Pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA Negeri 1 Nganglik.

(1)

xi ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Studi kasus Pada Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngaglik

Antonius Bheny Maretino Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan: 1) motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, 2) disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, 3) persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi, 4) motivasi belajar, disiplin belajar, persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi.

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ngaglik pada bulan November 2008. Jumlah populasi adalah sebanyak 263 siswa, jumlah sampel 145 siswa. Sampel diambil dengan purposif sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dilengkapi dengan dokumentasi.

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan analisis korelasi product moment. Sedangkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan teknik analisis regresi ganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi (rx1y = 0,260

dengan thitung = 2,950 > ttabel = 1,657), (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan

disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi (rx2y = 0,162 dengan thitung =

1,798 > ttabel = 1,657), (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa

tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi (rx3y = 0,167 dengan

thitung = 1,855 > ttabel = 1,657), (4) terdapat pengaruh positif dan signifikan

motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi (Rx1,2,3)y = 0,273 dengan Fhitung = 3,158 > Ftabel = 2,683).


(2)

xii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEARNING MOTIVATION, DISCIPLINE AND STUDENTS’ PERCEPTION ON TEACHER’S COMPETENCE TO

ACCOUNTING LEARNING ACHIVEMENT

A Case Study on the eleventh grade of social sciences Department of Ngaglik 1 Senior High School

Antonius Bheny Maretino Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

This research aims to find out whether there are positive and significant influences of: 1) learning motivation to accounting learning achievement, 2) learning discipline to accounting learning achievement, 3) students’ perception on teacher’s competence to accounting learning achievement, 4) learning motivation, learning discipline, students’ perception on teacher’s competence simultaneously to accounting learning achievement.

The research of this case study was conducted in Ngaglik 1 Senior High School in November 2008. The population of this research were 263 students, and the participants of this research were 145 students. The participants were chosen by applying purposive sampling method. The data was collected by using questionnaire equipped with documentation.

To find out whether there are positive and significant influences of learning motivation, learning discipline and students’ perception on teacher’s competence to accounting learning achievement, the researcher used correlation product moment analysis; whereas, to find out whether there are positive and significant influences of learning motivation, learning discipline, students’ perception on teacher’s competence simultaneously to accounting learning achievement or not, double regression analysis technique was used.

Research findings shows that: (1) there is positive and significant influence of learning motivation to accounting learning achievement (rx1y = 0,260

with tcount = 2,950 > ttable =1,657), (2) there is positive and significant influence of

learning discipline to accounting learning achievement (rx2y = 0,162 with tcount

=1,798 > ttable =1,657), (3) there is positive and significant influence of students’

perception on teacher’s competence to accounting learning achievement (rx3y =

0,167 with tcount = 1,855 > ttable =1,657), (4) there is positive and significant

influence of learning motivation, learning discipline, students’ perception on teacher’s competence simultaneously to accounting learning achievement (RX1,2,3)y = 0,273 with Fcount = 3,158 > Ftable = 2,683).


(3)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR,

DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU

TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Studi Kasus SMA Negeri lllgaglik

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Antonius Bheny Maretino 041 334064

PROGRAM STUD1 PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

iv

PERSEM BAH AN

Demikian hendaklah terangmu bercahaya di depan

orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik

dan memuliakan bapamu yang di surga. (Matius 5:16)

Skripsi ini Kupersembahkan untuk:

o

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

o

Bapak dan Ibu tercinta


(7)

v

M OT T O

o

Kesetiaan bukan pilihan tetapi keharusan.

o

Sikap kita diperjalanan akan menentukan apakah kita sampai

tujuan atau tidak

o

Jika kita bisa melakukan sesuatu yang melampaui apa yang

sudah kita kuasai maka kita akan berkembang (John Maxwell).

o

Orang malas tidak akan menangkap buruannya tetapi orang


(8)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka. sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 16 Juli 2009 Penulis


(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahsiswa IJniversitas Sanata Dharma:

Nama : ANTONIUS BHENY MARETINO

Nomor Mahasiswa : 041 334064

Demi pengembangan ilmu pengetahuan. saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang be judul

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELA.JAR AKUNTANSI

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universeitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 3 1 Juli 2009

Yang menyatakan


(10)

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Selama Penulisan Skripsi penulis telah banyak mendapat bantuan, masukan, dan dorongan dari banyak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

a. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

c. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

d. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia menyediakan waktu memberikan saran dan kritik yang sangat berarti dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.

e. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si dan Bapak S. Widanarto P, S.Pd., M.Si. selaku dosen Penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.


(11)

ix

f. Segenap staff pengajar Program studi Pendidikan Akuntansi atas ilmu yang telah diberikan melalui perkuliahan.

g. Tenaga Administrasi Program studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran dalam proses belajar selama ini.

h. Bapak Drs. Shoebariman, selaku Kepala sekolah SMA N 1 Cangkringan yang telah memberikan ijin penelitian Validitas.

i. Bapak Drs. Suharno, selaku Kepala sekolah SMA N 1 Ngaglik yang telah memberikan ijin penelitian.

j. Bapak Drs. Ignatius Suryadi, SE., M.Pd. selaku guru mata pelajaran Akuntansi SMA N 1 Ngaglik yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mendampingi penelitian.

k. Seluruh Keluargaku: Ayahanda Budijono, ibunda Christina Martuti, Omku Wiyono, Madi, bulek Susana, bude Sar, mbahku putri, kakakku Heny, Martin, dan Adikku Yudha terima kasih atas segala doa, kesabaran, perhatian, pengertian, dorongan moril, materiil dan cinta kasih sayang yang telah engkau berikan sampai saat ini.

l. Kekasih hatiku Yashinta Ria K, terima kasih atas segala cinta, kasih sayang, pengertian, dan perhatian yang telah engkau berikan.

m.Sahabat-sahabatku: Albertus agung, Agustina Susanti, Tri Purnomo, FX. Bari dwi Admoko, Rani, Rince (Cheche), Pascalia, Yoga, Punky, Brahma, Angela Nucifera, Wibi, Yohanes Sukoco, Venti, Eko G, Robin, Ade Wira, Blaky, Aconk, Heru Ahonk, Gusdel, Lutvi, Sisilia


(12)

x

Yuni Diliana, Nenes, Galuh, terima kasih atas semua bantuan dan motivasi yang telah diberikan dalam penulisan skripsi ini.

n. Teman-teman PAK 2004 terima kasih atas kebersamaan dan kerja samanya selama kuliah di Universitas Sanata dharma.

o. Keluarga Bapak Agustinus Ponimin yang telah menyediakan tempat tinggal (kos-kosan) selama kuliah.

p. Komunitas kost STM 20: Mas Setyo Tri Winarno (Jogink), mbak Pipit, Satrio Pinandito, Bayu, Wisnu Tri Widodo, si Krist, mbak Reenda, Shita, terima kasih atas segala kebersamaan, doa, pengertian, keramahan dan keceriaannya.

q. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 16 Juli 2009


(13)

xi ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Studi kasus Pada Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngaglik

Antonius Bheny Maretino Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan: 1) motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, 2) disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, 3) persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi, 4) motivasi belajar, disiplin belajar, persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi.

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ngaglik pada bulan November 2008. Jumlah populasi adalah sebanyak 263 siswa, jumlah sampel 145 siswa. Sampel diambil dengan purposif sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dilengkapi dengan dokumentasi.

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan analisis korelasi product moment. Sedangkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan teknik analisis regresi ganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi (rx1y = 0,260

dengan thitung = 2,950 > ttabel = 1,657), (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan

disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi (rx2y = 0,162 dengan thitung =

1,798 > ttabel = 1,657), (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa

tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi (rx3y = 0,167 dengan

thitung = 1,855 > ttabel = 1,657), (4) terdapat pengaruh positif dan signifikan

motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi (Rx1,2,3)y = 0,273 dengan Fhitung = 3,158 > Ftabel = 2,683).


(14)

xii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEARNING MOTIVATION, DISCIPLINE AND STUDENTS’ PERCEPTION ON TEACHER’S COMPETENCE TO

ACCOUNTING LEARNING ACHIVEMENT

A Case Study on the eleventh grade of social sciences Department of Ngaglik 1 Senior High School

Antonius Bheny Maretino Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

This research aims to find out whether there are positive and significant influences of: 1) learning motivation to accounting learning achievement, 2) learning discipline to accounting learning achievement, 3) students’ perception on teacher’s competence to accounting learning achievement, 4) learning motivation, learning discipline, students’ perception on teacher’s competence simultaneously to accounting learning achievement.

