Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Analisis Data

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di TPAS dan daerah sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah di Desa Terjun Marelan kota Medan. Pengukuran kualitas udara dilakukan pada bulan Maret 2013. Sampel Pengukuran kualitas udara diambil pada daerah pemukiman masyarakat di daerah TPAS dan dititik lokasi TPAS Lampiran 2. Masing–masing sampel dianalisis di Balai Laboratorim Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dengan cara kulturpembiakan.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah udara di sekitar TPAS yang diambil di lokasi TPAS dan daerah pemukiman masyarakat yang berada di bagian selatan, sisi kanan dan kiri TPAS. Media yang digunakan adalah Plate Count Agar PCA, Brain Heart Infusion BHI broth, Mac Conkay Agar MCA, Agar Darah, Nutrient Agar NA, Endo Agar, Salmonella Shigella Agar SSA, TCBS Medium, Sabarout dektrosa Agar SDA, Tripple Sugar Iron Agar TSIA, Simon Citrat Agar dan SIM Medium. Alat yang di gunakan untuk pengambilan sampel adalah Mas Exampler dengan code Mas 100, petridish, koloni counter, inkubator, autoklaf, tabung, laminar flow, biosafety. Universitas Sumatera Utara

3.3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan. Tahap pertama dengan melakukan pengambilan sampel untuk pengukuran kualitas udara di lokasi TPAS Terjun dan di sekitar perumahan penduduk Lampiran 2, kemudian dianalisis di Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Sumatera Utara. Tahap ke dua dengan melakukan survei terhadap masyarakat yang berada di sekitar TPAS Terjun dengan melakukan wawancarakuisioner Lampiran 6.

3.3.1 Pengukuran Jumlah Mikroorganisme

Sampel udara diambil di TPAS Terjun dengan empat arah mata agin timur, barat, utara, selatan dan daerah pemukiman masyarakat di sekitar TPAS Terjun pada sisi kanan dan kiri arah selatan dari TPAS dengan titik sampel yang tersebar pada jarak 0 m di lokasi TPAS dan keluar ke arah perumahan penduduk 100 m, 250 m, 500 m, 750 m dan 1000 m seperti tampak pada Lampiran 1. Pengukuran sampel udara dilakukan dengan cara, alat pengambil sampel Mas Exampler dengan code Mas 100 diletakkan di atas meja, kemudian alat tersebut dihidupkan, lalu tutup alat dibuka serta petridis yang berisi media PCA dimasukkan kedalam alat tersebut, kemudian ditutup serta diarahkan menghadap ke atas, diatur waktu selama 15-30 menit dengan daya sedot 100 litermenit Merck MAS-100, 2002 seperti tampak pada Lampiran 2. Setelah selesai media dibawa ke laboratorium, lalu diinkubasi pada 37ºC selama 24 jam. Koloni yang tumbuh bakteri dan jamur dihitung pada media dengan menggunakan koloni counter. Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Identifikasi Mikroorganisme Udara

Setelah dilakukan penghitungan jumlah mikroorganisme dari media PCA lampiran 4 dilakukan identifikasi secara makroskopis terhadap bentuk, sifat, morfologi koloni mikroorganisme yang tumbuh Lampiran 3. Koloni dengan ciri-ciri dan bentuk yang berbeda-beda diambil dan dilakukan pewarnaan Gram, diambil kembali koloni dari PCA dan ditanam ke media enrichment BHI broth inkubasi 37ºC selama 24 jam, kemudian ditanam pada media Mac Conkey Agar, Nutrien Agar, Agar Darah, Endo Agar, SS Agar, dan TCBS Inkubasi dilakukan pada 37ºC selama 24 jam. Kemudian koloni-koloni yang tumbuh pada media- media tersebut ditanam ke media TSIA, Simon Citrat dan SIM diinkubasi pada 37ºC selama 24 jam dan diidentifikasi Lampiran 5. Untuk jamur ditanam ke media Sabaroud dekstrosa Agar dan diinkubasi pada 25ºC selama 3 x 24 jam Soemarno, 2000.

