B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian ini diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah arus kas dari aktivitas operasi,
arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh baik secara simultan dan parsial terhadap terhadap volume perdagangan saham
pada perusahaan manufaktur yang terdafatar di Bursa Efek Indonesia?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas
pendanaan berpengaruh baik secara simultan dan parsial terhadap terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur yang terdafatar di Bursa
Efek Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, penelitian ini merupakan kesempatan yang baik untuk
menerapkan disiplin ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti kuliah dan tambahan pengetahuan tentang pengaruh informasi arus kas terhadap volume
perdagangan saham.
2.
Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan masukan untuk melakuakan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan arus
kas dan volume perdagangan saham
.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberi bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat
rasional. Laporan keuangan terdiri dari lima laporan utama yaitu laporan posisi keuangan balance sheet, laporan hasil usaha atau laba rugi perusahaan income
statement, laporan perubahan ekuitas pemilik the statement of owner’s equity, laporan arus kas cash flow statement, serta catatan atas laporan keuangan notes
of financial statement.
Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan SAK Alinea 12,13,14 2007: 3 tujuan laporan
keuangan adalah sebagai berikut; 12.Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menangkut posisi keuangan. Kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah bersar pemakai dalam mengambil
keputusan ekonomi.
13.Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum mengambarkan pengaruh
dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
14.Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen Stewardship atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber
daya yang dipercayakan padanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau dipertanggungjawabkan manajemen berbuat demikian agar
mereka dapat membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mungkin mencakup
Universitas Sumatera Utara
misalnya: keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti
manajemen.
2. Arus Kas a. Pengertian Arus Kas
Menurut PSAK No.2 Alinea 5 2007: 2.2, “arus kas cash flows adalah arus masuk dan arus keluar atau setara kas”.
Menurut Suwardjono 2002: 66 Arus kas adalah suatu proses, yaitu cara suatu perusahaan membangkitkan dan
menggunakan dana tunainya. Semua elemen yang mempengaruhi laba tercermin dalam statement laba-rugi. Akan tetapi statemen laba-rugi tidak
dapat memberi informasi mengenai kegiatan manajemen selama satu periode dalam mengelola kas. Agar seperangkat statement keuangan menjadi lengkap,
diperlukanlah informasi mengenai aliran kas perusahaan yang menggambarkan aliran kas masuk dan keluar perusahaan selama satu periode. Informasi ini
dituangkan dalam statement aliran kas statement of cash flows.
b. Tujuan dan Kegunaan Informasi Arus Kas 1. Tujuan Arus Kas
Menurut PSAK No.2 2007: 2.1 Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai
laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Tujuan Pernyataan ini adalah memberi informasi historis mengenai perubahan
kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun
pendanaan financing selama suatu periode akuntansi.
2. Kegunaan Informasi Arus Kas
Menurut PSAK No.2 Alinea 3 dan 4 2007: 2.1 03 Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain,
laporan arus kas dapat memberkan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan,
Universitas Sumatera Utara
struktur keuangan termasuk likuiditas dan solvabilitas dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi
dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setarakas dan
memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas mass depan future cash flows dari
berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh
penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.
04 Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, informasi arus kas
jugs berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan
antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.
3. Laporan Arus Kas a. Pengertian Laporan Arus Kas
Menurut Kieso dkk 2001: 372, “Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas dan perubahan bersih kas dari kegiatan operasi, investasi
serta pembiayaan perusahaan selama suatu periode, dalam bentuk yang dapat merekonsiliasi saldo kas awal dan akhir”. Laporan arus kas menurut IAI 2007
adalah laporan yang menunjukkan informasi mengenai kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan kas penerimaan dan pengeluaran atau satara kas
selama satu jangka waktu periode tertentu
b. Klasifikasi Laporan Arus Kas
Berdasarkan karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari setiap jenis kegiatan arus kas dikembangkan menjadi 3 bagian yaitu: arus kas dari aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan. Secara ringkas, arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan seperti yang dinyatakan dalam PSAK No 2 Alinea 12
sampai 16 2007: 2.4 adalah sebagai berikut ;
Universitas Sumatera Utara
Aktivitas Operasi
12 Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yangmenentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas
yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada
sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas
operasi masa depan.
