HASIL DAN PEMBAHASAN Internet Dan Kompetensi Belajar Siswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Internet Terhadap Peningkatan Kompetensi Belajar Di Kalangan Siswa Sma Negeri 3 Medan)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. PELAKSANAAN PENGUMPULAN DATA

Peneliti menempuh beberapa tahapan penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: 1. Penelitian Kepustakaan Library Research Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang digunakan dengan mengumpulkan data dan literatur serta bacaan yang relevan dan mendukung penelitian ini. Dapat juga didapat dari buku-buku, jurnal dan internet yang berkaitan dengan masalah penelitian yang dibahas. 2. Penelitian Lapangan Field Research Penelitian lapangan diawali dengan meminta surat izin penelitian dari bagian pendidikan FISIP USU yang ditujukan kepada Dinas Pendidikan Kota Medan untuk memperoleh izin melakukan penelitian di SMA Negeri 3 Medan serta untuk mendapatkan data jumlah siswa dan data lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini. Berdasarkan data yang ada, maka untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dengan tingkat kepercayaan 90. Sehingga diperoleh hasil 93 siswa untuk digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Sedangkan untuk menentukan responden yang berhak dijadikan sampel digunakan teknik Proportional Stratified Random Sampling. Sehingga diperoleh 35 siswa kelas X, 33 siswa kelas XI dan sebanyak 25 siswa kelas XII sebagai responden dalam penelitian ini. Pada tanggal 6 April 2011, peneliti menyebarkan kuesioner yang telah dipersiapkan untuk dibagikan kepada responden di lingkungan sekolah SMA Negeri 3 Medan. Penyebaran kuesioner berlangsung selama 1 hari dengan dibantu dan difasilitasi oleh pihak sekolah. Dalam pengisian kuesioner, peneliti mendampingi responden. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin tidak dimengerti oleh responden. Namun, hampir semua responden tidak mengalami kesulitan dalam pengisian kuesioner yang berisikan 42 pertanyaan tersebut. Adapun model pertanyaan yang digunakan adalah dalam bentuk Projective questionaire. Projective questionaire adalah suatu model pertanyaan yang mengajukan pilihan jawaban kepada responden atau disebut dengan pertanyaan dengan jawaban tertutup. Dan kuesioner tersebut juga memiliki model pertanyaan terbuka, yaitu model pertanyaan yang jawaban pertanyaan diisi bebas oleh responden tanpa pilihan jawaban.

IV.2. Proses Pengolahan Data

Setelah data dikumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan data hasil jawaban mahasiswa dalam kuesioner penelitian. Pengolahan data ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Penomoran kuesioner, proses ini dilakukan dengan memberikan nomor dalam kotak yang tersedia di sebelah kanan kuesioner. b. Editing, tahap ini dilakukan untuk memperbaiki apabila ada kesalahan dalam pengisian. c. Memberikan label pada setiap pertanyaan sebagai pertanda untuk membedakan antara pertanyaan yang satu dengan yang lain untuk memudahkan memasukkan data dalam variabel view pada SPSS 18.0. d. Memasukkan hasil jawaban kuesioner pada setiap kolom pada variabel view dan selanjutnya dianalisis kecenderungan jawaban sebagai jawaban mayoritas yang menunjukkan keadaan umumnya. e. Pengujian hipotesis, tahap pengujian data statistik untuk mengetahui apakah data yang ditemukan menolak atau menerima hipotesis penelitian yang diajukan.

IV.3. Analisis Tabel Tunggal

Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori. Data yang disajikan dan dibahas dalam tabel tunggal ini terdiri dari tiga bagian yaitu karakteristik responden, penggunaan internet dan kompetensi belajar siswa. Tabel tunggal ini dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 18.0.

IV.3.1. Karateristik Responden

Karakteristik responden perlu disajikan untuk mengetahui latar belakang responden. Karakteristik yang dipakai adalah jenis kelamin, kelas, umur, dan jumlah uang saku perbulan. Tabel 5 Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-laki 39 41.9 41.9 41.9 Perempuan 54 58.1 58.1 100.0 Total 93 100.0 100.0 Sumber: P.1F.C.1 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi ”Jenis Kelamin” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui yang memiliki jenis kelamin laki-laki berjumlah 39 siswa dengan persentase 41,9 dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 54 siswa dengan persentase 58,1. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Accidental Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan mengambil sampel siapa saja yang secara kebetulan ditemukan pada saat penyebaran kuesioner. Respoden merupakan siswa SMA Negeri 3 Medan tahun ajaran 20102011, dan tidak ada karakteristik tertentu untuk dapat menjadi responden dikarenakan pertimbangan bahwa sudah semua siswa SMA Negeri 3 pernah menggunakan teknologi internet. Peneliti lebih banyak menemukan siswa berjenis kelamin perempuan daripada siswa berjenis kelamin laki-laki. Hal ini dikarenakan jumlah siswa perempuan di SMA Negeri 3 Medan tercatat lebih banyak daripada jumlah siswa laki-laki. Tabel 6 Kelas Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid X 35 37.6 37.6 37.6 XI 33 35.5 35.5 73.1 XII 25 26.9 26.9 100.0 Total 93 100.0 100.0 Sumber: P.2F.C.2 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi ”Kelas” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang berasal dari kelas X berjumlah 35 siswa dengan persentase 37,6, sedangkan responden yang berasal dari kelas XI berjumlah 33 siswa dengan persentase 35,5 dan responden yang berasal dari kelas XII berjumlah 25 siswa dengan persentase 26,9. Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa siswa yang berasal dari kelas X mendominasi jumlah responden dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan jumlah siswa kelas X lebih banyak daripada jumlah siswa kelas XI dan kelas XII. Hal ini juga telah ditentukan sebelumnya dalam teknik penarikan sampel dimana jumlah masing-masing strata kelas telah ditentukan sesuai dengan hasil yang diperoleh melalui teknik penarikan sampel Proportional Stratified Random Sampling. Adapun jumlah tersebut adalah siswa kelas X berjumlah 35 siswa, siswa kelas XI berjumlah 33 siswa, dan siswa kelas XII berjumlah 25 siswa. Tabel 7 Umur Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 16 53 57.0 57.0 57.0 17 31 33.3 33.3 90.3 18 1 1.1 1.1 91.4 dan lain lain, sebutkan 8 8.6 8.6 100.0 Total 93 100.0 100.0 Sumber: P.3F.C.3 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi ”Umur” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang berumur 16 tahun berjumlah 53 siswa dengan persentase 57, sedangkan responden yang berumur 17 tahun berjumlah 31 siswa dengan persentase 33, responden yang berumur 18 tahun berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,1 dan responden yang menjawab dan lain-lain berjumlah 8 siswa dengan persentase 8,6. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini mayoritas berumur 16 tahun. Kisaran umur tersebut kemudian diketahui berasal dari responden yang berasal dari kelas X dan sebagian responden siswa kelas XI yang memang menjadi responden terbanyak dalam penelitian ini. Keseluruhan responden yang memilih jawaban dan lain-lain menyebutkan bahwa dirinya berumur 15 tahun. Tabel 8 Jumlah Uang Saku Perbulan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid kurang dari sama dengan Rp.200.000 16 17.2 17.2 17.2 Rp.200.000- Rp.250.000 19 20.4 20.4 37.6 Rp.250.000-Rp.300.000 23 24.7 24.7 62.4 lebih besar sama dengan Rp.300.000 35 37.6 37.6 100.0 Total 93 100.0 100.0 Sumber: P.4F.C.4 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi ”Jumlah Uang Saku Perbulan” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab jumlah uang saku perbulannya ≤ Rp.200.000 ber jumlah 16 siswa dengan persentase 17,2, responden yang menjawab jumlah uang saku perbulannya diantara Rp.200.000 - Rp.250.000 berjumlah 19 siswa dengan persentase 20,4, responden yang menjawab jumlah uang saku perbulannya diantara Rp.250.000 - Rp.300.000 berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,1 dan responden yang menjawab jumlah uang saku perbulannya ≥ Rp.300.000 berjumlah 35 siswa dengan persentase 37,6. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa yang menjadi responden dalam penelitian memiliki jumlah uang saku mencapai lebih dari sama dengan Rp.300.000 tiap bulannya. Hal ini diasumsikan peneliti bahwa sebagian besar responden berasal dari keluarga yang memiliki ekonomi berkecukupan.

