ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

57

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian ini di laksanakan pada bulan November 2011. Subyek penelitian ini adalah siswa SMK Kristen 2 Klaten kelas XI dan XII jurusan penjualan. Jumlah respondennya sebanyak 94 siswa. Keseluruhan responden tersebut telah mengisi kuesioner secara lengkap dan apa adanya sehingga jumlah sumber data penelitian ini adalah 94 kuesionar. Berikut ini disajikan deskripsi data variabel penelitian yang didiskripsikan berdasarkan pada pedoman acuan patokan PAP tipe II : 1. Status Sosial Ekonomi Orang Tua Deskripsi status sosial ekonomi orang tua berdasarkan pada penilaian acuan patokan tipe II adalah sebagai berikut : Tabel 5.1 Klasifikasi Status Sosial Ekonomi Orang tua Skor Frekuensi Persentase Kriteria 38 - 44 Sangat Tinggi 33 - 37 2 2,13 Tinggi 29 - 32 9 9,57 Sedang 26 - 28 35 37,23 Rendah 11 - 26 48 51,06 Sangat Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari tabel 5.1 menunjukkan bahwa tidak ada orang tua yang status sosialnya sangat tinggi. Sebanyak 2 siswa atau 2,13 yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi, sebanyak 9 siswa atau 9,57 yang status sosial ekonomi orang tuanya sedang, sebanyak 35 siswa atau 37,23 status sosial ekonomi orang tuanya rendah, dan sebanyak 48 siswa atau 51,06 yang status sosial ekonomi orang tuanya sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai orang tua dengan status sosial ekonominya sangat rendah. 2. Motivasi Belajar Kewirausahaan Deskripsi motivasi belajar kewirausahaan siswa berdasarkan pada penilaian acuan patokan tipe II adalah sebagai berikut : Tabel 5.2 Klasifikasi Motivasi Belajar Kewirausahaan Skor Frekuensi Persentase Kriteria 38 - 45 28 29,78 Sangat Tinggi 33 - 37 36 38,79 Tinggi 29 - 32 20 21,27 Sedang 26 - 28 3 3,19 Rendah 9 - 26 7 7,44 Sangat Rendah Dari tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebanyak 28 siswa atau 29,78 mempunyai motivasi belajar kewirausahaan yang sangat tinggi, 36 siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI atau 38,79 motivasi belajarnya tinggi, 20 siswa atau 21,27 motivasi belajarnya sedang, 3 siswa atau 3,19 motivasi belajarnya rendah, dan 7 siswa atau 7,44 motivasi belajarnya sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai motivasi belajar kewirausahaan yang tinggi. 3. Jiwa Berwirausaha Siswa Deskripsi jiwa berwirausaha siswa berdasarkan pada penilaian acuan patokan tipe II adalah sebagai berikut : Dari tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebanyak16 siswa atau 17,02 siswa memiliki jiwa berwirausaha sangat tinggi, sebanyak 33 siswa atau 35,12 memiliki jiwa berwirausaha tinggi, sebanyak 19 siswa atau 20,21 memiliki jiwa berwirausaha sedang, sebanyak 17 siswa atau 18,08 memiliki jiwa berwirausaha rendah, dan sebanyak 9 siswa atau 9,57 memiliki jiwa berwirausaha sangat rendah. Dengan demikian dapat Tabel 5.3 Klasifikasi Jiwa berwirausaha Siswa Skor Frekuensi Persentase Kriteria 42 - 50 16 17,02 Sangat Tinggi 36 - 41 33 35,12 Tinggi 32 - 35 19 20,21 Sedang 28 - 31 17 18,08 Rendah 10 - 28 9 9,57 Sangat Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki jiwa berwirausaha yang tinggi. B. Analisis Data 1. Pengujian Prasyarat Analisis Data a. Uji Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya suatu data. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov Ghozali,2007:110. Berikut disajikan ringkasan hasil pengujian normalitas dari residual data : Tabel 5.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 94 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 5.28584243 Most Extreme Differences Absolute .058 Positive .055 Negative -.058 Kolmogorov-Smirnov Z .567 Asymp. Sig. 2-tailed .905 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.4 menunjukkan nilai probabilitas asymp.sig 2-tailed 0,905 dimana nilai tersebut 0,05 hal ini berarti bahwa data berdistribusi normal. 2. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Jiwa Berwirausaha Siswa 1 Rumusan Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan status sosial ekonomi orang tua terhadap jiwa berwirausaha siswa. Ha : Ada hubungan status sosial ekonomi orang tua terhadap jiwa berwirausaha siswa. Tabel 5.5 Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Jiwa Berwirausaha Siswa StatusSosial Ekonomi MotivasiBel ajar JiwaBerwirau saha StatusSosial Ekonomi Pearson Correlation 1 -.104 -.028 Sig. 2-tailed .318 .791 N 94 94 94 MotivasiBela jar Pearson Correlation -.104 1 .493 Sig. 2-tailed .318 .000 N 94 94 94 JiwaBerwira usaha Pearson Correlation -.028 .493 1 Sig. 2-tailed .791 .000 N 94 94 94 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Pengujian Hipotesis Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa korelasi status sosial ekonomi orang tua dengan jiwa berwirausaha siswa adalah -0,028. Hal ini menunjukkan rendah korelasi antara status sosial ekonomi orang tua dengan jiwa berwirausaha siswa. Hal ini didukung oleh nilai probabilitas sebesar 0,791 lebih besar dari nilai signifikansi yaitu 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan jiwa berwirausaha siswa. b. Pengujian Hubungan Motivasi Belajar Kewirausahaan terhadap Jiwa Berwirausaha Siswa 1 Rumusan Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan motivasi belajar kewirausahaan terhadap jiwa berwirausaha siswa. Ha : Ada hubungan motivasi belajar kewirausahaan terhadap jiwa berwirausaha siswa. 