 2011 up to 2015 is in the very good category. The profitability rate as indicated by the economic rentability, return on asset, and net profit margin is quite well category. The solvency rate of KPRI „SUBUR‟ Pasarkliwon districts in Surakarta as indicated by the total debt to assets ratio and total debt to equity ratio from 2011 up to 2015 is in solvable condition.

In general, during 2011 to 2015 KPRI „SUBUR‟ Pasarkliwon districts in Surakarta had a fluctuative performance. According to liquidity, activity, profitability, and solvency ratios, and trend analysis, it was found that KPRI „SUBUR‟ Pasarkliwon districts in Surakarta had good performance but still need to increase it.


(21)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Koperasi merupakan salah satu penggerak roda perekonomian rakyat yang ada di Indonesia yang berdasarkan asas kekeluargaan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur dari segi ekonomi, baik bagi anggota maupun masyarakat disekitarnya. Peran koperasi dalam perwujudan ekonomi masyarakat tersebut salah satunya `melakukan usaha dan kegiatan dibidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotanya.

Koperasi dalam perkembangannya masih cukup tertinggal, karena tingkat partisipasi dari masyarakat untuk menjadi anggota koperasi masih rendah hal itu disebabkan sosialisasi yang belum optimal. Meskipun begitu, koperasi merupakan badan usaha yang mampu bertahan dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (MKUKM) membuat beberapa program koperasi yang digunakan untuk melaksanakan tujuan dari koperasi. Program-program koperasi yang disosialisasikan kepada masyarakat menyebabkan pertumbuhan pada jumlah koperasi yang ada di Indonesia. Pertumbuhan koperasi ini tak lepas dari peran pemerintah dalam menyusun peraturan demi tercapainya tujuan-tujuan koperasi.


(22)

Peraturan yang ada salah satunya mengatur tentang laporan keuangan koperasi, karena laporan keuangan merupakan hal yang krusial bagi kesejahteraan koperasi itu sendiri. Laporan keuangan koperasi harus dijalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku agar dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Informasi yang didapatkan dari laporan keuangan yang baik dapat dijadikan indikator dalam menilai kinerja keuangan koperasi. Untuk mengetahui bahwa koperasi itu dalam kondisi yang baik atau buruk dalam segi keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan yang akan datang oleh manajer koperasi, maka perlu dilakukan penilaian kinerja keuangan.

Penilaian kinerja keuangan koperasi ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan alat yang digunakan untuk membandingkan pos-pos yang ada pada laporan keuangan. Laporan keuangan yang nantinya diolah, menghasilkan garis besar kinerja koperasi tersebut. Hasil dari analisis rasio keuangan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan tentang keuangan di masa kini maupun untuk perencanaan keuangan di masa yang akan datang.

Penelitian ini memperluas penelitian dari Laily, N.A., et all. dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan Koperasi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/PER/M. KUKM/V/2006 (Studi pada Kopdit CU Sawiran Tahun 2009-2013).


(23)

Penelitian yang peneliti lakukan yaitu di KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta. Analisis rasio yang digunakan peneliti berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (PERMEN KUKM RI) Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman koperasi berprestasi.

Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (PERMEN KUKM RI) Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006 pasal 1 ayat 10 disebutkan bahwa:

Koperasi Berprestasi adalah Koperasi yang memiliki prestasi dalam pencapaian kinerjanya dilihat dari aspek organisasi, aspek tatalaksana dan manajemen, aspek produktivitas, serta aspek manfaat dan dampak koperasi yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Penilaian kinerja keuangan koperasi pada KPRI “SUBUR” ini dilihat dari segi keuangan dari aspek produktivitas sesuai dengan kriteria peraturan tersebut.

Rasio-rasio tersebut terdiri dari rasio likuiditas yang dinilai berdasarkan current ratio. Rasio aktivitas dinilai berdasarkan perputaran aset dan perputaran piutang. Rasio profitabilitas dinilai dari rentabilitas modal sendiri, return on asset dan net profit margin. Rasio Solvabiliasdiniliai berdasarkan total hutang terhadap total aset dan total hutang terhadap modal sendiri.

B. Rumusan Masalah


(24)

1. Berapakah tingkat rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas yang ada menurut laporan keuangan KPRI SUBUR Kecamatan Pasarkliwon Surakarta dan periode 2011-2015?

2. Bagaimana perkembangan kinerja koperasi ditinjau dari tingkat rasio aktivitas, likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas selama periode 2011-2015?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat rasio aktivitas, likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas berdasarkan laporan keuangan KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta selama periode 2011-2015.

2. Untuk mengetahui kinerja koperasi yang ditinjau dari tingkat rasio aktivitas, likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas selama periode 2011-2015.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR”

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi serta membantu menilai dan mengevaluasi untuk meningkatkan kinerja keuanganKoperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR”


(25)

2. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti selanjutnya sebagai referensi, terutama jika penelitian tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja koperasi.

3. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan peneliti serta pengalaman dalam pengukuran kinerja keuangan koperasi.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran penelitian yang lebih jelas dan sistematis sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memuat uraian mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan mengenai teori-teori yang mendasari pembahasan secara detail dan dipergunakan sebagaii dasar untuk menganalisis data-data yang diperoleh dari koperasi yaitu pengertian koperasi, laporan keuangan, arti penting laporan keuangan koperasi, pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan koperasi, kinerja keuangan, analisis rasio, jenis-jenis rasio keuangan, penilaian rasio


(26)

berdasarkan peraturan menteri, dan tinjauan penelitian sebelumnya.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan disajikan tentang metode penelitian meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini akan dijelaskan profil KPRI “SUBUR” yang meliputi sejarah koperasi, susunan organisasi koperasi, pembagian tugas pengurus, dan kondisi umum koperasi.

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan perhitungan dan analisis atas laporan keuangan perusahaan dengan rasio serta hasil perhitungan di golongkan menurut kriteria penilaian Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.

BAB VI : PENUTUP

Dalam bab ini menguraikan kesimpulan dari hasil analisis data, keterbatasan penelitian dan saran yang diusulkan bagi koperasi dan peneliti selanjutnya.


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi

1. Pengertian Koperasi

Koperasi merupakan badan usaha yang didirikan oleh sekumpulan orang yang bergabung menjadi satu kesatuan dengan memiliki tujuan yang sama, didirikan secara sukarela dan dilaksanakan berdasarkan asas kekeluargaan. Sesuai dengan landasan hukumnya, koperasi telah dianggap sebagai sebuah gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha yang berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Landasan hukum ini telah menjadikan koperasi sebagai pilar ekonomi nasional.

Menurut UU Perkoperasian No. 25 tahun 1992:

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan.

2. Nilai-nilai dan Prinsip Koperasi

Koperasi dalam menjalankan kegiatan perkoperasian harus memiliki nilai-nilai dan prinsip koperasi. Prinsip-prinsip koperasi merupakan jati diri dan ciri khas dari koperasi, prinsip ini adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Prinsip koperasi mengatur tidak hanya tentang hal yang berkaitan dengan hak anggota tetapi juga berkewajiban dalam hal pelayanan anggota dan masyarakat serta sebagai alat untuk menyukseskan program-program pemerintah


(28)

tentang Gerakan Koperasi. Prinsip Koperasi sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992:

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;

c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; e. Kemandirian

Nilai-nilai yang harus dimiliki oleh koperasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian adalah:

a. Keadilan b. Kebersamaan c. Kekeluargaan;

d. Kesejahteraan bersama; 3. Tujuan dan Fungsi Koperasi

Tujuan koperasi didirikan tidak hanya untuk membantu perekonomian dari anggotanya tetapi juga menjadi alat penggerak perekonomian negara. Tujuan koperasi yang tercantum dalam Undang-Undang No 25 Tahun 1992 yaitu untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan pada Pancasila dan


(29)

UUD 1945. Fungsi koperasi pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian adalah :

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat;

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya;

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokratis ekonomi.

4. Bentuk dan Jenis Koperasi

Koperasi yang ada di Indonesia terbagi atas beberapa bentuk. Pembagian tersebut didasarkan pada perbedaan latar belakang dan tujuan didirikannya koperasi. Pembagian ke dalam bentuk besar koperasi berdasarkan beberapa pendekatan yaitu:

a. Bidang usaha terdiri dari koperasi konsumsi, produksi, pemasaran dan koperasi kredit/koperasi simpan pinjam.

b. Jenis komoditi yang diusahakan yaitu koperasi pertambangan, industri, pertanian dan koperasi jasa.


(30)

c. Jenis anggota misalnya adalah Koperasi Mahasiswa, Koperasi Karyawan, Koperasi Pondok Pesantren, dan lain-lain.

d. Daerah kerjanya yaitu koperasi primer, koperasi sekunder, dan koperasi tertier (Baridwan,2010:75-83).

5. Sumber Permodalan Koperasi

Modal koperasi merupakan pemasukan sumber daya koperasi baik dari dalam maupun dari luar. Modal koperasi berbeda dengan modal pada perusahaan lainnya dan sebagian besar modal koperasi berasal dari anggotanya. Sumber modal koperasi dari dalam maksudnya adalah berasal dari modal simpanan dan modal pinjaman dari anggota, karena modal pinjaman ada yang berasal dari luar yaitu meliputi pinjaman dari bank, koperasi lain atau lembaga keuangan lainnya. Modal simpanan berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah. Sumber modal koperasi dari luar yaitu modal penyertaan. Modal penyertaan adalah investasi atau penanaman modal dari pihak luar yang bukan anggota koperasi, meliputi modal dari pihak swasta, pemerintahan ataupun dari perseorangan.

B. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan (financial statement) merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan


(31)

data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan yang dihasilkan harus berpedoman pada peraturan yang ada, agar dapat menghasilkan informasi yang relevan dan bermanfaat bagi penggunanya.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Secara umum, tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan mengenai kondisi suatu organisasi dari sudut angka-angka dalam satuan moneter. Tujuan dari laporan keuangan koperasi (Sudarwanto, 2013:8) adalah :

a. Memberikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi

b. Memberikan informasi tentang perubahan sumber-sumber ekonomi koperasi.

c. Membantu pengguna informasi untuk melakukan estimasi sisa hasil usaha (SHU).

d. Mengungkapkan informasi yang lainnya. 3. Pengguna Laporan Keuangan

Pengguna laporan keuangan koperasi terdiri dari pihak eksternal dan pihak internal koperasi. Pihak internal adalah anggota, pengurus, pengawas dan pihak manajemen. Pihak eksternal koperasi yang membutuhkan informasi dari laporan keuangan koperasi adalah bank, kreditur, pemerintah, kantor pajak, analis dan lain-lain.


(32)

4. Karakteristik Laporan Keuangan

Laporan keuangan koperasi memiliki karakteristik tersendiri dalam laporan keuangannya terutama pada neraca dan laporan laba rugi. Karakteristik yang bersifat spesifik dari laporan keuangan koperasi yang diambil berdasarkan PERMENKUKM RI No. 04/Per/M.KUKM/VII/2012 tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi adalah :

a. Laporan keuangan merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus selama satu periode akuntansi, yang dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai hasil kerja pengelolaan koperasi;

b. Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari sistem pelaporan koperasi yang ditujukan untuk pihak internal maupun eksternal koperasi;

c. Laporan keuangan koperasi harus berdayaguna bagi para anggotanya, sehingga pihak anggota dapat menilai manfaat ekonomi yang diberikan koperasi dan berguna juga untuk mengetahui:

1) Prestasi unit kegiatan koperasi yang secara khusus bertugas memberikan pelayanan kepada para anggotanya selama satu periode akuntansi tertentu;


(33)

2) Prestasi unit kegiatan koperasi yang secara khusus ditujukan untuk tujuan bisnis dengan non anggota selama satu periode akuntansi tertentu;

3) Informasi penting lainnya yang mempengaruhi keadaan keuangan koperasi jangka pendek dan jangka panjang. Dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pada pasal 35 disebutkan bahwa setelah tahun buku Koperasi ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum diselenggarakan rapat anggota tahunan (RAT), Pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya:

a. Neraca;

b. Perhitungan Hasil Usaha

c. Catatan Atas Laporan Keuangan C. Kinerja Keuangan

1. Pengertian Kinerja Keuangan

“Kinerja keuangan adalah prestasi manajemen yang diukur dari sudut keuangan yaitu dengan memaksimalkan nilai organisasi”, (Purwanti, 2013:326). Kinerja keuangan digunakan untuk menilai suatu organisasi dari segi keuangannya untuk meningkatkan nilai suatu organisasi. “Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik tentang efektivitas operasional organisasi, bagan organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya”, (Mulyadi, 2001:415)


(34)

2. Metode Penilaian Kinerja Keuangan

Metode penilaian kinerja keuangan dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. Pemilihan metode yang digunakan disesuaikan dengan tujuan dilakukannya penelitian terhadap kinerja keuangan tersebut. Metode yang dapat digunakan adalah dengan analisis perbandingan laporan keuangan, analisis tren, analisis common size statement, analisis penggunaan modal, analisis penggunaan kas, analisis rasio keuangan, gross profit analysis dan analisis break event point, (Jumingan, 2014:242)

3. Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini dan kemungkinannya di masa depan.

Sifat-sifat dari analisis laporan keuangan (Harahap, 2007:194) adalah:

1) Fokus laporan adalah laporan laba rugi (laporan SHU), neraca konsolidasi, arus kas, yang merupakan akumulasi transaksi dari kejadian historis dan penyebab terjadinya dalam suatu perusahaan.

2) Prediksi, analisis harus mengkaji implikasi kejadian yang sudah berlalu terhadap dampak dan prospek perkembangan keuangan perusahaan di masa yang akan datang.


(35)

3) Dasar analisis adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan prinsip tersendiri sehingga hasil analisis sangat tergantung pada kualitas laporan ini. Penguasaan pada sifat akuntansi, prinsip akuntansi, sangat diperlukan dalam menganalisis laporan keuangan.

D. Alat Ukur Kinerja Keuangan 1. Analisis Rasio

Analisis rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir 2007:37). Analisis rasio pada dasarnya dilakukan pada aspek-aspek keuangan suatu perusahaan atau instansi. Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasional koperasi. Analisis rasio keuangan digunakan dengan cara membandingkan antar komponen dalam laporan keuangan. Hasil dari analisis keuangan dapat digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan saat ini dan dapat memprediksi masa yang akan datang sehingga dapat digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

2. Jenis-Jenis Analisis Rasio Keuangan

Jenis rasio keuangan yang sering digunakan koperasi adalah : a. Rasio Likuiditas

Mengukur kemampuan perusahaan/koperasi dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Perusahaan yang


(36)

mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan “likwid”, dan perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya atau hutang jangka pendek (Munawir 2007:31). Rasio ini terdiri dari:

1) Current Ratio

Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancarnya.