IV.3.2. Variabel Bebas X: Penggunaan Internet

Tabel 9 Tuntutan Menggunakan Internet Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak pernah 1 1.1 1.1 1.1 Kadang-kadang 37 39.8 39.8 40.9 Sering 39 41.9 41.9 82.8 Sangat sering 16 17.2 17.2 100.0 Total 93 100.0 100.0 Sumber: P.5F.C.5 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi ”Tuntutan Menggunakan Internet Dalam Kegiatan Belajar mengajar” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak pernah berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,1, responden yang menjawab kadang-kadang berjumlah 37 siswa dengan persentase 39,8, responden yang menjawab sering berjumlah 39 siswa dengan persentase 41,9 dan responden yang menjawab sangat sering berjumlah 16 siswa dengan persentase 37,6. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa menurut responden tuntutan untuk menggunakan teknologi internet dalam mendukung kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 3 Medan adalah sering. Hal ini didikung dengan pernyataan siswa kepada peneliti bahwa siswa kerap kali dituntut untuk mencari bahan belajar tambahan dari internet oleh guru mereka di sekolah. Tabel 10 Tempat Biasa Mengakses Internet Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid warnet 28 30.1 30.1 30.1 rumah 52 55.9 55.9 86.0 sekolah 4 4.3 4.3 90.3 hotspot area 9 9.7 9.7 100.0 Total 93 100.0 100.0 Sumber: P.6F.C.6 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi ”Tempat Biasa Mengakses Internet” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab mengakses internet di warnet berjumlah 28 siswa dengan persentase 30,1, responden yang menjawab mengakses internet di rumah berjumlah 52 siswa dengan persentase 55,9, responden yang menjawab mengakses internet di sekolah berjumlah 4 siswa dengan persentase 4,3 dan responden yang menjawab mengakses internet di hotspot area berjumlah 9 siswa dengan persentase 9,7. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden telah memiliki fasilitas internet di rumah dan melakukan pengaksesan internet di rumah masing-masing. Peneliti beranggapan bahwa hal ini berkaitan dengan kemudahan memperoleh layanan internet melalui provider-provider tertentu dengan harga yang cukup terjangkau. Tabel 11 Waktu Yang Digunakan Dalam Mengakses Internet Dalam Sehari Sumber: P.7F.C.7 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi ”Waktu Yang Digunakan Dalam Mengakses Internet Dalam Sehari” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab mengakses internet 0-1 jam perhari berjumlah 11 siswa dengan persentase 11,8, responden yang menjawab mengakses internet 1-2 jam perhari berjumlah 42 siswa dengan persentase 45,2, responden yang menjawab mengakses internet 2-3 jam perhari berjumlah 20 siswa dengan persentase 21,5 dan responden yang menjawab mengakses internet selama lebih dari 3 jam perhari berjumlah 20 siswa dengan persentase 21,5. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menghabiskan waktu 1-2 jam perharinya untuk mengakses internet. Durasi ini dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan responden dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Responden juga menyatakan harus membagi waktu untuk kesibukan lainnya. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 0-1 jam perhari 11 11.8 11.8 11.8 1-2 jam perhari 42 45.2 45.2 57.0 2-3 jam perhari 20 21.5 21.5 78.5 Lebih dari 3 jam perhari 20 21.5 21.5 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 12 Media Yang Paling Sering Digunakan Untuk Mengakses Internet Sumber: P.8F.C.8 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi ”Media Yang Paling Sering Digunakan Untuk Mengakses Internet” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab paling sering mengakses internet melalui media Personal Computer PC berjumlah 20 siswa dengan persentase 21,5, responden yang menjawab paling sering mengakses internet melalui media laptopnotebook berjumlah 46 siswa dengan persentase 49,5, responden yang menjawab paling sering mengakses internet melalui media handphonesmartphone berjumlah 26 siswa dengan persentase 28 dan responden yang menjawab paling sering mengakses internet melalui media komputer tablet berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,1. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menggunakan media laptopnotebook untuk mengakses internet. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Personal computer PC 20 21.5 21.5 21.5 Laptopnotebook 46 49.5 49.5 71.0 HandphoneSmartphone 26 28.0 28.0 98.9 Komputer tablet 1 1.1 1.1 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 13 Perlunya Bantuan Dari Orang Lain Saat Mengkses Internet Sumber: P.9F.C.9 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi ”Perlunya Bantuan Orang Lain Saat Mengakses Internet” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak pernah memerlukan bantuan orang lain saat mengakses internet berjumlah 34 siswa dengan persentase 36,6, responden yang menjawab kadang- kadang berjumlah 55 siswa dengan persentase 59,1, responden yang menjawab sering membutuhkan orang lain berjumlah 4 siswa dengan persentase 4,3. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden terkadang masih membutuhkan bantuan orang lain dalam mengakses internet. Namun banyak pula yang menyatakan tidak lagi memerlukan bantuan orang lain dikarenakan sudah menguasai cara pengaksesan internet dengan baik. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak pernah 34 36.6 36.6 36.6 Kadang- kadang 55 59.1 59.1 95.7 Sering 4 4.3 4.3 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 14 Topik Informasi Yang Sering Diakses Politik Sumber: P.10F.C.10 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi ”Topik Informasi Yang Sering Diakses Politik” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak pernah berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,1, responden yang menjawab kadang-kadang berjumlah 53 siswa dengan persentase 57, responden yang menjawab sering berjumlah 39 siswa dengan persentase 41,9. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan mengakses topik informasi politik dengan intensitas sering. Mayoritas responden yang menyatakan sering biasanya mengakses topik politik melalui artikel-artikel lepas dari situs berita online. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak pernah 1 1.1 1.1 1.1 Kadang-kadang 53 57.0 57.0 58.1 Sering 39 41.9 41.9 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 15 Topik Informasi Yang Sering Diakses Sosial Sumber: P.11F.C.11 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi ”Topik Informasi Yang Sering Diakses Sosial” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab kadang-kadang berjumlah 21 siswa dengan persentase 22,6, responden yang menjawab sering berjumlah 72 siswa dengan persentase 77,4. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan mengakses topik informasi sosial dengan intensitas sering. Sedangkan sisa responden lainnya menyatakan mengakses topik informasi berjenis sosial dengan intensitas kadang-kadang. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 21 22.6 22.6 22.6 Sering 72 77.4 77.4 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 16 Topik Informasi Yang Sering Diakses Ekonomi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak pernah 11 11.8 11.8 11.8 Kadang-kadang 37 39.8 39.8 51.6 Sering 45 48.4 48.4 100.0 Total 93 100.0 100.0 Sumber: P.12F.C.12 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi ”Topik Informasi Yang Sering Diakses Ekonomi” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak pernah berjumlah 11 siswa dengan persentase 11,8, responden yang menjawab kadang-kadang berjumlah 37 siswa dengan persentase 39,8, responden yang menjawab sering berjumlah 45 siswa dengan persentase 48,4. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan mengakses topik informasi ekonomi dengan intensitas sering. Sedangkan sisa responden lainnya menyatakan mengakses topik informasi berjenis sosial dengan intensitas kadang-kadang bahkan tidak pernah sama sekali. Tabel 17 Topik Informasi Yang Sering Diakses Budaya Sumber: P.13F.C.13 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi ”Topik Informasi Yang Sering Diakses Budaya” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab kadang-kadang berjumlah 15 siswa dengan persentase 16,1, responden yang menjawab sering berjumlah 78 siswa dengan persentase 83,9. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan mengakses topik informasi budaya dengan intensitas sering. Sedangkan sisa responden lainnya menyatakan mengakses topik informasi bertema budaya dengan intensitas kadang-kadang. Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent Valid Kadang-kadang 15 16.1 16.1 16.1 Sering 78 83.9 83.9 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 18 Topik Informasi Yang Sering Diakses Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Sumber: P.14F.C.14 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi ”Topik Informasi Yang Sering Diakses Budaya” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab kadang-kadang berjumlah 3 siswa dengan persentase 3,2, responden yang menjawab sering berjumlah 54 siswa dengan persentase 58,1, sedangkan responden yang menjawab sangat sering berjumlah 36 siswa dengan persentase 38,7. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan mengakses topik informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan intensitas sering. Responden lain dengan jumlah yang cukup signifikan bahkan menyatakan sangat sering dan hanya sedikit yang menyatakan kadang- kadang. Hal ini menunjukkan bahwa topik tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan topik yang dirasa sangat penting dikalangan siswa SMA Negeri 3 Medan. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 3 3.2 3.2 3.2 Sering 54 58.1 58.1 61.3 Sangat sering 36 38.7 38.7 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 19 Topik Informasi Yang Sering Diakses Hiburan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 2 2.2 2.2 2.2 Sering 61 65.6 65.6 67.7 Sangat sering 30 32.3 32.3 100.0 Total 93 100.0 100.0 Sumber: P.15F.C.15 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi ”Topik Informasi Yang Sering Diakses Hiburan” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab kadang-kadang berjumlah 2 siswa dengan persentase 2,2, responden yang menjawab sering berjumlah 61 siswa dengan persentase 65,6, sedangkan responden yang menjawab sangat sering berjumlah 30 siswa dengan persentase 32,3. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan mengakses topik informasi berjenis hiburan dengan intensitas sering. Responden lain dengan jumlah yang cukup signifikan bahkan menyatakan sangat sering dan hanya sedikit yang menyatakan kadang-kadang. Adapun topik informasi berjenis hiburan yang biasa diakses oleh siswa-siswa SMA Negeri 3 misalnya berasal dari situs jejaring sosial, situs komunitas dan lain-lain. Tabel 20 Jenis Informasi Yang Ditelusuri Sumber: P.16F.C.16 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi ”Jenis Informasi Yang Ditelusuri” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab artikel dari e- journal berjumlah 11 siswa dengan persentase 11,8, responden yang menjawab artikel lepas berjumlah 28 siswa dengan persentase 30,1, responden yang menjawab ensiklopedia online berjumlah 42 siswa dengan persentase 45,2, sedangkan responden yang menjawab web blog berjumlah 12 siswa dengan persentase 12,9. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan menyukai informasi yang berasal dari ensiklopedia online. Adapun situs-situs yang berbasis ensiklopedia online yang dimaksud misalnya berasal dari situs ensiklopedia terkenal seperti wikipedia.com. Responden menyatakan bahwa informasi yang didapat dari jenis ensiklopedia online ini lebih lengkap dan terpercaya. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Artikel dari e jornal 11 11.8 11.8 11.8 Artikel lepas 28 30.1 30.1 41.9 Ensiklopedia online 42 45.2 45.2 87.1 Web blog 12 12.9 12.9 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 21 Kemampuan Internet Dalam Menyajikan Topik Secara Lebih Mendalam Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent Valid Tidak setuju 2 2.2 2.2 2.2 Ragu-ragu 4 4.3 4.3 6.5 Setuju 69 74.2 74.2 80.6 Sangat setuju 18 19.4 19.4 100.0 Total 93 100.0 100.0 Sumber: P.17F.C.17 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Kemampuan Internet Dalam Menyajikan Topik Secara Lebih Mendalam” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak setuju berjumlah 2 siswa dengan persentase 2,2, responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 4 siswa dengan persentase 4,3, responden yang menjawab setuju berjumlah 69 siswa dengan persentase 74,2, sedangkan responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 18 siswa dengan persentase 19,4. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa internet memiliki kemampuan untuk menyajikan sesuatu topik secara lebih mendalam. Responden menganggap bahwa media digital ini tak kalah baiknya dalam soal kedalaman penyajian suatu topik ketimbang media konvensional lain seperti buku pelajaran. Tabel 22 Desain Dan Tampilan Internet Yang Menarik Sumber: P.18F.C.18 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Desain Dan Tampilan Internet Yang Menarik” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,1, responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 4 siswa dengan persentase 4,3, responden yang menjawab setuju berjumlah 62 siswa dengan persentase 66,7, sedangkan responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 26 siswa dengan persentase 28. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa desain dan tampilan internet yang menarik dan lebih atraktif memudahkan responden dalam memahami dan memaknai informasi yang disajikan. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak setuju 1 1.1 1.1 1.1 Ragu-ragu 4 4.3 4.3 5.4 Setuju 62 66.7 66.7 72.0 Sangat setuju 26 28.0 28.0 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 23 Keakuratan Informasi Yang Diperoleh Dari Internet Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak setuju 3 3.2 3.2 3.2 Ragu-ragu 26 28.0 28.0 31.2 Setuju 58 62.4 62.4 93.5 Sangat setuju 6 6.5 6.5 100.0 Total 93 100.0 100.0 Sumber: P.19F.C.19 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Keakuratan Informasi Yang Diperoleh dari Internet” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak setuju berjumlah 3 siswa dengan persentase 3,2, responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 26 siswa dengan persentase 28, responden yang menjawab setuju berjumlah 58 siswa dengan persentase 62,4, sedangkan responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 6 siswa dengan persentase 6,5. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa informasi yang mereka dapatkan dari internet lebih akurat daripada media lain. Dengan kata lain mayoritas responden mempercayai keakuratan pesan yang mereka terima, namun tampak beberapa responden juga menyatakan sikap keragu-raguan akan keakuratan isi informasi yang mereka dapatkan dari internet. Tabel 24 Kemudahan Dalam Menemukan Informasi Yang Dibutuhkan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak setuju 1 1.1 1.1 1.1 Ragu-ragu 5 5.4 5.4 6.5 Setuju 63 67.7 67.7 74.2 Sangat setuju 24 25.8 25.8 100.0 Total 93 100.0 100.0 Sumber: P.20F.C.20 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Kemudahan Dalam Menemukan Informasi Yang Dibutuhkan” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,1, responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 5 siswa dengan persentase 5,4, responden yang menjawab setuju berjumlah 63 siswa dengan persentase 67,7, sedangkan responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 24 siswa dengan persentase 25,8. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa internet mampu memberikan kemudahan dalam menemukan informasi ketimbang media lainnya. Hal yang dimaksud misalnya dengan penggunaan website search engine seperti google.com, yahoo.com, dll. Melalui search engine responden menganggap dapat menemukan informasi dengan mudah. Tabel 25 Kemampuan Internet Dalam Menyajikan Informasi Yang Beragam Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak setuju 2 2.2 2.2 2.2 Ragu-ragu 6 6.5 6.5 8.6 Setuju 60 64.5 64.5 73.1 Sangat setuju 25 26.9 26.9 100.0 Total 93 100.0 100.0 Sumber: P.21F.C.21 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Kemampuan Internet Dalam Menyajikan Informasi Yang Beragam” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak setuju berjumlah 2 siswa dengan persentase 2,2, responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 6 siswa dengan persentase 6,5, responden yang menjawab setuju berjumlah 60 siswa dengan persentase 64,5, sedangkan responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 25 siswa dengan persentase 26,9. