6. Wisata Politik
Seseorang yang berkunjung ke suatu negara untuk tujuan aktif dalam kegiatan politik. Misalnya kunjungan kenegaraan, menghadiri penobatan kaisar Jepang,
Penobatan ratu Inggris.
7. Wisata Konvensi
Seseorang yang melakukan perjalanan dan berkunjung ke suatu daerah atau negara dengan tujuan untuk mengikuti konvensi atau konferensi, misalnya
KTT Non Blok.
8. Wisata Sosial
Kegiatan wisata sosial adalah kegiatan wisata yang diselenggarakan dengan tujuan non-profit, misal ke pantiyayasan.
9. Wisata Pertanian
Pengorganisasian perjalanan yang dilakukan dengan mengunjungi pertanian, perkebunan, untuk tujuan studi atau riset atau studi banding.
10. Wisata Maritim atau Bahari
Wisata bahari ini sering dikaitkan dengan olahraga air, seperti berselancar, menyelam, berenang, dan obyeknya adalah pantai atau laut.
11. Wisata Cagar Alam
Jenis wisata ini adalah berkunjung ke daerah wisata cagar alam. 12.
Wisata Buru Kegiatan wisata ini dilakukan dengan hobi berburu.
13. Wisata Pilgrim
Jenis wisata ini dikaitkan dengan agama, kepercayaan atau adat-istiadat dalam masyarakat.
14. Wisata Bulan Madu
Sesuai dengan namanya orang yang melakukan perjalanan dalam wisata ini adalah orang yang sedang berbulan madu atau pengantin baru.
2.5 Pengertian Agrowisata
Agrowisata merupakan produk yang belum banyak dimanfaatkan oleh kalangan usaha perjalanan, padahal minat wisatawan terhadap agrowisata cukup
besar terutama wisatawan mancanegara. Belakangan ini agrowisata sebagai salah satu potensi wisata mulai ditawarkan kepada wisatawan. Pengembangan agrowisata
merupakan upaya terhadap pemanfaatan potensi atraksi wisata pertanian. Menurut SK bersama Menparpostel dan Menteri Pertanian No. KM.47PW.DOWMPPT-89 dan
No. 204KPTSHK05041989, agrowisata sebagai bagian dari objek wisata diartikan
Universitas Sumatera Utara
sebagai bentuk kegiatan yang memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan
usaha di bidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfatkan lahan masyarakat setempat, kita bisa meningkatkan
pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan
alaminya. Keberadaan objek wisata agro sendiri adalah merupakan kawasan usaha
pertanian yang direkayasa sehingga mempunyai daya tarik wisata. Daya tarik tersebut dapat berupa adanya jenis komoditas asli, yaitu yang mengandung komoditas yang
spesifik yang telah diupayakan secara turun temurun oleh masyarakat. Objek wisata dapat dikembangkan pada kawasan usaha pertanian yang telah ada sebagai kegiatan
tambahan, maupun kawasan baru yang khusus untuk wisata agro. Pengembangan dan pembinaan wisata agro adalah segala upaya untuk
memperkenalkan, membimbing, menumbuhkan, memperluas dan mengendalikan kegiatan wisata agro yang dilakukan secara terus menerus.
2.7 Potensi dan Daya Tarik Agrowisata
Kebijakan umum Departemen Pertanian dalam pembangunan pertanian bertujuan meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, peternak, dan nelayan,
memperluas lapangan kerja, dan kesempatan berusaha, menunjang pembangunan industri serta meningkatkan ekspor. Untuk itu diversifikasi perlu dilaksanakan secara
Universitas Sumatera Utara
terpadu disesuaikan dengan kondisi tanah, air, dan iklim dengan tetap memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta mempertahankan pola
hidup masyarakat setempat. Sejalan dengan kebijakan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pariwisata dan pertanian dapat saling menunjang dalam meningkatkan daya
saing produk pariwisata dan pertanian dalam rangka meningkatkan peroleh devisa dari komoditi ekspor non migas.
Agrowisata telah diberikan batasan sebagai wisata yang memanfaatkan objek-objek pertanian. Secara umum potensi agrowisata yang dapat dikembangkan
adalah sebagai berikut Tirtawinata dan Fachruddin, 1996 : 4. a.
Tanaman Pangan dan Holtikultura Ruang lingkup kegiatan wisata tanaman pangan yang meliputi usaha tanaman padi
dan palawija serta holtikultura yakni bunga, buah, sayur, dan jamu-jamuan. Berbagai proses kegiatan mulai dari prapanen, pasca panen berupa pengolahan
hasil sampai kegiatan pemasarannya dapat dijadikan agrowisata. b.
Perikanan Ruang lingkup kegiatan wisata perikanan dapat berupa kegiatan budi daya
perikanan sampai proses pascapanen. Daya tarik perikanan sebagai sumber daya wisata di antaranya pola tradisional dalam perikanan serta kegiatan lain, misalnya
memancing ikan. c.
Peternakan Daya tarik peternakan sebagai sumber daya wisata antara wisata antara lain pola
beternak, cara tradisional dalam peternakan,serta budi daya hewan ternak.
Universitas Sumatera Utara
d. Taman Nasional
Objek wisata berupa taman nasional memiliki tanaman yang berasal dari beberapa spesies. Daya tarik yang ditawarkan kepada wisatawan mencangkup kekayaan
flora yang ada, keindahan pemandangan di dalamnya dan kesegaran udara yang memberikan kenyamanan.
e. Perkebunan
Kegiatan usaha perkebunan meliputi perkebunan meliputi perkebunan meliputi tanaman keras dan tanaman lainnya yang dilakukan oleh perkebunan besar
swasta nasional ataupun asing, BUMN, dan perkebunan rakyat. Berbagai kegiatan objek wisata perkebunan dapat berupa praproduksi pembibitan, produksi,
dan pascaproduksi pengolahan dan pemasaran. Daya tarik perkebunan sebagai daya tarik perkebunan sebagai sumber daya
wisata antara lain : 1.
Daya tarik historis dari perkebunan yang sudah diusahakan sejak lama, 2.
Lokasi beberapa wilayah perkebunan yang sudah diusahakan sejak lama, 3.
Cara-cara tradisional dalam pola tanam, pemeliharaan, pengolahan, dan prosesnya, serta
4. Perkembangan teknik pengelolaan yang ada.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM DAN POTENSI WISATA
DI KABUPATEN KARO
3.1 Letak Geografis, Topografi dan Batas Administratif