Gambar 4.3 Perbaikan
wiring
.
4.3 HMI
HMI
berfungsi untuk mempermudah operator pada saat menjalankan mesin. Rancangan awal pada bab 3 menggunakan
HMI
OMRON NT30 tetapi pada pengambilan data menggunakan
HMI
WEINVIEW 8020iE. Penggantian
HMI
dilakukan dikarenakan pada
HMI
OMRON tidak
support
dalam pengiriman desain dari PT ke NT. Beberapa hal sudah dilakukan untuk mencoba koneksi antara NT dengan PT.
Percobaan dilakukan dengan
chek
koneksi antara PT dan NT menggunakan RS232. Data yang dikirim oleh NT tidak bisa di terima oleh PT begitu juga sebaliknya, tetapi
apabila koneksi dilakukan antara NT dengan
PLC
data yang dikirim dan diterima bisa berjalan dengan sempurna. Selain menggunakan
software
NT percobaan juga dilakukan dengan menggunakan
code vision
. Data yang bisa diterima pada saat meggunakan
code vision
berubah – ubah dan tidak stabil. Gambar – gambar percobaan lebih jelas terdapat
pada lampiran. Pada percobaan pengiriman data dari PT ke NT data yang dikirim oleh HMI tidak
bisa dikembalikan oleh PC. Data masuk dan keluar tidak sesuai. Koneksi menggunakan
kabel RS 232 dengan sambungan kabel yang sudah sesuai dengan acuan pada
data sheet.
Selain mencoba menggunakan
software
HMI percobaan dilakukan dengan
software code vision.
Tidak berbeda jauh menggunakan
software
HMI dan
code vision
pengiriman data bisa dilakukan tetapi data yang di terima selalu berubah dan tidak stabil. Selain mencoba
koneksi
setting
pada HMI juga sudah dilakukan dengan mengatur
PT Control Area
dan
PT Notify Area
.
Setting PT Control Area
adalah
DM 0100
dan
PT Notify Area
adalah 0110. Setelah melakukan percobaan dan mengumpukan data maka digantilah HMI OMRON
dengan HMI WEINVIEW. HMI WEINVIEW yang dipakai adalah 8020iE. Uruan resolusi pada HMI yaitu
1024 x 600 dengan
display
10.1’’TFT. Power yang digunakan untuk menyalakan HMI adalah 24 VDC.
Software
yang digunakan adalah
easy builder pro
. Pengiriman program dari PC menggunakan kabel LAN, sedangkan komunikasi dari HMI ke PLC menggunakan
kabel RS 232 dengan koneksi kabel tedapat pada lampiran.
Login
pada
HMI
terdapat 2
user name
yaitu
user
dan
password
seperti yang terlihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2.
ID
dan
password
No
User name Password
1. SUPERVISOR
USER123 2.
OPERATOR OP
Salah satu kelebihan menggunakan HMI adalah adanya fasilitas
security system
. Fasilitas
Security
yang dipakai adalah
login
. Seluruh fasilitas pada HMI bisa digunakan dengan syarat
login
terlebih dahulu. Apabila belum melakukan login operator tidak bisa menggunakan HMI. Tombol
– tombol pengoperasian alat belum bisa digunakan karena termasuk dalam
security system
, sehingga setiap orang tidak bisa menggunakan HMI dan alat.
Login user name
dan
password
terlihat pada tabel 4.2. Terdapat 2 ID yaitu SUPERVISOR dan OPERATOR dengan
password
yang berbeda. Perbedaan ID berpengaruh pada fasilitas yang diberikan tergantung dari
class
keamanan.
Password
mempunyai beberapa
class
untuk keamannya. Terdapat
class
A dan
class
B. Class A merupakan class yang ditawarkan untuk user dengan semua fasilitas bisa digunakan. Sedangakan class B adalah class operator. Perbedaan class A dan class B
terdapat pada fasilitas pengambilan data. Fasilitas yang diberikan terlihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3.
User name class.
No User name
Class Fasilitas
1. SUPERVISOR
B 1.
Monitoring 2.
Jumlah benda 3.
Pengambilan data 2.
OPERATOR A
1. Monitoring
2. Jumlah benda
Gambar 4.4.
Home HMI
.
Gambar 4.4. merupakan tampilan awal
HMI
untuk
login
dan melihat tampilan pengoperasian tombol - tombol
. Login user name operator
hanya bisa mengoperasikan dan melihat jumlah benda yang sudah dipilah sedangkan
login user name user
mempunyai kelebihan yaitu bisa mengambil data yang sudah tersimpan di memori dan ditampilkan
melalui
Ms.Excel
. Apabila
login
belum terisi maka operator tidak akan bisa mengunakan
HMI
karena fungsional
HMI
tidak untuk sembarang orang bisa mengoperasikannya. Gambar 4.5. merupakan tampilan pada saat pengisian
user name
dan
password.
Cara pengisian : 1.
Tekan
table text user name
lalu isi, setelah itu tekan “
Enter
” pada
screen keyboard
. 2.
