suatu kondisi-kondisi tertentu bagi pertanggungjawaban individu terhadap pelanggaran tersebut.
35
Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir. Menurut UU No. 39 tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia dinyatakan bahwa HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum,
D. Hak Asasi menurut UUD 1945.
Secara historis hak asasi manusia yang saat ini kita dikenal baik yang di cantumkan dalam berbagai piagam maupun dalam UUD 1945, memiliki riwayat
perjuangan panjang bahkan sejak Abad XIII perjuangan untuk mengukuhkan gagasan hak asasi manusia ini sesudah dimulai segera setelah di tanda tanganinya Magna
Charta pada tahun 1215 oleh raja John Lackbland, maka sering kali peristiwa ini permulaan dari sejarah perjuangan hak-hak asasi manusia.
Kalau pada tahun 1215 raja berhadapan dengan kaum bangsawan dan gereja, yang mendorong lahirnya Magna Charta, maka pada tahun 1628 tersebut raja
berhadapan dengan parlemen yang terdiri dari utusan rakyat The House Of Comouons, Menurut Muhammad Kusnardi dan Ibrahim 1981:308, bahwasannya
perkembangan dari hak-hak asasi manusia adalah dengan ditanda tanganinya Polition of Rights pada tahun 1628 oleh raja Charles kenyataan ini memperlihatkan bahwa
perjuangan hak-hak asasi manusia memiliki korelasi yang erat sekali dengan perkembangan demokrasi. Namun dalam hal ini yang perlu dicatat hak asasi manusia
itu telah ada sejak abad 13, karena telah adanya pejuangan-perjuangan dari rakyat untuk mengukuhkan gagasan hak asasi mausia .
35
Lyal Sunga, 1992, Individual Responsibility in International Law for Serious Human Rights Violations, Hal. 156.
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatannya, serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
HAM memiliki beberapa ciri khusus, yaitu sebagai berikut:
•
Hakiki ada pada setiap diri manusia sebagai makhluk Tuhan.
•
Universal, artinya hak itu berlaku untuk semua orang.
•
Permanen dan tidak dapat dicabut.
•
Tak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak. Telah di jelaskan pada pembangian sebelumnya bahwa Undang-Undang
Dasar 1945 terdiri dari tiga bagian yang mempunyai kedudukan yang sama, yaitu pembukaan, batang tubuh yang terdiri dari Pasal 37.dalam pembukaan undang-undang
dasar 1945 banyak menyebutkan hak-hak asasi sejak alinia 1 sampai alinea ke4.
- Alinea pertama: pada hakekatnya adalah merupakan pengakuan akan adanya
kebebasan untuk merdeka.pengakuan akan perikemanusiaan adalah inti sari dari hak- hak asasi manusia,
- Alinea kedua: Indonesia sebagai negara yang adil -Alinea ketiga: Dapat disimpulkan bahwa rakyat indonesia menyatakan
kemerdekaannya supaya tercapai kehidupan bangsa indonesia yang bebas.
- Alinea ke empat: berisikan pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi
dalam segala bidang,dan dalam batang tubuhUndang-undang dasar 1945 mengatur hak-hak asasi manusia dalam 7 pasal ,yaitu Pasal-Pasal yang langsung berbicara
mengenai hak-hak asasi. Ketujuh pasal tersebut adalah :
1. Pasal 27: Tentang persamaan dalam hukum dan penghidupan yang layak bagi manusia.
2. Pasal 28: Tentang kebebasan berserikat,berkumpul,dan mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan.
3. Pasal 29: Tentang kemerdekaan untuk memeluk agama 4. Pasal 31: Tentang hak untuk mendapat pengajaran
5. Pasal 32: Perlindungan yang bersifat kulturil 6. Pasal 33: Tentang hak ekonomi
7. Pasal 34: Tentang kesejahteraan sosial Namun dalam hal ini yang perlu dicatat, bahwa dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 dan dalam batang tubuh UUD 1945. Hak-hak asasi itu telah ada. Karena itu tidak heranlah bahwasannya Negara Indonesia saat ini telah mengatur
masalah UUD 1945, dan yang harus dipikirkan oleh pemerintah adalah bagaimana supaya segera menyusun undang-undang pelaksanaannya. Bangsa Indonesia
menyatakan hak-hak asasinya dalam berbagai peraturan perundangan sebagai berikut: 1. UUD 1945
2. Tap. MPR No. XXVIMPR1998 tentang HAM 3. UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM
4. UU No. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Indonesia mempunyai tugas pokok,
yaitu meningkatkan perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia di Indonesia. Sedangkan Pengadilan HAM memiliki wewenang memeriksa dan memutus perkara
pelanggaran hak asasi manusia yang berat, termasuk yang dilakukan di luar territorial wilayah Negara RI oleh Warga Negara Indonesia.
E. Perlindungan Hak Asasi Manusia dalam Kerangka Internasional