Pengujian Analisis Korelasi ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.13 Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Kompetensi Inti-2 Siswa Aspek Gotong Royong Dengan Nilai Afektif Berdasarkan tabel 4.13 diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi r aspek gotong royong dan nilai afektif menunjukkan -0.052 dengan nilai sig2- tailed yaitu 0.574 lebih besar dari 0.05, sehingga Ho diterima. Artinya, tidak ada hubungan antara persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai kompetensi inti 2 gotong royong dengan nilai afektif. Correlations Gotong_royong Nilai_afektif Gotong_royong Pearson Correlation 1 -.052 Sig. 2-tailed .574 N 121 121 Nilai_afektif Pearson Correlation -.052 1 Sig. 2-tailed .574 N 121 121 Tabel 4.14 Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Kompetensi Inti-2 Siswa Aspek Sopan Santun Dengan Nilai Afektif Correlations Sopan_santun Nilai_afektif Sopan_santun Pearson Correlation 1 -.121 Sig. 2-tailed .185 N 121 121 Nilai_afektif Pearson Correlation -.121 1 Sig. 2-tailed .185 N 121 121 Berdasarkan tabel 4.14 diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi r aspek sopan santun dan nilai afektif menunjukkan -0.121 dengan nilai sig2-tailed yaitu 0.185 lebih besar dari 0.05, sehingga Ho diterima. Artinya, tidak ada hubungan antara persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai kompetensi inti 2 siswa aspek sopan santun dengan nilai afektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.15 Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Kompetensi Inti-2 Siswa Aspek Percaya Diri Dengan Nilai Afektif Correlations Percaya_diri Nilai_afektif Percaya_diri Pearson Correlation 1 -.199 Sig. 2-tailed .028 N 121 121 Nilai_afektif Pearson Correlation -.199 1 Sig. 2-tailed .028 N 121 121 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Berdasarkan tabel 4.15 diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi r aspek percaya diri dan nilai afektif menunjukkan -0.199 dengan nilai sig2-tailed yaitu 0.028 lebih besar dari 0.05, sehingga Ho diterima. Artinya, ada hubungan antara persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai kompetensi inti 2 siswa aspek percaya diri dengan nilai afektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.16 Hasil Uji Korelasi Perilaku Guru Sesuai Kompetensi Inti – 2 Siswa dengan Nilai Afektif Correlations Nilai_afektif Persepsi Nilai_afektif Pearson Correlation 1 -.177 Sig. 2-tailed .051 N 121 121 Persepsi Pearson Correlation -.177 1 Sig. 2-tailed .051 N 121 121 Berdasarkan tabel 4.16 diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi r perilaku guru sesui kompetensi inti 2 siswa dan nilai afektif menunjukkan - 0.177 dengan nilai sig2-tailed yaitu 0.051 lebih besar dari 0.05, sehingga Ho diterima. Artinya, tidak ada hubungan antara persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai kompetensi inti 2 dengan nilai afektif.