13 Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada
umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
a penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;
b penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain;
c pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
d pembayaran kas kepada karyawan;
e penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan
premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya; f
pembayaran kas atau penerimaan kembali restitusi pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari
aktivitas pendanaan dan investasi; g
penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang dimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi
bersih. Arus kas yang menyangkut transaksi semacam itu merupakan arus kas dari aktivitas investasi.
14 Perusahaan sekuritas dapat memiliki sekuritas untuk diperdagangkan sehingga sama dengan persediaan yang dibeli untuk dijual kembali.
Karenanya, arus kas yang berasal dari pembelian dan penjualan dalam transaksi atau perdagangan sekuritas tersebut diklasifikasikan sebagai
aktivitas operasi. Sama halnya dengan pemberian kredit oleh lembaga
Universitas Sumatera Utara
keuangan juga harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, karena berkaitan dengan aktivitas penghasil utama pendapatan lembaga keuangan
tersebut. Aktivitas Investasi
15 Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas mass depan. Beberapa
contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
a pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud dan aset
jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri;
b Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan , serta aset
tidak berwujud dan aset jangka panjang lain; c
Perolehan saham atau instrument keuangan lain; d
Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta perlunasanya kecuali dilakukan oleh lembaga keuangan
e Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward
contracts,option contract, dan swap contract kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuktujuan perdagangan dealing or trading atau
apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan;
Aktivitas Pendanaan
16. pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim arus kas masa depan
oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
a Penerimaan kas dari emisi saham atau intrumen modal lainnya;
Universitas Sumatera Utara
bPembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan;
c Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek dan
pinjaman lainnya dPerlunasan pinjaman;
e Pembayaran kas oleh penyewa lessee untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan finance lease.
c. Penyusunan Laporan Arus Kas
Menurut PSAK No. 2 Alinea 172007:2.4 perusahaan harus melaporkan arus kas dengan menggunakan salah satu dari metode sebagi berikut :
1 Metode langsung : dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas
bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. 2
Metode tidak langsung : dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas,penangguhan atau
akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus
kas investasi atau pendanaan. Hal-hal penting yang harus diingat dalam penyusunan laporan arus kas yaitu :
a Neraca perusahaan memberikan informasi dasar. Dari informasi
tersebutlah laporan disusun. Informasi tambahan yang diperoleh dari analisa perkiraan spesifik juga termasuk.
Universitas Sumatera Utara
b Diperlukannya suatu analisis atas perkiraan laba ditahan. Kenaikan atau
penurunan bersih dalam laba ditahan tanpa suatu penjelasan adalah suatu jumlah yang tidak ada artinya dalam laporan itu, karena
merupakan pengaruh laba bersih, deviden yang diumumkan, dan penyesuaian periode sebelumnya.
c Laporan itu mencakup semua perubahan yang telah lewat melalui kas
atau yang mengakibatkan kenaikan atau penurunan kas. d
Pengurangan nilai, beban amortisasi, dan ayat “pembukuan” lainnya seperti penyusutan aktiva tetap tidak dipandang sebagaiarus masuk
ataupun arus keluar, sehingga tidak mempunyai pengaruh atas kas, akan tetapi sejauh dimasukkan ke dalam penentuan laba bersih, hal itu harus
ditambahkan kembali atau dikurangkan dari laba bersih untuk mendapatkan arus kas dari aktivitas operasi.
4. Volume Perdangan Saham
Informasi yang lengkap merupakan kunci pokok dan sangat mempengaruhi dalam memutuskan tindakan dalam seluruh aktivitas dibidang jual-beli saham di
bursa efek. Informasi misalnya profil perusahaan, informasi keuangan perusahaan dan sebagainya sangat mempengaruhi jumlah transaksi saham dan
sensitive terhadap terjadinya fluktuasi membuat para investor mampu mengantisipasi keadaan.
