KERANGKA PEMIKIRAN

2. KERANGKA PEMIKIRAN

2.1Tanda dan makna

Dalam komunikasi sehari hari manusia tidak bisa lepas dari gejala penandaan. Gudykunts dan Kim memberikan suatu asumsi bahwa manusia dalam kehidupan komunikasinya dalam budaya tertentu tidak bisa lepas dari simbol simbol atau tanda tanda 160 .Menurutnya bahwa manusia pada dasarnya hidup dalam dunia tanda yang mempengaruhi cara caranya bertindak dan berinteraksi.

Little john mengatakan bahwa tanda adalah basis dari seluruh komunikasi . 161 Manusia dengan perantara tanda bisa melakukan komunikasi dengan sesamanya.

Charles Sanders Pierce berpendapat bahwa logika harus mempengaruhi orang bernalar, penalaran itu menurutnya adalah melalui suatu cara mendasar yaitu tanda. Menurutnya manusia dalam proses berfikir melibatkan suatu tanda tanda 162 , di mana notasi tanda ini membawa fungsi fungsi tertentu bagi proses logika berfikir tertentu dari manusia itu sendiri Masih menurut Pierce tanda memungkinkan kita berfikir , berhubungan dengan orang lain, dan memberikan

makna pada apa yang ditampilkan oleh alam semesta 163 . Hjemselv seorang ahli linguistik mendefinisikan tanda sebagai sesuatu

yang mewakili atau berdiri atas sesuatu yang lain dalam benak seseorang . tanda terdiri dari ekspresi seperti kata kata ,suara atau pun simbol dan isi dari tanda itu sendiri 164 .

Tanda adalah sesuatu yang berdiri atas sesuatu yang lain. Tanda mempunyai dua dimensi ,pertama, ekspresi, ini merupakan bentuk fisik tanda atau tanda itu sendiri. Contohnya symbol , kata kata, rambu lalulintas. Kedua, isi , dimensi ini merupakan dimensi isi yang berarti isi

159 Sobur(2001) , op cit back cover 160 Gudykunts and Kim, communicating with starngers,third edition,mcgrawhill,Boston,1997, hal 6 161 LittleJohn , Stephen W. Theories of human communication,fifthedition,Wadsworth, Newyork 1996, Hal 64 162 Alex Sobur, analisis teks media,rosdakarya , bandung,2001 hal 110 163 ibid hal 108 164 Norman K Denzin and Yvonna s. Lincoln,Handbook of qualitative reasearch,SAGE Publication, calofornia,1994,hal 466 159 Sobur(2001) , op cit back cover 160 Gudykunts and Kim, communicating with starngers,third edition,mcgrawhill,Boston,1997, hal 6 161 LittleJohn , Stephen W. Theories of human communication,fifthedition,Wadsworth, Newyork 1996, Hal 64 162 Alex Sobur, analisis teks media,rosdakarya , bandung,2001 hal 110 163 ibid hal 108 164 Norman K Denzin and Yvonna s. Lincoln,Handbook of qualitative reasearch,SAGE Publication, calofornia,1994,hal 466

Tanda adalah setiap “ kesan bunyi” yang berfungsi sebagai ‘signifikasi’ sesuai yang ‘berarti’- suatu objek atau konsep dalam dunia pengalaman yang ingin kita komunikasikan 165 . Jadi tanda merupakan suatu media untuk mengemas maksud atau pesan dalam setiap peristiwa komunikasi dimana manusia saling melempar tanda tanda tertentu dan dari tanda tanda itu terstrukturlah suatu makna makna tertentu yang berhubungan dengan eksistensi masing masiang individu.

Dari hubungan makna tanda yang tercipta antara komunikator dan komunikan tercapailah suatu bentuk konvensi, konvensi tentang tanda yang di mengerti bersama oleh peserta komunikasi ini disebut kode. 166

Makna Menurut Shimp adalah tanggapan internal yang di miliki atau diacu seseorang terhadap rangsangan dari luar 167 . Makna hadir akibat adanya suatu rangsang dari luar diri manusia . Pesan dalam komunikasi merupakan suatu rangsangan luar . pesan –pesan tersebut terdiri dari seperangkat tanda tanda dan tanda tanda ini kemudian ditanggapi di dalam diri manusia dan menghasilkan suatu pemaknaan.

