Rentabilitas Modal Sendiri Rentabilitas 1. Pengertian Rentabilitas

selisih antara net sales dengan operating expenses harga pokok penjualan + biaya administrasi + biaya penjualan + biaya umum. Selisih ini dinyatakan dalam persentase dari net sales. b. Turnover of operating assets tingkat perputaran aktiva usaha, yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu. Turnover tersebut dapat ditentukan dengan membagi net sales dengan operating assets. Profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan sales, sedangkan operating assets turnover dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada kecepatan perputaran operating assets dalam suatu periode tertentu.

2. Rentabilitas Modal Sendiri

Rentabilitas modal sendiri atau rentabilitas usaha adalah perbandingan jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri dengan jumlah modal sendiri untuk menghasilkan laba tersebut Munawir, 2000:33. Dengan kata lain rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba. Rentabilitas modal sendiri atau sering juga disebut rentabilitas usaha merupakan perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak. Dengan kata lain rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di Universitas Sumatera Utara dalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak perseroan, sedangkan modal yang diperhitungkan hanyalah modal sendiri yang bekerja di dalam perusahaan. Penambahan modal pinjaman dari luar atau hutang hanya dibenarkan kalau penambahan tersebut mempunyai efek finansial yang menguntungkan terhadap modal sendiri. Penambahan hutang hanya akan memberikan efek yang menguntungkan terhadap modal sendiri apabila rate of return dari hutang tersebut lebih besar daripada biaya modalnya atau bunganya. Penambahan hutang akan memberikan efek finansial yang merugikan terhadap modal sendiri apabila rate of return dari hutang tersebut lebih kecil dari bunganya. Dengan demikian, hutang tidak dibenarkan apabila rentabilitas modal sendiri dengan tambahan hutang lebih kecil dari rentabilitas modal sendiri dengan tambahan modal sendiri. Perubahan rentabilitas ekonomi mempunyai pengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri pada berbagai tingkat penggunaan hutang. Secara teoritis dapat dikatakan bahwa semakin tinggi rentabilitas ekonomi dengan tingkat bunga tetap maka penggunaan hutang yang lebih besar akan mengakibatkan kenaikan rentabilitas modal sendiri. Dalam kondisi seperti ini, suatu perusahaan yang menggunakan hutang yang lebih besar akan memperoleh kenaikan rentabilitas modal sendiri yang lebih besar daripada perusahaan yang mempunyai jumlah hutang yang kecil. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut: 1. 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda. 2. 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I Universitas Sumatera Utara