Kegiatan perdagangan saham tidak berbeda dengan perdagangan pada umumnya yang melibatkan penjual dan pembeli. Dari adanya perdagangan saham
yang terjadi maka akan menghasilkan volume perdagangan saham. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan jumlah transaksi saham atau volume saham yang diperjual belikan dapat berubah-ubah setiap hari. Tinggi rendahnya volume perdagangan saham
adalah penilaian yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti kinerja perusahaan, kebijakan direksi dalam investasi lain, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah,
tingkat pendapatan, laju inflasi, penawaran dan permintaan dan kemampuan analisa efek harga saham itu sendiri juga merupakan sebagian hal-hal yang
berpengaruh terhadap volume perdagangan saham dan masih banyak lagi faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini hanya menekankan pada analisa pengaruh volume perdagangan saham secara mikro yang dilihat adalah kinerjaprestasi perusahaan. Jadi bukan
pada faktor-faktor makro dalam artian pengaruh internal perusahaan seperti penggantian direktur, perubahan kebijakan manjemen dan pengaruh eksternal
seperti fluktuasi, ekonomi Negara, politik atau kebijakan pemerintah.
5. Pengaruh Informasi Arus Kas terhadap Volume Perdangan Saham
Menurut Syahrul, Nizar, M. Afdi dan Ardiyos 2000:14, “volume adalah jumlah total lembar saham komoditi yang diperdagangkan pada masa tertentu”.
Menurut Arifin2005:161 Tinggi rendahnya volume perdagangan saham sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor. Seperti faktor-faktor secara makro dalam artian pengaruh internal perusahaan seperti penggantian direktur, perubahan kebijakan
manajemen dan pengaruh eksternal seperti fluktuasi, laju inflasi, kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi negara bersangkutan. Volume perdagangan
saham juga dapat dipengaruhi secara mikro oleh kinerjaprestasi perusahaan, yang dalam penelitian adalah informasi dari laporan arus kas. Teori Price –
Volume Models mencoba menjelaskan fenomena bahwa volume perdagangan dan volatilitas harga secara sistematis lebih tinggi pada saat pasar baru dibuka
dan pada saat pasar mau ditutup. Model ini juga menyatakan bahwa kemunculan informasi publik memunculkan pola sistematik pada intraday
dan seasonal.
Universitas Sumatera Utara
B. Tinjau Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kemampuanprediksi laba dan arus kas adalah sebagai berikut :
1. Citra Julyana Sinaga 2009 yang berjudul “Pengaruh Dividend Payout
Ratio dan Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia BEI”.
2. Irwin Lah Nidi Fitra 2007 yang berjudul “Pengaruh Informasi Arus Kas
Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”.
3. Lena Tan Chooi Yen 1999 yang berjudul “pengaruh informasi arus kas
terhadap volume perdagangan saham di pasar modal ”. Secara lengkap keterangan mengenai tinjauan penelitian terdahulu dapat
dilihat pada tabel 2.1.sebagai berikut:
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun
Judul Variabel
penelitian Hasil penelitian
Lena 1999
pengaruh informasi arus kas terhadap
volume perdagangan saham
di pasar modal. Arus kas dari
aktifitas operasi ,arus kas dari
aktifitas investasi dan arus kas dari
aktifitas pendanaan
variabel independen
volume perdagangan
bahwa arus kas dari aktifitas operasi dan
arus kas dari aktifitas investasi memiliki
hubungan positif dan
Universitas Sumatera Utara
saham sebagai variabel dependen
signifikan dengan volume perdagangan
saham, dan arus kas dari aktifitas
pendanaan memiliki hubungan terbalik
negative dan signifikan dengan
volume perdagangan saham
Fitra 2007
Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap
Volume Perdagangan
Saham Pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta
Informasi arus kas sebagai
variabel independen
Volume Perdagangan
Saham sebagi variabel dependen
variabel arus kas pendanaan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel volume perdagangan
saham arus kas operasi dan
investasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel volume
perdagangan saham
Universitas Sumatera Utara
Citra 2009
Pengaruh Dividend Payout Ratio dan
Informasi Arus Kas Terhadap Volume
Perdagangan Saham Pada
Perusahaan Perbankan di Bursa
Efek Indonesia BEI
Dividend Payout Ratio dan
Informasi Arus Kas sebagai
variabel independen
Volume Perdagangan
Saham sebagi variabel dependen
dividend payout ratio arus kas aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan
tidak berpengaruh signifikan terhadap
volume perdagangan saham .
Arus kas aktivitas operasi berpengaruh
signifikan terhadap volume perdagangan
saham
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual