32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain asosiatif kausal. Menurut Sangadji 2010, “penelitian asosiatif adalah suatu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan
antaradua variabel atau lebih”. Menurut Umar 2003 “desain kausal berguna untuk mengukur hubungan
– hubungan antar variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”. Jadi penelitian asosiatif
kausal adalah penelitian yang menjelaskan hubungan sebab dan akibat dua variabel atau lebih untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel
lainnya.
3.2 Populasi dan Sampel
Menurut Sangadji 2010, “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subyek atau obyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi pada
penelitian ini adalah Laporan realisasi APBD pada pemerintah kota di Pulau Sumatera pada tahun 2011-2013. Pada Pulau Sumatera terdapat 34 kota.
33
Tabel 3.1 Daftar Populasi Pemerintah Kota di Pulau Sumatera
No Kota
1. Kota Banda Aceh
2. Kota Sabang
3. Kota Lhokseumawe
4. Kota Langsa
5. Kota Subulussalam
6. Kota Binjai
7. Kota Medan
8. Kota Pematang Siantar
9. Kota Sibolga
10. Kota Tanjung Balai
11. Kota Tebing Tinggi
12. Kota Padang Sidempuan
13. Kota Gunungsitoli
14. Kota Padang
15. Kota Padang Panjang
16. Kota Payakumbuh
17. Kota Sawahlunto
18. Kota Solok
19. Kota Pariaman
20. Kota Bukit Tinggi
21. Kota Dumai
22. Kota Pekanbaru
23. Kota Batam
24. Kota Tanjung Pinang
25. Kota Jambi
26. Kota Sungai Penuh
27. Kota Palembang
28. Kota Prabumulih
29. Kota Lubuklinggau
30. Kota Pagar Alam
31. Kota Bengkulu
32. Kota Bandar Lampung
33. Kota Metro
34. Kota Pangkal Pinang
Menurut Sangadji 2010, “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Dalam penelitian ini menggunakan teknik
34
non probability sampling dengan cara
purposive sampling
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Adapun pertimbangan yang ditentukan sebagai kriteria sampel adalah: 1.
Kota di Pulau Sumatera yang telah melaporkan Laporan Realisasi APBD pada Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan R
epublik Indonesia http:www.djpk.kemenkeu.go.id. 2.
Kota di Pulau Sumatera yang laporan APBDnya telah memakai format Standar Akuntansi Pemerintahan
3. Kota yang mendapatkan Dana Alokasi Khusus DAK dari tahun 2011- 2013
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka sampel yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Daftar Sampel Pemerintah Kota di Pulau Sumatera
No Kota
Populasi Kriteria
Sampel
1. Kota Banda Aceh
√ √
Sampel 1 2.
Kota Sabang √
× 3.
Kota Lhokseumawe √
√ Sampel 2
4. Kota Langsa
√ ×
5. Kota Subulussalam
√ √
Sampel 3 6.
Kota Binjai √
× Sampel 4
7. Kota Medan
√ ×
8. Kota Pematang
Siantar √
√ Sampel 5
9. Kota Sibolga
√ √
Sampel 6 10.
Kota Tanjung Balai √
√ Sampel 7
11. Kota Tebing Tinggi
√ ×
12. Kota Padang
Sidempuan √
√ Sampel 8
13. Kota Gunungsitoli
√ ×
14. Kota Padang
√ √
Sampel 9 15.
Kota Padang Panjang √
×
35
16. Kota Payakumbuh
√ ×
Sampel 10 17.
Kota Sawahlunto √
√ Sampel 11
18. Kota Solok
√ ×
19. Kota Pariaman
√ ×
20. Kota Bukit Tinggi
√ ×
21. Kota Dumai
√ ×
22. Kota Pekanbaru
√ √
Sampel 12 23.
Kota Batam √
× 24.
Kota Tanjung Pinang √
× 25.
Kota Jambi √
√ Sampel 13
26. Kota Sungai Penuh
√ √
Sampel 14 27.
Kota Palembang √
× 28.
Kota Prabumulih √
× 29.
Kota Lubuklinggau √
× 30.
Kota Pagar Alam √
× 31.
Kota Bengkulu √
× 32.
Kota Bandar Lampung
√ √
Sampel 15 33.
Kota Metro √
√ Sampel 16
34. Kota Pangkal Pinang
√ ×
Jumlah amatan adalah 48 16 kota x 3 tahun.
3.3 Jenis dan Sumber Data