BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Dari hasil pengamatan pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti ditemukan fenomena yang terjadi mengenai isu kesehatan dari konsumen dibawah 18 tahun
ada keterkaitannya dengan pemahaman oleh pelanggan, karyawan ataupun manajer tentang penerapan strategi rebranding dalam upaya meningkatkan
kepuasan pelanggan dan profitabilitas yang dilakukan oleh PT. Mc.Donalds pada umumnya dan pada Mc.Donalds cabang Mayjen Sungkono Surabaya khususnya
sebagai obyek dari penelitian ini. Banyak hal yang menjadi pertanyaan peneliti tentang seberapa jauh strategi
rebranding dipahami oleh pelanggan, karyawan serta manajer dan penerapannya dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan dan profitabilitas restoran cepat
saji tersebut seperti perbedaan level pengertian setiap jenjang karayawan yang menjadi objek penelitian?, sadarkah pelanggan akan perubahan yang terjadi?, atau
pertanyaan yang lebih mendasar seperti apa yang melatarbelakangi hingga strategi rebranding diterapkan?. Maka untuk mengetahui seberapa jauh penerapan strategi
rebranding dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian maka peneliti menggunakan
metode penelitian kualitatif studi pada Mc.Donalds cabang Mayjen Sungkono Surabaya. Karena pada dasarnya dalam penelitian kualitatif adanya gejala sosial
yang terlihat dari fenomena yang terjadi sudah memenuhi syarat dijadikan masalah penelitian Bungin, 2007:51.
Adapun cirri-ciri penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif yang diungkapkan adalah :
1. Sumber data bersifat ilmiah, artinya peneliti harus berusaha memahami
fenomena sosial secara langsung dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. 2.
Peneliti sendiri merupakan instrument penelitian yang paling penting disalam pengumpulan data dan pengintrepretasian data.
3. Penelitian kualitatif bersifat pemerian deskriptif, artinya mencatat secara
teliti segala gejala fenomena yang dilihat dan didengar serta dibacanya via wawancara atau bukan, catatan atau memo, dokumen resmi atau
bukan, dan lain-lain dan peneliti harus membanding-bandingkan, mengkombinasikan, mengabstrasikan, dan menarik kesimpulan.
4. Harus digunakan untuk memahami bentuk bentuk tertentu shaping, atau
studi kasus. 5.
Analisis bersifat induktif. 6.
Di lapangan peneliti harus berperilaku seperti masyarakat yang ditelitinya. 7.
Data dan informan harus berasal dari tangan pertama. 8.
Kebenaran data harus dicek dengan data lain, misalnya dengan dokumen, wawancara, observasi mendalam, dan lain-lain data lisan di cek dengan
data tulis. 9.
Orang atau sesuatu yang dijadikan subyek pene;itian tersebut partisipan buku atau web dapat dianggap sebagai partisipan dan konsultan serta
teman dapat dijadikan partisipan.
10. Titik berat perhatian harus pada pandangan emik, artinya peneliti harus
menaruh perhatian pada masalah penting yang diteliti dari orang yang diteliti dan bukan dari etik dari kacamata peneliti.
Dari cirri-ciri penelitian kualitatif tersebut dalam penelitian ini subyek yang akan diteliti adalah orang dan strategi rebranding. Karena dalam penelitian ini
orang yang dianggap sebagai subyek penelitian adalah pihak-pihak yang melakukan aktifitas langsung dengan strategi rebranding yang dilakukan di
Mc.Donalds cabang Mayjen Sungkono Surabaya. Strategi rebranding dilakukan oleh perusahaan atau lembaga untuk merubah total atau memperbaharui sebuah
brand yang telah ada agar menjadi lebih baik, dengan tidak mengabaikan tujuan awal perusahaan, yaitu berorientasi profit. Orang yang menjadi subyek penelitian
ini adalah Manajer, karyawan dan pelanggan. Manajer sebagai pimpinan dalam restoran cepat saji tersebut memiliki
peran untuk mengatur dan mengarahkan jalannya strategi yang dilakukan. Manajer merupakan wakil dari kantor pusat yang diharapkan dapat memahami
strategi rebranding yang dilakukan PT. Mc.Donalds agar pelaksanaannya dapat berjalan lancer dan semestinya.