2) Quick Ratio

Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas dan aktiva lainnya yang dapat dilikuiditas dengan segera jika diperlukan.

3) Cash Ratio.

Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang, dan merupakan aktiva perusahaan yang paling likuid.


(37)

d. Rasio Aktivitas

Secara umum rasio aktivitas mampu memperlihatkan efektivitas perusahaan secara maksimal. Rasio ini terdiri dari:

1) Receivable Turnover Ratio

Menunjukkan berapa cepat perusahaan/koperasi menagih piutang sehingga memperoleh kas.

2) Inventory Turnover Ratio

Kefektifan dan keefisienan perusahaan dalam mengatur investasinya dalam persediaan direfleksikan dalam berapa kali putaran persediaan selama satu periode.

3) Total Asset Turnover

Mengukur efisiensi perusahaan/koperasi dalam penggunaan aktiva tetap guna menghasilkan penjualan.

e. Rasio Profitabilitas

Rasio ini digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu atau beberapa periode tertentu. Rasio ini terdiri dari :


(38)

1) Net Profit Margin

Mencerminkan kemampuan perusahaan/koperasi untuk menghasilkan laba setelah harga pokok penjualan, beban operasi dan beban usaha lainnya dalam hubungannya dengan kegiatan koperasi.

2) Return On Equity

Mencerminkan kemampuan perusahaan/koperasi dalam mengatur aktiva-aktivanya seoptimal mungkin sehingga dapat mencapai laba yang diinginkan.

3) Return On Asset.

Mengukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan/koperasi sehingga dapat diketahui posisi perusahaan terhadap industri.

f. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)

Solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya bila perusahaan tersebut dilikuidasi,


(39)

yang meliputi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang (Munawir, 2007:32). Digunakan perusahaan/koperasi untuk membayar semua hutang-hutangnya baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Rasio ini terdiri dari:

1) Debt Ratio

Rasio hutang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva.

2) Debt to Equity Ratio

Merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas.

g. Penilaian Koperasi Berdasarkan PERMEN KUKM RI Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006

PERMEN KUKM RI Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006 merupakan alat yang digunakan untuk melakukan analisis dalam penelitian ini. Rasio keuangan yang ada pada peraturan tersebut yang digunakan adalah Current Ratio, Perputaran Aset, Perputaran Piutang, Rentabilitas Modal Sendiri, Return On Asset, Net Profit Margin, Total Hutang terhadap Modal Sendiri, dan Total Hutang terhadap Total Aset.


(40)

h. Analisis Tren

Analisis tren merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan (Jumingan, 2014:242). Teknik analisis ini digunakan untuk menganalisis laporan keuangan minimal 3 (tiga) periode.

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan/koperasi melalui rentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memproyeksi situasi masa itu ke masa yang berikutnya. Berdasarkan historis itu dicoba melihat kecenderungan yang mungkin akan muncul di masa yang akan datang (Harahap, 2007:244).

Metode yang serring digunakan dalam menentukan persamaan tren adalah metode kuadrat terkecil. Persamaan garis tren linear adalah:

Y = a + bX Dimana:

Y = nilai variabel yang akan ditentukan

a = konstanta atau nilai Y apabila x sama dengan nol

b = kemiringan (slop) garis tren atau perubahan nilai Y dari waktu ke waktu


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Ditinjau dari permasalahan yang diteliti yaitu penilaian kinerja keuangan selama lima tahun sesuai dengan peraturan menteri, maka penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan pendekatan deskriptif, yaitu: penelitian kuantitatif yang merupakan suatu proses menemukan pengetahuan menggunakan data berupa angka-angka. Pada penelitian kuantitatif lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka. Sedangkan pendekatan deskriptif adalah mengadakan kegiatan pengumpulan daya dan analisis data dengan tujuan membuat deskripsi, serta hubungan antara fenomena yang diteliti.

Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan tentang kinerja keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR” dengan menggunakan rasio keuangan antara lain: rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR”, Jalan Kapten Mulyadi No.219 Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

2. Waktu Penelitian


(42)

C. Data dan Sumber Data

Sumber data ialah subjek dimana data itu dapat diperoleh. Jenis data yang diteliti dikelompokkan menjadi dua:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari tanya-jawab dengan informan (wawancara).

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perundang-undangan, peraturan menteri, laporan keuangan, buku-buku, dan literature.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang diperoleh berdasarkan laporan dan catatan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR”, dengan cara menyalin dan mencatat data yang berisi tentang:

a. Gambaran umum koperasi yang diteliti; b. Laporan keuangan tahun 2011-2015; c. Buku Rapat Anggota Tahunan; 2. Metode wawancara

Wawancara ini dipakai untuk melengkapi data yang telah diperoleh melalui observasi. Wawancara ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tentang perkembangan koperasi, hal-hal yang berkaitan dengan operasional koperasi dan lain sebagainya.


(43)

3. Observasi/pengamatan

Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Dalam hal ini, observasi yang dilakukan merupakan observasi partisipatif yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung lembaga yang terkait, meliputi: Lokasi Koperasi, kinerja para karyawan, dan data-data keuangan Koperasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR”.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Untuk menganalisis, digunakan data yang telah dikumpulkan dan selanjutnya dianalisis untuk memperoleh kesimpulan yang tepat, pengumpulan data dan analisis data merupakan proses yang bersamaan dalam penelitian kuantitatif. Sebagai implementasi, peneliti mengumpulkan data sesuai dengan masalah penelitian melalui observasi, interview dan dokumentasi.

Untuk menjawab rumusan masalah, teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(44)

1. Dalam menjawab rumusan masalah yang pertama, penulis memaparkan laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR” periode 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015 yang terdiri dari neraca konsolidasi, laporan laba rugi (laporan SHU), dan laporan perubahan ekuitas untuk masing-masing periode dan menghitung rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR” menurut metode kuantitatif yang terdiri dari:

a. Menghitungrasio likuiditas dinilai berdasarkan current ratio Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award bahwa likuiditas untuk sebuah koperasi akan dinilai berdasarkan pada sebuah rasio, yaitu :

Semakin rendah nilai Current Ratio yang didapatkan menandakan bahwa terdapat risiko yang dimiliki oleh koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo, begitu pula sebaliknya.

Penilaian kinerja menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006:


(45)

2) 150% -< 175%, nilai = 75 3) 125% -< 150%, nilai = 50 4) 100% - <125%, nilai = 25 5) <100% atau >200%, nilai = 0

b. Menghitung rasio aktivitas dinilai berdasarkan perputaran aset dan perputaran piutang.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award bahwa penilaian rasio aktivitas berdasarkan perputaran aset dan perputaran piutang adalah:

1) Perputaran Aset

Menghitung perputaran aset menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana, rasio ini membandingkan antara volume usaha (penjualan) dengan total aset yang dimiliki koperasi (aktiva tetap bersih).