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa internet mampu menyajikan informasi apa saja yang mereka butuhkan. Bahkan diantara para responden juga banyak yang menyatakan sikap sangat setuju. Responden menyatakan bahwa internet memiliki informasi yang sangat beragam. Tabel 26 Kelengkapan Informasi Dari Internet Sumber: P.22F.C.22 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Kelengkapan Informasi Dari Internet” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 4 siswa dengan persentase 4,3, responden yang menjawab setuju berjumlah 57 siswa dengan persentase 61,3, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 32 siswa dengan persentase 34,4. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa tujuan mereka memanfaatkan layanan internet adalah untuk mendapatkan sumber informasi secara lebih lengkap. Bahkan beberapa responden dengan jumlah yang cukup signifikan menyatakan sikap sangat setuju dan hanya sedikir responden yang menyatakan keragu-raguan. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu-ragu 4 4.3 4.3 4.3 Setuju 57 61.3 61.3 65.6 Sangat setuju 32 34.4 34.4 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 27 Kecepatan Informasi Yang Didapat Dari Internet Sumber: P.23F.C.23 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Kecepatan Informasi Yang Didapat Dari Internet” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 2 siswa dengan persentase 2,2, responden yang menjawab setuju berjumlah 59 siswa dengan persentase 63,4, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 32 siswa dengan persentase 34,4. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa tujuan mereka memanfaatkan layanan internet adalah untuk mendapatkan sumber informasi secara lebih cepat. Bahkan beberapa responden dengan jumlah yang cukup signifikan menyatakan sikap sangat setuju dan hanya sedikir responden yang menyatakan keragu-raguan. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu-ragu 2 2.2 2.2 2.2 Setuju 59 63.4 63.4 65.6 Sangat setuju 32 34.4 34.4 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 28 Perlakuan Terhadap Informasi Yang Telah Diperoleh Sumber: P.24F.C.24 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Perlakuan Terhadap Informasi Yang Telah Diperoleh” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab menyimpan ke media penyimpanan seperti flashdisk, CD, dll berjumlah 54 siswa dengan persentase 58,1, responden yang menjawab membaca langsung di komputerlaptopsmartphone berjumlah 31 siswa dengan persentase 33,3, responden yang menjawab mencetak informasi berjumlah 6 siswa dengan persentase 6,5, sedang responden yang menjawab hanya mengingat saja berjumlah 2 siswa dengan persentase 2,2. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa perlakuan mayoritas responden terhadap informasi yang telah mereka dapatkan dari internet adalah menyimpannya ke media penyimpanan seperti flashdisk, CD, dll. Adapun responden lain dengan jumlah yang cukup signifikan menyatakan cukup membaca informasi melalui gadget yang digunakan. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Menyimpan ke media penyimpanan flashdisk, CD, dll 54 58.1 58.1 58.1 Membaca langsung di komputerlaptopsmartphone 31 33.3 33.3 91.4 Mencetak informasi 6 6.5 6.5 97.8 Hanya mengingat saja 2 2.2 2.2 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 29 Kelebihan Internet Dibanding Media Lain Sumber: P.25F.C.25 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Kelebihan Internet Dibanding Media Lain” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab lebih up to date berjumlah 20 siswa dengan persentase 21,5, responden yang menjawab mudah dan cepat diakses berjumlah 58 siswa dengan persentase 62,4, responden yang menjawab efektif dan efisien berjumlah 15 siswa dengan persentase 16,1, sedang responden yang menjawab tidak memiliki kelebihan apapun tidak ada. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa perlakuan mayoritas responden menyatakan bahwa kelebihan yang dimiliki sumber informasi elektronik yang bersumber dari internet dibanding media lain adalah mudah dan cepat diakses. Kelebihan inilah yang dianggap responden tidak bisa mereka dapatkan dari media konvensional lainnya. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Lebih up to date 20 21.5 21.5 21.5 Mudah dan cepat diakses 58 62.4 62.4 83.9 Efektif dan efisien 15 16.1 16.1 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 30 Kemampuan Internet Dalam Meningkatkan Wawasan Dan Pengetahuan Sumber: P.26F.C.26 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Kemampuan Internet Dalam Meningkatkan Wawasan Dan Pengetahuan” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab kurang mampu berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,1, responden yang menjawab mampu berjumlah 64 siswa dengan persentase 68,8, responden yang menjawab sangat mampu berjumlah 28 siswa dengan persentase 30,1. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan internet mampu meningkatkan wawasan dan pengetahuan mereka dalam mendukung kegiatan belajar di sekolah. Bahkan sebagian responden juga menanggapi sangat positif dengan menjawab sangat mampu. Internet dianggap mampu menjadi sumber belajar tambahan bagi mereka. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid kurang mampu 1 1.1 1.1 1.1 Mampu 64 68.8 68.8 69.9 Sangat mampu 28 30.1 30.1 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 31 Kemampuan Internet Dalam Menyajikan Hal Baru Tentang Mata Pelajaran Di Sekolah Sumber: P.27F.C.27 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Kemampuan Internet Dalam Menyajikan Hal Baru Tentang Mata Pelajaran Di Sekolah” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab kurang mampu berjumlah 7 siswa dengan persentase 7,5, responden yang menjawab mampu berjumlah 67 siswa dengan persentase 72, responden yang menjawab sangat mampu berjumlah 19 siswa dengan persentase 20,4. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan internet mampu membantu para siswa dalam mengetahui hal-hal baru dan berkembang tentang mata pelajaran mereka di sekolah. Internet dianggap dapat menyajikan kekinian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang memang cepat sekali berkembang. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid kurang mampu 7 7.5 7.5 7.5 Mampu 67 72.0 72.0 79.6 Sangat mampu 19 20.4 20.4 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 32 Internet Sebagai Media Untuk Bertukar Informasi Dengan Komunitas Dunia Maya Sumber: P.28F.C.28 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Internet Sebagai Media Untuk Bertukar Informasi Dengan Komunitas Dunia Maya” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,1, responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,1, responden yang menjawab setuju berjumlah 51 siswa dengan persentase 54,8, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 40 siswa dengan persentase 43. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa internet dapat menjadi media yang baik untuk mereka bertukar informasi dengan komunitas dunia maya baik dalam skala nasional maupun skala internasional. Bahkan beberepa responden dengan jumlah yang cukup signifikan menyatakan sikap sangat setuju. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak setuju 1 1.1 1.1 1.1 Ragu-ragu 1 1.1 1.1 2.2 Setuju 51 54.8 54.8 57.0 Sangat setuju 40 43.0 43.0 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 33 Internet Sebagai Solusi Untuk Memecahkan Masalah Dalam Memahami Pelajaran Di Sekolah Sumber: P.29F.C.29 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Internet Sebagai Solusi Untuk Memecahkan Masalah Dalam Memahami Pelajaran Di Sekolah” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak setuju berjumlah 2 siswa dengan persentase 2,2, responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 12 siswa dengan persentase 12,9, responden yang menjawab setuju berjumlah 63 siswa dengan persentase 67,7, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 siswa dengan persentase 17,2. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa ketika menemukan masalah dalam memahami pelajaran di sekolah, Internet dapat membantu memberikan solusi dalam memecahkan masalah tersebut. Sebagai contoh, siswa yang menemukan masalah dan kurang mengerti tentang pelajaran yang diajarkan di sekolah biasanya mengakses internet untuk menemukan solusi. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak setuju 2 2.2 2.2 2.2 Ragu-ragu 12 12.9 12.9 15.1 Setuju 63 67.7 67.7 82.8 Sangat setuju 16 17.2 17.2 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 34 Kemampuan Internet Dalam Mengurangi Kesalahan Ketika Mengerjakan Tugas Sekolah Sumber: P.30F.C.30 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Kemampuan Internet Dalam Mengurangi Kesalahan Ketika Mengerjakan Tugas Sekolah” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak berkurang berjumlah 4 siswa dengan persentase 4,3, responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 27 siswa dengan persentase 29, responden yang menjawab berkurang berjumlah 59 siswa dengan persentase 63,4, responden yang menjawab sangat berkurang berjumlah 3 siswa dengan persentase 3,2. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa dengan mengakses bahan belajar melalui internet, kesalahan dalam mengerjakan tugas sekolah mereka berkurang. Hal ini dikarenakan kamampuan internet dalam menyajikan materi secara lebih komprehensif. Namun ada pula sebagian responden yang menyatakan sikap keragu-raguan. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak berkurang 4 4.3 4.3 4.3 Ragu-ragu 27 29.0 29.0 33.3 Berkurang 59 63.4 63.4 96.8 Sangat berkurang 3 3.2 3.2 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 35 Pemanfaatan Fasilitas Wi-Fi Sekolah Sumber: P.31F.C.31 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Pemanfaatan Fasilitas Wi-F Sekolah” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak pernah berjumlah 3 siswa dengan persentase 3,2, responden yang menjawab kadang- kadang berjumlah 39 siswa dengan persentase 41,9, responden yang menjawab sering berjumlah 32 siswa dengan persentase 34,4, responden yang menjawab sangat sering berjumlah 19 siswa dengan persentase 20,4. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan menggunakan fasilitas wi-fi yang disediakan pihak sekolah SMA Negeri 3 Medan dengan intensitas kadang-kadang. Ketika ditanyakan kepada responden, hal ini dikarenakan fasilitas wi-fi sekolah sering mengalami gangguan koneksi sehingga mengganggu aktivitas akses internet siswa. Namun terlihat beberapa responden dengan jumlah yang cukup signifikan menyatakan sering menggunakan fasilitas wi-fi tersebut. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak pernah 3 3.2 3.2 3.2 Kadang-kadang 39 41.9 41.9 45.2 Sering 32 34.4 34.4 79.6 Sangat sering 19 20.4 20.4 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 36 Kemampuan Internet Dalam Meningkatkan Keterampilan Sumber: P.32F.C.32 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Kemampuan Internet Dalam Meningkatkan Keterampilan” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak setuju berjumlah 3 siswa dengan persentase 3,2, responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 5 siswa dengan persentase 5,4, responden yang menjawab setuju berjumlah 66 siswa dengan persentase 71, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 19 siswa dengan persentase 20,4. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa internet dapat meningkatakan keterampilan yang mereka miliki terutama keterampilan dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan belajar di sekolah, seperti keterampilan dalam mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak setuju 3 3.2 3.2 3.2 Ragu-ragu 5 5.4 5.4 8.6 Setuju 66 71.0 71.0 79.6 Sangat setuju 19 20.4 20.4 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 37 Efisiensi Waktu Dalam Mengerjakan Tugas Sekolah Dengan Bantuan Internet Sumber: P.33F.C.33 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Efisiensi Waktu Dalam Mengerjakan Tugas Sekolah Dengan Bantuan Internet” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,1, responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 9 siswa dengan persentase 9,7, responden yang menjawab setuju berjumlah 68 siswa dengan persentase 73,1, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 15 siswa dengan persentase 16,1. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa internet dapat memberikan efisiensi waktu dalam pengerjaan tugas. Misalnya, dengan bantuan teknologi internet siswa menyatakan bisa menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan mengumpulkannya dengan tepat waktu. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak setuju 1 1.1 1.1 1.1 Ragu-ragu 9 9.7 9.7 10.8 Setuju 68 73.1 73.1 83.9 Sangat setuju 15 16.1 16.1 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 38 Kemampuan Internet Dalam Penambahan Wawasan Tentang Perkembangan Teknologi Sumber: P.34F.C.34 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Kemampuan Internet dalam Penambahan Wawasan tentang Perkembangan Teknologi” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,1, responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 6 siswa dengan persentase 6,5, responden yang menjawab setuju berjumlah 61 siswa dengan persentase 65,6, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 25 siswa dengan persentase 26,9. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa internet dapat membuat siswa-siswa SMA Negeri 3 Medan menjadi ‘melek teknologi’ dan selalu mengetahui sesuatu hal yang up to date tentang perkembangan teknologi. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak setuju 1 1.1 1.1 1.1 Ragu-ragu 6 6.5 6.5 7.5 Setuju 61 65.6 65.6 73.1 Sangat setuju 25 26.9 26.9 100.0 Total 93 100.0 100.0 Sumber: P.34F.C.34 Tabel 39 Internet Sebagai Sarana Pengembangan Kreativitas Siswa Sumber: P.35F.C.35 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Internet Sebagai Sarana Pengembangan Kreativitas Siswa” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 7 siswa dengan persentase 7,5, responden yang menjawab setuju berjumlah 68 siswa dengan persentase 73,1, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 18 siswa dengan persentase 19,4. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa internet mampu menjadi sarana pengembangan kreativitas siswa dalam kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah. Di SMA Negeri 3 Medan sendiri terdapat banyak kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut siswanya untuk ikut aktif di dalamnya. Teknologi Internet juga diperlukan dalam memfasilitasi pengembangan kreativitas siswa tersebut. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ragu-ragu 7 7.5 7.5 7.5 Setuju 68 73.1 73.1 80.6 Sangat setuju 18 19.4 19.4 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 40 Penggunaan Internet Untuk Membantu Menyelesaikan Tugas Sekolah Sumber: P.36F.C.36 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Penggunaan Internet Untuk Membantu Menyelesaikan Tugas Sekolah” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab kadang-kadang berjumlah 16 siswa dengan persentase 17,2, responden yang menjawab sering berjumlah 43 siswa dengan persentase 46,2, responden yang menjawab sangat sering berjumlah 34 siswa dengan persentase 36,6. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan menggunakan teknologi internet dalam membantu menyelesaikan tugas sekolah mereka dengan intensitas sering. Bahkan beberapa responden dengan jumlah yang juga signifkan menyatakan sangat sering. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kadang-kadang 16 17.2 17.2 17.2 Sering 43 46.2 46.2 63.4 Sangat sering 34 36.6 36.6 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 41 Partisipasi Guru Dalam Mengarahkan Siswa Untuk Menggunakan Internet Sumber: P.37F.C.37 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Partisipasi Guru Dalam Mengarahkan Siswa Untuk Mengggunakan Internet” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak pernah berjumlah 2 siswa dengan persentase 2,2, responden yang menjawab kadang-kadang berjumlah 31 siswa dengan persentase 33,3, responden yang menjawab sering berjumlah 48 siswa dengan persentase 51,6, responden yang menjawab sangat sering berjumlah 12 siswa dengan persentase 12,9. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa para guru di SMA Negeri 3 Medan sering mengarahkan siswanya untuk memperkaya sumber belajar melalui internet. Hal ini guna menambah wawasan siswa tentang suatu topik dan tidak terpaku dengan satu sumber belajar saja. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak pernah 2 2.2 2.2 2.2 Kadang-kadang 31 33.3 33.3 35.5 Sering 48 51.6 51.6 87.1 Sangat sering 12 12.9 12.9 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 42 Intensitas Siswa Dalam Membekali Dirinya Dengan Informasi Yang Diperoleh Dari Internet Sumber: P.38F.C.38 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Intensitas Siswa Dalam Membekali Dirinya Dengan Informasi Yang Diperoleh dari Internet” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak pernah berjumlah 18 siswa dengan persentase 19,4, responden yang menjawab kadang-kadang berjumlah 51 siswa dengan persentase 54,8, responden yang menjawab sering berjumlah 19 siswa dengan persentase 20,4, responden yang menjawab sangat sering berjumlah 5 siswa dengan persentase 5,4. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa sebelum materi dipelajari di sekolah mereka kadang-kadang membekali dirinya dengan informasi yang berasal dari internet. Ada juga siswa yang menyatakan sering dan sangat sering. Namun beberapa responden mengaku tidak pernah. Hal ini mereka lakukan guna mendapat bahan belajar lebih banyak. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak pernah 18 19.4 19.4 19.4 Kadang-kadang 51 54.8 54.8 74.2 Sering 19 20.4 20.4 94.6 Sangat sering 5 5.4 5.4 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 43 Intensitas Siswa Mendiskusikan Hasil Temuannya Di Internet Kepada Guru Sumber: P.39F.C.39 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Intensitas Siswa Mendiskusikan Hasil Temuannya Di Internet Kepada Guru” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak pernah berjumlah 17 siswa dengan persentase 18,3, responden yang menjawab kadang-kadang berjumlah 47 siswa dengan persentase 50,5, responden yang menjawab sering berjumlah 26 siswa dengan persentase 28, responden yang menjawab sangat sering berjumlah 3 siswa dengan persentase 3,2. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa setelah mendapatkan suatu informasi dari internet yang berkaitan dengan pelajaran, sesekali mereka mendiskusikan hasil temuan tersebut kepada guru dan teman-teman mereka untku memperoleh penjelasan yang lebih lengkap atau hanya sekedar bertukar informasi saja. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak pernah 17 18.3 18.3 18.3 Kadang-kadang 47 50.5 50.5 68.8 Sering 26 28.0 28.0 96.8 Sangat sering 3 3.2 3.2 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 44 Internet Sebagai Media Yang Memberikan Kemudahan Dalam Proses Komunikasi Dan Interaksi Sumber: P.40F.C.40 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Internet Sebagai Media Yang Memberikan Kemudahan Dalam Proses Komunikasi Dan Interaksi” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak setuju berjumlah 4 siswa dengan persentase 4,3, responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 5 siswa dengan persentase 5,4, responden yang menjawab setuju berjumlah 70 siswa dengan persentase 75,3, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 14 siswa dengan persentase 15,1. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa teknologi internet telah memberikan mereka kemudahan dalam proses komunikasi dan interaksi dengan teman sekolah bahkan guru mereka. Sebagai contoh, mengirim data dan dokumen penting melalui surat elektronik email ataupun chatting. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak setuju 4 4.3 4.3 4.3 Ragu-ragu 5 5.4 5.4 9.7 Setuju 70 75.3 75.3 84.9 Sangat setuju 14 15.1 15.1 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 45 Kemampuan Internet Dalam Meningkatkan Motivasi Siswa Untuk Meraih Prestasi Yang Lebih Baik Sumber: P.41F.C.41 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Kemampuan Internet dalam Meningkatkan Motivasi Siswa Untuk Meraih Prestasi Yang Lebih Baik” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak mampu berjumlah 2 siswa dengan persentase 2,2, responden yang menjawab kurang mampu berjumlah 23 siswa dengan persentase 24,7, responden yang menjawab mampu berjumlah 59 siswa dengan persentase 63,4, responden yang menjawab sangat mampu berjumlah 9 siswa dengan persentase 9,7. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan teknologi internet mampu meningkatkan motivasi mereka untuk meraih prestasi yang lebih baik di dalam kelas. Dengan bantuan internet, siswa merasa sangat terbantu karena adanya sumber belajar baru, dan dengan hal ini para siswa termotivasi untuk berprestasi lebih baik dari sebelumnya. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak mampu 2 2.2 2.2 2.2 kurang mampu 23 24.7 24.7 26.9 Mampu 59 63.4 63.4 90.3 Sangat mampu 9 9.7 9.7 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 46 Keterbukaan Siswa Tentang Sumber Informasi Kepada Guru Dan Teman Sumber: P.41F.C.41 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Keterbukaan Siswa Tentang Sumber Informasi Kepada Guru Dan Teman” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak pernah berjumlah 8 siswa dengan persentase 8,6, responden yang menjawab kadang-kadang berjumlah 55 siswa dengan persentase 59,1, responden yang menjawab sering berjumlah 25 siswa dengan persentase 26,9, responden yang menjawab sangat sering berjumlah 5 siswa dengan persentase 5,4. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa intensitas mereka dalam keterbukaan akan sumber informasi yang telah mereka peroleh dari internet kepada guru dan teman adalah kadang- kadang. Hal ini menandakan bahwa tidak selamanya para responden terbuka akan sumber informasi yang telah mereka peroleh berasal dari internet. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak pernah 8 8.6 8.6 8.6 Kadang-kadang 55 59.1 59.1 67.7 Sering 25 26.9 26.9 94.6 Sangat sering 5 5.4 5.4 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 47 Kemampuan Internet Dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa Sumber: P.42F.C.42 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Kemampuan Internet Dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak mampu berjumlah 6 siswa dengan persentase 6,5, responden yang menjawab kurang mampu berjumlah 25 siswa dengan persentase 26,9, responden yang menjawab mampu berjumlah 56 siswa dengan persentase 60,2, responden yang menjawab sangat mampu berjumlah 6 siswa dengan persentase 6,5. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan dengan mengakses teknologi internet, hal ini mampu meningkatkan rasa percaya diri siswa. Siswa merasa percaya diri akan kemampuan mereka dalam menguasai suatu materi dan merasa lebih up to date daripada siswa lain yang tidak mengakses internet. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak mampu 6 6.5 6.5 6.5 kurang mampu 25 26.9 26.9 33.3 Mampu 56 60.2 60.2 93.5 Sangat mampu 6 6.5 6.5 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 48 Kemampuan Internet Dalam Membantu Menyalurkan Hobi Dan Minat Siswa Sumber: P.43F.C.43 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Kemampuan Internet Dalam Membantu Menyalurkan Hobi Dan Minat Siswa” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak mampu berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,1, responden yang menjawab kurang mampu berjumlah 10 siswa dengan persentase 10,8, responden yang menjawab mampu berjumlah 60 siswa dengan persentase 64,5, responden yang menjawab sangat mampu berjumlah 22 siswa dengan persentase 23,7. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan teknologi internet mampu membantu mereka dalam menyalurkan hobi dan minat mereka terhadap sesuatu hal. Internet memang sangat kaya akan content. Melalui teknologi internet, siswa bisa menyalurkan hobi dan minat mereka dengan mudah, misalnya dengan bergabung di sebuah komunitas dunia maya tertentu. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak mampu 1 1.1 1.1 1.1 kurang mampu 10 10.8 10.8 11.8 Mampu 60 64.5 64.5 76.3 Sangat mampu 22 23.7 23.7 100.0 Total 93 100.0 100.0 Tabel 49 Kemampuan Internet Menjadi Media Untuk Bertukar Informasi Dengan Komunitas Yang Memiliki Minat Sama Sumber: P.43F.C.43 Berdasarkan SPSS Statistic Viewer, tabel frekuensi “Kemampuan Internet Menjadi Media Untuk Bertukar Informasi dengan Komunitas Yang Memiliki Minat Sama” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 93 siswa, diketahui bahwa responden yang menjawab tidak mampu berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,1, responden yang menjawab kurang mampu berjumlah 4 siswa dengan persentase 4,3, responden yang menjawab mampu berjumlah 53 siswa dengan persentase 57, responden yang menjawab sangat mampu berjumlah 35 siswa dengan persentase 37,6. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan teknologi internet mampu menjadi media yang baik untuk bertukar informasi dengan komunitas dunia maya yang memiliki minat dan hobi yang sama. Bahakan sejumlah responden dengan jumlah yang cukup signifikan menjawab sangat mampu. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak mampu 1 1.1 1.1 1.1 kurang mampu 4 4.3 4.3 5.4 Mampu 53 57.0 57.0 62.4 Sangat mampu 35 37.6 37.6 100.0 Total 93 100.0 100.0

