Fungsi Tari Keberadaan tari tidak statis. Tari tumbuh dan berkembang bersamaan

3. Fungsi Tari Keberadaan tari tidak statis. Tari tumbuh dan berkembang bersamaan

dengan perkembangan kehidupan manusia, artinya tari yang sudah menjadi bagian dari budaya manusia akan mengikuti perkembangan pola kehidupan manusia itu sendiri. Dalam arti lain dapat dikatakan kehidupan tari mengalami perkembangan dari zaman ke zaman sesuai dengan berkembangnya taraf kehidupan manusia di dunia ini, termasuk pula kondisi alam/lingkungan, sosial, dan kepercayaan/agamanya (religi) atau lebih luasnya lagi dengan perkembangan budaya. Singkatnya bahwa tari yang menjadi bagian dari budaya manusia akan kekal keberadaannya jika tidak tertutup terhadap perubahan.

a. Tari dalam fungsi sosial Kehidupan sosial manusia sangat kompleks karena di dalamnya mencakup berbagai macam aspek. Akan tetapi, dalam pembahasan di sini akan terfokus kepada kondisi kehidupan tari yang ada dan yang pernah ada, dalam kehidupan sosial masyarakat. Dalam

Kegiatan Pembelajaran 4: Pengetahuan Tari

kehidupan sosial masyarakat, tari memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai berikut:

1) Tari Upacara Tari untuk kebutuhan upacara kepercayaan (religi), disebut tari upacara. Tarian ini lahir karena dampak dari aktivitas masyarakat yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemujaan dalam kepercayaannya yang bersifat magis dan sakral. Tari upacara merupakan tari yang paling tua, karena tarian ini telah muncul pada masa peradaban manusia masih primitif (sederhana), yang manusia dizaman itu masih memiliki intelektual yang rendah dan masih memiliki keterbatasan kemampuan berpikir serta menganut kepercayaan animisme, dinamisme dan totemisme. Kepercayaan animisme yaitu percaya kepada kekuatan roh manusia yang sudah meninggal terutama orang yang pada masa hidupnya berpengaruh, dinamisme yaitu percaya kepada kekuatan benda-benda dan totemisme yaitu percaya pada kekuatan mahluk-mahluk lain, yang dianggap memiliki pengaruh dalam kehidupan manusia.

2) Tari Hiburan/ Tari Pergaulan. Tari Hiburan/tari pergaulan adalah tari untuk kebutuhan hiburan/kesenangan, disebut tari hiburan/pergaulan. Tari hiburan, adalah tari-tarian yang titik berat tarian tersebut bukan pada keindahan, tetapi lebih pada segi hiburan, dan pada umumnya merupakan tarian pergaulan. Tarian ini terlihat lebih mementingkan kepuasan pribadi (indivdu) pelakunya daripada kepuasan bagi orang yang melihatnya (penonton), yang penting mereka bisa bergerak sepuasnya sesuai dengan alunan irama yang diikutinya.

3) Tari Pertunjukan Tari yang ditujkan untuk memberikan kesenangan kepada pihak lain (penonton), disebut tari pertunjukan. Tari pertunjukan merupakan ekspresi jiwa yang didominasi oleh akal. Proses

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

karyanya lebih banyak menggunakan akal/pemikiran melalui perencanaan (pembuatan konsep/ naskah), pengolahan/ penggarapan, serta penampilan hasil karya (pementasan), tertata dengan baik secara artistik untuk mewujudkan suatu tontonan yang dapat memberikan kepuasan/kesenangan bagi penonton. .

b. Tari dalam fungsi pendidikan Seni tari dalam fungsi pendidikan diartikan bagaimana dampak positif dari aktivitas manusia dalam seni tari dan bagaimana pengaruh positifnya terhadap kehidupan manusia baik secara individu maupun kelompok. Dijelaskan di atas bahwa tari dalam kehidupan manusia di samping memiliki fungsi sosial, juga memiliki fungsi stimulan memberikan dorongan berbagai emosi manusia, serta fungsi komunikasi dalam hubungan manusia dengan lingkungan, masa lampau, kekuatan yang menguasainya, dan kekuasaan yang dilaksanakannya.

Pada prinsipnya fungsi tari dalam pendidikan memiliki kaitan dengan hal-hal tersebut di atas, yaitu dapat membentuk manusia yang kaitannya dengan pembentukan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan mental.

1) Pembentukan keterampilan, menjadi pendorong (stimulan) dalam berkarya, baik sebagai pembuat karya, pelaku maupun pendukung sehingga akan mendidik keterampilan dan kreativitas orang-orang yang terlibat.

2) Pembentukan pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan tari yang banyak berkaitan dengan ilmu pengetahuan lain, baik di masa lampau maupun masa kini.