Menurut Brown makna merupakan kecendrungan total untuk menggunakan atau berekasi terhadap suatu bentuk bahasa. 168 Hampir sama dengan Shimp, brown menganggap makan sebagai suatu bentuk kecendrungan yang ada di dalam diri manusia untuk menanggapi suatu rangsangan ,namun brown mempersempitnya dengan memasukkan bahasa sebagai bentuk rangsangan .

Wilbur Schramm berpendapat bahwa makna selalu bersifat individual , makna dibangun berdasarkan pengalaman pribadi, kombinasi tanggapan berbeda beda diantara dua individu. 169

Karena makna dari tanda berbeda beda pada setiap individu maka tanda dikatakan bersifat arbiter(mana suka) 170 . Yaitu setiap tanda memiliki makna yang berbeda di setiap bingkai pengalaman dan budaya seorang individu.

Menurut Saussure makna dari tanda sangat dipengaruhi oleh tanda tanda lainnya. Umar Junus menyatakan bahwa makna dapat dilihat sebagai kombinasi beberapa unsur dengan setiap unsur itu, secara sendiri sendiri, unsur tersebut tidak mempunyai makna sepenuhnya. 171

Wendell Johnsons memberikan suatu asumsi tentang pemaknaan dalam komunikasi antar manusia.yaitu:

a. Makna ada dalam diri manusia Makna tidak terletak pada kata kata tetapi dalam diri manusia. Kita menggunakan kata kata untuk mendekati makna yang ingin kita komunikasikan. Makna yang didapat pendengar dari pesan pesan kita akan sangat berbeda dengan makna yang ingin dikomunikasikan .

b. Makna terus berubah

165 Dennis mcquail, Teori Komunikasi Massa, Erlangga ,Jakarta,1987 hal 181 166 Paul cobley dan litza Jansz, mengenal semiotika for beginners,Mizan,Bandung,2002,hal 12 167 Terence A shimp , Advertisisng , promotion , and supplemental aspect of IMC,Dreyden press, orlando,1997, hal 108 168 Alex sobur , Semiotika komunikasi, Rosda karya, Bandung, 2003,hal256 169 Wibur scharmm, Men ,messages and Media a look at human communication , Harper &Row,Newyork,1973,hal 64 170 Cobley dan jansz, op cit hal 13 171 Sobur(2001),op cit hal 126

Banyak kata kata yang makna nya terus berubah tergantung segala pengalaman dan kejadian yang bergulir seiring dengan waktu.

c. Makna butuh acuan Komunikasi hanya masuk akal bilamana ia mempunyai kaitan dengan dunia atau lingkungan eksternal .

d. Penyingkatan yang berlebihan akan mengubah makna . Penyingkatan perlu dikaitkan dengan objek, kejadian, dan perilaku dalam dunia nyata

e. Makna tidak terbatas jumlahnya. Pada suatu saat tertentu , jumlah kata dalam suatu bahasa terbatas , tetapi maknanya tidak terbatas. Satu kata bisa memiliki ribuan makna.

f. Makna dikomunikasikan hanya sebagian . Makna yang kita peroleh dari suatu kejadian bersifat multi aspek dan sangat kompleks , hanya sebagian saja dari makna – makna tersebut yang benar benar dapat dijelaskan. 172

Asumsi tentang pemaknan yang dikemukakan oleh Jhonson menitikberatkan bahwa makan pada dasarnya ada dalam diri seseorang, berubah ubah dan bermacam macam , dan sangat bergantung pada kepntingan kepntingan yang diacunya baik budaya , ekonomi, politik, dan lain lain