IV.4. Analisis Tabel Silang

Analisis tabel silang pada bagian ini akan memuat tentang penilaian dan data dalam suatu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk mengalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. Namun, analisis tabel ini bukanlah dapat dijadikan sebagai penentu utama untuk melihat bagaimana data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain. Tabel 50 Hubungan Antara Kemampuan Internet Dalam Menyajikan Informasi Apapun Yang Dibutuhkan Terhadap Kemampuan Internet Sebagai Sarana Pengembangan Kreativitas Siswa Sumber: P.17F.C.17-P.30F.C.30 Tabel 50 di atas menunjukkan bahwa 50 responden yang menyatakan setuju bahwa teknologi internet dapat menyajikan informasi apapun yang mereka butuhkan juga menyatakan setuju bahwa internet mampu menjadi sarana pengembang kreativitas siswa dalam kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah, 12 responden yang menyatakan sangat setuju bahwa internet dapat menyajikan Internet mampu menjadi sarana pengembangan kreativitas Anda dalam kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah. Total Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Internet dapat menyajikan informasi apapun yang Anda butuhkan. Tidak setuju 2 2 Ragu-ragu 4 2 6 Setuju 4 50 6 60 Sangat setuju 3 12 10 25 Total 7 68 18 93 informasi apapun yang mereka butuhkan dan menyatakan setuju bahwa internet juga mampu menjadi sarana pengembangan kreativitas siswa, 4 responden yang menyatakan ragu-ragu bahwa internet dapat menyajikan informasi apapun yang mereka butuhkan namun menyatakan setuju bahwa internet mampu menjadi sarana pengembangan kreativitas siswa, 2 responden lainnya menyatakan tidak setuju bahwa internet dapat menyajikan informasi apa saja yang mereka butuhkan namun menyatakan setuju bahwa internet dapat menjadi sarana pengembangan kreativitas siswa. Berdasarkan hasil data diatas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa teknologi internet dapat menyajikan informasi apa saja yang mereka butuhkan dan setuju bahwa teknologi internet juga mampu menjadi sarana pengembangan kreativitas siswa dalam kegiatan di dalam maupun luar sekolah. Tabel 51 Hubungan Antara Kemampuan Internet Dalam Menyajikan Sebuah Topik Secara Lebih Mendalam Terhadap Kemampuan Internet Dalam Meningkatkan Keterampilan Siswa Dalam Menyelesaikan Tugas Di Sekolah Sumber: P.12F.C.12-P.27F.C.27 Tabel 51 di atas menunjukkan bahwa 52 responden yang menyatakan setuju bahwa teknologi internet dapat menyajikan sebuah topik secara lebih Internet dapat meningkatkan keterampilan yang Anda miliki dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan di sekolah. Total Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Informasi yang Anda telusuri melalui internet dapat menyajikan sebuah topik secara lebih mendalam. Tidak setuju 2 2 Ragu-ragu 1 3 4 Setuju 1 4 52 12 69 Sangat setuju 11 7 18 Total 3 5 66 19 93 mendalam juga menyatakan setuju bahwa internet mampu menjadi meningkatkan keterampilan mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan di sekolah, 11 responden yang menyatakan sangat setuju bahwa internet dapat menyajikan sebuah topik secara lebih mendalam menyatakan setuju bahwa internet mampu meningkatkan keterampilan mereka dalam menyelesaikan tugas- tugas yang dibebankan di sekolah, 3 responden yang menyatakan sikap ragu-ragu bahwa internet dapat menyajikan sebuah topik secara lebih mendalam namun menyatakan sikap setuju bahwa internet mampu meningkatkan keterampilan mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Berdasarkan hasil data diatas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa teknologi internet mampu menyajikan sebuah topik secara lebih mendalam dan setuju bahwa internet juga mampu meningkatkan keterampilan mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas yang sudah dibebankan di sekolah. Tabel 52 Hubungan Antara Kemudahan Dalam Menemukan Informasi Dari Internet Terhadap Kemampuan Internet Dalam Membantu Siswa Untuk Mengerjakan Tugas Sekolah Dengan Tepat Waktu Sumber: P.15F.C.15-P.28F.C.28 Tabel 52 di atas menunjukkan bahwa 49 responden yang menyatakan setuju bahwa dengan teknologi internet responden lebih mudah dalam Internet dapat membantu Anda mengerjakan tugas sekolah dengan tepat waktu. Total Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Anda lebih mudah menemukan informasi yang Anda butuhkan melalui media internet ketimbang media lain. Tidak setuju 1 1 Ragu-ragu 4 1 5 Setuju 1 5 49 8 63 Sangat setuju 3 15 6 24 Total 1 9 68 15 93 menemukan informasi yang dibutuhkan juga menyatakan setuju bahwa internet juga dapat membantu mereka dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas sekolah dengan tepat waktu, 15 responden yang menyatakan sangat setuju bahwa dengan internet mereka lebih mudah dalam menemukan informasi yang dibutuhkan menyatakan setuju bahwa internet dapat membantu mereka dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas sekolah dengtan tepat waktu, 4 responden yang menyatakan sikap ragu-ragu bahwa dengan internet mereka lebih mudah menemukan informasi yang dibutuhkan namun menyatakan setuju bahwa internet dapat membantu mereka dalam mengerjakan tugas sekolah dengan tepat waktu. Berdasarkan hasil data diatas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan sikap setuju bahwa internet mampu memberikan kemudahan dalam menemukan informasi yang dibutuhkan dan setuju bahwa internet dapat membantu siswa dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan tepat waktu.

IV.5. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini, rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah rumus Spearman Rho Koefisien. Spermen Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. Dengan ketentuan t tabel α adalah 0,05. Jika t hitung ≤ t tabel , maka Ho diterima. Jiks t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak. Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford, yaitu sebagai berikut: ≤ 0,20 = hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20 – 0,39 = hubungan rendah tapi pasti 0,40 – 0,70 = hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90 = hubungan yang tinggi; kuat ≥ 0,90 = hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan Dimana, Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho : tidak terdapat hubungan antara pengaruh penggunaan internet terhadap peningkatan kompetensi belajar di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan. Ha : terdapat hubungan antara pengaruh penggunaan internet terhadap peningkatan kompetensi belajar di Kalangan Siswa Negeri 3 Medan. Tabel 53 Korelasi Koefisien Spearman Rho Correlations Penggunaan Internet Peningkatan Kompetensi belajar Siswa Spearmans rho Penggunaan Internet Correlation Coefficient 1.000 .494 Sig. 2-tailed . .000 N 93 93 Peningkatan Kompetensi belajar Siswa Correlation Coefficient .494 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 93 93 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Uraian: 1. Pada perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan Spearman Rho Koefisien didapat hasil .494 yang diartikan sebagai 0,494. Angka tersebut adalah angka koefisien korelasi. Angka tersebut menunjukkan hubungan yang cukup berarti antara variabel X dengan variabel Y karena terletak antara 0,40 – 0,70pada skala Guilford. Dengan demikian, dapat diuraikan bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara penggunaan internet dan peningkatan kompetensi belajar siswa. 2. Signifikansi atau nilai penerimaan hasil korelasi Spearman Rho dapat diuji dengan menyusun hipotesis sebagai berikut: Ho : tidak terdapat hubungan antara dua variabel Ha : terdapat hubungan antara dua variabel 3. Dasar pengambilan keputusan signifikansi: Jika t hitung t tabel , maka hubungannya signifikan dan Ho ditolak. Jika t hitung t tabel , maka hubungannya tidak signifikan dan Ho diterima. 4. Dari tabel diketahui bahwa nilai korelasi r = 0,494 dan signifikansi 2 tailed = 0,000 100. Disini diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,000 100 ≥ α = 0,05 95. Dengan demikian, maka hubungan antara variabel x dan y rxy sebesar 0,494 secara statistik dan dapat dikatakan signifikan. Dengan demikian, maka Ho, yakni tidak terdapat hubungan antara pengaruh penggunaan internet terhadap peningkatan kompetensi belajar siswa ditolak. Sedangkan Ha, yakni terdapat hubungan pengaruh penggunaan internet terhadap peningkatan kompetensi belajar siswa diterima. Sedangkan untuk peramalan indeks korelasi yang menentukkan besar hubungan variabel X penggunaan Internet terhadap variabel Y kompetensi belajar siswa, digunakan rumus: Kp = rs² x 100 Kp = 0,494² x 100 Kp = 0,244 x 100 Kp = 24,4 Maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan pengaruh variabel X terhadap variabel Y dalam penelitian ini adalah sebesar 24,4 dan terdapat 75,6 faktor- faktor lain yang tidak diukur pada penelitian ini.