The research of this case study was conducted in Ngaglik 1 Senior High School in November 2008. The population of this research were 263 students, and the participants of this research were 145 students. The participants were chosen by applying purposive sampling method. The data was collected by using questionnaire equipped with documentation.

To find out whether there are positive and significant influences of learning motivation, learning discipline and students’ perception on teacher’s competence to accounting learning achievement, the researcher used correlation product moment analysis; whereas, to find out whether there are positive and significant influences of learning motivation, learning discipline, students’ perception on teacher’s competence simultaneously to accounting learning achievement or not, double regression analysis technique was used.

Research findings shows that: (1) there is positive and significant influence of learning motivation to accounting learning achievement (rx1y = 0,260

with tcount = 2,950 > ttable =1,657), (2) there is positive and significant influence of

learning discipline to accounting learning achievement (rx2y = 0,162 with tcount

=1,798 > ttable =1,657), (3) there is positive and significant influence of students’

perception on teacher’s competence to accounting learning achievement (rx3y =

0,167 with tcount = 1,855 > ttable =1,657), (4) there is positive and significant

influence of learning motivation, learning discipline, students’ perception on teacher’s competence simultaneously to accounting learning achievement (RX1,2,3)y = 0,273 with Fcount = 3,158 > Ftable = 2,683).


(15)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... xi

ABSTRACT ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Tinjauan Teoritik ... 6


(16)

xiv

2. Motivasi Belajar ... 10

3. Disiplin Belajar ... 13

4. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 17

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan ... 27

C. Kerangka Berpikir ... 28

1. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 28

2. Pengaruh Displin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 28

3. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 28

4. Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 28

D. Perumusan Hipotesis ... 29

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

C. Populasi dan Sampel ... 30

D. Variabel dan Pengukuran ... 31

1. Variabel Penelitian ... 31

2. Pengukuran Variabel ... 32


(17)

xv

1. Teknik Kuesioner ... 35

2. Teknik Dokumentasi ... 35

F. Uji Instrument Penelitian ... 35

1. Pengujian Validitas Kuesioner ... 35

2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner ... 35

G. Teknik Analisis Data ... 42

1. Uji Persyaratan Analisis ... 42

2. Pengujian Hipotesis ... 44

BAB IV. GAMBARAN UMUM ... 49

A. Sejarah Berdirinya Sekolah ... 49

B. Visi Misi Sekolah ... 51

C. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah ... 52

D. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Ngaglik ... 54

E. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Ngaglik ... 71

BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 72

A. Deskripsi Data ... 72

1. Motivasi Belajar ... 72

2. Disiplin Belajar ... 73

3. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 74

4. Prestasi Belajar ... 76

B. Uji Persyaratan Analisis ... 77

1. Uji Normalitas ... 77


(18)

xvi

C. Pengujian Hipotesis ... 78

1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 78

2. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 79

3. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 80

4. Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 80

D. Pembahasan ... 83

1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 83

2. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 84

3. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 85

4. Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi...86

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 88

A. Kesimpulan... 88


(19)

xvii


(20)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor Pernyataan sikap ... 34

Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Uji Validitas motivasi belajar ... 37

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas disiplin belajar ... 38

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas persepsi siswa tentang kompetensi guru ... 39

Tabel 3.5 Instrumen Interpretasi Reliabilitas ... 40

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 41

Tabel 4.1 Daftar Sarana dan ruang SMA Negeri 1 Ngaglik ... 52

Tabel 4.2 Daftar Pengadaan barang dan gedung SMA Negeri 1 Ngaglik ... 53

Tabel 4.3 Daftar Guru SMA Negeri 1 Ngaglik ... 64

Tabel 4.4 Daftar Karyawan SMA Negeri 1 Ngaglik ... 66

Tabel 4.5 Daftar Siswa SMA Negeri 1 Ngaglik ... 70

Tabel 5.1 Interpretasi Motivasi Belajar ... 72

Tabel 5.2 Interpretasi Disiplin Belajar ... 73

Tabel 5.3 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 75

Tabel 5.4 Interpretasi Prestasi Belajar Akuntansi ... 76

Tabel 5.5 Hasil Uji Linearitas ... 78

Tabel 5.6 Ringkasan Hasil Analisis Regresi ... 82

Tabel 5.7 Rangkuman Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif dan sumbangan efektif ... 83


(21)

xix

DAFTAR GAMBAR


(22)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi kuesioner ... 95 Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 105 Lampiran 3 Daftar distribusi frekuensi ... 124 Lampiran 4 Validitas dan Reliabilitas ... 136 Lampiran 5 Normalitas dan Linearitas ... 139 Lampiran 6 Korelasi Product Momen dan Regresi Ganda ... 141 Lampiran 7 Sumbangan Relatif dan sumbangan efektif ... 145 Lampiran 8 tabel r, f, dan t ... 147 Lampiran 9 Surat ijin Penelitian ... 154


(23)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini banyak akan adanya persaingan diberbagai bidang, oleh karena itu untuk menghadapi banyaknya persaingan yang ada tentunya memerlukan sumber daya manusia yang kreatif dan memiliki wawasan yang luas. Untuk menjadi manusia yang kreatif dan memiliki wawasan luas maka diperlukan akan adanya pendidikan. Dengan adanya pendidikan akan mempengaruhi perkembangan jaman, karena melalui pendidikan akan tercipta sumber daya manusia yang akan mampu bersaing di era globalisasi ini.

Melalui pendidikanlah akan tercipta sumber daya manusia yang kreatif dan memiliki wawasan luas yang didasarkan pada pendidikan yang diterima oleh siswa. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan yang dinamakan motivasi untuk terus berprestasi dan semangat disiplin yang tinggi, dengan adanya motivasi belajar yang tinggi diharapkan prestasi belajar siswa akan meningkat.

Pencapaian prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak hal antara lain motivasi belajar, disiplin belajar, dan kompetensi guru. Dengan adanya motivasi seorang siswa akan terdorong untuk belajar dengan baik sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang baik, jika seorang siswa sudah termotivasi untuk belajar maka untuk membiasakan diri dalam belajarpun mudah. Selain motivasi siswa juga harus dapat mendisiplinkan diri yaitu dengan mematuhi peraturan-peraturan


(24)

dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya sikap disiplin belajar diharapkan adanya peningkatan prestasi belajar. Selain itu juga guru yang kompeten juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, guru yang kompeten lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga hasil belajar siswa dapat optimal. Guru yang kompeten juga mampu menyajikan materi pelajaran yang benar-benar bermutu dan sesuai dengan ilmu dan teknologi yang ada, sehingga membuat siswa merasa senang melakukan kegiatan belajar mengajar.

Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan belajar, karena suatu prestasi yang meningkat itu merupakan bukti keberhasilan proses belajar peserta didik. Semakin optimal peserta didik dalam belajar maka akan meningkat prestasi belajarnya. Usaha belajar dapat berhasil dan mencapai tujuannya apabila peserta didik mendapat dukungan, dengan adanya dukungan maka peserta didik mempunyai semangat atau yang dinamakan motivasi. Selain itu juga ada faktor lain yang memegang peranan penting yaitu penerapan disiplin diri dalam belajar, dan guru yang berkompetensi. Ketiga faktor tersebut memiliki pengaruh yang besar dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi”.


(25)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah-masalah yang muncul dalam peningkatan prestasi belajar Akuntansi adalah motivasi belajar siswa, variasi gaya mengajar guru, lingkungan belajar, pendidikan orang tua, dukungan teman, media pembelajaran, kedisiplinan belajar siswa, dan persepsi tentang kompetensi guru dalam pengajarannya kepada peserta didiknya.

C. Batasan Masalah

Dengan adanya banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Akuntansi, maka dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi?

2. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi?

3. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi?

4. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan Motivasi belajar, Disiplin Belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi


(26)

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi.

4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi siswa sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan motivasi belajar siswa dan penerapan disiplin belajar siswa untuk meningkatkan prestasi belajar Akuntansi.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi penelitian selanjutnya serta menambah bahan bacaan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.


(27)

3. Bagi penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah dengan keadaan sesungguhnya serta sebagai bekal dalam memasuki dunia pendidikan.