Ada beberapa macam corak makna. BrodBeck membagi makna kedalam tiga corak yaitu:

a. Makna inferensial , yakni makna satu kata (lambang) adalah objek, pikiran,gagasan, konsep yang dirujuk oleh kata tersebut

b. Makna significance suatu istilah dihubungkan dengan konsep konsep lain. Atau merupakan arti dari istilah tersebut

c. Makna intensional , yakni makna yang dimaksud oleh seorang pemakai lambang. Makna yang menekankan maksud pembicara. 173

Dalam penelitian ini konsep Tanda dan makna yang digunakan mengacu pada pendapat Chales Sanders Pierce menurtnya tanda dibentuk dalam tiga sisi yaitu Representament atau tanda itu sendiri, objek seusatu yang dirujuk oleh tanda. Dan akan mebuahkan interpretant.,interpretant sendiri merupakan tanda seperti dicerap oleh benak kita. 174 Mengenai makna sendiri menurut Pierce akan timbul ketika ketiga hubungan elemen tiga sisi tadi bekerja. Bekerjanya hubungan ini

Interpretant yang terbentuk oleh segitiga makna yang dibuat oleh Pierce ini dapat menimbulkan untaian rantai makna karena sifat makan yang berubah ubah seperti yantg diungkapkan oleh Jhonson. Maka itu Pierce mengajukan sebuah gejala tanda yang ia sebut dinamisme internal, menurutnya interpretant dari setiap tanda bisa menjadi tanda baru lagi 175 . Sehingga hubungan elemn elemen tanda itu dalam menciptakan makna akan membentuk suatu rantai abadi semiosis yang artinya suatu tanda bisa memiliki makna yang banyak..

2.2 Representasi

172 Sobur (2003) op cit hal 258 173 ibid hal262 174 Cobley dan jansz, op cit hal 23 175 ibid hal 25

Representasi merupakan kegunaan dari tanda . Marcel Danesi mendefinisikanya sebagai berikut :

“proses merekam ide , pengetahuan ,atau pesan dalam beberapa cara fisik disebut representasi . Ini dapat didefinisikan lebihtepat sebagai kegunaan dari tanda yaitu untuk menyambungkan , melukiskan, meniru sesuatu yang dirasa ,dimengerti, diimajinasikan atau dirasakan dalam beberapa bentuk fisik......Dapat dikarakterisasikan sebagai proses konstruksi bentuk X untuk memnimbulkan perhatian kepada sesuatu yang ada secara material atau konseptual ,yaitu Y, atau dalam bentuk spesifik Y,

X = Y. “ 176

Danesi mencontohkan representasi dengan sebuah konstruksi X yang dapat mewakilkan atau memberikan suatu bentuk kepada suatu materil atau konsep tentang Y.Sebagai contoh misalnya konsep sex diwakili atau ditandai melalui gambar sepasang sejoli yang sedang berciuman secara romantis.

Menurut Stuart Hall ada dua proses representasi . Pertama, representasi mental , yaitu konsep tentang ‘sesuatu’yang ada dikepala kita masing masing (peta konseptual), representasi mental masih merupakan sesuatu yang abstrak.Kedua , ‘bahasa’ ,yang berperan penting dalam proses konstruksi makna . Konsep abstrak yang ada dalam kepala kita harus diterjemahkan dalam ‘bahasa’yang lazim ,supaya kita dapat menghubungkan konsep dan ide ide kita tentang sesuatu dengan tanda dari simbol simbol tertentu . 177

Media sebagai suatu teks banyak menebarkan bentuk bentuk representasi pada isinya. Representasi dalam media menunjuk pada bagaimana seseorang atau suatu kelompok, gagasan atau pendapat tertentu ditampilkan dalam pemberitaan. 178

Isi media bukan hanya pemberitaan tetapi juga iklan dan hal hal lain di luar pemberitaan. Intinya bahwa sama dengan berita , iklan juga merepresentasikan orang orang,kelompok atau gagasan tertentu. John Fiske merumuskan tiga proses yang terjadi dalam representasi melalui tabel 2.1 dibawah ini.

Tabel 2.1 tabel proses representasi Fiske