Komunikasi Hubungan karyawan Empolyee Relation

I.5.1 Komunikasi

Carl I. Hovland mendefenisikan ilmu komunikasi adalah proses dimana seorang komunikator menyampaikan perangsang biasanya lambang bahasa untuk mengubah prilaku orang lain komunikan, Efendy, 2002:48. Bernard Berelson dan Garry A dalam karyanya “Human Behavior” mendefenisikan komunikasi adalah penyampaina informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang, kata-kata, gambar-gambar bilangan, grafika dan sebagainya. Kegiatan atau proses penyampaian inilah yang biasa disebut komunikasi Effendy, 2002:48. Disini dapat diartikan bahwa komunikasi untuk mengubah prilaku itulah yang menjadi objek studi komunikasi, yakni bagaimana caranya agar seseorang atau sejumlah orang berperilaku tertentu, melakukan kegiatan tertentu atau melakukan tindakan tertentu sesuai dengan yang diinginkan pelaku komunikasi. Harold Lasswell mengemukakan “bahwa cara yang paling tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan, siapa yang menyampaikan pesan, apa yang disampaikan, melalui salauran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya” Cangara, 2000:18. Everett M. Rogers mendefenisikan komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud utnuk merubah tingkah laku mereka Cangara, 2000:19. Dari defenisi-defenisi tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia saling pengaruh-mempengaruhi, satu sama lainnya, karena itu jika kita 10 Universitas Sumatera Utara berada dalam situasi berkomunikasi maka kita memiliki beberapa persamaan dengan orang lain seperti kesamaan bahasa yang digunakan.

I.5.2 Komunikasi Organisasi

Organisasi tidak mungkin berada tanpa komunikasi. Apabila tidak ada komunikasi, para pegawai tidak dapat mengetahui apa yang dilakukan rekan sekerjanya, pimpinan tidak dapat menerima masukan informasi, dan para penyelia tidak dapat memberikan instruksi, koordinasi kerja tidak mungkin dilakukan, dan organisasi akan runtuh karena ketiadaan komunikasi.Keith Davis dan John W. Newstrom, 1993:151. Oleh karena itu, komunikasi dalam organisasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Komunikasi organisasi menurut Goldhaber didefinisikan sebagai proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang saling berubah-ubah Muhammad, 1995:67. Komunikasi akan selalu terjadi dalam setiap kegiatan organisasi dengan tujuan untuk menciptakan saling pengertian dan kerjasama pada setiap anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Komunikasi organisasi dapat didefinisikan pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan- hubungan hierarkis antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan Pace dan Faules, 2005: 32. Salah satu tantangan besar dalam 11 Universitas Sumatera Utara komunikasi organisasi adalah proses yang berhubungan dengan jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi dapat membantu menentukan iklim dan moral organisasi, yang pada gilirannya akan berpengaruh pada aliran informasi. Tantangan dalam komunikasi organisasi adalah bagaimana menyampaikan informasi keseluruh bagian organisasi dan bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian organisasi. Untuk menjalankan dan mencapai tujuan tersebut maka dalam organisasi terdapat empat arah formal jaringan komunikasi dan satu arah informal dalam organisasi.

