NHT yang diterapkan. Siswa yang diwawancara dipilih secara acak berdasarkan nilai tes akhir.
Berikut ini adalah klasifikasi berdasarkan nilai tes akhir siswa yang digunakan untuk memilih siswa yang akan diwawancara.
Tabel 3.8 Kriteria Norma Nilai Tes Siswa Kriteria Norma
Interval
Tinggi B + 2C ≤ X ≤ B + 3C
Sedang B + C ≤ X B + 2C
Rendah B ≤ X B + C
Peneliti akan memilih 2 siswa dari masing-masing kelompok klasifikasi di atas untuk diwawancara mengenai pembelajaran yang telah
mereka lakukan bersama peneliti, yaitu 2 dari kelompok tinggi, 2 dari kelompok sedang, dan 2 dari kelompok rendah.
I. Keabsahan Data
1.
Uji Validitas Instrumen
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
mempunyai validitas yang tinggi, sedangkan validitas yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah Arikunto, 2006: 130. Uji validitas
dilakukan pada siswa atau kelas yang tidak dikenai tindakan, yaitu di Keterangan :
X = skor yang diperoleh A = skor tertinggi
B = skor terendah
C = selisih, yaitu
kelas VII-C SMP Negeri 3 Depok-Sleman, Yogyakarta kelas yang berbeda dengan yang digunakan untuk penelitian dan dipilih secara acak.
Pada penelitian ini, untuk menentukan validitas instrumen angket minat siswa, peneliti menggunakan validitas butir item. Sedangkan untuk
validitas instrumen soal tes akhir, peneliti menggunakan validitas butir isi dan butir item. Untuk validitas isi dilihat berdasarkan kisi-kisi pembuatan
soal tes akhir. Untuk menentukan validitas butir item, peneliti menggunakan
“Statistika korelasi
product-moment ”
dengan menggunakan rumus berikut :
r
xy
=
di mana r
xy
= statistika korelasi product-moment N = banyaknya siswa yang mengisi instrumen
X = skor item Y = skor total siswa
Suatu instrumen dikatakan valid apabila perhitungan r
xy
≥ r
tabel
, sedangkan apabila perhitungan r
xy
menunjukkan r
tabel
maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid sehingga instrumen tidak
dapat digunakan Arikunto, 2002: 146. Dengan kata lain instrumen
harus diperbaiki. Selain melakukan uji validitas terhadap instrumen, peneliti juga
mengkonsultasikan instrumen kepada dosen pembimbing untuk mengecek kualitas instrumen yang telah dibuat oleh peneliti.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir instrumen. Jika nilai Alpha
≥ 0,60, maka butir instrumen dikatakan reliabel., sebaliknya apabila nilai Alpha 0,60 maka
butir instrumen dikatakan tidak reliabel Sekaran, 2000: 312. Untuk menentukan reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan
rumus berikut :
r =
dengan : r
= koefisien reliabilitas instrumen cronbach alfa k
= banyaknya butir instrumen = jumlah varian butir soal
= varians skor butir ke-i
J. Teknik Analisis Data