3) Pembentukan sikap dan mental. Melalui kehidupan kesenian khususnya seni tari, diharapkan dapat membentuk sikap dan mental yang baik serta menjadi manusia yang mempunyai kepribadian rasa budaya kebangsaan yang kuat.

Kegiatan Pembelajaran 4: Pengetahuan Tari

c. Tari dalam fungsi ekonomi. Tari dalam fungsi ekonomi maksudnya ialah tari yang dikemas untuk pertunjukan tertentu dapat dikomoditikan sebagai aset yang dapat menghasilkan uang. Dalam hal ini, tari merupakan alat untuk bisnis jasa, khususnya hiburan yang dikelola secara pribadi ataupun kelompok yang dialokasikan secara lokal , nasional maupun internasional. Penerapan tari yang demikian berarti dapat meningkatkan ekonomi bagi pelaku seni maupun organisasi yang menanganinya. Secara luas tari dapat dikemas menjadi paket pariwisata sebagai aset budaya yang dapat meningkatkan kredibilitas budaya lokal, nasional maupun internasional.

4. Pemahaman Pembelajaran Seni Budaya Aspek Tari Kreativitas tari atau karya tari atau mengekspresikan tari adalah istilah atau deskripsi yang tertuang dalam kurikulum seni dan budaya. Agar pemaknaan dan persepsi ini dapat dipahami secara gamblang maka perlu diawali dengan berbincang pada konsep pembelajaran seni dan budaya sesuai kurikulum.

Di dalam kurikulum dijelaskan bahwa program pengajaran seni merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehingga menyentuh perkembangan jiwa siswa. Bahan kajian ini bersifat nasional dengan memperhatikan perkembangan kesenian di lingkungan dan secara lebih luas dengan memperhatikan perkembangan budaya setempat. Pembelajaran seni berfungsi untuk mengembangkan sikap, kemampuan (keterampilan dasar), kreativitas dan kepekaan cita rasa estetika. Berdasarkan hal tersebut, idealnya pembelajaran seni dan budaya seharusnya disusun secara sistematis, jelas, dan diarahkan kepada pencapaian tujuan pembelajaran seni.

Dalam jabaran berikutnya, tujuan pembelajaran seni pada jenjang pendidikan menengah adalah untuk mengembangkan aspek humanis melalui kepekaan estetik atau sensitivitas, kemampuan kreatif, serta kemampuan apresiasi terhadap hasil seni dan budaya manusia.

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

Sensitif, yang dimaksud dalam seni dan budaya adalah kepekaan estetik yang mengacu pada rumusan Hebert Read tentang tiga tahap dalam berkarya seni (Hebert, Read, 1980) yaitu: pertama, kepekaan terhadap rasa yang terdapat dalam kualitas unsur yang digunakan dalam mewujudkan karya seni seperti bentuk, warna, suara, gerak, ekspresi wajah yang dapat dipersepsi oleh pancaindera; kedua, kepekaan terhadap kualitas susunan dan hubungan unsur-unsur yang digunakan dalam mewujudkan karya seni; ketiga, kepekaan terhadap kualitas ekspresi yang terdapat dalam karya seni. Pada dasarnya pelatihan seni adalah untuk menghaluskan indera rasa atau cita rasa keindahan terutama pendengaran dan penglihatan yang kemungkinan pula menuju kepada penghalusan budi. Untuk itu ada beberapa tahapan pelatihannya.

a. Perhatian, timbulnya kesadaran atau kepedulian terhadap apa yang ada di sekitar atau karya seni atau karya antarbudaya manusia. Perhatian dilakukan dengan mencermati peristiwa-peristiwa, kualitas unsur yang ada di lingkungan, kualitas unsur yang membentuk karya seni, struktur wujud lingkungan atau karya seni, serta merasakan apa yang ada di lingkungan atau rasa apa yang diungkapkan dalam karya seni.

b. Tanggapan, setelah peduli dan memperhatikan, timbul tanggapan secara verbal terhadap apa yang dicermati-mengungkapkan, menguraikan tentang peristiwa-peristiwa, kualitas unsur, struktur

wujud, dan rasa atau makna yang diungkapkannya secara verbal atau melalui visualisasi, auditori, gerak, dan mimikri.

c. Penghayatan, merenungkan nilai-nilai positif dan negatif yang ada dalam lingkungan atau karya seni dan apabila sesuai dengan nilai yang dianut menjadikannya sebagai nilai dalam kehidupan.

d. Penerapan, nilai-nilai yang telah dijadikan dan tertanam dalam diri sendiri diterapkan dalam kehidupan atau dalam membuat karya seni.