Penilaian kinerja menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006:

a) ≥3,5 kali, nilai = 100


(46)

c) 1,5 kali s/d < 2,5 kali, nilai = 50 d) 1 kali s/d < 1,5 kali, nilai = 25 e) < 1 kali, nilai = 0

2) Perputaran Piutang

Untuk menghitung perputaran piutang digunakan rumus sebagai berikut:

Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang yang berputar pada satu periode tersebut. Semakin tinggi rasio ini akan menunjukan jumlah piutang yang berputar semakin cepat. Penilaian kinerja menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006:

a) > 12 kali, nilai = 100

b) 10 kali s/d < 12 kali, nilai = 75 c) 8 kali s/d < 10 kali, nilai = 50


(47)

e) <6 kali, nilai = 0

c. Menghitung rasio profitabilitas dinilai dari rentabilitas modal sendiri, return on asset dan net profit margin.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award bahwa penilaian profitabilitas didasarkan pada:

1) Dalam menghitung rentabilitas modal sendiri digunakan rumus sebagai berikut:

Penilaian kinerja menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006:

a) ≥21%, nilai = 100

b) 15% s/d <21%, nilai = 75 c) 9% s/d <15%, nilai = 50 d) 3% s/d <9%, nilai = 25 e) <3%, nilai = 0

2) Untuk menghitung return on assets digunakan rumus sebagai berikut:


(48)

Penilaian kinerja menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006:

a) ≥10%, nilai = 100 b) 7% s/d <10%, nilai = 75 c) 3% s/d <7%, nilai = 50 d) 1% s/d <3%, nilai = 25 e) <1%, nilai = 0

3) Untuk menghitung net profit margin digunakan rumus sebagai berikut:

Penilaian kinerja menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006:

a) > 15%, nilai = 100 b) 12% - 15%, nilai = 75 c) 8% - <12%, nilai = 50 d) 4% - <8%, nilai = 25 e) <4%, nilai = 0

d. Menghitung rasio leverage dinilai berdasarkan total hutang terhadap total aset dan total hutang terhadap modal sendiri. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM


(49)

pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award bahwa penilaian terhadap levergae didasarkan pada:

1) Untuk menghitung total hutang terhadap total aset digunakan rumus sebagai berikut:

Penilaian kinerja menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006:

a) 135% - 150%, nilai = 100 b) 120% - <135%, nilai = 75 c) 105% - <120%, nilai 50 d) 90% - 105%, nilai = 25 e) <90% atau >150%, nilai = 0

2) Untuk menghitung total hutang terhadap modal sendiri digunakan rumus sebagai berikut:

Penilaian kinerja menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006:


(50)

b) >100% - 125%, nilai = 75 c) >125% -150%, nilai = 50 d) >150% - 175%, nilai = 25 e) >175%, nilai = 0

Menganalisis hasil perhitungan rasio dengan rumus seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Kemudian menilai kinerja Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR” dari aspek keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/PER/M.KUKM/V/2006.

2. Menghitung tren

Dalam menjawab rumusan masalah yang kedua, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menganalisis perkembangan kinerja keuangan KPRI “SUBUR” dengan analisis tren menggunakan metode Kuadrat Terkecil, dengan rumus:

Y = a + bX Dimana:

Y = nilai variabel yang ditentukan


(51)

b = kemiringan (slop) garis tren atau perubahan nilai Y dari waktu ke waktu

X = periode waktu dan tahun dasar

Untuk itu, rumus yang digunakan dalam menentukan nilai a dan b persamaan liniernya yaitu:

dan Dimana:

n = banyaknya tahun yang digunakan Y = nilai variabel deret berkala X = kode masing-masing tahun b. Mengintepretasikan data

Pada langkah ini, peneliti menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu dengan cara menghitung dengan analisis tren dan dari hasil tersebut peneliti dapat mengetahui perkembangan kinerja KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon. Jika dalam perhitungan nilai b positif (+), berarti menunjukkan adanya kenaikan, sebaliknya jika b negatif (-) berarti menunjukkan terjadinya penurunan dari tahun sebelumnya.


(52)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan KPRI “SUBUR”

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta merupakan koperasi yang beranggotakan para pegawai negeri sebagai usaha bersama yang didasarkan pada asas kekeluargaan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota yang meliputi aspek sosial, ekonomi, dan budaya serta untuk kepentingan masyarakat pada umumnya. KPRI “SUBUR” ini sebagian besar anggotanya ialah guru Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta. Koperasi ini juga telah berbadan hukum yaitu No. 7524/BH/VI/70 pada tanggal 11 Februari 1970. Lokasi KPRI “SUBUR” berada di Jalan Kapten Mulyadi Nomor 219.

KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta ini memiliki 2 (dua) bidang usaha yang dijalankan oleh KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta meliputi:

c. Unit usaha simpan pinjam

d. Unit usaha waserba atau pertokoan

KPRI “SUBUR” sampai sekarang telah memiliki anggota berjumlah 246 anggota yang masih aktif.


(53)

B. Struktur Organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SUBUR” Surakarta

Struktur organisasi KPRI “SUBUR” menunjukkan bahwa adanya pembagian kerja sebagaimana fungsi berbeda yang telah dikoordinasikan. Berikut ini merupakan bagan struktur organisasi pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta:

Gambar I. Struktur Organisasi KPRI “SUBUR”

Sumber: Koperasi Pegawai Republik Indonesia “SUBUR” Rapat Anggota

Ketua Pengawas

Bendahara Sekretaris

Kepala Kantor

Bagian Pembukuan

Bagian Penjualan Toko

Bagian Urusan Toko


(54)

C. Susunan dan Pembagian Tugas 1. Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di dalam koperasi pada umumnya, dalam rangka inilah peranan anggota dalam kehidupan koperasi dapat terwujud. Rapat anggota ini diadakan sekali dalam 1 (satu) tahun yang disebut dengan Rapat Anggota Tahunan atau RAT yang diantaranya memuat:

a. Pembacaan dan pengesahan berita acara atau notulen rapat anggota yang dahulu

b. Laporan pertanggungjawaban pengurus tentang kegiatan selama tahun kerja

c. Laporan badan pemeriksaan

d. Tanggapan anggota terhadap laporan pengurus dan badan pemeriksaan

e. Pengesahan laporan pengurus

f. Pengesahan rencana kerja dan rancangan pendapatan dan belanja koperasi untuk tahun buku yang akan datang

g. Pengaturan tentang pembagiam dan pengusahaan SHU h. Pemilihan anggota pengurus dan badan pemeriksaan 2. Pengurus

Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota pada saat rapat anggota baik secara langsung, bebas dan rahasia. Masa kerja seorang


(55)

pengurus selama 3 (tiga) tahun. Pengurus terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara yang masing-masing mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Ketua : Yuni Wartono, S.Ag., MM

a) Sebagai manajer untuk simpan pinjam b) Memimpin berbagai rapat

c) Membuat berbagai macam konsep

d) Mengambil keputusan berdasarkan berbagai macam saran, usul serta masukan dari anggota koperasi, pengurus dan karyawan koperasi

e) Membina karyawan koperasi

f) Mendelegasikan undangan rapat kepada wakil ketua, serta dapat mendelegasikan tugas-tugas lain kepada pengurus lainnya g) Bersama bendahara membuat surat-surat yang berkaitab dengan

keuangan

h) Bersama penulis menandatangani laporan organisasi b. Sekretaris: Pardimin, S.Pd.