1. Pola komunikasi organisasi

Meskipun semua organisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuannya, pendekatan yang dipakai antara satu organisasi dengan organisasi yang lain bervariasi atau berbeda-beda. Untuk organisasi berskala kecil mungkin pengaturannya tidak terlalu sulit sedangkan untuk perusahaan besar yang memiliki ribuan karyawan maka penyampaian informasi kepada mereka merupakan pekerjaan yang cukup rumit. Untuk itu, menentukan suatu pola komunikasi yang tepat dalam suatu organisasi merupakan suatu keharusan. Terdapat dua macam jaringan komunikasi organisasi Muhammad, 1995:102, yaitu : A. Jaringan Komunikasi Formal Dalam struktur garis, fungsional maupun matriks, nampak berbagai macam posisi atau kedudukan yang masing-masing sesuai batas dan tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi 12 Universitas Sumatera Utara dari pimpinan kepada bawahan ataupun dari para manajer kepada karyawannya, pola transformasinya dapat berbentuk downward communication, upward communication, horizontal communication dan diagonal communication. Komunikasi dari atas ke bawah merupakan aliran komunikasi dari atasan ke bawahan, dimana umumnya terkait dengan tanggung jawab dan wewenang seseorang dalam suatu organisasi. ada lima tujuan pokok yaitu : 1. Memberi pengarahan atau instruksi kerja 2. Memberi informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan 3. Memberi informasi tentang prosedur dan praktik organisasional 4. Memberi umpan balik pelaksanaan kerja kepada karyawan 5. Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi yang dapat membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai. Salah satu kelemahan jaringan komunikasi ini adalah kemungkinan terjadinya penyaringan informasi atau sensor informasi penting sebelum disampaikan kepada para bawahan. Untuk komunikasi dari bawah ke atas menunjukkan partisipasi bawahan dalam proses pengambilan keputusan akan sangat mebantu pencapaian tujuan organisasi. Sementara untuk mencapai keberhasilan komunikasi ke atas ini, para manajer harus memiliki rasa percaya kepada para bawahannya. Untuk komunikasi horizontal adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Adapun tujuan jaringan komunikasi ini adalah untuk melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberi informasi kepada bagian atau departemen yang 13 Universitas Sumatera Utara memiliki kedudukan sejajar. Kebanyakan manajer suka melakukan tukar menukar informasi dengan paratemanya yang berbeda departemen terutama apabila muncul masalah-masalah khusus dalam organisasi perusahaan. B. Jaringan Komunikasi Informal Dalam jaringan komunikasi informal orang-orang yang ada dalam suatu organisasi baik secara jenjang hirarki, pangkat dan kedudukan jabatan dapat berkomunikasi secara leluasa. Namun jenis komunikasi ini karena sifatnya yang umum, informasi yang diperoleh seringkali kurang akurat dan tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, karena biasanya lebih bersifat pribadi atau bahkan sekadar desas-desus. Di dalam jaringan komunikasi informal ini, tentunya ada berbagai macam informasi yang mengalir. Namun ada dua tipe informasi yang paling utama atau paling sering menjadi pembicaraan utama dalam komunikasi informal dalam suatu organisasi, yakni: gosip dan rumor. Pola jaringan komunikasi informal sangat penting bagi organisasi namun bila proses pelaksanaannya tidak efektif bisa memberikan kerugian seperti dari sisi individual sering membuat frustasi atau menjengkelkan pihak tertentu khususnya tentang keterbatasan untuk masuk ke dalam proses pengambilan keputusan. Dimana banyak jalur yang harus dimasuki dilewati sebelum langsung ke pengambilan keputusan. Dari sisi perusahaan kemungkinan munculnya distorsi atau gangguan penyampaian informasi ke level yang lebih tinggi, karena setiap keterkaitan link dalam jalur komunikasi dapat mengambarkan suatu kemungkinan munculnya kesalah pahaman. 14 Universitas Sumatera Utara

I.5.3 Hubungan karyawan Empolyee Relation

Kegiatan sebuah perusahaan untuk memelihara hubungan, khususnya antara pihak atasan dengan para karyawannya merupakan fungsi dari public relations . Hubungan ini dalam rangka kepengawaian secara formal. Employee relations public pegawai adalah salah satu internal public yang dijadikan salah satu sasaran dari kegiatan PR, di dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka merupakan suatu potensi yang sangat berarti dalam organisasi, potensi yang mana dapat dikembangkan lebih baik dari sebelumnya. Menurut Cultip dan Center 1982:290, pengertian publik internal atau dikenal dengan Employee relations, yaitu sekelompok orang bekerja karyawan atau pegawai di dalam suatu organisasi, instansi lembaga atau perusahaan. Karyawan atau pekerja merupakan asset yang cukup penting dalam perusahaan. Nyatanya karyawan itu sendiri terkait erat dengan status atau kedudukan yang saling berbeda antara satu orang dengan yang lainnya, mempunyai perbedaan yang cukup mencolok. Misalnya dapat dilihat pada tingkatan kemampuan, pengalaman, pendidikan, pangkat, gaji, usia dan lain sebagainya. Akan tetapi pada prinsipnya karyawan tersebut memiliki keinginan yang sama terhadap pihak pimpinan atau perusahaan yaitu: 1. Ingin mendapatkan perlakuan yang adil dan sama dalam hal kesempatan berkarir dari perusahaan dan meraih prestasi kerja yang maksimal sesuai dengan kemampuan. 2. Iklim tempat bekerja yang kondusif dan penuh ketenangan 15 Universitas Sumatera Utara 3. Keinginan-keinginan atau perasaan diakui atau dihargai oleh perusahaan atau pimpinan. 4. Mendapatkan penghargaan atas hasil kerja dari perusahaan 5. Keinginan penyaluran perasaan, contohnya seperti penerbitan majalah atau lembaran stensilan yang berfungsi menjembatani hubungan batin antara pimpinan dengan bawahan.Onong Uchjana Effendy, 1989:145. Karena perbedaan status dan kedudukan masing-masing tiap individu dalam suatu perusahaan itu dapat menimbulkan permasalahan komunikasi internal antara pihak manajemen dengan para karyawannya. Sementara dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dalam komunikasi internal pihak meanajemen harus membina hubungan yang baik dengan karyawan untuk membentuk iklim komunikasi organisasi yang positif.

