POPULASI, SAMPEL, TEKNIK SAMPLING
2. Risk Averseness
Risk averseness secara umum dianggap sebagai variabel kepribadian (Bonoma dan Johnston, 1979) untuk mengukur risk averseness digunakan tiga item pertanyaan yang diukur dengan skala likert dengan indikator sebagai berikut (Huang et al., 2004; Donthu and Garcia, 1999) (dalam Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007):
a. Resiko ketika membeli produk bajakan
b. Kualitas produk bajakan yang dibeli
c. Keragu-raguan seseorang ketika membeli produk bajakan
3. Attitude Sikap ini dianggap sangat berkorelasi dengan niat seseorang, yang pada gilirannya merupakan prediktor perilaku yang wajar (Ajzen dan Fishbein, 1980 dalam Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Variabel ini 3. Attitude Sikap ini dianggap sangat berkorelasi dengan niat seseorang, yang pada gilirannya merupakan prediktor perilaku yang wajar (Ajzen dan Fishbein, 1980 dalam Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007). Variabel ini
a. Pertimbangan harga dalam memilih produk bajakan
b. Kesukaan berbelanja produk bajakan
c. Keuntungan membeli produk bajakan
d. Perasaan tidak bersalah dalam membeli produk bajakan.
e. Membeli produk bajakan merupakan pilihan yang lebih baik
4. Subjective Norm
Subjective norm merupakan faktor sosial yang merujuk pada tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku (Ajzen, 1991). Variabel ini diukur dengan tiga item pertanyaan yang diukur dengan skala likert dengan indikator sebagai berikut (Ajzen, 1991):
a. Pandangan teman dan kerabat ketika membeli produk bajakan
b. Teman-teman dan kerabat menganjurkan untuk membeli
produk bajakan
c. Teman-teman dan kerabat yg menggunakan produk bajakan
5. Behavioral Intention
Behavioral intention adalah suatu indikasi mengenai bagaimana kesediaan orang untuk mencoba dan seberapa banyak usaha yang mereka rencanakan untuk dilakukan dalam upaya menunjukan perilakunya (Japarianto, 2006).. Variabel pada behavioral intention ini
(Zeithaml et al., 1996 dalam Matos, Ituassu, dan Rossi, 2007):
a. Produk bajakan menjadi pilihan ketika akan membeli CD,
VCD atau DVD
b. Membeli CD, VCD atau DVD bajakan
c. Merekomendasikan kepada teman untuk membeli produk
bajakan
d. Mengatakan sesuatu yang baik mengenai produk bajakan
6. Perceived Risk
Perceive risk dianggap sebagai variabel kepribadian (Bonoma dan Johnston, 1979). Variabel ini diukur dengan tiga item pertanyaan yang diukur dengan skala likert dengan indikator sebagai berikut (Dowling and Staelin, 1994):
a. Resiko yang akan ditanggung ketika mebeli produk bajakan
b. Kemungkinan produk bajakan yang dibeli rusak
c. Mengeluarkan uang untuk produk bajakan merupakan
keputusan yang buruk
7. Integrity
Konsumen yang memiliki standar etika yang lebih rendah diharapkan untuk merasa kurang bersalah ketika membeli produk bajakan (Ang et al., 2001). Variabel ini diukur dengan empat item pertanyaan yang diukur dengan skala likert dengan indikator sebagai berikut: Konsumen yang memiliki standar etika yang lebih rendah diharapkan untuk merasa kurang bersalah ketika membeli produk bajakan (Ang et al., 2001). Variabel ini diukur dengan empat item pertanyaan yang diukur dengan skala likert dengan indikator sebagai berikut:
c. Kekaguman terhadap orang yang bertanggung jawab
d. Kesukaan terhadap orang yang memiliki pengendalian diri
8. Personal Gratification
Personal gratification menyangkut kebutuhan rasa prestasi, pengakuan sosial, dan menikmati hal-hal dalam hidup (Ang et al., 2001). Variabel ini diukur dengan tiga item pertanyaan yang diukur dengan skala likert dengan indikator sebagai berikut (Ang et al., 2001):
a. Usaha untuk mendapatkan prestasi dan pengakuan sosial
b. Keinginan memiliki kehidupan nyaman
c. Keinginan memiliki kehidupan menyenangkan
Pada penelitian ini, dapat dijelaskan bahwa pada model penelitian ini terlihat bahwa kualitas harga, penolakan terhadap resiko, norma subyektif, penerimaan terhadap resiko, integritas, gratifikasi personal dan previuos experience adalah komponen yang mempengaruhi sikap yang merupakan variabel independen, sedangkan sikap merupakan variabel independen terhadap niat berperilaku, dan merupakan variabel dependen dari kualitas harga, penolakan resiko, dll. Dan niat untuk berperilaku merupakan variabel dependennya. Sedangkan pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert (Likert Scale) 5 poin dengan kriteria Skala 1: Sangat Tidak Setuju hingga 5 : Sangat Setuju