Kegiatan Pembelajaran 4: Pengetahuan Tari

Seni dan kreativitas merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena kegiatan seni selalu melibatkan kemampuan kreatif, yaitu kemampuan berpikir secara divergent, kemampuan melakukan pemecahan masalah yang rumit dalam mewujudkan karya seni. Proses menuju kemampuan kreatif dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pertama, secara bertahap dan yang kedua secara langsung pada pembentukan kemampuan kreatif. Apabila tujuannya menguasai secara utuh suatu disiplin seni, yaitu dari sisi kreatif dan praktis maka pendekatan pertama yang digunakan. Pendekatan ini dimulai dari kemampuan penguasaan teknis, imitatif, inovatif, selanjutnya disusul kreatif. Jika sasarannya hanya pada kemampuan berpikir kreatif, pelatihannya langsung kepada kemampuan inovatif dan kreatif karena tidak memerlukan keterampilan teknik sehingga pengembangannya lebih kepada aspek imajinasi kreatif sebagai bagian dari kognisi. Prinsip pokok pengembangan kreativitas dalam seni bukan pada nilai akhir, tetapi bagaimana kemampuan kreasi itu berkembang dalam menanggapi rangsang yang dihadapi melalui berbagai upaya seperti melahirkan gagasan secara produktif, mengembangkan gagasan dari sesuatu yang telah ada, keluwesan dan penyesuaian dalam memadukan sesuatu yang berbeda, melakukan eksplorasi untuk mendapatkan sesuatu yang unik dan asli serta keberanian mengambil resiko. Menurut para ahli, sekali kebiasaan berpikir kreatif tertanam pada diri siswa maka akan berpengaruh selama hidupnya dan berpengaruh pula dalam melaksanakan pekerjaan yang digelutinya. Jadi kemampuan kreatif sangat penting bagi siswa agar mampu beradaptasi ketika terjun ke masyarakat .

Sebagai landasan pengembangan, kemampuan kreatif dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu sebagai berikut.

a. Kemampuan menemukan, yaitu kemampuan untuk menemukan sesuatu yang baru, atau original dan belum pernah dibuat sebelumnya. Kemampuan ini utamanya dapat dilakukan dengan percobaan atau eksperimen, berfantasi dan kontemplasi.

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

b. Kemampuan melakukan inovasi, yaitu kemampuan untuk merubah sesuatu yang telah ada menjadi sesuatu yang baru. Dalam merubah sesuatu dapat dilakukan dengan menambah, mengurangi, mengecilkan, membesarkan, mengurai dan menyusun kembali, membalik, memvariasikan, menstilasi, mendeformasi, mengkombinasi, dan sebagainya.

c. Kemampuan memecahkan masalah, untuk memecahkan masalah dilakukan melalui proses desain, yaitu mulai dari identifikasi masalah, mencari alternatif pemecahan masalah, memilih alternatif pemecahan yang terbaik, melaksanakan pemecahan masalah, uji coba, evaluasi, perbaikan, dan realisasi.

Apresiatif, adalah suatu kemampuan dalam memberikan respons berupa deskripsi, analisis, interpretasi, dan penilaian terhadap nilai estetik suatu karya seni atau kondisi lingkungan. Secara psikologis dalam melakukan apresiasi dapat terjadi suatu proses mental yaitu sensasi berupa kegembiraan atau kepuasan atau malah sebaliknya. Karena apresiasi cenderung untuk dapat memahami suatu karya seni atau kondisi lingkungan, maka di dalamnya ada kegiatan analisis. Agar dapat melakukan analisis diperlukan pengetahuan yang berkaitan dengan seni. Dalam melakukan apresiasi dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yakni pendekatan analitik, pendekatan perkembangan kognitif, dan pendekatan empatik. Dengan pendekatan analitik, Feldman (1970) merumuskan empat langkah dalam menganalisis karya seni yakni deskripsi, analisis, interpretasi, dan judgement. Namun untuk melakukan hal itu, sebelumnya perlu dibekali dengan pengetahuan. Karena tanpa pengetahuan sangat sulit untuk melakukan analisis. Oleh sebab itu, dalam mengembangkan kemampuan apresiatif siswa perlu dibekali dengan beberapa kemampuan sebagai berikut.

a. Pengetahuan, pembekalan aspek pengetahuan dalam hal ini disesuaikan dengan tingkatan ranah kognitif, yakni pengetahuan, pemahaman, analisis, aplikasi, sintesa, dan evaluasi.

b. Kemampuan meliputi deskripsi, analisis, interpretasi, dan

judgement yang diuraikan dalam pengalaman belajar.

Kegiatan Pembelajaran 4: Pengetahuan Tari

- Pengetahuan - Deskripsi

APRESIASI

- Analisis - Interpretasi - Evaluasi

- - Perhatian

- Tanggapan

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65