Dengan dibantu oleh 2 (dua) orang karyawan, mengajukan administrasi organisasi dan administrasi keuangan yang berjumlah 21 macam, misalnya:

1) Administrasi Organisasi:

a) Surat undangan berbagai macam rapat

b) Buku notulen rapat (rutin, RAT, RAP dan lain-lain) c) Buku keputusan rapat


(56)

d) Buku rencana kerja dan RAPB e) Buku laporan RAT

f) Buku presensi (daftar hadir pada saat rapat) g) Buku daftar anggota koperasi

h) Buku daftar pengurus dan pengawas i) Buku tamu

j) Buku agenda surat masuk dan keluar k) Buku inventaris

l) Buku bantuan sosial 2) Administrasi Keuangan:

a) Buku simpanan anggota koperasi b) Buku sisa kredit anggota koperasi c) Buku tunggakan kredit anggota koperasi d) Buku tentang pembagian SHU

e) Buku rekapitulasi bulanan

f) Blangko permohonan menjadi anggota koperasi g) Blangko untuk permohonan kredit

h) Blangko pengakuan hutang i) Neraca

c. Bendahara: Satiman

1) Sebagai kasir unit simpan pinjam

2) Menerima uang angsuran kredit dan berbagai uang simpanan dari anggota koperasi


(57)

3) Membayar giliran kredit gaji karyawan, honor pengurus dan pengawas, serta segala pengeluaran koperasi

4) Menyimpan sisa kas koperasi

5) Bersama wakil ketua koperasi menyimpan dan mengambil uang di bank atau PKP-RI

3. Badan Pengawas

Badan pengawas dipilih oleh anggota dalam rapat anggota, masa kerja badan pengawas yaitu selama 2 (dua) tahun dan pemilihan badan pengawas dilakukan secara langsung dengan bebas dan rahasia. Tugas badan pengawas KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta adalah sebagai berikut:

a. Mengawasi unit simpan pinjam

b. Mengawasi unit usaha toko KPRI “SUBUR”

Adapun pembagian tugas karyawan KPRI “SUBUR” pada tahun terakhir yaitu:

a. Kepala Kantor: Ratno

1) Mewakili pengurus menerima tamu koperasi

2) Memimpin dan mengawasi karyawan koperasi yang lain 3) Mengelola computer

4) Membuat neraca toko, neraca USP, dan neraca gabungan (konsolidasi)


(58)

6) Membantu penulis menerima surat-surat yang ditujukan kepada koperasi

7) Membayar simpanan anggota

8) Membayar rekening listrik, rekening air, telepon, iuran ke Dekopindo, dan lain-lain

9) Sebagai konsultasn memberikan penjelasan kepada anggota tentang perkreditan, simpanan dan lain-lain kepada pihak ke-3 mengenai cara bekerja sama dengan KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta

10) Bersama waki ketua menyimpan sisa kas unit buku dan sisa kas sementara USP pada brankas

b. Pembukuan: Pardimin, S.Pd

1) Membantu bendahara membuat kas masuk dan kas keluar 2) Membuat laporan rekapitulasi uang masuk dan keluar setiap

bulan

3) Mencatat bunga atau jasa anggota koperasi 4) Mencatat sisa kredit anggota koperasi

5) Mencatat sisa USP (harus sesuai dengan sisa kas pada kasir/bendahara)

6) Mengerjakan lembar buku besar

7) Membantu kepala kantor membuat neraca dan lampiran serta tugas-tugas lainnya


(59)

4. Karyawan Bagian Toko

Daftar karyawan Toko Subur terdiri dari 5 (lima) orang dengan masa kerja sekitar 3 (tiga) bulan sampai 2 (dua) tahun:

(nama-nama karyawan) Dengan tugas:

a. Membeli barang dagangan

b. Mencatat faktur beli (faktur pembelian pertokoan = kas keluar) c. Mencatat stok barang (termasuk barang hilang atau kadaluarsa) d. Mengerjakan kas harian toko (berupa angka-angka = kebenaran

formil)

e. Dibantu kepala kantor menghitung laba dan rekapitulasi uang masuk serta keluar setiap bulan untuk membuat neraca toko

f. Menyimpan seluruh arsip KPRI “SUBUR”

5. Karyawan Bagian Penjualan Toko Kepada Konsumen

a. Melayani pembeli = membuat faktur penjualan dan kas masuk bila sistem pembayaran tunai. Piutang anggota = tagihan bulan depan bila sistem pembayaran kredit

b. Membuat tagihan kepada anggota

c. Mencatat sisa kas harian toko (sisa kas berupa uang tunai = kebenaran material, maksudnya kebenaran formil harus sama dengan kebenaran material)

d. Uang sisa kas disimpan di dalam brankas, diketahui oleh kepala kantor atau wakil koperasi


(60)

e. Setiap pagi, bersama kepala kantor dan/atau wakil koperasi bila menyiapkan uang tunai dari brankas untuk peredaran uang tunai itu. Misalnya : membayar sales dan uang kembalian.

D. Kondisi Umum Perusahaan 1. Syarat Keanggotaan Koperasi

Pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta, persyaratan menjadi anggota koperasi ialah sebagai berikut:

a. Mengisi blanko pendaftaran anggota KPRI “SUBUR” b. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS)

c. Membayar simpanan toko sebesar Rp.100.000,00 dan simpanan wajib sebesar Rp.25000,00

d. Memberikan foto ukuran 2x3

e. Surat pernyataan tidak untuk menjadi anggota koperasi lainnya 2. Permodalan Koperasi

Permodalan pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta ini terdiri dari:

a. Modal yang berasal dari dalam: 1) Simpanan pokok

2) Simpanan wajib

3) Tambahan simpanan wajib 4) Cadangan

5) Tambahan cadangan 6) Dana kantor


(61)

7) Tambahan dana kantor 8) Risiko kredit

9) Tambahan risiko kredit 10) Dana balas jasa

11) Tambahan dana balas jasa

12) S.K.P. tahun 2014 dan tahun 2015 b. Modal yang berasal dari luar:

1) Simpanan manasuka 2) Simpanan pendidikan 3) Simpanan hari raya 4) Hutang PKP-RI

5) Dana lain (SHU PKP-RI) 6) Tambahan simpanan lain 3. Unit Kegiatan

Unit kegiatan dari KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta ada 2 (dua) jenis yaitu:

a. Unit Simpan Pinjam (USP) 1) Unit Simpanan

Jenis simpanan yang ada pada KPRI “SUBUR” ialah:

a) Simpanan PokokYaitu dibayarkan 1 (satu) kali sebanyak Rp.100.000,00 setiap anggota baru atau pada saat masuk KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta


(62)

b) Simpanan Wajib yaitu dibayarkan oleh anggota koperasi per bulan sebanyak minimal Rp.25.000,00

c) Simpanan ManasukaYaitu dibayarkan oleh anggota KPRI “SUBUR” per bulan sebesar Rp.1000,00 akan dapat diambil pada waktu RAT (Rapat Anggota Tahunan)

d) Simpanan Hari Raya yaitu simpanan yang diambil pada saat hari raya

e) Simpanan Pendidikan 2) Unit Pinjaman

Adapun syarat ketika akan melakukan pinjaman di KPRI “SUBUR” Surakarta, yaitu:

a) Mengisi blanko pinjaman

b) Setelah mengisi blanko maka harus diketahui sekolah/kepala dinas, kemudian setelah diketahui maka blanko tersebut diajukan ke KPRI “SUBUR” untuk disetujui

c) Besarnya kredit maksimal Rp.15.000.000,00 atau 5 kali simpanan anggota koperasi

d) Tepat guna

e) Diharuskan bisa mengangsur

Besarnya bunga pinjaman yang ada di KPRI “SUBUR” adalah 1,5% dari angsuran pokok per bulan. Adapun denda yang harus dibayarkan anggota adalah:


(63)

f) Tanggal 10-20 denda sebesar Rp.5000,00 g) Tanggal 21-31 denda sebesar Rp.10.00,00

h) Lebih dari 1 (satu) bulan denda sebesar Rp.15.000,00 b. Unit Pertokoan

1) Melayani semua kebutuhan anggota dalam bentuk sembako 2) Menyediakan alat tulis, kosmetik, pakaian, dll.