Tekan
table text password
lalu isi, setelah itu tekan “
Enter
” pada
screen keyboard
. 3.
Setelah
user name
dan
password
sudah terisi tekan tombol
login
.
4. Setelah itu maka tulisan pada
table text password
akan menghilang dan
login
berhasil. 5.
Setelah selesai tekan tombol
chek
untuk keluar dari
screen login
. 6.
Setelah selesai menggunakan masuk pada screen
login
dan menekan tombol logout untuk keluar dari
HMI
sehingga tetap bisa aman.
Gambar 4.5.
Login Supervisor Operator
.
Gambar 4.6. Tampilan tombol pengoperasian
supervisor
.
Gambar 4.6. merupakan tampilan untuk tombol pengoperasian
supervisor
. Terdapat 3 tombol yaitu
start , stop
, dan
reset
. Ketiga tombol ini merupakan tombol untuk mengoperasikan alat. Selain ke 3 tombol pengoperasian terdapat juga tombol
monitoring
, jumlah, dan pengambilan data yang berfungsi untuk mengganti
screen
menuju ke
screen
yang ingin diinginkan.
Gambar 4.7. Tampilan tombol pengoperasian
operator
Gambar 4.7. merupakan tampilan untuk operator. Perbedaan yang terlihat pada tampilan
supervisor
dan operator terdapat pada
icon
penyimpanan, karena
supervisor
mempunyai kewenangan untuk menyimpan data. Perbedaan ini sudah terlampir pada tabel 4.6. yang berisi tentang fasilitas yang diberikan untuk
supervisor
.
Operator
mempunyai
class
A pada
password
sehingga terdapat 3 tombol pengoperasian dan 2 tombol untuk
monitoring
dan jumlah benda.
Gambar 4.8. Jumlah benda. Jumlah benda akan dibedakan menjadi 2, yaitu jemlah benda untuk operator dan
jumlah benda untuk
supervisor
. Perbedaan ini ditujukan untuk bisa mengambil data atau tidak. Berapa benda yang sudah terpilah dan benda apa saja beserta jumlahnya bisa terlihat
di gambar 4.8. sedangkan untuk pengambilan data pada gambar 4.9.
Gambar 4.9. Pengambilan data.
Gambar 4.10.
Error system
Tampilan pada gambar 4.10. adalah tampilan kalua terjadi
error system
. Tampilan ini akan muncul apabila terjadi
error
pada sistem. Pada saat sistem mengalami kerusakan atau mengalami
trouble
tombol
emergency stop
di tekan maka akan muncul tampilan seperti gambar 4.10. dan lampu
emergency
pada tampilan
HMI
akan menyala berkedip menandakan sistem terjadi
error
atau sistem memang sedang berlum dijalankan. Gambar 4.11. adalah
setting bit start HMI.
Alamat yang digunakan adalah W0.00 pada
HMI
dan nanti pada
PLC
juga disamakan alamat seperti pada gambar 4.12. dalam lingkaran. Apabila tombol pada
HMI
di tekan maka monitor pada program
PLC
akan menyala sebagai tanda bahwa tombol tertekan. Alamat W0.00 membuktikan bahwa anatara
PLC
dan
HMI
terkoneksi menggunakan RS 232.
Gambar 4.11.
Setting bit start HMI.
Gambar 4.12. Progarm
PLC
tombol
start.
Gambar 4.13. merupakan tampilan
monitoring
pada
HMI
yang terdiri dari indikator benda yang dipilah yaitu kayu, logam, plastik, dan kaca. Selain itu
monitoring
keberadaan benda juga salah satu fasilitas yang diberikan.
Tampilan
monitoring
pada
HMI
salah satu dari pembuktian bahwa
HMI
dan
PLC
terkoneksi dengan menyalanya lampu indikator pada
HMI
. Apabila benda yang dideteksi adalah benda kayu maka indikator sensor kayu akan menyala sebagai tanda bahwa benda
kerja yang dipilah adalah kayu. Begitu juga untuk benda logam, kayu, dan kaca lampu
indikator akan menyala sesuai dengan benda kerja yang di deteksi. Lampu indikator tidak akan bisa bertubrukan karena sudah tersedia
interlock
yang akan membantu dalam pengiriman informasi ke
HMI
melalui
PLC
, sedangakan untuk indikator keberadaan benda bisa terlihat di bawah dari indikator benda kerja. Pada indikator keberadaan benda bisa
terlihat sampai di mana benda bergerak dan diproses, apabila terjadi
trouble
maka lampu indikator akan menyala terus menerus sehingga bisa diketahui di mana kerusakan.
Gambar 4.13. Tampilan monitor saat mesin bekerja.
Kabel yang digunakan untuk
download
program dari PC ke
HMI
menggunakan kabel LAN. Penggunakan kabel LAN ini dikarenakan
port
yang ada pada
HMI
hanya kabel LAN dan
port
USB untuk langsung
download
.
4.4 Pengujian Sistem