IV.6. Pembahasan

Dari semua analisis data diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menekankan pada peningkatan kompetensi belajar yang dialami siswa yang dipengaruhi oleh penggunaan internet. Pada analisis tabel tunggal dapat dilihat dari beberapa pertanyaan yang diajukan kepada responden. Diantara pertanyaan-pertanyaan tersebut diketahui bahwa tuntutan untuk menggunakan fasilitas internet dalam mendukung kegiatan belajar yang sedang dijalankan adalah sering dengan rata-rata waktu pengaksesan selama 1-2 jam perharinya. Topik informasi yang diakses sangat beragam mulai dari topik ilmu pengetahuan dan teknologi, sosial, ekonomi, politik, budaya, hingga hiburan. Responden juga menyatakan bahwa internet memiliki kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh media cetak tertulis yaitu lebih mudah dan cepat diakses. Responden juga menyatakan setuju atas pernyataan bahwa mereka mengakses internet untuk mendapatkan informasi secara lengkap, cepta dan akurat. Bahkan responden menyatakan melalui internet mereka dapat menemukan informasi apa saja yang mereka butuhkan. Jawaban-jawaban positif juga ditemukan pada hasil analisis tabel tunggal variabel terikat y yaitu kompetensi belajar siswa. Diantara pertanyaan- pertanyaan tersebut diketahui bahwa responden mengaggap internet mampu meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam mendukung kegiatan belajar di sekolah. Melalui internet, para siswa dapat berinteraksi dengan komunitas dunia maya baik nasional maupun internasional. Dari jawaban-jawaban responden juga diketahui bahwa teknologi internet sangat membantu mereka dalam hal pengerjaan tugas yang dibebankan dengan tepat waktu, serta meningkatkan ketrampilan serta kreativitas mereka. Lebih lanjut lagi, responden menyatakan bahwa internet mampu meningkatkan rasa percaya diri. Responden menyatakan sikap setuju bahwa internet dapat memberikan kemudahan dalam proses komunikasi dan interaksi dengan teman sekolah ataupun guru mereka. Internet dianggap mampu meningkatkan motivasi siswa dalam meraih prestasi yang lebih baik sekaligus menjadi media yang baik untuk menyalurkan hobi dan minat mereka. Pada pertanyaan terbuka, dapat dilihat sikap yang ditunjukkan oleh responden. Berikut kesimpulan dari beberapa sikap responen terhadap pertanyaan- pertanyan yang diajukan dalam pertanyaan terbuka: 1. Dari pertanyaan yang diajukan, responden mengungkapkan tentang apa arti internet bagi mereka. Mayoritas responden menjawab internet merupakan penggabungan antara media penyedia kebutuhan informasi dan pengetahuan, media untuk berkomunikasi, serta internet sebagai media hiburan. Dapat disimpulakan bahwa responden memberikan tanggapan yan positif akan keberadaan teknologi internet. 2. Dari pertanyaan yang diajukan, responden mengungkapkan kendala- kendala serta hambatan-hambatan yang mereka temukan ketika menggunakan layanan internet sebagai sumber belajar. Adapun kendala dan hambatan tersebut sepeerti kecepatan konektivitas internet yang tidak stabil, wi-fi yang terputus, ataupun hal teknis seperti tidak menemukan bahan sesuai yang diinginkan. Adapun faktor lain yang menjadi kendala adalah kondisi keuangan, sebagian responden yang menyatakan lebih sering mengakses internet di warnet mengungkapkan bahwa harga yang harus dibayarkan untuk mendapatkan akses internet relatif cukup mahal. 3. Dari pertanyaan yang diajukan, responden mengungkapkan hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan pihak sekolah dalam memaksimalkan penggunaan internet untuk kepentingan proses belajar anatara lain mamaksimalkan pengelolaan hotspot area yang berada di lingkungan sekolah, mengusahakan mempercepat lajunya konektivitas internet, serta mencegah matinya jaringan wi-fi. Hal lain yang diungkapkan responden adalah pihak sekolah diharapkan dapat melengkapi sarana dan prasarana laboraturium komputer kemudian memperbaiki alat-alat yang rusak agar bisa digunakan kembali sebagaimana mestinya. Berdasarkan hasil uji hipotesis, perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi Spearman antara dua variabel yaitu penaruh penggunaan internet x terhadap peningkatan kompetensi belajar siswa y, diperoleh angka .494 yang diartikan 0.494. Angka tersebut merupakan nilai koefisien relasi. Diambil dua digit dibelakan koma menjadi 0,49. Nilai tersebut menunjukkan hubungan cukup berarti karena terletak pada interval 0,40-0,70 pada skala Guilford. Dengan kata demikian dapat disimpulakan bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara pengaruh penggunaan internet terhadap peningkatan kompetensi belajar di kalangan siswa SMA Negeri 3 Medan. Kemudian untu tahap selanjutnya adalah mencari besar kekuatan prediksi hubungan antara variabel X dengan variabel Y dari penelitian ini yang disebut uji Determinan Korelasi, yaitu dengan rumus sebgai berikut: Kp = rs² x 100 Kp = 0,494² x 100 Kp = 0,244 x 100 Kp = 24,4 Dapat disimpulakan bahwa kekuatan dari penggunaan internet adalah sebesar 24,4 dalam mempengaruhi peningkatan kompetensi belajar siswa SMA Negeri 3 Medan. Sedangkan sisanya sebesar 75,6 dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian seperti adanya kemauan dalam diri siswa itu sendiri, faktor eksternal maupun internal dan lain-lain. Hal ini tentunya berkaitan dengan teori tentang sikap dimana banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap sesorang, dalam penelitian ini dikaitkan kepada siswa SMA Negeri 3 sebagai responden dari penelitian ini. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap: g. Pengalaman Pribadi Sikap timbulnya dari pengalaman dan merupakan hasil belajar individu. Karena apa yang telah atau sedang dialami seseorang akan ikut membentuk tanggapan dan mempengaruhi penghayatan terhadap objek sikap. Tanggapan tersebut akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. h. Pengaruh orang lain yang dianggap penting Orang lain di sekitar kita adalah salah satu komponen penting yang dapat mempengaruhi sikap kita. Orang lain tersebut antara lain orang yang kita harapkan persetujuannya, orang yang tidak ingin kita kecewakan atau orang yang berarti khusus bagi kita. i. Pengaruh kebudayaan Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan akan mempunyai pengaruh beasr terhadap pembentukan sikap. Kebudayaan menanamkan garis pengarah sikap terhadap masalah dan kebudayaan pula yang corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat asuhannya. j. Media massa Meskipun pengaruh media massa tidaklah sebesar pengaruh interaksi individual namun dalam proses pembentukan sikap dan perubahannya, peranan media massa tidak kecil artinya. Dengan adanya informasi baru yang disampaikan oleh media massa mengenai suatu hal dapat memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap mengenai hal tersebut. Pesan- pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut, bila cukup kuat akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. k. Pengaruh emosional Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. l. Lembaga pendidikan dan lembaga agama Lembaga pendidikan dan lembaga agama merupakan suatu sistem yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Dalam ahl ini ajaran yang diperoleh dalam lembaga pendidikan dan lembaga agama seringkali menjadi determinan tunggal yang menentukan sikap. Sedangkan Ahmadi mengatakan bahwa pembentukan sikap dipengaruhi oleh dau faktor yaitu Ahmadi, 2002: 171: c. Faktor Intern Yaitu faktor yang terdapat dalam pribadi manusia nitu sendiri. Faktor ini berupa daya pilih seseorang untuk menerima dan mengolah pengaruh- pengaruh yang datang dari luar. Daya pilih ini sering disebut selectivity. d. Faktor Ekstern Yaitu faktor yang terdapat luar pribadi manusia, yang berupa interaksi sosial di luar kelompok. Misalnya interaksi antara manusia dengan hasil kebudayana manusia yang sampai kepadanya melalui alat-alat komunikasi seperti surat kabar, radio, televisi, majalah dan lain sebagainya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pemberitaan Mobil Esemka Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka di TV One Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan)

0 28 91

Penggunaan Internet Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan.

5 39 129

Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar (Studi Korelasional Tentang berjudul Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar Siswa-siswi SMU HARAPAN 3 Medan Johor).

17 120 115

Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa Dan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tantang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK 1 TD Pardede Foundation)

14 103 130

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Pengaruh Pemanfaatan Layanan Internet Perpustakaan Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 2 Medan

1 31 68

Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia Usaha/Dunia Industri Otomotif Di kota Medan

3 68 112

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru dan kreativitas belajar terhadap prestasi belajar Akuntasi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ka

0 1 15

Pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA Negeri 1 Nganglik.

0 0 188

STRATEGI OPTIMALISASI PENGGUNAAN INTERNET TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA: STUDI KASUS SMA NEGERI 1 BURAU

0 0 12