Metode Analisis Kinerja Keuangan dengan Rasio Keuangan

yang panjang dan mengikut sertakan akuntan, penasehat hukum, dan investment banker, 3 melakukan pembelian saham yang ada ditangan publik, baik investor minoritas maupun individu, 4 kewajiban atau hutang dari perusahaan target secara otomatis menjadi kewajiban perusahaan yang mengambil alih, 5 peleburan sistem manajemen ke dalam manajemen baru baru perusahaan yang mengambil alih, 6 proses perijinan mungkin akan lebih kompleks bila kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan publik, dan 7 dana yang dibutuhkan akan semakin besar jumlahnya karena pembelian saham akan bersifat pelelangan dengan tendering. 2.1.2 Kinerja Perusahaan 2.1.2.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001, kinerja diartikan sebagai “sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja tentang peralatan”. Berdasarkan pengertian tersebut kinerja keuangan didefinisikan sebagai prestasi manajemen, dalam hal ini manajemen keuangan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan. Analisis kinerja keuangan dalam penelitian ini bertujuan untuk menilai implementasi strategi perusahaan dalam hal merger dan akuisisi.

2.1.2.2 Metode Analisis Kinerja Keuangan dengan Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan metode umum yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan di bidang keuangan. Rasio merupakan alat yang memperbandingkan suatu hal dengan hal lainnya sehingga dapat menunjukkan hubungan atau korelasi dari suatu laporan finansial berupa neraca dan laporan laba rugi. Jenis rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas. Universitas Sumatera Utara 1 Rasio profitabilitas Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas merupakan faktor yang seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan profitable. Tanpa adanya keuntungan profit, maka akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Dalam melakukan analisis perusahaan, di samping melihat laporan keuangan perusahaan, juga bisa dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Van Horne, Wachowics 2005:222, menjelaskan rasio profitabilitas adalah “rasio keuangan yang menghubungkan laba dengan penjualan investasi pada perusahaan”. Rasio profitabilitas terbagi lagi menjadi dua jenis rasio, yaitu : - Rasio profitabilitas yang terkait dengan penjualan, - Rasio yang berkaitan dengan investasi. Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau asset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan perusahaan operating asset. Operating asset adalah semua aktiva kecuali investasi jangka panjang dan aktiva lain-lain yang tidak digunakan dalam kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan. Universitas Sumatera Utara Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di dalam laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut. Rasio-rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari gross profit margin, operating profit margin, operating ratio, net profit margin, earning power of total investment, return on investment dan return on equity. a Gross profit margin Gross profit margin digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan laba bruto per rupiah penjualan, dihitung dengan rumus sebagai berikut : Bersih Penjualan HPP - Bersih Penjualan Margin Profit Gross = b Operating profit margin Operating profit margin mengukur berapa laba usaha yang dihasilkan dari penjualan atau pendapatan. Semakin rendah rasio ini, semakin kurang baik karena biaya-biaya operasi naik. Kemungkinan hal ini terjadi karena ada pemborosan. Perhitungan operating profit margin dapat dirumuskan sebagai berikut: Bersih Penjualan Biaya2 - HPP - Bersih Penjualan Margin Profit Operating = Universitas Sumatera Utara c Net profit margin Net profit margin mengukur seberapa banyak laba bersih setelah pajak dan bunga yang dapat dihasilkan dari penjualan atau pendapatan. Rasio yang rendah bisa disebabkan karena penjualan turun lebih besar dari turunnya ongkos, dan sebaliknya. Semakin besar rasio angka yang dihasilkan, menunjukkan kinerja yang semakin baik. Untuk menghitung net profit margin digunakan rumus sebagai berikut: Bersih Penjualan Pajak Setelah Bersih Laba Margin Profit Net = d Earning power of total investment Earning power of total investment digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola modal perusahaan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Rumusnya adalah : Aktiva Total Pajak Sebelum Laba Investment Total Of Power Earning = e Return on investment Return on investment mengukur keuntungan yang dihasilkan dari seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan. Rasio yang rendah menunjukkan kinerja yang buruk atas pemanfaatan aktiva yang buruk oleh manajemen, sedangkan rasio tinggi menunjukkan kinerja atas penggunaan aktiva yang baik. Untuk menghitung Return on investment digunakan rumus sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Aktiva Total Pajak Setelah Bersih Laba Investment on Return = f Return on equity Return on equity mengukur seberapa banyak laba bersih yang dapat dihasilkan dari investasi para pemegang saham dalam perusahaan. Rasio yang rendah dapat diartikan bahwa manajemen kurang efisien dalam penggunaan modal, sedangkan rasio yang tinggi dapat menunjukkan bahwa sebagian besar modal diperoleh dari pinjaman atau manajemen sangat efisien. Untuk menghitung Return on equity digunakan rumus sebagai berikut: Equity s Owner Pajak Setelah Bersih Laba Equity on Return =

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu