Dari gambar 2.1 di atas, bahwa motivasi pada dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan seperti: 1. keinginan yang hendak dipenuhinya; 2.
tingkah laku; 3. tujuan; dan 4. umpan balik. Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan dan kemauan untuk
melakukan suatu kegiatan atau tindakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya motivasi itu bersumber pada kebutuhan. Oleh karena itu, untuk memahami
motivasi perlu untuk memahami berbagai jenis kebutuhan.
2.3. Motivasi Berprestasi
Teori Motivasi Berprestasi Mc. Clelland mengatakan bahwa seseorang mempunyai cadangan energi potensial dan bagaimana energi dilepaskan serta
digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi-seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Energi akan dimanfaatkan oleh siswa karena didorong oleh:
a. kekuatan motif dan kekuatan dasar yang terlibat, b. harapan keberhasilannya, dan c. nilai insentif yang terlekat pada tujuan. Adapun hal-hal yang memotivasi seseorang
adalah: 1.
Kebutuhan akan prestasi need for achievement, merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat belajar seseorang. Karena itu, kebutuhan akan
prestasi akan mendorong siswa untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai
prestasi belajar yang maksimal. Siswa akan antusias untuk berprestasi tinggi, asalkan kemungkinan untuk itu diberi kesempatan. Siswa menyadari bahwa
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Yudicium Martua Raja Hutagaol : Minat Dan Motivasi Siswa Memilih Sekolah Menengah Kejuruan SMK Mendorong Peningkatan Mutu Pendidikan Di Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
hanya dengan mencapai prestasi belajar yang baik akan dapat memperoleh hasil yang baik pula.
2. Kebutuhan akan afiliasi need for Affiliation menjadi daya penggerak yang
akan memotivasi semangat belajar seseorang. Oleh karena itu, kebutuhan akan afiliasi ini merangsang gairah belajar siswa karena setiap orang menginginkan
seperti: kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia tinggal dan bekerja sense of belonging, kebutuhan akan perasaan dihormati,
karena setiap manusia merasa dirinya penting sense of importance, kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal sense of achievement, dan kebutuhan akan
perasaan ikut serta sense of participation. Seseorang karena kebutuhan akan afiliasi akan memotivasi dan mengembangkan dirinya serta memanfaatkan
semua energinya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. 3.
Kebutuhan akan kekuasaan need for Power. Merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat belajar siswa. Kebutuhan akan kekuasaan akan
merangsang dan memotivasi gairah belajar siswa serta mengarahkan semua kemampuannya demi mencapai hasil yang terbaik. Ego siswa ingin lebih baik
dari siswa lainnya akan menimbulkan persaingan. Persaingan ditumbuhkan secara sehat oleh guru dalam memotivasi anak didiknya, supaya mereka
termotivasi untuk belajar giat Hasibuan, 2005. Kesimpulan dari teori Mc. Clelland menyatakan bahwa ada tiga tipe dasar kebutuhan motivasi yaitu
kebutuhan untuk prestasi need for Achievement, kebutuhan akan afiliasi need for affiliation, dan kebutuhan akan kekuasaan need for power.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Yudicium Martua Raja Hutagaol : Minat Dan Motivasi Siswa Memilih Sekolah Menengah Kejuruan SMK Mendorong Peningkatan Mutu Pendidikan Di Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
Oleh karena itu, siswa belajar karena memiliki keinginan demi tercapainya cita-citanya melalui pencapaian prestasi terlebih dahulu. Sedangkan motivasi
eksternal adalah dorongan yang berasal dari luar diri seseorang. Siswa agar dapat memenuhi harapan orang tua Nursisto, 2002. Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa
pemberian motivasi tidak dapat dipisahkan dari konsep kebutuhan hidup manusia. Kuat atau lemahnya motivasi tersebut tergantung pada pengalaman yang dimilikinya
guna mendapatkan prestasi yang diinginkan.
2.4. Motivasi Belajar