Penelitian Terdahulu Identifikasi Diabetic Retinopathy Melalui Citra Retina Menggunakan Modified K-Nearest Neighbor

Dimana: = bobot dari data pelatihan ke-x = validitas dati data pelatihan ke-x = jarak dari data pengujian ke data pelatihan x 5. Jumlahkan bobot data pelatihan yang memiliki kelas yang sama. Kelas dengan bobot tertinggi merupakan kelas dari data pengujian.

2.6. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang identifikasi diabetic retinopathy telah dilakukan dengan menggunakan beberapa metode. Pada tahun 2012, Setiawan membandingkan kinerja Support Vector Machine SVM dengan k-Nearest Neighbor KNN untuk mengidentifikasi diabetic retinopathy. SVM merupakan metode yang mencari hyperplane terbaik yang berfungsi sebagai pemisah dua buah class pada ruang input dengan cara mengukur margin dari hyperplane tersebut, sedangkan KNN merupakan metode yang mengklasifikasikan data berdasarkan data pelatihan dengan jarak yang paling dekat. Metode ektraksi fitur yang digunakan adalah Two Dimensional Linear Discriminant Analysis 2DLDA. Akurasi yang didapat pada penelitian ini adalah 84 dengan menggunakan SVM dan 80 dengan menggunakan KNN. Dillak et al. pada tahun 2013 menggunakan jaringan saraf tiruan dalam mengidentifikasi diabetic retinopathy. Metode ekstraksi fitur yang digunakan adalah 3D-GLCM. Eliminasi optic disc dilakukan pada citra retina untuk meningkatkan hasil akurasi. Adapun akurasi yang didapat pada penelitian ini adalah 95. Selanjutnya pada tahun 2011, Vajayamadheswaran et al. menggunakan metode Radial Basis Function RBF untuk mengidentifikasi diabetic retinopathy. Identifikasi dilakukan berdasarkan keberadaan eksudat dalam citra retina. Contextual Clustering digunakan untuk ektraksi fitur pada citra, yang kemudian hasilnya akan dijadikan input pada jaringan RBF. RBF merupakan model jaringan saraf tiruan yang mentransformasi input secara nonlinear dengan menggunakan fungsi aktivasi Gaussian pada hidden layer dan kemudian dilanjutkan dengan proses linear pada output layer. Akurasi yang didapat pada penelitian ini adalah 96. Rangkuman dari penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Penelitian terdahulu No. Peneliti Tahun Metode yang digunakan Akurasi 1. Setiawan 2012 Support Vector Machine K-Nearet Neighbor 84 80 2. Dillak et al. 2013 Neural Network 95 3. Vajayamadheswaran et al. 2011 Radial Basis Function 96 Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian terdahulu adalah gabungan metode yang digunakan untuk identifikasi diabetic retinopathy, yaitu Gray Leve Cooccurrence Matrix GLCM sebagai metode ektraksi fitur dan Modified k- Nearest Neighbor MkNN sebagai metode klasifikasi. Pada proses ekstraksi fitur, terdapat 6 fitur yang diambil dari masing-masing citra dengan jarak 1 dan arah 0 , 45 , 90, dan 135 sehingga menghasilkan 24 fitur yang selanjutnya digunakan dalam proses klasifikasi. Universitas Sumatera Utara BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini membahas tentang implementasi metode Modified k-Nearest Neighbor dalam identifikasi diabetic retinopathy. Bab ini juga membahas tentang data yang digunakan, pre-processing, optic disc elimination, dan feature extraction yang dilakukan terhadap setiap data.

3.1. Arsitektur Umum