BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan UKM dalam negeri didominasi oleh industri makanan, salah satunya produk roti yang menunjukan bahwa minat masyarakat terhadap produk ini terus
bertambah. Hal ini mengindikasikan bahwa usaha roti masih dapat terus berkembang dan merupakan salah satu pasar potensial untuk mencapai
keuntungan optimum. Makanan merupakan kebutuhan utama manusia dalam menjalani kehidupan setiap hari. Seiring berjalannya waktu muncullah berbagai
variasi makanan, salah satunya produk roti. Di Indonesia sendiri industri makanan terus berkembang, krisis global yang terjadi tidak banyak memberikan pengaruh
terhadap keberadaan produk roti karena adanya waktu kadarluarsa .
Roti adalah produk pangan olahan yang merupakan hasil proses pemanggangan adonan yang telah difermentasi. Bahan utama dalam pembuatan
roti terdiri dari tepung, air, ragi roti, gula, mentega dan garam sedangkan bahan tambahannya terdiri dari morivan dan instan plus. Jenis roti-roti yang di produksi
di perusahaan tergantung pada rasa, antara lain, rasa coklat, kelapa, dan melon. Ketiga jenis rasa ini memiliki bahan dengan kandungan yang sama dan yang
membedakannya hanya rasaa dan ukuran saja.
Pertumbuhan produksi roti pada perusahaan ini berkembang dengan pesat dan mendorong upaya efisiensi produksi dengan cara menghemat energi dan
menurunkan biaya penggunaan bahan baku. Oleh karena itu industri roti perlu menetapkan pemakaian bahan baku yang digunakan untuk membuat roti tersebut.
Bahan bakunya antara lain tepung, gula, garam, mentega, instan plus, dan mentega. Agar pembuatan roti untuk setiap jenis rasa mencapai optimal maka
penulis menggunakan metode branch and bound.
Universitas Sumatera Utara
Program linier merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara
optimal. Masalah tersebut timbul apabila seseorang diharuskan untuk memilih atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang dilakukannya, di mana masing-
masing kegiatan membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas. Secara sederhana, dapat digambarkan sebuah contoh keadaan bagian produksi
suatu perusahaan yang dihadapkan pada masalah penentuan tingkat produksi masing-masing jenis produk dengan memperhatikan batasan faktor-faktor
produksi: mesin, tenaga kerja, bahan mentah, dan sebagainya untuk memperoleh tingkat keuntungan maksimal atau biaya yang minimal. Dalam hal ini keputusan
atau solusi untuk menghasilkan keuntungan tersebut dapat berbentuk integer dan noninteger.
Program integer adalah program linier linear programming yang merupakan sebuah model yang semua variabelnya harus mempunyai solusi yang
bernilai integer. Program integer juga biasanya lebih dipilih untuk memodelkan suatu permasalahan dibandingkan dengan Program linier, karena program linier
dengan hasil keputusan variabelnya berupa bilangan riil kurang baik dalam memodelkan permasalahan yang menuntut solusi berupa bilangan integer,
misalnya jika akan memproduksi pesawat dan menghasilkan nilai x
1
= 7,4 jet, maka pembulatan dapat mempengaruhi keuntungan atau biaya.
Model program integer biasanya dipilih untuk permasalahan yang variabel-variabelnya tidak dimungkinkan jika bertipe bilangan tidak integer,
misalnya variabel jumlah mobil. Program integer dapat diselesaikan dengan cara, antar lain: menggunakan grafik, metode eliminasi dan substitusi dan sebagainya.
Salah satu cara yang cukup efektif untuk menyelesaikan program integer adalah dengan menggunakan metode branch and bound.
Setiap perusahaan tidak lepas dari aktivitas-aktivitas, PT. RAMAH JAYA BAKERY merupakan salah satu perusahaan dagang dengan aktivitas utamanya
dari memproduksi roti. Produksi merupakan salah satu hal yang penting dalam
Universitas Sumatera Utara
sebuah perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Berdasarkan uraian diatas,
penulis mengambil judul penelitian “ Analisis Metode Branch and Bound untuk Mengoptimalkan Jumlah Produksi Roti Studi Kasus pada PT.
RAMAH JAYA BAKERY .
1.2 PERUMUSAN MASALAH