Karyawan sebagai orang yang berperan langsung menjalankan strategi rebranding dan berhadapan langsung dengan pelanggan diharap juga harus
mengerti konsep strategi yang dijalankan. Pelanggan sebagai orang yang merasakan langsung perubahan yang terjadi
sebelum dan sesudah strategi dijalankan. Untuk ini saya memilih pelanggan yang memang telah menjadi langganan sejak sebelum dan sesudah rebranding. Agar
perbedaan dapat dianalisa dengan benar.
Penggunaan metode kualitatif ini sendiri dimaksudkan untuk memperoleh data yang lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan
penelitian dapat dicapai. Jika dengan metode kuantitatif, hanya biasa diteliti beberapa variabel saja dan hanya dapat digali fakta-fakta yang bersifat empiris
dan terukur sehingga seluruh permasalahan yang telah dirumuskan tidak akan terjawab. Maka dengan metode kualitatif dapat ditemukan jawaban yang lebih
mendalam dan fakta-fakta yang tidak tampak oleh indera dapat diungkapkan.
3.2. Alasan Ketertarikan Peneliti acknowledge
Alas an peneliti untuk meneliti permasalan adalah rasa ingin tahu yang timbul dalam diri peneliti sendiri. Melihat fenomena yang terjadi yaitu perubahan
setelah Mc.Donalds cabang Mayjen Sungkono Surabaya melakukan strategi rebranding itu sendiri yang menjadikan alasan peneliti untuk mengkaji lebih
lanjut tentang fenomena tersebut. Jika selama ini peneliti lebih sering merasakan dampak strategi tersebut
dari perpektif pelanggan, maka peneliti ingin mengetahui seberapa jauh strategi tersebut berdampak pada kepuasan pelanggan dan profitabilitas restoran.
3.3. Lokasi Penelitian
Tempat yang menjadi lokasi dalam penelitian ini adalah Mc.Donalds cabang Mayjen Sungkono Surabaya. Mc.Donalds pada cabang ini merupakan
salah satu Mc.Donalds yang telah berdiri sebelum dilakukannya strategi rebranding yaitu pada tahun 2000 dan merupakan Mc.Donalds yang memiliki
pelanggan setia yang termasuk banyak. Sehingga peneliti menganggap bahwa lokasi ini yang paling sesuai dengan penelitiannya.
3.4. Penentuan Informan
Informan yang peneliti gunakan untuk mendapatkan informasi adalah Manajer, Karyawan, dan Pelanggan. Alasan peneliti memilih informan tersebut
karena dalam menjalankan strategi tersebut Manajer dan Karyawan sebagai pihak yang berhubungan langsung dalam pelaksanaannya dan pelanggan sebagai pihak
yang langsung merasakan perubahan yang terjadi setelah dilakukan rebranding. Informan dibedakan menjadi dua yaitu informan utama dalam hal ini Bapak Budi
Santoso yang selanjutnya disebut Informan BS dan informan pelengkap yang dalam hal ini Saudara Rony yang selanjutnya disebut Informan R.
3.5. Sampel Sumber Data Dan Jenis Data
Dalam penelitian kualitatif, sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball sampling. Penentuan sampel sumber data, pada proposal
masih bersifat sementara, dan akan berkembang kemudian setelah peneliti di lapangan.
Faisal 1990 dengan mengutip pendapat Spradley mengemukakan
bahwa, situasi social untuk sampel awal sangat disarankan suatu situasi social yang didalamnya menjadi semacam muara dari banyak domain lainnya.
Selanjutnya dinyatakan bahwa, sampel sebagai sumber data atau sebagai informan sebaiknya memenuhi criteria sebagai berikut :
1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi,
sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tapi juga dihayatiny. 2.
Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti.
3. Mereka yang punya waktu yang memadai untuk dimintai informasi.
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya’
sendiri. 5.
Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau
narasumber. Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah studi kepustakaan yaitu
pengumpulan dengan seksama teori-teori yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang sedang dibahas guna mendapatkan wawasan dan landasan
teori yang kuat, sehingga informasi yang diperoleh relevan. Langkah kedua adalah mengumpulkan data dengan cara :
1. Survey Pendahuluan
Survey ini dilakukan untuk mengetahui keadaan dan masalah yang ada di dalam perusahaan tersebut.
2. Survey Lapangan
Yaitu mengumpulkan data dengan cara mengadakan penelitian langsung terhadap obyek yang diteliti guna memperoleh data primer dan data
sekunder yang diperlukan. Dalam hal ini tehnik-tehnik yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data, dokumen dan catatan-catatan beserta laporan keuangan yang diperoleh langsung dari website maupun dokumen-
dokumen intern perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini.
2. Observasi
Yaitu pengamatan secara langsung serta mengadakan pencatatan yang sistematis mengenai hal-hal dan semua kegiatan yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti. 3.
Wawancara Yaitu melakukan wawancara langsung dengan manajer dan pihak-pihak
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.6. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan mengikuti cirri-ciri yang diungkapkan Utomo, Saripan Sudi 1992:
58-59 yaitu Penelitian kualitatif bersifat pemerian deskriptif, artinya mencatat secara teliti segala gejala fenomena yang dilihat dan didengar serta dibacanya
via wawancara atau bukan, catatan atau memo, dokumen resmi atau bukan, dan lain-lain dan peneliti harus membanding-bandingkan, mengkombinasikan,
mengabstrasikan, dan menarik kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman dan Spradley. Miles and Huberman 1984, mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan datanya
sampai jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawingverification. Selanjutnya menurut Spradley teknik analisis
data disesuaikan dengan tahapan dalam penelitian. Pada tahap penjelajahan dengan teknik data grand tour question, analisis data dilakukan dengan analisis
domain. Pada tahap menentukan fokus analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi. Pada tahap selection, analisis data dilakukan dengan analisis
komponensial. Selanjutnya untuk sampai menghasilkan judul dilakukan dengan analisis tema.Sugiyono, 2000
3.7. Pengujian validitas dan reliabilitas
Menurut Prof. Dr. Sugiyono 2000, “Dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif menggunakan istilah berbeda dengan penelitian
kuantitatif. Penelitian kualitatif meliputi uji, credibility validitas interbal, transferability validitas eksternal, dependability reliabilitas dan confirmability
obyektivitas” .Berikut pengujian-pengujian yang dilakukan dalam penelitian kualitatif. Sugiyono, 2000
1. Uji Kredibilitas
Bermacam-macam cara pengujian kredibilitas data ditunjukkan pada gambar 7.2. berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa uji kredibilitas data hasil
penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis
kasus negative, dan member check. a
Perpanjangan Pengamatan Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,
melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti
hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab, semakin terbuka, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada
informasi yang disembunyikan lagi.
Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih dianggap orang asing, masih dicurigai, sehingga informasi yang diberikan belum lengkap,
tidak mendalam, dan mungkin masih banyak yang dirahasiakan. Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek kembali apakah data yang telah
diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak. Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data
penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh, apakah data yang diperoleh itu setelah di cek kembali ke lapangan
benar atau tidak, berubah atau tidak. b
Meningkatkan Ketekunan Meningkatkan ketekuna berarti melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
Meningkatkan ketekunan itu ibarat kita mengecek soal-soal, atau makalah yang telah dikerjakan, ada yang salah atau tidak. Dengan meningkatkan
ketekunan itu, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telahditemukan itu salah atau tidak. Demikian juga dengan meningkatkan
ketekunan maka, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.
c Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan
begitu terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan waktu.
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. 3
Triangulasi Waktu Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat nara sumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel. d
Analisis Kasus Negatif Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil
penelitian hingga saat tertentu. Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah
ditemukan. e
Menggunakan Bahan Referensi Yang dimaksud dengan bahan referensi disini adalah adanya pendukung
untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. f
Mengadakan Member Check Member check adalagh proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.
2. Pengujian Transferability
Seperti yang telah dikemukakan bahwa, transferability ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Validitas eksternal menunjukan
derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil.
Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam
membuat laporannya harus memberikan penjelasan yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.
3. Pengujian Depenability
Dalam penelitian kuantitatif, dependability disebut reliabilitas. Suatu penelitian yang reliable adalah apabila orang lain dapat mengulangimereplikasi
proses penelitian tersebut.Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Kalau proses
penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliable atau dependable.
4. Pengujian Confirmability
Pengujian confirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji obyektivitaspenelitian. Penelitian dikatakn obyektif bila hasil penelitian telah
disepakati banyak orang. Dalam penelitian kualitatif, uji confirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara
bersamaan.
BAB IV SEJARAH Mc. DONALD’S