D. Pembahasan

1. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Dengan Kompetensi

Inti-2 Indikator Jujur Persepsi siswa terhadap perilaku guru yang sesuai dengan Indikator jujur. Pertanyaan no 1 tentang guru memberi sanksi terhadap siswa yang mencontek. Dari 121 siswa sudah banyak yang mengetahui bahwa guru akan memberikan sanksi apabila siswa tersebut mencontek. Dengan melihat tanggapan responden yang menjawab “selalu” 26, “sering” 17, “kadang-kadang” 55. Ada 98 siswa yang sudah mengetahui sanksi tesebut, sehingga siswa akan menjadi takut dan segan untuk mencontek, oleh karena itu siswa akan lebih giat untuk belajar lagi agar bisa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru tanpa mencontek pada teman. Tetapi ada pula yang menjawab “tidak pernah” 2, berarti siswa tersebut belum mengetahui bahwa guru akan memberikan sanksi kepada siswa yang mencontek. Akibatnya, siswa tersebut malas untuk belajar dan tidak takut untuk mencontek kepada temannya. Mean 2.66; Median 2.00; Modus 2 Kadang-kadang; Standar Deviasi 0.890. Pertanyaan no 2 tentang guru memberi informasi kepada murid bahwa mencontek adalah tindakan yang tidak jujur. Melihat tanggapan responden, dari 121 siswa yang menjawab “selalu” 56, “sering” 33, “kadang-kadang” 11, dan “tidak pernah” 0. Sehingga 100 siswa menyerap dan mengerti informasi yang disampaikan oleh guru bahwa mencontek adalah tindakan yang tidak jujur, dengan begitu siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menjadi takut untuk mencontek meskipun itu hanya ulangan ataupun kuis. Mean 3.45; Median 4.00; Modus 4 Selalu; Standar Deviasi 0.683. Pertanyaan no 3 tentang guru memberi informasi tentang menjiplak karya orang lain dengan tidak menyebutkan namanya adalah tindakan yang tidak jujur. Melihat tanggapan responden, dari 121 siswa yang menjawab “selalu” 25, “sering” 32, “kadang-kadang” 37. Hanya sekitar 94 siswa yang dapat menyerap informasi dari guru bahwa menjiplak karya orang lain dengan tidak menyebutkan namanya adalah tindakan yang tidak jujur. Tetapi ada 6 yang belum bisa menyerap informasi bahwa menjiplak karya orang lain dengan tidak menyebutkan namanya adalah tindakan yang tidak jujur, sehingga membuat siswa menjadi malas dan tidak takut untuk mengerjakan tugas dengan menjiplak karya orang lain dengan tidak menyebutkan namanya. Mean 2.76; Median 3.00; Modus 2 Kadang-kadang; Standar Deviasi 0.895. Pertanyaan no 4 tentang guru menginformasikan tentang sanksihukum bagi orang yang menjiplak. Melihat tanggapan responden, dari 121 siswa yang menjawab “selalu” 20, “sering” 30, “kadang- kadang” 43, dan “tidak pernah” 7. Hanya sekitar 93 siswa yang dapat menyerap informasi dari guru bahwa menjiplak karya orang lain dengan tidak menyebutkan namanya adalah tindakan yang tidak jujur. Tetapi ada 6 yang belum bisa menyerap informasi bahwa menjiplak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI karya orang lain dengan tidak menyebutkan namanya adalah tindakan yang tidak jujur, sehingga membuat siswa menjadi malas dan tidak takut untuk mengerjakan tugas dengan menjiplak karya orang lain dengan tidak menyebutkan namanya. Mean 2.76; Median 3.00; Modus 2 Kadang- kadang; Standar Deviasi 0.895. Pertanyaan no 5 tentang guru menginformasikan barang-barang berharga kepada siswa yang hilang. Melihat tanggapan responden, dari 121 siswa yang menjawab “selalu” 52, “sering” 24, “kadang- kadang” 15, dan “tidak pernah” 9. Hanya sekitar 91 siswa yang dapat menyerap informasi tersebut, sehingga apabila menemukan barang yang hilang tersebut harus mengembalikannya kepada orang yang kehilangan barang tersebut dan itu akan mengajarkan bahwa siswa yang menemukan barang tersebut jujur. Tetapi ada 9 siswa yang belum bisa menyerap informasi tersebut sehingga membuat siswa menjadi tidak bisa jujur apabila menemukan barang-barang berharga. Mean 3.17; Median 4.00; Modus 4 Selalu; Standar Deviasi 1.022. Pertanyaan no 6 tentang guru melapor pada yang piket jika terlambat kesekolah. Melihat tanggapan responden, dari 121 siswa yang menjawab “selalu” 35, “sering” 30, “kadang-kadang” 23, dan “tidak pernah” 12. Hanya sekitar 88 siswa yang dapat menyerap informasi tersebut, bahwa harus melaporkan ke guru piket apabila ia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terlambat masuk ke sekolah dan dapat mengajarkan kejujuran serta kedisiplinan. Tetapi ada 12 siswa yang belum bisa menyerap informasi tersebut sehingga membuat siswa menjadi tidak jujur serta tidak disiplin kalau terlambat ke sekolah harus lapor kepada guru piket. Mean 2.89; Median 3.00; Modus 4 Selalu; Standar Deviasi 1.023. Pertanyaan no 7 tentang guru selalu meminta maaf ketika salah dalam menyampaikan materi. Melihat tanggapan responden, dari 121 siswa yang menjawab “selalu” 40, “sering” 33, “kadang-kadang” 20, dan “tidak pernah” 7. Hanya sekitar 93 siswa yang dapat menerima permintaan maaf dari guru pada saat salah dalam penyampaian materinya, sehingga dapat berdampak siswa tidak salah pengertian terhadap materi yang disampaikan dan menjadi paham tentang materinya. Tetapi ada 7 siswa yang belum menerima permintaan maaf dari guru, sehingga kemungkinan siswa keliru dan tidak paham tentang materi yang disampaikan oleh guru. Mean 3.07; Median 3.00; Modus 4 Selalu; Standar Deviasi 0.932. Pertanyaan no 8 tentang guru melapor atau meminta ijin kepada sekolah, ketika guru berhalangan hadir untuk mengajar. Melihat tanggapan responden, dari 121 siswa yang menjaw ab “selalu” 26, “sering” 17, “kadang-kadang” 55, dan “tidak pernah” 2. Hanya sekitar 98 siswa mengetahui bahwa guru berhalangan hadir untuk