3.3.3 Survei Kejadian ISPA Masyarakat di Sekitar TPAS Terjun Medan

Survei dilakukan dengan memberikan kuisioner dan diisi oleh kepala keluarga yang berada di sekitar TPAS Terjun. Lokasi penyebaran kuisioner dapat di lihat pada Lampiran 6. Kuisioner dikembangkan dari gejala-gejala ISPA seperti yang ditulis oleh Hartono dan Rahmawati 2012 dalam buku ISPA gangguan pernafasan pada anak panduan bagi tenaga kesehatan dan umum lampiran 6. Data dari Kelurahan Terjun menunjukkan jumlah kepala keluarga 351. Dengan jumlah masyarakat sebanyak 1.381 orang Pemerintah Kota, 2011. Dalam penelitian ini Universitas Sumatera Utara menggunakan tingkat kesalahan 5 0,05. Berdasarkan rumus N = nNd 2 + 1. n = sampel, N = populasi, d = nilai presisi 95 atau sig = 0,05 Suharsimi, 2005. Maka jumlah kuisioner sebanyak = 186.9 digenapkan menjadi 187. Untuk mewakili populasi kuisioner pendistribusian disebar sebanyak 221 dikarenakan jumlah masyarakat di sekitar TPAS Terjun tidak merata. Kuisioner didistribusikan secara proporsional kepada kepala keluarga yang bertempat tinggal di sekitar TPAS dengan jarak 100 m 21, 250 m 50, 500 m 50, 750 m 50, 1000 m 50.

3.4 Analisis Data

Data yang ada diolah, dirapikan, diseragamkan sehingga terlihat jelas sifat- sifat yang dimiliki data tersebut. Data dari hasil kuisioner yang diberikan dan diisi oleh kepada keluarga ditabulasi sehingga terlihat jelas hasil data tersebut. Data dikelompokkan sesuai dengan sifat yang dimiliki dan dipindahkan ke dalam tabel dan disesuaikan dengan tujuan lalu dianalisis. Data dikelompokkan sesuai dengan hasil yang dimiliki untuk mengetahui hubungan dan pengaruh jarak dari TPAS. Hasil analisis laboratorium dibandingkandihubungkan dengan data hasil kuisioner. Metode yang digunakan adalah uji statistik regresikorelasi linier untuk mengetahui hubungan jarak dan kejadian ISPA dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah Terjun. Universitas Sumatera Utara

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Jumlah Mikroorganisme Udara

Penelitian dilakukan di TPAS dan di sekitar rumah penduduk di sekitar TPAS Terjun Kecamatan Medan Marelan untuk mengetahui hubungan jarak TPAS terhadap jumlah mikroorganisme udara bakteri dan jamur. Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap pengukuran jumlah mikroorganisme udara dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Jumlah Mikroorganisme Udara Berdasarkan Jarak dari TPAS Jarak dari TPAS meter Jumlah mikroorganisme cfum³ 2322 100 2096 250 1062 500 871 750 629 1000 99 Dari hasil seperti pada Tabel 3 di atas dapat terlihat bahwa jumlah mikroorganisme udara yang terbanyak pada jarak 0 m pusat TPAS sebanyak 2322 cfum³ . Semakin jauh jarak dari titik pusat TPAS menunjukkan bahwa jumlah mikroorganisme semakin sedikit. Pada jarak 1000 m jumlah mikroorganisme dijumpai yang paling sedikit. Jumlah mikroorganisme pada lokasi titik pusat TPAS melebihi dari standart baku mutu yang telah ditetapkan. Populasi mikroorganisme udara yang tertinggi di titik pusat TPAS inilah menyebar ke daerah sekitarnya. Dari hasil ini menunjukkan bahwa jarak yang aman dari TPAS Terjun adalah pada jarak 750 m dari TPAS, karena pada jarak Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

8 87 99

Isolasi Bakteri Dari Tanah Tempat Pembuangan Sampah Untuk Pembuatan Pupuk Organik Cair

7 86 81

Pengaruh Lingkungan Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Personal Hygiene dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap Keluhan Kesehatan pada Pemulung di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

19 80 151

Pengukuran Tingkat Kepadatan Lalat Pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kota Binjai Tahun 2000

2 65 79

Kajian Air Lindi Di Tempat Pembuangan Akhir Terjun Menggunakan Metode Thornthwaite

8 88 75

Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2008

0 42 10

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2008

1 32 98

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT Hubungan Antara Fungsi Keluarga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Anak Balita di Puskesmas Kartasura.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA POPULASI MIKROORGANISME UDARA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH TERJUN MEDAN.

0 2 2

HUBUNGAN ANTARA IMUNITAS PSIKOLOGIS DENGAN STRES PADA WARGA YANG TINGGAL DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN HUBUNGAN ANTARA IMUNITAS PSIKOLOGIS DENGAN STRES PADA WARGA YANG TINGGAL DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR (TPA) PUTRI CEMPO.

0 0 16