4. Rencana Kerja Koperasi

Program kerja pada KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta adalah:

a. Landasan

1) Landasan Idiil : Pancasila 2) Landasan Struktural : UUD 1945

3) Landasan Operasional : UUD 1945 Pasal 33 ayat 1

UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian AD dan ART. Serta yang telah ditetapkan dalam RAT KPRI “SUBUR”

b. Pelaksanaan

1) Program kerja dalam bidang organisasi

a) Menyelenggarakan RAP dan RAT teoat wajtu (RAT dan RAP diselenggarakan secara bergabung atau secara terpisah, tergantung situasi dan keperluan)


(64)

b) Mengikuti berbagai macam rapat dan penataran tentang koperasi

c) Melanjutkan menabung di IKP RI d) Mengikuti PKP-RI

e) Mengikuti kegiatan Dekopindo

f) Meningkatkan penertiban administrasi

g) Penataran anggota (meresapkan pengertian DASA PRASETYA, sehingga dapat dihayati dan di implementasikan dengan baik)

h) Penataran atau pembinaan karyawan i) Melengkapi perpustakaan koperasi j) Melanjutkan keanggotaan KAI 2) Program kerja dalam bidang perkantoran

a) Merawat sarana yang dimiliki koerasi

b) Melengkapi sarana yang dibutuhkan guna mendukung seluruh kegiatan koperasi

3) Program kerja dalam bidang perusahaan

a) Menerima titipan berjangka dari anggota / bukan anggota b) Memupuk dana kantor KPRI “SUBUR” @ Rp.1.000,00 per

anggota setiap bulan

c) Pemupukan modal sendiri dengan meningkatkan simpanan wajib dengan cara memberi penjelasan kepada anggota sehingga anggota sadar akan manfaat modal sendiri


(65)

d) Menyesuaikan gaji karyawan dengan situasi Negara (inflasi/surplus) serta KPRI “SUBURR” saat ini

e) Mempertahankan usaha toko f) Mengelola unit simpan pinjam

g) Diperkenalkannya suatu sistem yang dinamakan program mempercepat angsuran

h) Memperkenalkan undian setia kawan

i) Pengaturan kebijakan uang ketat (bilamana perlu) 4) Program kerja dalam bidang promosi

Tujuan promosi ke dalam, yaitu supaya anggota lebih mantap, lebih bergairah dan lebih aktif dalam peningkatkan mutu atau kualitas KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta. Adapun rencana kerja bidang promosi yaitu:

a) Memperingati HARKOP ke – 66 b) Memberikan bingkisan khusus

c) Memberikan bingkisan lebaran kepada pengurus, pengawas, karyawan, dan segenap anggota koperasi

d) Memberikan bingkisan koordinator

e) Memberikan bingkisan kepada putra/putri anggota (3 tingkatan) pada bulan juli


(66)

5) Unit kerja

Jumlah anggota atau unit kerja di KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta ialah berjumlah 249 anggota.


(67)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas mengenai analisis rasio keuangan KPRI “SUBUR”. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu laporan keuangan KPRI “SUBUR” periode tahun 2011 sampai dengan 2015 untuk kemudian dianalisis dan teknik analisis data yang digunakan seperti yang telah diuraikan pada BAB III .

A. Analisis Rasio Keuangan KPRI “SUBUR”

Analisis rasio ini merupakan salah satu alat analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan yang merupakan future oriented, artinya bahwa analisis rasio ini sebagai dasar pengambilan keputusan oleh manajer perusahaan untuk masa yang akan datang oleh karena itu harus menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor-faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi Koperasi. Analisis rasio keuangan pada KPRI “SUBUR” ini ditinjau dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas. Perhitungan rasio keuangan tersebut memiliki manfaat bagi pihak manajemen dalam mengambil keputusan yaitu memberikan suatu indikasi mengenai kekuatan suatu koperasi.

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada


(68)

saat ditagih (Munawir, 2007:31). Current ratio merupakan salah satu poin yang digunakan untuk mengukur rasio likuiditas:

Tabel 1 Perhitungan Current Ratio KPRI SUBUR Kecamatan Pasarkliwon SurakartaPeriode 2011-2015

Peri ode Aktiva Lancar (dalam rupiah) 1 Passiva Lancar (dalam rupiah) 2 Rasio (%) (1/2) Skor 2011 Rp 4.357.390.670 Rp 1.708.804.810,88 255,00 0 2012 Rp 4.302.583.894,75 Rp 2.208.436.895,29 194,82 100 2013 Rp 6.114.371.711,75 Rp 2.346.298.220,33 260,60 0 2014 Rp 7.125.628.053,75 Rp 3.070.587.789,25 232,06 0 2015 Rp 8.147.709.234,75 Rp 3.348.572.927,91 243,32 0

Rata-rata 237,16

Sumber: Data diolah 2016

Tabel 1 merupakan hasil perhitungan current ratio KPRI “SUBUR” dari periode 2011-2015. Current ratio KPRI “SUBUR” tahun 2011 sebesar 255%, yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin pengembaliannya oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,55. Current ratio KPRI “SUBUR” tahun 2012 sebesar 194,82% yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin pengembaliannya oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,95. Apabila tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2012 maka current ratio mengalami penurunan sebesar 60,18%. Current ratio KPRI “SUBUR” tahun 2013 sebesar 260,60%, yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin pengembaliannya oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,60. Apabila tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013 maka current ratio mengalami kenaikan 6,78%. Current ratio KPRI “SUBUR” tahun 2014 sebesar 232,06%, yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin pengembaliannya oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,32. Apabila tahun 2013


(69)

dibandingkan dengan tahun 2014 maka current ratio mengalami penurunan sebesar 28,54%. Current ratio KPRI “SUBUR” tahun 2015 sebesar 243,32%, yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin pengembaliannya oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,43. Apabila tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2015 current ratio mengalami 11,26%. Jika dirata-rata dan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006, maka skor current ratio KPRI “SUBUR” adalah 0.

2. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio untuk mengukur tingkat efektivitas koperasi dalam menggunakan aktiva yang dimiliki atau mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya koperasi. Hasil dari pengukuran rasio ini digunakan untuk melihat kondisi keuangan koperasi periode saat ini apakah mampu atau tidak dalam memenuhi target yang ditentukan. Jenis rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Perputaran Aset

Rasio perputaran aset ini digunakan untuk mengukur penggunaan semua aktiva dan jumlah pendapatan yang diperoleh dari aktiva itu sendiri. Rasio ini membandingkan antara volume usaha dengan total aset yang dimiliki koperasi. Jumlah volume usaha didapatkan dari pendapatan yang diperoleh koperasi selama tahun


(70)

berjalan. Semakin tinggi perputaran aset, maka akan semakin kecil investasi yang diperlukan untuk menghasilkan pendapatan.

Tabel 2 Perhitungan Perputaran Aset KPRI SUBUR Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015

Perio de Volume Usaha (dalam rupiah) 1 Asset (dalam rupiah) 2 Rasio (kali) (1/2) Skor 2011 Rp 844.029.839,00 Rp 4.725.637.750,00 1,79 50 2012 Rp 890.613.353,00 Rp 5.628.826.474,75 1,58 50 2013 Rp 1.048.949.572,00 Rp 6.491.767.891,75 1,62 50 2014 Rp 1.125.302.256,00 Rp 7.682.237.269,75 1,46 25 2015 Rp 1.254.783.640,00 Rp 8.669.663.762,75 1,45 25

Rata-rata 1,58

Sumber : Data diolah 2016

Tabel 2 merupakan hasil perhitungan rasio perputaran aset KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta periode 2011-2015. Perputaran aset KPRI “SUBUR” tahun 2011 sebesar 1,79 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yang ditanamkan dalam bentuk aset akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,79. Perputaran aset KPRI “SUBUR” tahun 2012 sebesar 1,58 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yang ditanamkan dalam bentuk aset akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,58. Apabila tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2012 maka perputaran aset mengalami penurunan sebesar 0,21 kali. Perputaran aset KPRI “SUBUR” tahun 2013 sebesar 1,62 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yang ditanamkan dalam bentuk aset akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,62. Apabila tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013 maka perputaran aset mengalami kenaikan sebesar 0,04 kali. Perputaran


(71)

aset KPRI “SUBUR” tahun 2014 sebesar 1,46 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yang ditanamkan dalam bentuk aset akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,46. Apabila tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2014 maka perputaran aset mengalami penurunan sebesar 0,16 kali. Perputaran aset KPRI “SUBUR” tahun 2015 sebesar 1,45 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yang ditanamkan dalam bentuk aset akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,45. Apabila tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2015 maka perputaran aset mengalami penurunan lagi sebesar 0,01 kali. Jika dirata-rata, maka nilai perputaran aset KPRI “SUBUR” termasuk ke dalam range 1,5 kali – 2,5 kali dengan nilai 50 sesuai denganPeraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006. b. Perputaran Piutang

Rasio perputaran piutang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang yang berputar dalam satu periode. Piutang yang dimiliki suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit (Munawir, 2007:75). Semakin tinggi rasio ini maka akan menunjukan jumlah piutang yang berputar semakin cepat.


(72)

Tabel 3 Perhitungan Rasio Perputaran Piutang KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015

Periode Volume Usaha (dalam rupiah) 1 Saldo piutang (tahun sebelumnya+tahun ini) (dalam rupiah) 2 Rasio (kali) (1/2) Skor

2011 Rp 844.029.839,00 Rp 2.841.294.540,50 29,71 100 2012 Rp 890.613.353,00 Rp 3.265.055.980,00 27,28 100 2013 Rp 1.048.949.572,00 Rp 4.379.915.304,50 23,95 100 2014 Rp 1.125.302.256,00 Rp 5.041.754.749,50 22,32 100 2015 Rp 1.254.783.640,00 Rp 5.520.055.446,50 22,73 100

Rata-rata 25,20

Sumber: Data diolah 2016

Tabel 3 merupakan perhitungan Rasio perputaran piutang KPRI “SUBUR” periode 2011-2015. Perputaran piutang KPRI “SUBUR” tahun 2011 sebesar 29,71 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yang ditanamkan dalam bentuk piutang akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2,97. Perputaran piutang KPRI “SUBUR” tahun 2012 sebesar 27,28 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yang ditanamkan dalam bentuk piutang akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2,73. Apabila tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2012 maka perputaran piutang mengalami penurunan sebesar 2,43 kali. Perputaran piutang KPRI “SUBUR” tahun 2013 sebesar 23,95 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yag ditanamkan dalam bentuk piutang akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2,39. Apabila tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013 maka perputaran piutang mengalami penurunan 3,33 kali. Perputaran piutang KPRI


(73)

uang yang ditanamkan dalam bentuk piutang akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2,23. Apabila tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2014 maka perputaran piutang mengalami penurunan sebesar 1,63 kali. Perputaran piutang KPRI “SUBUR” tahun 2015 sebesar 22,73 kali, yang berarti setiap Rp 1,00 uang yang ditanamkan dalam bentuk piutang akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2,27. Apabila tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2015 maka perputaran piutang mengalami kenaikan sebesar 0,41 kali. Jika dirata-rata, maka nilai perputaran piutang KPRI “SUBUR” termasuk ke dalam range > 12 kali dengan nilai 100 sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006..

3. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Jenis-jenis rasio profitabilitas yang digunakan untuk penelitian ini meliputi:

a. Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio rentabilitas modal sendiri pada koperasi ini digunakan untuk mengukur sisa hasil usaha (SHU) setelah pajak dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio rentabilitas modal sendiri maka akan semakin baik keadaan


(74)

Tabel 4 Perhitungan Rasio Rentabilitas Modal Sendiri KPRI “SUBUR” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta Periode 2011-2015

Perio de

Sisa Hasil Usaha (dalam rupiah) 1 Modal Sendiri (dalam rupiah) 2 Rasio (%) (1/2) Skor 2011 Rp 142.984.759,72 Rp 2.538.331.708,40 5,63 25 2012 Rp 130.804.278,71 Rp 2.900.331.382,00 4,51 25 2013 Rp 183.902.370,67 Rp 3.535.452.182,00 5,20 25 2014 Rp 229.220.399,93 Rp 3.917.177.345,82 5,85 25 2015 Rp 339.520.748,27 Rp 4.446.947.295,82 7,63 25

Rata-rata 5,77

Sumber : Data diolah 2016

Tabel 4 merupakan hasil perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri KPRI SUBUR Kecamatan Pasarkliwon Surakarta dari periode 2011-2015. Rentabilitas modal sendiri tahun 2011 sebesar 5,63%, yang berarti setiap Rp 1,00 ekuitas yang ditanamkan oleh pemegang saham akan memberikan laba bersih sebesar Rp 0,56. Rentabilitas modal sendiri KPRI “SUBUR” tahun 2012 sebesar 4,51%, yang berarti setiap Rp 1,00 ekuitas yang ditanamkan oleh pemegang saham akan memberikan laba bersih sebesar Rp 0,45. Apabila tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2012 maka rentabilitas modal sendiri mengalami penurunan sebesar 1,12%. Rentabilitas modal sendiri KPRI “SUBUR” tahun 2013 sebesar 5,20%, yang berarti setiap Rp 1,00 ekuitas yang ditanamkan oleh pemegang saham akan memberikan laba bersih sebesar Rp 0,52. Apabila tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013 maka rentabilitas modal sendiri mengalami kenaikan sebesar 0,69%. Rentabilitas modal sendiri KPRI “SUBUR” tahun 2014 sebesar


(75)

pemegang saham akan memberikan laba bersih sebesar Rp 0,58. Apabila tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2014, rentabilitas modal sendiri mengalami kenaikan sebesar 0,65%. Rentabilitas modal sendiri KPRI “SUBUR” tahun 2015 sebesar 7,63%, yang berarti setiap Rp 1,00 ekuitas yang ditanamkan oleh pemegang saham akan memberikan laba bersih sebesar Rp 0,76. Apabila tahun 2014 dibandigkan dengan tahun 2015, rentabilitas modal sendiri mengalami kenaikan sebesar 1,78%. Jika dirata-rata, rentabillitas modal sendiri KPRI “SUBUR” termasuk ke dalam range 3% - 9% dengan nilai 25 sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006.

b. Return On Assets (ROA)

ROA merupakan perbandingan antara sisa hasil usaha (SHU) dengan aset yang dimiliki oleh koperasi pada tahun yang bersangkutan. Berikut ini akan ditampilkan hasil perhitungan dari ROA KPRI “SUBUR”.