2 Pengujian Hipotesis Berdasarkan tabel 5.5 di atas, dapat dilihat bahwa korelasi motivasi belajar kewirausahaan dengan jiwa berwirausaha siswa adalah 0,493. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI motivasi belajar kewirausahaan dengan jiwa berwirausaha siswa. Kemudian, pada nilai probabilitas diperoleh nilai 0,000 , dimana nilia tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara motivasi belajar kewirausahaan dengan jiwa berwirausaha siswa adalah signifikan. C. Pembahasan 1. Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Jiwa Berwirausaha Siswa Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan jiwa berwirausaha siswa. Hal ini didukung dengan nilai korelasi -0,028, dan dengan nilai probabilitasnya 0,791 lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Dalam hal ini status sosial ekonomi orang tua, tidak dapat untuk menjelaskan keterkaitan dengan jiwa berwirausaha pada siswa. Dengan kata lain, status sosial ekonomi orang tua tidak dapat digunakan sebagai acuan pada tinggi rendahnya jiwa berwirausaha pada siswa. Hal ini mungkin disebabkan karena orang tua tidak mengarahkan anaknya untuk berwirausaha, melainkan untuk bekerja pada perusahaan –perusahaan terkemuka maupun bekerja pada instansi. Status sosial ekonomi orang tua siswa sebagian besar sangat rendah, ini bisa dilihat dari tingkat pendidikan orang tua yang sebagian besar hanya lulusan SMP, jika orang tua hanya lulusan SMP kemungkinan besar juga tidak memiliki pekerjaan yang tetap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan posisi yang tinggi sehingga pendapatannya pun kemungkinan juga rendah. Sedangkan untuk menjadi wirausaha dibutuhkan modal yang tidak sedikit dan resiko yang besar, karena itulah orang tua banyak yang mengarahkan anaknya untuk bekerja di sektor lain selain menjadi wirausaha. Orang tua yang tingkat pendidikannya tinggi, maka akan menyekolahkan anaknya minimal sama dengan tingkat pendidikan orang tuanya. Seorang anak yang hidup dalam keluarga yang ekonominya cukup, akan mempunyai kesempatan yang luas dalam mengembangkan kemampuannya terutama dalam berwirausaha bila dibandingkan dengan seorang anak yang hidup dalam keluarga dengan ekonomi yang kurang. Begitu juga dengan banyaknya barang berharga yang dimiliki seseorang, semakin dia memiliki barang yang banyak dan beragam, semakin tinggi pula statusnya di masyarakat. Sedangkan barang – barang berharga yang dimiliki orang tua siswa juga tidak banyak yang dimiliki. 2. Hubungan Motivasi Belajar Kewirausahaan dengan Jiwa Berwirausaha Siswa Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi belajar kewirausahaan dengan jiwa berwirausaha siswa. Hal ini didukung dengan nilai korelasi 0,493, dan dengan nilai probabilitasnya 0,000 yang lebih kecil dari nilai signifikansi yaitu 0,05. Dengan demikian, dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI disimpulkan bahwa hubungan antara motivasi belajar kewirausahaan dengan jiwa berwirausaha siswa signifikan. Motivasi merupakan syarat mutlak untuk belajar dan mempengaruhi arah aktivitas yang dipilih serta intensitas keterlibatan seseorang dalam suatu aktivitas. Motivasi untuk belajar kewirausahaan sangat menentukan tingkah laku seseorang dalam berwirausaha. Berwirausaha akan berhasil dengan baik, bila seseorang memiliki motivasi belajar kewirausahaan yang tinggi. Siswa yang mempunyai motivasi belajar kewirausahaan yang tinggi, dia akan mempunyai dorongan yang kuat untuk mempelajarinya dan akan lebih memiliki jiwa untuk berwirausaha. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP UPAYA BERWIRAUSAHA Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Upaya Berwirausaha Pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013

0 1 17

PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP UPAYA BERWIRAUSAHA Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Upaya Berwirausaha Pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013

0 2 21

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa.

0 0 13

Hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa SMK ditinjau dari status sosial ekonomi keluarga : studi kasus siswa-siswi jurusan penjualan pada SMK Negeri I, SMK Kristen 2, dan SMK Katolik di Kabupaten Klaten.

0 6 118

HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

0 0 116

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PEKERJAAN ORANG TUA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA

0 0 163

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

0 0 186

Hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK : studi kasus di kelas II jurusan penjualan SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1

0 0 177

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 1 155

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP JIWA BERWIRAUSAHA SISWA

0 0 112