bank Islam Association of Islamic Banks sebagai badan konsultatif masalah-masalah ekonomi dan perbankan Islam.
Pada Sidang Menteri Luar Negeri OKI di Benghazi, Libya bulan Maret 1973, usulan sebagaimana disebutkan di atas kembali diagendakan. Bulan Juli 1973, komite
ahli yang mewakili negara-negara Islam penghasil minyak bertemu di Jeddah untuk membicarakan pendirian Bank Islam. Rancangan pendirian bank tersebut, berupa
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dibahas pada pertemuan kedua, bulan Mei 1972. Pada Sidang Menteri Keuangan OKI di Jeddah tahun 1975 berhasil
disetujui rancangan pendirian Islamic Development Bank IDB dengan modal awal 2 milyar dinar dan beranggotakan semua negara anggota OKI termasuk Sudan.
B. Manajeman Moneter Sudan
Instrumen perbankan tradisional adalah sistem bunga, yang merupakan instrumen yang dilarang oleh bank Islam. Walaupun Instrumen langsung tradisional
yang tidak menggunakan bunga adalah sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, instrumen tradisional itu adalah fleksibel, secara tegas dilarang dalam perbankan
Islam. Sistem perbankan Islam instrumen tradisional banks rate, discount rete, open market operation
dengan sekuritas bunga yang di tetapkan di depan tidak digunakan, tetapi sejumlah instrumen kebijakan moneter tersebut dapat digunakan untuk
mengontrol uang dan kredit, yang disebut dengan: reserve requitment, overall and selecting credit ceiling, moral suasion and change in monetary base.
Operasi pasar
terbuka dapat juga dikendalikan melalui bentuk sekuritas berdasarkan ekuitas equity- based type of securities
.
50
Di Sudan sebelum Islamisasi sistem perbankan sentral Sudan Central Bank Of Sudan
- BOS sangat tergantung pada instrumen langsung, yaitu Interest Rate Controls
, dan instrumen yang masih menggunakan sistem tradisional sistem bunga. Pada tahun 1984, dan setelah pengenalan hukum syariah di Sudan, bank sentral
mengeluarkan aturan bagi semua bank yang beroprasi di Sudan mengikuti prinsip Islam dalam aktivitasnya dan dianjurkan supaya tidak menerima deposito yang
berbasis bunga atau mengeluarkan kredit dengan unsur riba. Sebagai hasilnya bank sentral Sudan berhadapan dengan masalah-masalah penggantian instrumen keuangan
tradisional dengan instrumen keuangan Islami yang diterapkan dalam praktik. Perannya untuk mengawasi dan mengarahkan bank, yaitu: untuk memperluas atau
memperkecil uang dana atau kredit, mengimplementasikan kebijakan moneter dan melindungi kepentingan masyarakat pada saat yang bersamaan.
51
Kebijakan moneter Sudan merupakan masalah yang berkaitan dengan tujuan kebijakan makroekonomi, yang mencakup upaya peningkatan tingkat pertumbuhan
GDP dan stabilitas moneter melalui penurunan tingkat inflasi. Tujuan kebijakan moneter dapat di simpulkan sebagai berikut:
Membantu mencapai tujuan strategis komprehensif negara. Mencapai keseluruhan tujuan ekonomi, yaitu:
50
Muhammad, Kebijakan Moneter dan Fiskal Dalam Ekonomi Islam.
51
Ibid.
Mengembangkan sektor ekonomi yang diprioritaskan Mengurangi inflasi
Berusaha mencapai distribusi pendapatan dan kesejahteraan yang wajar Melanjutkan Islamisasi sistem perbankan dan meningkatkan image bank
Islam sebagai bank komprehensif dan memberikan layanan penuh Menjamin bahwa kredit yang tidak sehat akan di selesaikan oleh bank sesuai
dengan aturan perbankan yang berlaku. Mendorong tegaknya dan pengembangan portofolio kredit.
C. Instrumen Moneter yang di Pakai Sudan