Antioksidan alami Antioksidan sintetik Antioksidan primer Antioksidan sekunder

substrat misal: lipid, protein, dan DNA, secara signifikan menunda atau mencegah oksidasi substratnya dan beraksi sebagai “penangkap radikal bebas” Sing, 2007. Secara umum, antioksidan dapat diklasifikasikan ke dalam antioksidan alami dan sintetik.

1. Antioksidan alami

Antioksidan alami banyak ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi sayuran, buah-buahan, dan teh Weisburger, 1999 yang kemungkinan berperan sebagai agen pereduksi, penangkap radikal bebas atau oksigen aktif Duh, 1998, atau kompleksan logam transisi pro-oksidan. Antioksidan alami juga dapat memproteksi tubuh manusia dari radikal bebas dan menghambat perkembangan penyakit kronis Sing, 2007.

2. Antioksidan sintetik

Antioksidan sintetik meliputi galat propil, oktil dan duodesil PG, OG, dan DG, tert-butyl hydroquinone TBHQ, butylated hydroxyanisole BHA, butylated hydroxytoluene BHT, dan nordihydroguaiaretic acid NDGA Sing, 2007. Berdasarkan fungsinya antioksidan diklasifikasikan ke dalam antioksidan primer dan antioksidan sekunder sinergis.

1. Antioksidan primer

Antioksidan primer memiliki dua gugus –OH atau satu gugus –OR pada posisi ortho atau para Hudson, 1990; Peterson et al., 2002. Efektif pada konsentrasi yang sangat rendah 0,01. Pada konsentrasi tinggi, kemungkinan akan menjadi pro-oksidan karena keterlibatannya pada reaksi inisiasi Cillard et al. , 1980; Bartosz et al., 1997. Antioksidan fenolik primer, baik yang alami maupun sintetik, menghambat urutan reaksi dengan berperan sebagai donor hidrogen atau akseptor radikal bebas, sehingga membentuk produk yang lebih stabil. Mereka terlibat secara langsung dalam proses propagasi radikal bebas dan memblok urutan reaksi Sing, 2007.

2. Antioksidan sekunder

Yang termasuk antioksidan sekunder adalah pengkhelat logam Khokhar Owusu Apenten, 2003; Andrade Jr. et al., 2005, tipe-tipe fenolik yang tidak secara cepat dirusak oleh radikal bebas yang dihasilkan dari dekomposisi peroksida, sehingga efektif dalam jangka waktu yang lama. Ada sedikit efek langsung terhadap autooksidasi lipid, tetapi dapat banyak meningkatkan aksi antioksidan primer Sing, 2007. Adanya aktivitas antioksidan senyawa fenolik terkait dengan struktur kimianya yang mengakibatkan ia memiliki sifat-sifat redoks, sehingga berperan penting dalam mengadsorbsi dan menetralisasi reactive oxygen species ROS, memisahkan oksigen singlet dan triplet, atau menguraikan peroksida. Reactive oxygen species , yang diperoleh dari proses oksidasi, merupakan salah satu bagian penting dalam mekanisme pertahanan melawan infeksi. Namun, adanya jumlah radikal bebas oksigen yang terlalu besar dapat merusak jaringan. Ketika terjadi ketidakseimbangan antara ROS dan mekanisme pertahanan antioksidan, ROS menyebabkan terjadinya modifikasi oksidatif pada membran selular atau molekul intraselular yang berakibat terjadinya peroksidasi lipid membran, sehingga terjadi akumulasi peroksida lipid. Tekanan oksidatif dapat mengakibatkan kanker, penuaan, atherosklerosis, inflamasi dan penyakit neurodegeneratif seperti Parkinson’s PA dan Alzheimer’s AD. Oleh karena itu, antioksidan, seperti senyawa fenolik diperhitungkan sebagai agen protektif, mengurangi kerusakan oksidatif yang diakibatkan ROS pada tubuh manusia, dan menghambat perkembangan penyakit kronik Cartea et al., 2010.

E. Metode DPPH 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil

Dokumen yang terkait

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak metanol daun dudu (Piper sarmentosum Roxb.).

1 2 56

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak metanol daun lada (Piper nigrum L.).

0 0 63

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak metanol daun kemukus (Piper cubeba L.).

0 0 55

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli (Cassia fistula L.).

0 2 114

Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun dadap serep (Erythrina subumbrans (Hassk.) Merr.).

3 19 115

Penetapan kadar fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanol daun adas (foeniculum vulgare mill.) menggunakan metode dpph

1 1 86

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak metanol daun dudu

0 0 54

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 Difenil 2 Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli

1 2 112

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1- DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK METANOLIK BAWANG DAUN ( Allium fistulosum L.)

0 0 107

Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun dadap serep (Erythrina subumbrans (Hassk.) Merr.) - USD Repository

0 0 113