1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan SMK sebagai salah satu penyelenggara
pendidikan pada tingkat menengah memiliki peran untuk mempersiapkan peserta didik agar siap bekerja, baik secara mandiri wirausaha maupun
mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah, SMK berkewajiban untuk mempersiapkan lulusan yang mampu
bersaing di dunia kerja, baik bekerja pada orang atau lembaga lain maupun dengan membuka lapangan kerja sendiri. Untuk dapat membuka lapangan
pekerjaan baru, seseorang hendaknya memiliki bekal prestasi. Prestasi ini terlihat dari pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa selama di
sekolah. Faktor utama yang menentukan mampu tidaknya bersaing adalah seberapa besar lulusan memiliki kompetensi dibidangnya, pengusaan terhadap
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemampuan untuk menghasilkan produk unggul.
Jumlah lulusan SMK di Indonesia tahun 2010 mencapai 1.087.098 dengan proyeksi yang diserap oleh pasar kerja sebesar 50 persen atau 543.549
orang beritasore.com2010, sisanya yang meneruskan ke perguruan tinggi hanya berkisar 10 persen, bekerja mandiri atau bahkan mungkin menganggur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan pedoman penyusunan APBN tahun anggaran 2011 yang salah satunya meliputi, tantangan dan kebijakan pembangunan tahun 2011
terkait dengan penciptaan pertumbuhan ekonomi, penanggulangan kemiskinan dan ketenagakerjaan dalam tahun 2011 dijelaskan bahwa tingkat
kemiskinan tahun 2009 masih mencapai 14,15 persen dan diharapkan turun menjadi 12 – 13,5 persen pada tahun 2010 dan menjadi 11,5 – 12,3 persen
pada tahun 2011. Selain itu, pada aspek ketenagakerjaan pada Agustus 2009 jumlah angkatan kerja sebanyak 113,83 juta orang dan jumlah orang yang
bekerja sebanyak 104,87 juta orang, sehingga terdapat 8,96 juta pengangguran yang sedang mencari pekerjaan.
Fakta di atas menunjukkan masih banyaknya jumlah pengangguran di Indonesia. Dengan demikian peran Sekolah Menengah Kejuruan dalam
mempersiapkan lulusannya untuk mampu bekerja dan menciptakan lapangan pekerjaan menjadi sangat penting. Pihak sekolah perlu mendukung dalam
mengembangkan jiwa berwirausaha siswa, salah satunya dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk berjualan di sekolah. Kegiatan ini jika di
dukung dengan baik oleh pihak sekolah maka, selain akan melatih siswa berwirausaha dan meningkatkan kepercayaan diri siswa juga dapat
meringankan beban orang tua atau bahkan menambah uang saku siswa. Selain lembaga pendidikan, pihak yang juga berperan penting dalam
mendukung dalam pembentukan jiwa kewirausahaan siswa adalah lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keluarga. Keluarga merupakan lingkungan pertama seseorang untuk bersosialisasi dengan dengan sesamanya. Dalam keluarga pula, siswa
memperoleh pembinaan dan pengalaman langsung karena justru pihak keluarga mempunyai tanggung jawab pertama atas persiapan manusia
wirausaha. Oleh karena itu, seseorang akan memiliki sifat yang baik bila berada di lingkungan keluarga yang baik begitu juga sebaliknya. Hampir
dapat dipastikan bahwa seorang anak yang hidup dalam lingkungan wirausaha memiliki kecenderungan untuk ikut terjun dalam dunia wirausaha itu karena
sejak dari kecil anak sudah terbiasa dengan pekerjaan orang tua sebagai wirausaha.
Jiwa berwirausaha merupakan salah satu bekal bagi seseorang dalam
menjalani pekerjaan secara mandiri. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah status sosial ekonomi orang tua. Status sosial ekonomi orang tua yang
akan diteliti disini mencakup : tingkat pendidikan orang tua, jumlah tanggungan orang tua, dan barang berharga yang dimiliki keluarga. Motivasi
belajar siswa juga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi jiwa berwirausaha siswa.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Motivasi Belajar
Kewirausahaan Terhadap Jiwa Berwirausaha Siswa“.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Batasan Masalah Penelitian ini memfokuskan perhatian pada faktor yang mempengaruhi
jiwa berwirausaha pada siswa. Ada banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya jiwa berwirausaha pada siswa, namun dalam penelitian ini hanya
akan meneliti tentang status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar kewirausahaan.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap jiwa berwirausaha siswa.
2. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar kewirausahaan terhadap
jiwa berwirausaha siswa.
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi
orang tua terhadap jiwa berwirausaha siswa. 2.
Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi belajar kewirausahaan terhadap jiwa berwirausaha siswa.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapakan dapat memberikan masukan terhadap
lembaga pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan agar dapat semaksimal mungkin membekali siswa dengan ketrampilan dan mempersiapkan
lulusannya untuk mampu bekerja dan menciptakan lapangan pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II TINJAUAN TEORITIK