(28)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik

1. Prestasi Belajar Akuntansi a. Belajar

Belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seorang yang lebih tahu atau yang sekarang disebut guru (Ali Imron, 1996:2).

Winkel (1996:53) dalam Psikologi pengajaran memberikan pengertian belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap, perubahan ini bersifat relatif konstan.

Menurut Muhibin syah (1995:91) dalam bukunya Psikologi pendidikan mengatakan bahwa belajar secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dalam pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar adalah suatu bentuk perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku dan latihan.


(29)

Sardiman (1986:22-23) memberikan beberapa pengertian belajar adalah sebagai berikut:

a) Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri.

b) Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya.

c) Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.

d) Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli di atas maka belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku menuju perkembangan manusia seutuhnya melalui serangkaian kegiatan yang dibimbing oleh seorang yang lebih tahu. Perubahan tersebut diakibatkan dengan adanya interaksi dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap yang lebih baik.


(30)

b. Prestasi Belajar

Prestasi menurut Poerwodarminto (1991:787) dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai, sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dihubungkan dengan materi pelajaran. Prestasi belajar adalah hasil perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik (Sunaryo, 1983:10).

Pengertian lain mengenai prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar. Prestasi belajar ini dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun simbol dan pada tiap-tiap periode tertentu, misalnya tiap cawu atau semester. Hasil prestasi belajar peserta didik dinyatakan dalam buku rapor. Jadi yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam periode tertentu (Tirtonegoro, 1984:43).

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik berupa pengetahuan dan keterampilan melalui serangkaian tes yang biasanya dilambangkan dengan angka nilai.


(31)

Menurut Roestiyah N. K (1982:159) Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1) Faktor internal

Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor-faktor yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri. Diantaranya sebagai berikut:

a) Tujuan belajar yang jelas

Siswa yang akan belajar atau sekolah harus mempunyai tujuan yang jelas jika ingin prestasi belajarnya menjadi baik.

b) Minat terhadap bahan pelajaran

Minat menentukan keberhasilan seorang dalam belajar di sekolah, setiap siswa hendaknya mempunyai minat terhadap pelajaran yang diikutinya sehingga akan dapat meningkatkan prestasi belajar menjadi baik.

c) Kesehatan

Badan yang sehat akan menguntungkan bagi setiap orang, jika badan yang sakit-sakitan akan menjadi penghambat kemajuan belajar seseorang.

d) Kecakapan

Cakap megikuti pelajaran apabila siswa dapat mengerti apa yang diajarkan dan kemudian akan menambah pengetahuan


(32)

yang lebih luas. Untuk bisa memahami dan mengerti isi materi pelajaran diperlukan konsentrasi yang tinggi dan menanggapi dengan kritis apa yang diajarkan.

2) Faktor eksternal

Yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri anak. Faktor eksternal diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Faktor yang datang dari lingkungan, misalnya cara orang tua mendidik anak, suasana keluarga, latar belakang kebudayaan

b) Faktor yang datang dari masyarakat, misalnya cara hidup lingkungan, teman bergaul, dan mass media.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi adalah keadaan psikologis dalam diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (Winkel, 1987:93)

Motivasi juga dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar (Dimyati dan Mudjono, 2006:80).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa arti motivasi adalah sesuatu yang mendorong individu untuk melakukan


(33)

suatu tindakan kea rah tujuan tertentu. Jadi motivasi merupakan segala sesuatu yang menimbulkan dorongan dalam belajar.

b. Fungsi Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (1986:85) Ada tiga fungsi motivasi:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak yang melepaskan energi, motivasi dalam hal ini merupakan penggerak dari setiap kegiatan yang akan dilakukan.

2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

c. Unsur-unsur motivasi belajar

Ada enam unsur yang mempengaruhi motivasi belajar (Dimyati dan Mudjono, 1999). Unsur-unsur tersebut adalah:

1) Cita-cita atau aspirasi siswa

Setiap siswa mempunyai keinginan dalam hidupnya. Keinginan tersebut akan selalu ia perjuangkan. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhakan kemauan, bahkan


(34)

di kemudian hari menimbulkan cita-cita dalam hidupnya. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupaun ektrinsik. Karena tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.

2) Kemampuan siswa

Keinginan seorang anak perlu disertai dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keberhasilan dalam mencapai keinginan tersebut akan menimbulkan kegemaran terhadap hal tersebut. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya.

3) Kondisi Siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Kondisi seperti sakit, lapar atau marah akan mengganggu perhatian belajar. Sementara kondisi sehat, kenyang dan gembira akan mudah memusatkan perhatian. 4) Kondisi lingkungan siswa

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan bermasyarakat. Lingkungan yang aman, tenteram, tertib dan indah akan memperkuat semangat dan motivsi belajar.


(35)

5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Lingkungan budaya siswa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film membangkitkan motivasi belajar siswa. 6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa

Guru sebagai tenaga pendidik profesional mempunyai tugas untuk membelajarkan siswa. Guru yang tinggi semangatnya dalam membelajarkan siswa, menjadikan siswa semangat juga untuk belajar. Bahan pelajaran yang terbaru, terbaik dan disampaikan secara menarik bisa menjadikan tingginya motivasi siswa.

3. Disiplin Belajar a) Definisi Disiplin

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:208) Disiplin merupakan keterikatan seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mentaati norma-norma tertentu yang ada di lingkungan masyarakat. Secara khusus disiplin adalah usaha yang sungguh-sungguh dengan melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk belajar. Kemauan di sini adalah kemauan yang baik dari anak-anak untuk berbuat positif dan berbuat yang menguntungkan. Sebagai contoh adalah siswa mematuhi gurunya untuk mengerjakan


(36)

pekerjaan rumah, mematuhi peraturan yang ada di sekolah, dan sebagainya.

b) Fungsi Disiplin.

dalam arti luas disiplin mempunyai pengaruh yang ditujukan untuk membantu siswa agar siswa dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannnya dan juga penting tentang cara menyelesaikan tuntutan yang mungkin ingin ditujukan siswa terhadap lingkungannya (Entang 1984:10).

Menurut Ansabel seperti dikutif Arysa (1991:22-37), disiplin mempunyai berbagai fungsi yang sangat penting tehadap perkembangan kepribadian anak. Disebutkan bahwa ada empat fungsi pokok yang terdapat dalam disiplin yaitu:

1) Sebagai fungsi dari internalisasi. 2) Sebagai fungsi dari sosialisasi.

3) Sebagai fungsi kemasakan kepribadian. 4) Sebagai fungsi terhadap perasaan aman.


(37)

Dari fungsi-fungsi disiplin yang sudah disebutkan di atas dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

1) Untuk kelancaran proses belajar mengajar

Dengan berdisiplin anak merasa aman dan tidak merasa terganggu oleh teman, dan ini berarti mereka menyadari bahwa berhasil tidaknya disiplin adalah untuk mereka sendiri.

2) Mendidik dan melatih siswa dalam hidup bermasyarakat/ sosialisasi.

Dengan disiplin anak akan terlatih mengikuti dan melaksanakan norma dan aturan yang berlaku di masyarakat. 3) Mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu

sebaik-baiknya untuk belajar maupun kegiatan lainnya.

Untuk menanamkan rasa saling hormat menghormati antar yang satu dengan yang lainnya akan timbul perasaan aman dalam kehidupannya.

c) Unsur Disiplin

Menurut Edwin (1997:17) ada empat unsur disiplin yaitu peraturan, hukuman, penghargaan dan konsistensi. Peraturan yang dimaksudkan bahwa dalam disiplin ada norma-norma, aturan yang harus ditaati seseorang. Hukuman dimasudkan jika seseorang melanggar suatu aturan, maka ia akan mendapatkan hukuman. Hukuman dapat berupa fisik, non fisik, membayar denda dan sebagainya. Sedangkan penghargaan dimaksudkan jika seseorang


(38)

melaksanakan tindakan yang benar, maka kepadanya diberikan penghargaan yang tidak harus berupa denda, tetapi dapat berupa ucapan terima kasih, senyuman, pujian, dan lain sebagainya. Konsistensi berkait dengan tingkat keajegan dalam memberikan hukuman dan penghargaan.

Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik diperlukan disiplin dan keteraturan secara kontinyu. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang baik, seorang pelajar perlu merencanakan terlebih dahulu dengan sistematika yang baik tentang apa yang akan dipelajari.

