AMALAN-AMALAN HAJI (4)

AMALAN-AMALAN HAJI (4)

Ihram, bermalam di Mina, wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah, melempar

jumrah, menyembelih kurban, memotong rambut, thawaf dan sa’i.

1. Kenakanlah pakaian ihram di Makkah pada hari ke tujuh pada bulan Dzul Hijjah sambil mengucapkan:

EE   FF

"Kusambut panggilan-Mu ya Allah untuk melaksanakan haji."

Pergi ke Mina dan bermalam di sana, kemudian shalat lima waktu dengan cara qashar sehingga shalat Dzuhur, Ashar dan Isya’ engkau mengerjakannya masing-masing dua raka'at, pada waktunya.

4 ( Haji Tamattu’ yaitu berihram dengan niat umrah pada bulan haji, lalu tahallul. Kemudian pada tanggal 8

Dzul Hijjah berihram untuk haji. Ini yang lebih mudah dan paling utama, dan inilah yang diperintahkan oleh Rasulullah  kepada para sahabatnya dengan sabdanya: “Barangsiapa di antara kalian yang tidak membawa binatang kurban maka supaya bertahallul

Bimbingan Islam

2. Pergi ke Arafah pada hari kesembilan setelah terbit matahari, shalat Dzuhur dan Ashar di jama’ taqdim dengan sekali azan dan dua iqamat tanpa melaksanakan shalat sunnat. Hayatilah bahwa engkau benar-benar berada di Arafah, sedang dalam keadaan tidak berpuasa, mengucapkan talbiyah dan hanya menyeru kepada Allah  semata, karena wuquf di Arafah merupakan rukun yang paling pokok.

3. Tinggalkan Arafah setelah terbenam matahari dengan tenang menuju Muzdalifah. Shalat Maghrib dan

Isya’ dengan jama’ ta’khir. Bermalam di Muzdalifah hingga waktu fajar. Setelah shalat subuh berdzikirlah kepada Allah  di Masy’aril Haram. Bagi kaum yang

lemah diperbolehkan untuk tidak bermalam( 5 ).

4. Tinggalkan Muzdalifah sebelum terbit matahari dengan berangkat menuju ke Mina pada hari raya dan

lemparlah jumrah Kubra (Aqabah) dengan tujuh batu kerikil sambil bertakbir, waktunya setelah terbit matahari sampai malam.

5. Sembelihlah kurban di Mina atau di Mekkah pada hari raya dan hari-hari Tasyriq, makanlah daging

kurban tersebut dan berikan kepada kaum fakir. Jika tidak bisa membeli kurban, maka berpuasalah tiga hari pada waktu haji dan tujuh hari jika engkau telah pulang kepada keluargamu. Seorang wanita mempunyai kewajiban menyembelih kurban atau berpuasa sama dengan kewajiban lelaki. Dan ini untuk haji Tamattu’.

5 ) Dengan meninggalkan Muzdalifah setelah

Bimbingan Islam

6. Cukurlah rambutmu atau dipotong pendek dan mencukur semua rambut lebih utama. Kemudian kenakanlah pakaian biasa, dan dihalalkan bagimu segala sesuatu kecuali bersenggama dengan isterimu.

7. Kembalilah ke Mekkah, untuk melakukan thawaf tujuh kali, dan sa’i antara Shafa dan Marwa tujuh kali (pergi dihitung sekali dan pulang dihitung sekali). Setelah itu engkau dihalalkan bersenggama dengan isterimu. Boleh juga mengakhirkan thawaf sampai hari Tasyriq yang terakhir.

8. Kembalilah ke Mina pada hari raya dan wajib bermalam di sana. Kemudian lemparlah ketiga jumrah dimulai dari jumrah sughra setiap hari setelah dzuhur sampai malam dengan tujuh kerikil pada setiap jumrah. Setiap melemparkan satu kerikil mengucapkan takbir dan yakinlah bahwa lemparanmu jatuh pada sasaran, jika tidak sampai agar diulangi. Disunahkan untuk berdiri setelah melempar jumrah sughra dan wustha untuk berdo’a dengan mengangkat kedua belah tangan. Diperbolehkan bagi kaum wanita, orang-orang sakit, anak-anak kecil dan orang-orang yang lemah untuk mewakilkan kepada orang lain dalam melempar jumrah tersebut. Sebagaimana diperbolehkan mengakhirkan waktu melempar jumrah sampai hari kedua atau ketiga dalam keadaan terpaksa.

9. Thawaf Wada’ adalah wajib, dan kembali ke negrimu dilakukan langsung setelah thawaf wada’ (bagi

yang meninggalkannya wajib membayar dam begitu juga

Bimbingan Islam

bagi yang tidak melempar jumrah atau tidak bermalam. Pent.).