I.6 Kerangka Konsep

Untuk mempermudah menyusun hipotesis dan sekaligus memberikan uraian yang terinci tentang materi yang dirumuskan dalam hipotesis, perlu disusun uraian-uraian yang disebut kerangka konsep. Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran rasional merupakan uaraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai, dapat mengantar peneliti pada perumusan hipotesis. Nawawi, 1995:33. Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel Bebas Independen Variabel yang diwakili oleh X adalah Pola Komunikasi Organisasi. 16 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Employee Relations Terhadap Kepuasan Komunikasi Pegawai (Studi Korelasional Tentang Employee Relations terhadap Kepuasan Komunikasi Pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provivinsi Sumatera Utara)

1 81 108

Employee Relations dan Kepuasan Kerja

7 80 114

Peran Komunikasi Organisasi Dalam Membangun Efektivitas kerja karyawan Sales Marketing FIF cabang SPEKTRA Medan (Studi Korelasi Tentang Peran Komunikasi Organisasi dalam Membangun Efektivitas Kerja Karyawan Sales Marketing FIF cabang Spektra Medan)

1 39 138

Kegiatan Employee Relations Dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Tentang Kegiatan Employee Relations dan Kepuasan Kerja Karyawan di PT. CIMB NIAGA Tbk Jl. Pemuda No. 14 Medan)

3 48 87

AKTIVITAS KOMUNIKASI EMPLOYEE RELATIONS PADA ORGANISASI BISNIS YANG DITERAPKAN PADA KONSEP MALL DENGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI EMPLOYEE RELATIONS PADA ORGANISASI BISNIS YANG DITERAPKAN PADA KONSEP MALL DENGAN DEPARTEMEN STORE ( Analisis Perbandingan antara

0 2 15

PERAN KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM HUBUNGAN INTERNAL PERUSAHAAN FIF SPEKTRA Peran Komunikasi Organisasi Dalam Hubungan Internal Perusahaan Fif Spektra (Studi Deskriptif Kualitatif Hubungan Internal Perusahaan Federal Internasional Finance (FIF) Spektra Ca

0 2 14

PENDAHULUAN Peran Komunikasi Organisasi Dalam Hubungan Internal Perusahaan Fif Spektra (Studi Deskriptif Kualitatif Hubungan Internal Perusahaan Federal Internasional Finance (FIF) Spektra Cabang Solo Periode 2013/2014).

1 10 32

STRATEGI EMPLOYEE RELATIONS DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Strategi Employee Relations Dalam Meningkatkan Loyalitas Dan Motivasi Kerja Karyawan (Studi Kasus Strategi Employee Relations Di Pt. Baja Kurnia Klaten Tahun 2011).

0 0 16

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI amatir DAN

1 1 31

EMPLOYEE RELATIONS DAN KEPUASAN KOMUNIKASI (Studi Korelasional Kegiatan Employee Relations dalam Bentuk Rapat Rutin dan Kepuasan Komunikasi Karyawan PT INALUM di Kuala Tanjung)

0 0 15