Menurut The Liang Gie (1982:82) bahwa dalam usaha apapun juga keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk memperoleh hasil yang baik. Dengan jalan berdisiplin melaksanakan pedoman-pedoman yang baik di dalam usaha belajar barulah seorang pelajar akan mempunyai cara belajar yang baik.


(39)

a. Pengertian Persepsi tentang Kompetensi Guru

Kartono (1984:77) mengemukakan persepsi adalah pengamatan secara global, belum disertai kesadaran, sedang subjek dan objeknya belum terbedakan satu dari yang lainnya (baru ada proses memiliki tanggapan).

Davidoff (1998:232) juga mengemukakan persepsi didefiniskan sebagai proses yang mengorganisir dan menggabungkan data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita termasuk sadar akan diri sendiri.

Sarlito (1992:45) mendefinisikan persepsi sebagai sejumlah penginderaan disatukan dan dikoordinasikan didalam pusat syaraf yang lebih tinggi (otak) sehingga manusia bisa mengenali dan menilai objek-objek.

Dari beberapa pernyataan di atas kita bisa mengambil suatu kesimpulan bahwa persepsi adalah proses memahami, menerima, mengorganisasikan dan menginterpretasikan rangsang dari lingkungannya melalui panca indera, sehingga individu menyadari dan mengerti apa yang diinderakan.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi

Persepsi merupakan suatu tanggapan terhadap suatu objek yang dapat diterima dan dimengerti oleh penerima rangsang atau stimulus. Tanggapan tersebut bersifat individual. Stimulus adalah segala sesuatu yang mengenai resptor sehingga organisme menjadi aktif (Walgito


(40)

2004:87). Stimulus dapat berasal dari dalam dan luar diri individu. Namun, kebanyakan stimulus berasal dari luar diri individu.

Persepsi diawali dengan proses penginderaan, selanjutnya akan memunculkan aktivitas kognitif yang bersifat psikologis. Menurut Irwanto dkk (1998:76-77) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu: (1) Perhatian yang selektif; (2) ciri-ciri rangsang; serta (3) nilai-nilai dan kebutuhan individu. Ketiga faktor dijelaskan sebagai berikut: 1) Perhatian yang selektif

Setiap saat individu berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi dengan lingkungan mempengaruhi individu untuk menerima rangsang dari dunia sekitar. Rangasang atau stimulus yang diterima individu sangatlah beragam. Hal ini mendorong individu hanya memusatkan perhatian pada rangsang-rangsang tertentu. Perhatian sebagai langkah persiapan dalam pemusatan dari seluruh aktivitas individu terhadap suatu objek atau sekumpulan objek (Walgito, 2004:98). Perhatian pada suatu objek tergantung dari intensitas objek tersebut. Perhatian memliki intensitas yang secara intensif dan tidak intensif terhadap suatu objek. Perhatian dapat intensif apabila dikuatkan oleh banyaknya rangsang yang diterima dan perhatian dapat tidak intensif apabila kurang dikuatkan ole rangsang tersebut (Soemanto 1998:100).


(41)

2) Ciri-ciri rangsang

Dalam melakukan persepsi rangsang yang diterima harus kuat hingga melewati ambang rangsang. Ambang rangsang pada kekuatan rangsang minimal dapat diterima oleh individu (Walgito 2002:46). Berkaitan dengan perhatian, individu lebih tertarik pada rangsang yang memiliki intensitas kuat karena dianggap dapat menarik perhatian. Rangsang dengan perubahan dari keadaan statis akan lebih mudah diterima oleh individu. Rangsang dengan ukuran besar dan diterima secara berulang-ulang, memudahkan individu untuk menerimanya (Irwanto, dkk 1998:76).

3) Nilai-nilai dan kebutuhan individu

Davidoff, 1981 (dalam Walgito, 2004:89) mengemukakan bahwa persepsi bersifat infividual sehingga persepsi individu yang satu dengan yang lain berbeda. Objek yang diterima oleh individu dapat berbeda satu dengan yang lainnya dapat berbeda. Hal ini ditemukan oleh nilai dan kebutuhan individu itu sendiri. Nilai dan kebutuhan menjadi perhatian individu dalam menerima rangsang yang ada.

b. Pengertian Persepsi siswa

Seorang Guru bagi siswa merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru merupakan salah satu komponen


(42)

penting dibidang pendidikan yang harus berperan aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga yang berkompeten, sesusai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada kedewasaan (Sardiman, 1986:125)

Guru merupakan orang yang penting statusnya di dalam kegiatan belajar mengajar karena guru memegang tugas yang amat penting, yaitu mengatur dan megemudikan bahtera kehidupan kelas. Bagaimana suasana kelas berlangsung merupakan hasil dari kerja guru. Suasana kelas yang dapat “hidup”, siswa dapat belajar dengan tekun tetapi tidak merasa terkekang. Di dalam melaksanakan tugas tersebut guru berupaya sekuat tenaga agar kehidupan kelas dapat berjalan dengan mulus, siswa dapat belajar tanpa hambatan dan dapat menguasai apa yang diajarkan guru dengan baik (suharsimi, 2005:293).

c. Pengertian Kompetensi

Piet Sahertian dan Ida Alaida mengemukakan bahwa Kompetensi sebagai kemampuan dalam melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan-latihan yang bersifat kognitif, afektif dan performen. Kompetensi juga merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang setelah mengikuti pedidikan dan latihan tertentu dalam waktu tertentu.


(43)

d. Kompetensi Guru

Kompetensi guru merupakan kemampuan guru atau penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan menjalankan tugas sebagai pegajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan ketrampilan teknis mengajar. Sedangkan guru sebagai pendidik dituntut dapat menanamkan nilai-nilai yang terkandung pada berbagai pengetahuan yang dibarengi dengan contoh-contoh teladan dan tingkah laku gurunya. Jadi tugas guru selain mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa juga mendidik siswa menjadi warga negara yang baik dan utuh.

Mengingat peran dan tanggung jawab guru sangat besar dalam dunia pendidikan, seorang guru harus memiliki kompetensi sebagi modal dalam melaksanakan tugasnya.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru bahwa kompetensi guru dibedakan menjadi empat bagian yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. ke empat kompetensi tersebut tidak bisa dipisah-pisahkan, ke empat kompetensi tersebut terpadu di dalam diri dan tingkah laku guru. Guru yang terampil mengajar harus pula memiliki kepribadian yang baik dan mampu mengelola pembelajaran peserta didik serta berhubungan sosial yang baik di dalam kehidupan


(44)

bermasyarakat. Keempat kompetensi tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

1). Kompetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian berarti kemampuan kepribadian yang mantab, stabil, dewasa, arif, berwibawa, berakhlak mulia, dapat menjadi teladan (Ign. Masidjo, 2007).

Guru dalam menjalankan tugasnya hendaknya dapat dapat mengembangkan kepribadiannya, Dalam kedudukannya sebagai makhluk yang beriman, ia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Misalnya dengan beribadah sesuai dengan agamanya, mengamalkan ajaran-ajaran agama yang dianut dan beroleransi dengan penganut agama lainnya. Guru juga mengembangkan sifat-sifat terpujinya dengan menerapkan sifat-sifat-sifat-sifat sabar, demokratis, menghargai pendapat orang lain, sopan santun, tanggang terhadap pembaharuan. Guru dalam menghadapi masalah apapun dapat bersikap dewasa untuk menyelesaikannya. Mempunyai kewibawaan yang tinggi di depan keluarga, rekan kerja, anak didik maupun masyarakat sekitar.

2). Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik ialah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, meliputi :


(45)

 Perancangan & Pelaksanaan pembelajaran

 Evaluasi hasil belajar

 Pengembangan potensi peserta didik (Ign. Masidjo, 2007). Guru sebaiknya mempunyai sikap positif terhadap dirinya sendiri. Sebab dengan sikapnya tersebut akan mempengaruhi tinggi rendahnya kwalitas dan kuantitas layanan kepada siswa. Proses belajar dan hasil belajar bukan saja ditentukan oleh sekolah, struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa akan berada pada tingkat optimal.