Tabel 5 Perhitungan Return On Assets (ROA) KPRI SUBUR Surakarta Periode 2011-2015

Periode

Sisa Hasil Usaha (dalam rupiah) 1 Aset (dalam rupiah) 2 Rasio (%) (1/2) Skor

2011 Rp 142.984.759,72 Rp 4.725.647.750,00 3,03 50

2012 Rp 130.804.278,71 Rp 5.628.826.474,75 2,32 25

2013 Rp 183.902.370,67 Rp 6.491.767.891,75 2,83 25

2014 Rp 229.220.399,93 Rp 7.682.237.269,75 2,98 25

2015 Rp 339.520.748,27 Rp 8.669.663.762,75 3,92 50

Rata-rata 3,02


(76)

Tabel 5 merupakan tabel perhitungan Return On Assets (ROA) KPRI “SUBUR”periode 2011-2015. Return On Assets (ROA) tahun 2011 sebesar 3,03%, yang berarti setiap Rp 1,00 aset akan mampu memberikan laba bersih (SHU) sebesar Rp 0,03. ROA KPRI “SUBUR” tahun 2012 sebesar 2,32%, yang berarti setiap Rp 1,00 aset akan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,023. Apabila tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2012, ROA yang dihasilkan mengalami penurunan sebesar 0,71%. ROA KPRI “SUBUR” tahun 2013 sebesar 2,83%, yang berarti setiap Rp 1,00 aset akan mampu menghasilkan SHU sebesar Rp 0,028. Apabila tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013, ROA mengalami kenaikan sebesar 0,51%. ROA KPRI “SUBUR” tahun 2014 sebesar 2,98%, yang berarti setiap Rp 1,00 aset akan mampu menghasilkan SHU sebesar Rp 0,029. Apabila tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2014, ROA yang dihasilkan mengalami kenaikan sebesar 0,15%. ROA KPRI “SUBUR” tahun 2015 sebesar 3,92%, yang berarti setiap Rp 1,00 aset akan mampu menghasilkan SHU sebesar Rp 0,039. Apabila ROA tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2015, mengalami kenaikan sebesar 0,94%. Jadi jika dirata-rata, ROA yang dihasilkan dari membandingkan SHU dengan aset termasuk ke dalam range 3% - <7% dengan perolehan nilai 50 sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006.


(1)

= 19,318 + 2,592 = 21,91

Yt 2015 = 19,318 + 2,592 (2) = 19,318 + 5,184 = 24,50


(2)

Perhitungan Tren Total Hutang Terhadap Total Aset KPRI “SUBUR” Tahun 2011-2015 Periode Y=Total Hutang Terhadap Total Aset

X X² XY Yt

2011 43,26 -2 4 -86,52 44,01 2012 46,15 -1 1 -46,15 44,30

2013 42,71 0 0 0 44,59

2014 46,03 1 1 46,03 44,88

2015 44,79 2 4 89,58 45,17

Jumlah 222,94 10 2,9 222,94

a = ∑Y / n b = ∑XY / ∑X

= 222,94 / 5 = 2,9 / 10

= 44,588 = 0,29

Jadi persaman tren untuk Total Hutang Terhadap Total Aset adalah Y = 44,588 + 0,29X

Yt 2011 = 44,588 + 0,29 (-2) = 44,588 + -0,58 = 44,008 = 44,01 Yt 2012 = 44,588 + 0,29 (-1)

= 44,588 + -0,29 = 44,298 = 44,30 Yt 2013 = 44,588 + 0,29 (0)

= 44,588 + 0 = 44,588


(3)

Yt 2014 = 44,588 + 0,29 (1) = 44,588 + 0,29 = 44,878 = 44,88 Yt 2015 = 44,588 + 0,29 (2)

= 44,588 + 0,58 = 45,168 = 45,17


(4)

Perhitungan Tren Total Hutang Terhadap Modal Sendiri KPRI “SUBUR” Tahun 2011-2015 Periode Y=Total Hutang Terhadap Modal Sendiri

X X² XY Yt

2011 80,54 -2 4 -161,08 82,37 2012 89,57 -1 1 -89,57 83,79

2013 78,42 0 0 0 85,22

2014 90,26 1 1 90,26 86,65

2015 87,32 2 4 174,64 88,07

Jumlah 426.11 10 14,25 426,10

a = ∑Y / n b = ∑XY / ∑X

= 426,11 / 5 = 14,25 / 10 = 85,222 = 1,425

Jadi persamaan tren untuk Total Hutang Terhadap Modal Sendiri adalah Y = 85,222 + 1,425X

Yt 2011 = 85,222 + 1,425 (-2) = 85,222 + -0,575 = 84,647

Yt 2012 = 85,222 + 1,425 (-1) = 85,222 + -1,425 = 83,797

Yt 2013 = 85,222 + 1,425 (0) = 85,222 + 0


(5)

= 85,222

Yt 2014 = 85,222 + 1,425 (1) = 85,222 + 1,425 = 86,647

Yt 2015 = 85,222 + 1,425 (2) = 85,222 + 2,85 = 88,072


(6)

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

0 3 8

EVALUASI KINERJA KPRI MUARA SURAKARTA PERIODE2004 2008 MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN BERDASARKAN PEDOMAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL

0 15 89

Analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan Menteri Negara Koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik Indonesia nomor 14/Per/M.KUKM/Xii/2009 : studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur.

24 172 291

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera.

15 104 301

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14 Per M.KUKM XII 2009 studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera

11 41 299

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 22 PER M.KUKM IV 2007 TENTANG PEDOMAN PEMERINGKATAN KOPERASI

0 0 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) WILAYAH BANYUMAS BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/PER/M.KUKM/XII/2009 - repository perpustakaan

0 0 12

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN LISTER PT. PLN (Persero) BERDASARKAN SURAT PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENGENGAH REPUBLIK INDONESIA NO.14/PER/M.KUKM/XII/2009 - POLSRI REPOSITORY

0 0 15

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN LISTER PT. PLN (Persero) BERDASARKAN SURAT PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENGENGAH REPUBLIK INDONESIA NO.14/PER/M.KUKM/XII/2009 - POLSRI REPOSITORY

0 0 7

Analisis tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam berdasar peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang - USD Repository

0 0 210