Penentuan Status Gizi Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan refleksi dari apa

3. Kekurangan Vitamin

Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.

2.3.7. Penentuan Status Gizi Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan refleksi dari apa

yang kita makan sehari-hari. Status gizi dikatakan baik bila pola makan kita seimbang. Artinya, banyak dan jenis makanan yang kita asup harus sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila yang dimakan melebihi kebutuhan, tubuh akan menjadi gemuk. Sebaliknya, bila yang dimakan kurang dari yang dibutuhkan, tubuh bakal kurus dan sakit-sakitan. Kegemukan juga tidak berarti sehat karena dapat memacu timbulnya berbagai penyakit. Status gizi kurang atau status gizi lebih akan berdampak kurang baik terhadap kesehatan tubuh. Kedua keadaan yang ekstrem tersebut dinamakan status gizi salah. Status gizi seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain tingkat pendapatan, pengetahuan gizi yang dimiliki, serta budaya setempat Kompas, 2008. Departemen Kesehatan republik Indonesia mempromosikan pedoman umum gizi seimbang PUGS, yang lebih dikenal dengan 13 pesan dasar gizi seimbang, yaitu; 1. Mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam 2. Makanan yang dikonsumsi harus memenuhi kecukupan energi Universitas Sumatera Utara 3. Mengkonsumsi karbohidrat sebagai sumber setengah dari kebutuhan energi. 4. Batasi mengkonsumsi lemak dan minyak sampai seperampat dari kecukupan energi 5. Gunakan garam yang beryodium 6. Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi 7. Berikan ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan ASI Eksklusif 8. Biasakan Makan Pagi 9. Minum air bersih, aman, dan cukup jumlahnya 10. Lakukan olah raga dan kegiatan fisik secara teratur 11. Hindari minuman beralkohol 12. Mengkonsumsi makanan yang aman bagi kesehatan 13. Bacalah label pada bahan pangan yang dikemas. Ditjen Binkesmas, Depkes RI, 1995. Demi pemenuhan status gizi masyarakat, maka perlu diketahui penyebab kerusakan pangan dan resikonya untuk kesehatan. Berikut ini beberapa penyebab kerusakan bahan pangan; a Serangga perusak bahan pangan. Makanan yang telah terkontaminasi serangga akan tercemar oleh zat kimia dan mengalami kerusakan. b Enzim yang ada dalam bahan pangan yang bersumber dari mikroba atau sudah ada dalam bahan pangan, akan mengalami reaksi kimia dan biokimia yang dapat merusak struktur gizi dan merusak makanan. Universitas Sumatera Utara c Suhu pemanasanmemasak bahan pangan akan menyebabkan rusaknya struktur gizi, terutama kandungan protein denaturasi dan koagulasi. Herper, deaton, and Drisked, 1985. Berdasarkan dari laporan Food and Agricultural Organization FAO World Healt Organization WHO United Nation Union UNU tahun 1985. Batasan berat badan normal orang dewasa ditentukan berdasarkan nilai body mass index BMI. Di Indonesia istilah BMI diterjemahkan dengan Index Mass Tubuh IMT. IMT merupakan alat sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Maka mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapaiusia harapan hidup lebih panjang Supariasa, 2002. Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa berumur diatas 18 tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Cara menghitung IMT menggunakan rumus berikut ini: Kategori ambang batas IMT untuk Indonesia adalah seperti Tabel 6 berikut ini: Berat Badan Kg Berat Badan IMT = Tinggi Badan mxTinggi Badan m Universitas Sumatera Utara Tabel 6. Kategori Ambang Batas IMT Katagori IMT Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 17,0 – 18,5 Normal 18,5 - 25,0 Gemuk Kelebihan berat badan tingkat berat Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,0 - 27,0 27,0 Sumber: Supariasa 2002 Perlu ditekankan bahwa pemeriksaan tinggi badan pada lansia dapat memberikan nilai kesalahan yang cukup bermakna oleh karena terjadinya osteoporosis pada lansia yang akan berakibat pada kompresi tulang-tulang columna vertebra. Untuk itu para ahli sepakat bahwa sebagai gantinya tinggi badan dapat dipakai panjang rentang tangan armspan dalam penentuan indeks massa tubuh BMI dengan BMA body mass-armspam cukup tinggi yaitu 0,83 dan 0.81 untuk wanita dan pria dengan nilai p-0,001. Selain itu, triceps skinfold dan lingakar lengan atas tidak lagi akurat untuk menilai lemak pada lansia karena adanya perubahan distribusi lemak di dalam tubuh lansia Darmojo, 2004. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN

1. Kerangka Konsep

Kerangka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik perawatan lansia terhadap pemenuhan kebutuhan gizi di Panti Werda Tresna Abdi Dharma Asih Binjai. Ket : : Variabel yang diteliti Gambar 1. Kerangka Konsep Perawatan Lansia Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Gizi di Panti Werdha Tresna Abdi Dharma Asih Binjai. Perawatan Lansia terhadap Pemenuhan Kebutuhan Gizi MDR dan RDA Karakteristik perawatan Lansia: terhadap pemenuhan kebutuhan gizi lansia  Baik  Cukup  Tidak baik • Makanan yang bergizi dan seimbang • Olah raga teratur dan sesuai • Memeriksaan kesehatan secara teratur • Rekreasi Universitas Sumatera Utara