Guru harus mengenal setiap murid yang dipercayakan padanya. Bukan saja mengenai sifat, tetapi juga harus mengenal sifat, kebutuhan, kemampuan dan cara belajar murid secara khusus. Guru harus bisa menjadi guru yang disenangi oleh siswa-siswanya. Misalnya guru bersifat ramah dan memahami setiap orang, sabar dan suka membantu, memberi perasaan tenang, adil dan tidak memihak, cerdas dan memiliki rasa humor serta memperlihatkan tingkah laku yang menarik. Di dalam kelas, di mana siswa bermacam-macam latar belakang minat dan kebutuhannya maka guru harus sanggup merangsang murid-murid belajar, menjaga


(46)

disiplin kelas dan mampu mengembangkan potensi peserta didik sehingga pengajaran berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan.

Guru harus terampil dalam menyiapkan bahan pelajaran, menyusun satuan pelajaran dan menyampaikan ilmu kepada murid. Guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif. Untuk itu ia harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang merumuskan tujuan, memiliki bahan, memiliki metode dan menetapkan evaluasi. Guru juga harus mampu mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta suasana yang menyenangkan bagi anak. Dalam fungsinya dalam evaluasi hasil belajar, seorang guru hendaknya secara terus- menerus mengikuti hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu.

3). Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan (Ign. Masidjo, 2007).

Guru dalam menjalankan tugasnya harus memiliki pengetahuan yang luas dan baru mengenai ilmu yang akan diajarkan. Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan


(47)

pendidikan nasional. Mengelola kegiatan sekolah yang

mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan. Dapat menguasai bahan pengajaran yang diterapkan pada anak

didik. Guru hendaknya juga dapat memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai. Misalnya dengan memilih media yang tepat, membuat media pengajaran yang sederhana dan menggunakan media pengajaran dengan tepat dan optimal. Serta guru dapat memilih dan memanfaatkan berbagai jenis dan kegunaan sumber belajar.

4). Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan. Orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar (Ign. Masidjo, 2007).

Seseorang guru harus dapat menjaga hubungan yang baik dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Guru dalam hubungannya dengan peserta didik haruslah merupakan seorang figur yang berwibawa dan bisa menjadi panutan. Menjadi orang yang disenangi oleh peserta didik dan benar-benar dapat menjalin hubungan timbal balik yang baik. Guru menjadi seorang tokoh yang disegani oleh anak didiknya. Dengan sesama pendidik, guru


(48)

harus menjalin hubungan yang baik untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya. Dengan memiliki hubungan yang baik maka akan tercipta kerjasama yang baik pula. Guru berlatih menerima dan memberikan balikan serta bersama-sama mengikuti perkembangan profesi. Tenaga kependidikan dan guru juga harus sama-sama menjalin hubungan yang baik agar bisa saling membantu apabila ada kesulitan dan masalah yang berhubungan dengan kependidikan. Guru juga harus mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Lewat hubungan yang baik pula maka mereka akan bisa cepat menerima keberadaan, kewibawaan, dan peranannya sebagai seorang guru sekaligus sebagai anggota di dalam lingkungan masyarakat. Gurupun hendaknya memegang dan menjalankan norma-norma yang berlaku di dalam lingkungan masyarakat.


(49)

B.

Kajian hasil penelitian yang relevan

Beberapa penelitian yang sebelumnya, meneliti tentang beberapa variabel (motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru) yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Hasil penelitian Cicilia Sari Wahyuni yang berjudul Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar dan kegiatan belajar dengan hasil belajar akuntansi di SMK Tarakanita kalasan menyatakan adanya hubungan yang positif dan signiifikan.

Hasil penelitian fransiska Dian Wasitaningsih yang berjudul Hubungan antara disiplin belajar, motivasi belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa menyatakan hubungan yang positif dan signifikan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya seperti yang telah diuraikan diatas.


(50)

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi Motivasi belajar yang tinggi pada umumnya mempunyai prestasi belajar yang tinggi pula karena keterlibatan dan aktivitas yang tinggi dalam belajar. Siswa yang motivasi belajrnya tinggi akan cenderung menguasai pelajaran yang mereka pelajari sehingga prestasi yang diraih meningkat pula.

2. Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi Dengan adanya disiplin belajar dan keteraturan secara kontinyu maka akan mendapatkan prestasi belajar yang optimal. Untuk dapat mencapai prestasi belajar yang baik, seorang pelajar perlu merencanakan terlebih dulu dengan sistematika yang baik tentang apa yang akan dipelajari.

3. Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi

Kompetensi guru merupakan faktor yang sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena semakin kompeten guru semakin pandai pula dalam menarik siswa untuk menyenangi mata pelajaran tersebut. 4. Pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa

tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi. Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi akan menyebabkan siswa dapat terlibat dan aktif dalam belajar, dengan disertai kedisiplinan belajar maka prestasi belajar juga akan meningkat pula.


(51)

Selain itu juga perlu adanya seorang pengajar yang kompeten agar semakin menarik mata pelajaran yang diampunya, sehingga membuat siswa semakin termotivasi dalam kegiatan belajarnya yang pada akhirnya akan berpengaruh pada prestasi belajarnya.

D. Perumusan Hipotesis

Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara, yang belum final dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara sehingga menjadi tuntunan untuk mencari jawaban yang sebenarnya atas dasar kerangka berpikir tersebut di atas.

Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi

4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar disiplin belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi


(52)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu jenis penelitian tentang Prestasi belajar Akuntansi ditinjau dari Motivasi belajar, Disiplin belajar, dan Persepsi siswa tentang Kompetensi guru. Maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada Siswa jurusan IPS SMA Negeri 1 Ngaglik.

B.

Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngaglik 2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2008 sampai dengan bulan Januari 2009.

C.

Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah Wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa jurusan IPS (ilmu pengetahuan sosial) SMA Negeri 1 Ngaglik.


(53)

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposif sampling dengan menetapkan siswa kelas XI IPS sebagai sampel yang berjumlah 144 siswa. Pertimbangannya adalah bahwa kelas X tidak ada mata pelajaran Akuntansi dan kelas XII IPS persiapan untuk menghadapi ujian akhir Nasional.

D.

Variabel Penelitian dan Pengukuran

1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel variabel terikat (Sugiyono,2006:3). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1) Variabel motivasi belajar

Motivasi belajar adalah keadaan psikologis dalam diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

2) Variabel disiplin belajar

Disiplin belajar adalah usaha yang sungguh-sungguh dengan melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk belajar, orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar yaitu belajar mematuhi peraturan yang ditetapkan.


(54)

3) Variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru

Persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam menjalankan tugas sebagai pengajar dan pendidik, yang meliputi empat kompetensi diantaranya kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

b. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas (Sugiyono,2006:3). Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik berupa pengetahuan dan keterampilan melalui serangkaian tes yang biasanya dilambangkan dengan angka nilai, yang menjadi Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Prestasi belajar Akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 1Ngaglik.

2. Pengukuran Variabel

a. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel variabel terikat (Sugiyono,2006:3). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:


(55)

1) Variabel motivasi belajar

Motivasi belajar adalah keadaan psikologis dalam diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

2) Variabel disiplin belajar

Disiplin belajar adalah usaha yang sungguh-sungguh dengan melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk belajar, orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar yaitu belajar mematuhi peraturan yang ditetapkan.

3) Variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru

Persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam menjalankan tugas sebagai pengajar dan pendidik, yang meliputi empat kompetensi diantaranya kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Pada penelititan ini semua variabel bebas akan diukur dengan menggunakan skala Likert, yaitu suatu cara yang sistematis untuk memberi skor dalam suatu kuesioner yang telah dibagikan. Ada dua kategori pernyataan yang digunakan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dalam skala ini digunakan pengukuran sebagai berikut:


(56)

Tabel 3.1 Skor pernyataan sikap

Jawaban

Pernyataan Positif

Pernyataan Negatif

Sangat setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-ragu (R) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

b. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas (Sugiyono,2006:3). Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik berupa pengetahuan dan keterampilan melalui serangkaian tes yang biasanya dilambangkan dengan angka nilai, dalam penelitian ini Prestasi belajar Akuntansi menjadi variabel terikatnya. Pada Variabel terikat pengukuran Prestasi belajar Akuntansi akan dilakukan dengan melihat nilai rapor semester ganjil tahun ajaran 2008-2009.


(57)

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik kuesioner

Kuesioner merupakan pengumpulan data yang memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang terpilih menjadi sampel. Kuesioner digunakan untuk mengungkap tentang variabel motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar Akuntansi.

2. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi ini digunakan untuk mengungkap data yang bersifat khusus, yang diyakini kebenarannya dan sesuai dengan peristiwa yang terjadi. Data diperoleh dari pihak yang berwenang. Dokumentasi digunakan untuk mencari data tentang gambaran umum data mengenai prestasi belajar Akuntansi untuk siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngaglik.

F. Uji Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas kuesioner

Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat pengukur tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti. Pengujian kevalidan alat ukur dapat menggunakan metode analisis butir dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor atau indikator yang ingin diselidiki. Suharsimi (1993:138) menyatakan perhitungan korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus


(58)

( )( )

( )

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

,

y y N x x N y x xy N Rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = Dengan:

 N = total responden

y = total nilai responden

x = total nilai x.

Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikansi 5%. Apabila hasil pengukuran r ≥ 5% maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan harga r korelasi product moment pada tabel. Jika r hitung > r tabel

Untuk mengetahui validitas instrumen atau kuesioner, terlebih dahulu item instrument ini diujicobakan pada 32 responden. Kemudian mencari r tabel yaitu dengan dk = n-2 dengan taraf signifikansi 5% (dk = 32-2 = 30, 5%) sehingga diperoleh r tabel = 0,361. Pengujian item

instrument dilakukan di SMA N 1 Cangkringan, Sleman. Dalam pelaksanaan perhitungan uji validitas item pada penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 12 (Statistical Product and Service Solution). Kriteria pengambilan keputusan ini yaitu apabila rhitung > rtabel

pada n = 32 dengan taraf signifikansi 5% maka item instrumen tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka item instrumen

, maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid.


(59)

tidak valid. Adapun rangkuman dari hasil pengujian validitas tersaji pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Instrumen Motivasi Belajar

No Item R hitung R tabel Hasil Analisis

1 0,504 0,361 Valid

2 0,400 0,361 Valid

3 0,598 0,361 Valid

4 0,501 0,361 Valid

5 0,479 0,361 Valid

6 0,692 0,361 Valid

7 0,585 0,361 Valid

8 0,627 0,361 Valid


(60)

Tabel 3.3

Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Disiplin Belajar

No Item R hitung R tabel Hasil Analisis

1 0,443 0,361 Valid

2 0,711 0,361 Valid

3 0,651 0,361 Valid

4 0,649 0,361 Valid

5 0,672 0,361 Valid

6 0,736 0,361 Valid

7 0,534 0,361 Valid

8 0,678 0,361 Valid

9 0,801 0,361 Valid

10 0,510 0,361 Valid

11 0,435 0,361 Valid

12 0,474 0,361 Valid

13 0,534 0,361 Valid

14 0,510 0,361 Valid

15 0,463 0,361 Valid


(61)

Tabel 3.4

Hasil perhitungan Uji Validitas Instumen Persepsi siswa tentang Kompetensi guru

No Item R hitung R tabel Hasil Analisis

1 0,508 0,361 Valid

2 0,642 0,361 Valid

3 0,672 0,361 Valid

4 0,548 0,361 Valid

5 0,443 0,361 Valid

6 0,566 0,361 Valid

7 0,611 0,361 Valid

8 0,558 0,361 Valid

9 0,454 0,361 Valid

10 0,587 0,361 Valid

11 0,562 0,361 Valid

12 0,488 0,361 Valid

13 0,644 0,361 Valid

14 0,634 0,361 Valid

15 0,382 0,361 Valid

16 0,601 0,361 Valid

17 0,470 0,361 Valid

18 0,772 0,361 Valid

19 0,809 0,361 Valid

20 0,680 0,361 Valid

21 0,809 0,361 Valid

22 0,772 0,361 Valid

23 0,663 0,361 Valid

24 0,608 0,361 Valid

25 0, 521 0,361 Valid


(62)

2. Pengujian Reliabilitas kuesioner

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat sebagai pengumpulan data. Untuk menguji realibilitas instrumen pada penelitian ini rumus yang dipakai yaitu koefisien alfa cronbach (Suharsimi, 1998: 193).

(

)

     −       −

=

2

2 11 1 1 t b o o k k r Keterangan: 11

r = Realibilitas instrument k = Banyaknya butir soal

2 b

o = Jumlah varians butir 2

t

o = Varians total

Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliliabilitas pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Instrumen Interpretasi Reliabilitas

No Tingkat Penguasaan Kriteria Penilaian

1 0,80-1,00 Sangat tinggi

2 0,60-0,79 Tinggi

3 0,40-0,59 Cukup

4 0,20-0,39 Rendah


(63)

Hasil Analisis uji reliabilitas dihitung dengan bantuan Program SPSS12. Dari hasil analisis terebut diperoleh hasil uji reliabilitas seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Penelitian r11 k

1 Motivasi Belajar 0,832 0,60

2 Disiplin Belajar 0,909 0,60

3 Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru 0,940 0,60

Semua Variabel bebas dapat dikatakan reliabel Jika nilai Cronbach alpha

lebih dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan reliabel sebaliknya jika nilai Cronbach alpha kurang dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan tidak reliabel (Nunnaly,1967).

Berdasarkan instrumen interpretasi reliabilitas di atas variabel Motivasi Belajar memilki tingkat reliabilitas sangat tinggi, Variabel Disiplin Belajar memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi, dan Variabel Persepsi siswa tentang Kompetensi Guru juga memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi.


(64)

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Persyaratan Analisis

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis korelasi

Product Moment dan analisis regresi ganda. Analisis ini dapat dilakukan apabila memenuhi syarat antara lain: skala data interval atau rasio, berdistribusi normal, linear antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji linearitas sebagai prasyarat untuk dilakukan analisis data.

a. Pengujian Normalitas Kuesioner

Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data hasil pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui hal tersebut maka akan digunakan rumus Kolmogorov Smirnov (Sugiyono, 1999:255):

( )

( )

Χ

=MaksimumF Sn

D 0 χ

Keterangan:

D = Deviasi maksimum F0

S

= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

n

b. Pengujian Linearitas

(X) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan yang linear ataukah tidak dengan variabel terikatnya. Untuk melakukan pengujian linearitas ini


(65)

digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai

F . Menurut Sudjana (1996:332) rumus yang digunakan untuk mencari

F adalah sebagai berikut:

,

2 2

E TC

S S

F =

Dengan:

F = Harga bilangan F untuk garis regresi

• S2 TC

( )

2 −

k TC JK

= Varians tuna cocok yang dicari dengan cara

• S2E

( )

k n

E JK

= Varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan:

Signifikansi ditetapkan 5% sehingga jika Fhitung <Ftabel

dianggap hubungan masing-masing perubahan bebas dengan perubahan terikat adalah linear dan jika sebaliknya akan disebut tidak linear.


(66)

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga yaitu pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, pengaruh positif dan signifikan Persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan analisis korelasi Product Moment oleh pearson (Suharsimi, 2002:243):

( )( )

( )

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

,

y y N x x N y x xy N rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = dengan:

r = Koefisian korelasi

x = Variabel bebas

y = variabel terikat

• ∑xy =jumlah hasil kali x dengan y

N = jumlah sampel.

Untuk menguji signikansi dari korelasi (r) antara variabel bebas dengan variabel terikat pada signifikansi 5% digunakan rumus uji-t, dengan derajat kebebasan atau db = (n-2), (Sudjana, 1996:275) yaitu:

2 1 2 r n r t − − =


(67)

Dengan:

• r = koefisien korelasi

• n = jumlah anggota sampel

• t = harga test yang akan dicari. Kriteria pengujian yang digunakan adalah:

Ho = diterima bila thitung lebih kecil ttabel

Ha = diterima bila t

.

hitung lebih besar t

b. Untuk menguji hipotesis yang keempat yaitu pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan teknik analisis regresi ganda. Langkah-langkahnya:

tabel

1) Membuat persamaan garis regresi (Sutrisno,1987:33) Y =a1X1+a2X2 +a3X3 +k

keterangan:

Y = Variabel terikat (Prestasi belajar akuntansi) X1

X

= Variabel bebas (Motivasi Belajar)

2

X

= Variabel bebas (Disiplin Belajar)

3

a

= Variabel bebas (Persepsi siswa tentang kompetensi guru)

1 = koefisien x

a

1

2 = koefisien x

a

2

3 = koefisien x

k

3


(68)

Untuk menyelesaikan perhitungan garis regresi Y = a0+a1+a2+a3x3 harga koefisien prediktor a1,a2,a3

