Faktor-faktor yang mempengaruhi OCB

2 memperbaiki performans kelompok karena membantu orang bekerja bersama. Karyawan yang saling membantu tidak harus bertanya kepada atasannya untuk meminta bantuan, membiarkan para atasan bebas dari tugas-tugas yang lebih penting Sofiah and Mohd, 2012. Organizational citizenship behavior OCB adalah perilaku yang menguntungkan organisasi. Tri dan Sudharma 2014 bahwa perilaku ini bersifat bebas dan sukarela, karena perilaku ini diluar dari deskripsi formal pekerjaan. Beberapa contoh perilaku dari organizational citizenship behavior OCB adalah berinisiatif membantu rekan kerja, patuh terhadap aturan-aturan dan prosedur- prosedur di tempat kerja, tidak membuang-buang waktu kerja, mengajukan ide atau saran yang berguna, mampu bekerja lebih baik tanpa pengawasan pimpinan dan perilaku ini biasanya ditandai dengan spontanitas serta ketulusan Maria et al., 2015. Salah satu penyebab dari organizational citizenship behavior OCB adalah komitmen karyawan terhadap organisasi.

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi OCB

Chang 2011 menyatakan Organizational Citizenship Behavior adalah perilaku yang dilakukan oleh anggota organisasi atau karyawan yang: 1 tidak secara tegas diberi penghargaan apabila mereka melakukannya dan juga tidak akan diberi hukuman apabila mereka tidak melakukannya. 2 bukan merupakan bagian dari deskripsi pekerjaan yang dimiliki oleh karyawan. 3 merupakan perilaku perilaku karyawan yang tidak membutuhkan latihan terlebih dahulu untuk melaksanakannya. 3 Dimensi organizational citizenship behavior seperti termuat dalam Greenberg dan Baron 2003, ada lima dimensi dari OCB, yaitu: 1 Altruism Menolong Merupakan suatu hal yang terjadi ketika seorang karyawan memberikan pertolongan kepada karyawan lain untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaannya dalam keadaan tertentu atau tidak seperti biasanya, misalnya ketika seorang karyawan baru saja sembuh dari sakitnya. 2 Conscientiousness Prilaku Mengacu pada seorang karyawan dalam mengerjakan tugas -tugas yang diberikan dalam hal keperilakuan dilakukan dengan cara melebihi atau di atas apa yang telah disyaratkan oleh organis asiperusahaan. 3 Sportmanship Sikap sportif Merupakan suatu sikap yang lebih menekankan pada aspek -aspek positif organisasi daripada aspek negatif. Memberikan rasa toleransi terhadap gangguan-gangguan pada pekerjaan, yaitu ketika seorang karyawan memikul pekerjaan yang tidak mengenakkan tanpa harus mengemukakan keluhan atau komplain. 4 Courtesy Kebaikan Merupakan perilaku-perilaku baik, misalnya perilaku membantu seseorang mencegah terjadinya suatu permasalahan atau membuat langkah -langkah untuk meredakan atau mengurangi berkembangnya suatu ma salah. Kebaikan courtesy menunjuk pada tindakan pengajaran kepada orang 4 lain sebelum ia melakukan tindakan atau membuat keputusan yang berkaitan dengan pekerjaannya. 5 Civic Virtue Partisipasi Merupakan tindakan yang dilakukan un tuk ikut serta mendukung fungsi - fungsi administrasi organisasi. Perilaku-perilaku yang dapat dijelaskan sebagai partisipasi aktif karyawan dalam hubungan hubungan keorganisasian, misalnya menghadiri rapat, menjawab surat -surat, dan selalu mengikuti isu-isu terbaru yang menyangkut organisasi. Ali et al. 2008 mengemukakan secara umum citizenship behavior merujuk pada 3 elemen utama yaitu, kepatuhan obedience, loyalitas loyalty, dan partisipasi. Kepatuhan dan loyalitas secara alami merupakan definisi citizenship dalam pengertian yang luas, sehingga esensi dari citizenship behavior adalah partisipasi Debora dan Ali, 2004. Dalam partisipasi, perhatian terutama ditujukan pada arena nasional governance, arena komunal local lives, dan arena organisasional tempat kerja. Graham 1995 memberikan konseptualisasi OCB yang berbasis pada filosofi politik dan teori politik modern. Dengan menggunakan perspektif teoritis ini, Graham mengemukakan tiga bentuk OCB yaitu: 1 Ketaatan Obedience menggambarkan kemauan karyawan untuk menerima dan mematuhi peraturan dan prosedur organisasi. 2 Loyalitas Loyality menggambarkan kemauan karyawan untuk menempatkan kepentingan pribadi mereka untuk keuntungan dan kelangsungan organisasi. 5 3 Partisipasi Participation yang menggambarkan kemauan karyawan untuk secara aktif mengembangkan seluruh aspek kehidupan organisasi. Partisipasi terdiri dari: a Partisipasi sosial menggambarkan keterlibatan karyawan dalam urusanurusan organisasi dan dalam aktivitas sosial organisasi. Misalnya: selalu menaruh perhatian pada isu-isu aktual organisasi atau menghadiri pertemuan-pertemuan tidak resmi. b Partisipasi advokasi, menggambarkan kemauan karyawan untuk mengembangkan organisasi dengan memberikan dukungan dan pemikiran inovatif. Misalnya: memberi masukan pada organisasi dan memberi dorongan pada karyawan lain untuk turut memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan organisasi. c Partisipasi fungsional, menggambarkan kontribusi karyawan yang melebihi standar kerja yang diwajibkan. Misalnya: kesukarelaan untuk melaksanakan tugas ekstra, bekerja lembur untuk menyelesaikan proyek penting, atau mengikuti pelatihan tambahan yang berguna bagi pengembangan organisasi.

2.1.3 Pengertian Gaya Kepemimpinan Transformasional