53
Indonesia. PT. Astra Daido Steel Indonesia, PT. Federal Izumi Manufacturing
, PT. Gemala Kempa Daya dan PT. Nusa Keihin Indonesia.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Deskripsi Variabel Dividend Per Share X1
Dividend per share adalah total semua dividen yang dibagikan pada
tahun buku sebelumnya, baik dividen intern, dividen total atau dividen saham.Variabel ini diukur dengan rumus :
DPS = Dividen Tunai
Jumlah Saham Beredar Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data dari
BEI Indonesia Capital Market Directory, mengenai dividen per share dari 7 perusahaan manufaktur yang go publik di Bursa Efek Indonesia
yang mengumumkan pembagian dividend per share secara berturut-turut
selama tahun 2005 hingga 2009 adalah sebagai berikut : Tabel 4.1. Dividend Per Share X1 Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009
No. Nama Perusahaan
Dividend Per Share Rp Rata-
Rata 2005
2006 2007
2008 2009
1. PT.
Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk 1.065
755 540
110 150
524 2.
PT. Fast Food Indonesia Tbk 20
30 45
57 83
47 3.
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
6.890 2.640
5.000 15.000
12.500 8406
4. PT. Tunas Ridean Tbk
60,50 5,30
55 168
72 72,16
5. PT. Semen Gresik Persero
Tbk 710,63
1.092,06 149,66
215,19 58
445,108 6.
PT. Unilever Indonesia Tbk 260
205 257
315 100
227,4 7.
PT. Astra Otoparts Tbk 160
75 30
294 120
135,8
Sumber : Indonesia Capital Market Directory
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
54
Dari data di atas dapat diketahui bahwa dari perusahaan sampel yang diteliti memiliki nilai rata-rata tertinggi dividend per share adalah PT.
Multi Bintang Indonesia Tbk, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai terendah adalah PT. Fast Food Indonesia Tbk. Nilai dividend per share
perusahaan sampel yang diteliti menunjukkan seberapa besar dividen per lembar saham dibagikan kepada pemegang saham. Dalam hal ini
menunjukkan bahwa PT. Multi Bintang Indonesia Tbk memberikan laba yang cukup besar bagi pemegang saham per tahunnya.
Terjadinya perubahan nilai dividend per share sebuah perusahaan disebabkan oleh perubahan-perubahan pada tingkat laba yang dihasilkan
sebuah perusahaan.
4.2.2 Deskripsi Variabel Dividend Payout Ratio X2
Dividend payout ratio adalah rasio antara dividen yang dibayarkan
dibandingkan dengan jumlah keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan dari setiap lembar saham Variabel ini diukur dengan rumus :
DPR =
EPS DPS
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data dari BEI Indonesia Capital Market Directory, mengenai dividend payout
ratio dari 7 perusahaan manufaktur yang go publik di Bursa Efek
Indonesia yang mengumumkan pembagian dividend payout ratio secara berturut-turut selama tahun 2005 hingga 2009 adalah sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
55
Tabel 4.2. Dividen Payout Ratio X2 Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009
No. Nama Perusahaan
Dividend Payout Ratio Rata-
Rata 2005
2006 2007
2008 2009
1. PT.
Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk 195,88
93,73 65,31
12,38 17,83
77,026 2.
PT. Fast Food Indonesia Tbk 21,61
19,42 19,58
20,31 20,35
20,254 3.
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
166,84 75,60
124,84 142,17
108 123,49
4. PT. Tunas Ridean Tbk
59,13 33,29
40,42 95,63
42,90 54,274
5. PT. Semen Gresik Persero
Tbk 41,22
50 50
50,58 14,29
41,218 6.
PT. Unilever Indonesia Tbk 137,72
90,85 99,81
99,84 33,49
92,342 7.
PT. Astra Otoparts Tbk 44,22
20,51 5,09
40,05 12,05
24,384
Sumber : Indonesia Capital Market Directory Dari data di atas dapat diketahui bahwa dari perusahaan sampel yang
diteliti memiliki nilai rata-rata tertinggi dividend payout ratio adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai
terendah adalah PT. Fast Food Indonesia Tbk. Nilai dividend payout ratio perusahaan sampel yang diteliti menunjukkan seberapa besar prosentase
laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Dalam hal ini menunjukkan bahwa PT. Multi Bintang Indonesia Tbk memberikan laba yang cukup
besar bagi pemegang saham per tahunnya. Terjadinya perubahan nilai dividend payout ratio
sebuah perusahaan disebabkan oleh perubahan- perubahan pada tingkat laba yang dihasilkan sebuah perusahaan.
4.2.3 Deskripsi Variabel Abnormal Return Y
Abnormal Return adalah selisih antara tingkat keuntungan
sebenarnya dengan tingkat keuntungan yang diharapkan dihasilkan dengan menggunakan model tertentu. Variabel ini diukur dengan rumus:
ARi,t = Ri,t – E[Ri,t]
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
56
Tabel 4.3. Abnormal Return Y Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009
No. Nama Perusahaan
Tahun Rata-
Rata 2005
2006 2007
2008 2009
1. PT.
Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk 0,0483
0,0285 0,0555
0,0159 0,0196
0,03356 2.
PT. Fast Food Indonesia Tbk 0,0178
0,0009 0,0525
0,0070 0,0115
0,01794 3.
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
0,0631 0,0233
0,0513 0,0885
0,0812 0,06148
4. PT. Tunas Ridean Tbk
0,0217 0,0096
0,0425 0,0175
0,0091 0,02008
5. PT. Semen Gresik Persero
Tbk 0,0045
0,0078 0,0593
0,0281 0,0077
0,02148 6.
PT. Unilever Indonesia Tbk 0,0505
0,0396 0,0237
0,0392 0,0113
0,03286 7.
PT. Astra Otoparts Tbk 0,0342
0,0092 0,0301
0,0294 0,0106
0,02270
Sumber : Data Diolah Dari data di atas dapat diketahui bahwa dari perusahaan sampel yang
diteliti memiliki nilai rata-rata tertinggi abnormal return adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai
terendah adalah PT. Fast Food Indonesia Tbk. Nilai abnormal return perusahaan sampel yang diteliti menunjukkan seberapa besar laba yang
dihasilkan sebuah perusahaan.
4.3. Analisis dan Pengujian Hipotesis 4.3.1.Analisis Asumsi Klasik Regresi Linier