Σx

dapat dicari dengan:

1y1 = a1Σx12+a2Σx1x2+a3Σx1x

Σx

3

2y2 = a1Σx1x2+a2Σx2+a3Σx2x

Σx

3

3y3 = a1Σx1x3+a2Σx2x3+a3Σx3

2) Mencari koefisen korelasi Y dengan prediktor X

2

1,X2,X3

Ry

dengan rumus:

(1,2,3) =

Ry(1,2,3) = koefisien korelasi variabel Y dan X1,X2,X3

a

1 = koefisien variabel bebas X

a

1

2 = koefisien variabel bebas X

a

2

3 = koefisien variabel bebas X

Σx

3

1y = jumlah perkalian X1

Σx

dan Y

2y = jumlah perkalian X2

Σx

dan Y

3y = jumlah perkalian X3

Y

dan Y

2

X

= kwadrat variabel terikat

1

X

= Variabel bebas 1 (Motivasi belajar)

2

X

= Variabel bebas 2 (Disiplin belajar)

3 = Variabel bebas 3 (Persepsi siswa tentang


(69)

Guna menguji signifikan dari hasil R yaitu untuk mengetahui apakah ada korelasi variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X) menggunakan uji F dengan rumus (Sutrisno,1987:26):

Freg = Keterangan:

N = jumlah sampel

M = jumlah variabel bebas

R = koefisien korelasi Y, dan X1,X2,X

Harga F

3

reg dibandingkan dengan Ftabel dengan derajat kebebasan

(db) yaitu m lawan (N-m-1) pada taraf signifikansi 5%. Jika Freg>

Ftabel berarti pengaruh tersebut signifikan seballiknya jika Freg <

Ftabel

3) Untuk menemukan sumbangan relatif dan sumbangan efektif dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yang dinyatakan dalam Persentase Sebagai berikut:

berarti pengaruh tidak signifikan.

a) Sumbangan Relatif (SR%)

Sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan suatu variabel bebas terhadap nilai variabel terikat bila dibandingkan dengan sumbangan semua variabel bebas yang diteliti. Besarnya sumbangan relatif masing-masing variabel dinyatakan dalam persentase dengan menggunakan rumus (Sutrisno, 1987:43), sebagai berikut:


(70)

%, 100

% 1 1

1 × ∑ = reg JK y x a X SR dengan:

SR% = sumbangan relatif dari suatu variabel bebas

a = koefisien variabel bebas

• ∑xy = jumlah antara variabel bebas (x) dengan variabel terikat (y)

JKreg

b) Sumbangan Efektif (SE%) = jumlah kwadrat regresi.

Sumbangan efektif ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel bebas atau prediktor dalam menunjang efektivitas garis regresi untuk keperluan pengadaan prediksi. Besarnya sumbangan efektif masing-masing variabel diwujudkan dalam persentase dengan rumus sebagai berikut:

, %

%x1 SR x1 R2

SE = ×

dengan:

SE% = adalah sumbangan efektif suatu variabel bebas

SR = sumbangan relatif dari suatu variabel bebas


(71)

49

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A.

Sejarah Berdirinya Sekolah

SMA Negeri 1 Ngaglik di Donoharjo, Ngaglik, Sleman dibuka terhitung mulai tanggal 2 Februari 1968 dengan nama SMA Negeri Donoharjo SMA Negeri Sleman. Dan waktu itu pejabat kepala sekolah dipegang oleh Bapak R. Sukar. Dan berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28 Agustus 1974, nomor 0219/O/1974 terhitung mulai tanggal 1 Juli 1974 berubah menjadi SMA Negeri Donoharjo. Untuk pelaksanaan proses belajar mengajar SMA Negeri Donoharjo ini menempati tempat dan gedung milik kelurahan Donoharjo, selain itu untuk sementara waktu SMA Negeri Donoharjo pengelolaan dan pembinaannya diserahkan di SMA Negeri Sleman.

Adanya SMA Donoharjo ini dilatar belakangi kepedulian terhadap pendidikan, maka tokoh-tokoh masyarakat di Desa donoharjo, Ngaglik Sleman mengusulkan kepada pemerintah untuk mendirikan Sekolah Menengah di Desa Donoharjo, Ngaglik Sleman. Usul itu terbentuk karena tidak adanya fasilitas sekolah menengah di desa tersebut, sedangkan sekolah-sekolah yang lainnya, seperti Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama sudah tersedia. Alasan lain yang memperkuat didirikannya sekolah tersebut juga karena pada waktu itu jarak yang harus ditempuh bagi masyarakat sekitar desa Donoharjo untuk sekolah di SMA cukup jauh yaitu di daerah Medari, Sleman.


(72)

Dengan mempertimbangkan berbagai hal diatas maka usul tesebut ditanggapi oleh pemerintah melalui proyek peningkatan Gedung Sekolah dan bantuan anggota BPPP dan masyarakat sekitarnya akhirnya dapat memliki gedung sekolah sendiri. Pada akhirnya berdirilah SMA Negeri Donharjo pada tanggal 2 Februari 1968, sekarang SMA Negeri Donoharjo dikenal dengan nama SMA Negeri 1 Ngaglik. Adapun letak geografis SMA Negeri 1 Ngaglik berada di Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, tepatnya di dusun kayunan, jalan Yogya paluhwatu dari arah Monumen Yogya kembali ke utara kurang lebih 7 km.


(73)

B.

Visi dan Misi Sekolah

1. Visi Sekolah

Unggul dalam berprestasi berakar pada budaya bangsa 2. Misi Sekolah

a. Mengoptimalakan pemanfaatan potensi sekolah baik guru, staf tata usaha siswa maupun sarana dan prasarana yang tersedia.

b. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran dan bimbingan guna mengembangkan kreatifitas siswa.

c. Meningkatkan kwalitas sumber daya manusia.

d. Membudayakan semangat peningkatan mutu kerja secara intensif

e. Meningkatkan keterampilan dan pelatihan melalui kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan potensi yang dimiliki

f. Menciptakan wahana dan suasana kondusif

g. Menyelenggarakan program pendidikan yang senantiasa berakar pada sistem dan nilai, adat istiadat, agama, budaya masyarakat dengan tetap mengikuti perkembangan dunia luar.


(74)

C.

Kondisi Fisik dan Lingkungan

Lokasi SMA Negeri 1 Ngaglik jauh dari keramaian kota yaitu terletak kurang lebih 7 km ke arah utara dari jalan Ring Road Utara. SMA Negeri 1 Ngaglik juga memiliki lingkungan fisik yang cukup baik, dengan bangunan yang sudah permanen. Dengan adanya jendela dalam setiap ruangan maka sirkulasi udara menjadi lancar, sehingga proses belajar mengajar menjadi kondusif. Halaman dengan rumput serta tanaman yang rindang menimbulkan kesejukan di lingkungan sekolahan. Untuk kegiatan olah raga dan upacara SMA Negeri 1 Ngaglik mempunyai lapangan yang cukup luas. Lapangan tersebut oleh masyarakat sekitar juga sering digunakan untuk sepak bola. Sedangkan halaman belakang SMA Negeri 1 Ngaglik digunakan sebagai tempat parkir kendaraan siswa. Adapun rincian keadaan Sarana Prasarana sebagai berikut:

Tabel 4.1 Daftar sarana/ ruang SMA Negeri 1 Ngaglik

Jenis sarana/Ruang Jumlah Luas Keterangan

Ruang kelas 18 1.793

Laboratorium IPA 3 449.74

Laboratorium Komputer 1 217

Perpustakaan 1 225.5

keterampilan 1 117

UKS 1 9

Aula 1 137.5

OSIS 1 73.75

Masjid 1 99


(75)

tabel 4.2

Daftar pengadaan barang dan perbaikan gedung Daftar SMA Negeri 1 Ngaglik

Nama barang/jenis ruang Jumlah Keterangan Meja kursi ruang guru 35 unit

Mesin jahit 10 buah

Mesin obras 1 buah

Komputer 30 unit

Printer 4 unit

laptop 4 unit

LCD 3 unit

Foto kopi 1 unit

Mesin Riso 1 unit

Scaner 1 unit

Handycam 1 unit

Tustel Digital 1 unit

kulkas 1 unit

ruang 17 ruang

ruang gedung 1 ruang

ruang lab Fisika/kimia 2 ruang

ruang agama khatolik 1 ruang

ruang BP/BK 1 ruang

ruang Masjid 1 ruang

Tempat sepeda siswa 1 ruang

aula akibat gempa

penambahan ruang guru

Kepala Sekolah 1 39.6

Tata usaha 1 156

kamar mandi/WC 14 46.1

BK/BP 1 52.8

Gudang 2 44

Tempat Parkir 2 366 Guru/karyawan/siswa

Lapangan basket 1 Untuk umum

Lapangan Volli 1 Untuk umum

Lapanan Sepak bola 1 Untuk umum


(1)

1 tail 2 tail 10 1

1 02 103 104 105 106 107 108 109 110

1 1 1

112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123


(2)

LAMPIRAN 9

SURAT IJIN

PENELITIAN


(3)

Nomor

r

154

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002. Telp. (0274) 513301,515352 Fax 562383

: ?!

