BAB IV KLAIM DAN GANTI KERUGIAN YANG DIBERIKAN SUNLIFE
FINANCIAL
A. Kerugian dan Faktor Penyebab Terjadinya Kerugian
Resiko adalah ketidaktentuan atau uncertainty yang mungkin melahirkan kerugian loss.
94
Unsur ketidaktentuan ini bisa mendatangkan kerugian dalam asuransi. Ketidaktentuan dapat kita bagi atas:
1. Ketidaktentuan ekonomi economic uncertainty, yaitu kejadian yang timbul
sebagai akibat dari perubahan sikap konsumen, umpama perubahan selera atau minat konsumen atau terjadinya perubahan pada harga, teknologi, atau
didapatnya penemuan baru, dan lain sebagainya. 2.
Ketidaktentuan yang disebabkan oleh alam uncertainty of nature missal kebakarn, badai, topan, banjir dan lain-lain.
3. Ketidaktentuan yang disebabkan oleh perilaku manusia human uncertainty,
umpama peperangan, pencurian, perampokan, dan pembunuhan. Di antara ketiga jenis ketidaktentuan di atas, yang bisa dipertanggungkan
ialah ketidaktentuan alam dan manusia. Sedangkan yang pertama tidak bisa diasuransikan karena bersifat spekulatif unsure ekonomis dan sulit untuk diukur
keparahannya severity.
94
H. Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Resiko, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003, halaman. 3
Universitas Sumatera Utara
Resiko dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1.
Speculative risks, yaitu resiko yang bersifat spekulatif yang bisa mendatangkan rugi atau laba. Misal: seorang pedagang bisa untung atau rugi dalam usahanya.
2. Pure risks, yaitu resiko yang selalu menyebabkan kerugian. Perusahaan
Asuransi beroperasi dalam bidang pure risk kematian, kapal tenggelam, kebakaran, dan sebagainya.
Selain resiko kita mengenal pula apa yang dinamakan peril.
PERIL
Peril ialah segala sesuatu yang bisa menimbulkan kerugian. Antara peril dan risk rapat sekali hubungannya.
HAZARD
Hazard ialah suatu keadaan yang menambah kemungkinan terjadinya peril kerugian, atau disebut pula “hazard is a condition that increases the chance of
loss arising from peril”.
95
Mengenai hazard dapat kita bagi pula atas: 1.
Physical hazard, yaitu hazard yang berbentuk fisik dan mengandung unsure objektif, misal: kerusakan secara fisik karena terbakar, tabrakan, dan
seterusnya. 2.
Moral hazard, yaitu hazard yang menyangkut diri seseorang dan mengandung unsure subjektif. Misal dengan sengaja menubrukkan mobil ke pohon, agar
bisa mendapat ganti kerugian.
96
95
H. Abbas Salim, Ibid, halaman. 4
96
H. Abbas Salim, Ibid, halaman. 5
Universitas Sumatera Utara
Pada perjalanan usahanya, dalam Sun Life Financial dikenal adanya istilah Underwriting. Yang dimaksud dengan Underwriting adalah suatu proses seleksi,
kualifikasi dan akseptasi atau penerimaan suatu resiko. Resiko adalah suatu kondisi tertentu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya kontrak asuransi jiwa
dari calon tertanggung insured dan pemilik polis Policy Owner. Jenis-Jenis Resiko yang dikenal pada Sun Life Financial, yaitu :
a Resiko Standard
Apabila Resiko yang terjadi disebabkan oleh faktor Medical kesehatan maupun secara non medical hal-hal lain yang tidak menyangkut kesehatan, maka
permohonan asuransi dapat diterima dengan kondisi tanpa penambahan premi, dapat juga dengan adanya extra premi, atau bahkan juga dapat ditolak.
b Resiko Sub Standard
Apabila Resiko yang terjadi disebabkan oleh faktor Medical kesehatan maupun yang berhubungan dengan hobby atau pekerjaan, maka permohonan asuransi
dapat diterima, dapat juga dilakukan penundaan proses penerimaan permohonan asuransi hingga batas waktu yang ditentukan, atau bahkan juga dapat ditolak
c Resiko yang tidak dapat diasuransikan Uninsurable Risk yaitu adanya resiko
tertentu pada tertanggung atau pemilik polis yang menyebabkan terjadinya penundaan postpone atau penolakan declined permohonan asuransi.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi seleksi resiko, yaitu : a
Usia b
Kondisi fisik dan kesehatan c
Jenis pekerjaan d
Kondisi finansial
Universitas Sumatera Utara
e Moral dan kebiasaan
f Besarnya nilai pertanggungan
g Jenis kelamin
Di dalam pelimpahan resiko tersebut ada dua hal yang menjadi landasan prinsip yang harus dipegang oleh Sun Life Financial, yaitu:
a Prinsip Itikat Baik Utmost Good Faith
Artinya semua data dan keterangan yang disampaikan oleh tertanggung harus secara jujur dan benar. Asuransi tidak boleh menggunakan jiwa seseorang
untuk tujuan berjudi orang sakit diasuransikan dengan harapan mendapat klaim. Yang diasuransikan adalah nilai ekonomi seseorang, bukan jiwanya, karena jiwa
seseorang tidak ternilai. Jadi setiap perjanjian asuransi harus dilandasi itikat baik. b
Prinsip Kepentingan Asuransi Insurable Interest Maksudnya adalah nama-nama yang dicantumkan sebagai penerima
manfaat ahli waris masih ada hubungan kepentingan dengan tertanggung. Jika tertanggung meninggal, pihak ahli waris merasa kehilangan. Misalnya antara
Bapak dengan Anak, Suami dengan Istri, Kreditur dengan Debitur, Majikan dengan Karyawan, dsb.
B. Penyelesaian Klaim dan Ganti Rugi Oleh Sunlife Financial