~

..

lPnltlKajur/ ..

~!f~./

..?9..

../..¥~

Lamp.

: Proposal

Hal

: Pennohonan Ijin Penelitian

Kepada Yth.

Kepala BAPEDA

Kabupaten Sleman

Dengan Horrnat,

Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami,

Nama

: Antonius Bheny Maretino

No. Mhs

: 041334064

Program Studi : Pendidikan Akuntansi

Jurusan

: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Semester

: IX (Sembilan)

untuk

melaksanakan penelitian dalam rangka persiapan penyusunan skripsi, dengan ketentuan sebagai

berikut:

Lokasi

: SMA N 1 Ngaglik dan SMA N 1 Cangkringan.

Waktu

: November 2008 s.d Januari 2009

Topik/Judul

Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Persepsi Siswa tentang

Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi.

Atas perhatian dan ijin yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.

Y ogyakarta,l ') November 2008

.~ ~ O" etaris

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

~$~)'~

~

')~

#"

tf~' (4J ,~"\

3Z (I

~~E!a~~

-;~

~i:."'''~

o¢.~~

P r ~ ,~. ~

,.,. 0::::.<.".

Tembusan Yth:

~~-l.Arsip

2.Dekan FKIP

3.Sekretariat JPIPS


(4)

155

/

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

('

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

(BAPPEDA)

Aloma! : JI Parasamya No.1 Beri."ln, TridacJi, Sicman 55511 Telp.& Fax. (0274) 868800 e-mail: bappeda@slemanKab.go.id

SURA.T PEfu'lYATAAN BERSEDIA MENYERAHKAN

HASIL - HASIL SURVEY II)ENELITlAN

···,·,··,,···1~J.·~~···~~!?f!:/-::r~!···?r?!:~4·~··~~,or~··!:~

...

~:4~

...

~

.

NO. :

0701

(9

r

9

Kami yang bertanda tallgan dlbawah ini saya: 1.Nama

2. No. MahasiswalN;PiNIlv1 . 3. Tingkat(Dl, D2, Sl, S3)

4. Universitasii\kademi 5. Dosen Pembimbing 6. Alilmat Rumah Pencliti 7. No. Telp/HP

8. Tempat Lokasi Pene1itianl Surve)

Menyatilkiln dengiln ini kami bersedia untuk menyerahkan hasil berjudul :

a.

. '

hasil

<?

Research! Penelitian

.s.~~

... .

...

~t~

....

~~.~

...:...

~~~

...

+LX~.'

...

~~.r.~

...

~.~(~~

...

0(\A,~.t~.;:

...

Kepadu BAPrEDA Kabupaten Sleman

Pernyataan ini menlpakan bag ian yang tidak teriepas d:u·j

PcrnYiltaan pc:ijinan ResearcrlPenelItian yang kami lakllkan da1am \Vilayah Kabupaten Sleman DIY.

S

lCIl~all,

.1?'l'\!o~g.':':"..

2UO.o..

8

Yang

ml'll)'alakall

~~~

..

~~

...

~~~~.~.~

(Nama Terang)


(5)

(6)

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

(BAPPEDA)

Alamat : .II. Para:;amya No.1 Beran, Tridadi, Steman 55511 Telp. & Fax. (0274) 868800 e-mail: bappeda@slemankab.go.id

SURAT IZIN

Nomor : 07.0 / Bappeda /

I

q

i

9

i 2008 TENTANG

PENELITIAN

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEIV1EANGUNAN DAERAH

Dasar Keputusan Supati Sleman Nomor: 55/Kep.KDHIA12003 tentang lzin Kuliah Kerja Nyata, Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian.

Menunjuk Surat dari ud. Dekan, Sekretaris lurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosi;,;1 :1niv. Sanata Dharma Yogyakarta Nomor: 518/Pnlt1Kaj uriPIPSiXf!2008 Tanggal: 17 November 2008 Hal: Permohonan Izin Penelitian

MENGIZINKAN: Kepada

Nama

ANTONIUS BHENY MARETINO

No. MhslNIMINIPlNIK 041334064

ProgramlTingkat SI

InstansilPerguruan Tinggi USD Yogyakarta

Alamat Instansi/Perguruan Tinggi Mrican Tromol Pos 29 Y0l:,'yakarta

Alamat Rumah .II. STM Pembangunan No. 20 Mrican Caturtunggal Depok Sleman

No. Telp/HP 0274-554649

Untuk Mengadakan penelitian dengan Judul :

"PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELA.TAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERRADAP PRESTA.sI BELA.JAR. AIDNTANSI"

Lokasi SMAN l Ngaglik &. SMAN 1 Cangkringan

Waklu Selama 3 (tiga) bulan mulai tanggal : 17 Nopember 2008 sid 17 Pebruari 2009

Dengan ketentuan sebagai berikut :

1. W"jih lI1e/upo,. diri kep(/da pejabat pelllel'illlOh selelllpat (CulI/al/ Lurah Desa) a/au kepala inSlansi wlluk lIlelldapal pel/m/llk seperlllllya.

! TVajib melljuga lola lerlib dall lIIelllOafi ketelltuoll-ketel1luall setelllpat yallg her/aku.

3. Waiib lIIenmllljl{likall laporall hasi/ pel/elilioll sebal/yak leD atall 1 (8atu) ehemplar kepada Bllpati diseralikall me/a/ui Kepa/a Boppeda.

.f. I::ill tidak dis(/faliglllwkoll 1IIIIIIk kepellflllgall-kepellfingoll di /1101' yang direkolllendasikall. 5. I::ill ill; dupm di/Jawlkml sewoklll-ll'akfll apahila lidok dipelllllii ketellllioll-kelellluol1 dl atas.

Del11ikian izin ini dikeluarkan untuk digunakan sebagaimana mestinya, diharapkan pejabat pernerintaJ'/ non pemerintah setempat memberikan bantuan seperlunya.

Setelah selesai pelaksanaan penelitian Saudara wajib mel1yampaik<1n laporan kepada kami I (satu) bulan ~etelah

berakhirnya penelitian.

Dikeluarkan di : Sleman

Pada TanggaJ : 17 No[}embrr 20m:

Tcmhusan Krpada Yth : A.n. Kepala BAPPEDA Kab. Sicman

I. Supali Sicman (sebagai laporan) Ka. Ridang Tcknologi & Kcrjas,lma 2. Ka. Dinas Pol. PP. dan Tibmas Kab. Sleman u.b. Ka. Sub Bid. Kerjasama 3. Ka. Dinas Pendidikan Kab. Siernan

4. Ka. Bid. Perenc. SDM Rappeda Kab. Sleman 5. Carnat Kee. Ngaglik

6. Camat Kee. Cangkringan 7. Ka. SMA Negeri I Ngaglik 8. Ka. SMA Negcri I Cangkringan 9. Dekan FKIP- USD Yogyakal1a 10 Pertinggal


Dokumen yang terkait

Media Belajar dan Prestasi Belajar (Pengaruh Media Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas III-IPA SMA NEGERI 2 MEDAN)”

0 49 123

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru dan kreativitas belajar terhadap prestasi belajar Akuntasi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ka

0 1 15

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 1 Sura

0 0 17

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X SMK N I Banyudono TAhun Aj

0 0 15

Pengaruh disiplin belajar, motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar: studi kasus siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta.

0 0 187

Persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, motivasi belajar, disiplin belajar terhadap prestasi belajar ekonomi : studi kasus SMA N 1 Sleman.

1 6 177

Pengaruh disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMU Negeri I Cangkringan.

0 0 153

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 186

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 151

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI

0 1 175