Pembuatan bokashi jerami Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L.) Akibat Pemberian Amandemen Bokashi Jerami Dan Pemupukan Spesifik Lokasi Pada Tanah Salin

Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan lahan Lahan yang digunakan adalah area persawahan yang tergolong tanah salin dengan tekstur liat, di daerah Kecamatan Percut Sei Tuan dengan pH = 8,2 dan DHL = 5,9 mmhos.cm -2 . Kriteria tanah salin diambil berdasarkan tipe luapan pasang air laut, di lahan yang mengalami intrusi air laut, tetapi tidak terluapi pasang besar dengan kedalaman air tanah 50 cm. Lahan dibersihkan dengan membabat semak dan membuang gulma yang tumbuh kemudian tanah dicangkul untuk membalik tanah. Cangkul kedua dilakukan 4 hari kemudian untuk menggemburkan dan menghaluskan tanah. Pada lahan sawah dibuat plot dengan ukuran masing-masing 2 x 3 m, terdapat 36 plot sesuai dengan jumlah kombinasi perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Jarak tanam 25 x 30 cm, jumlah tanaman perplot 80 tanaman dengan sampel destruktif sebanyak 5 tanaman dan sampel non destruktif sebanyak 5 tanaman yang diambil secara diagonal pada luasan 1 x 1 m.

2. Pembuatan bokashi jerami

Bokashi jerami adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik jerami padi dengan teknologi EM4 Effective Microorganisms 4. Keunggulan penggunaan teknologi EM4 pada jerami dapat mempercepat pengomposan dalam waktu yang relatif singkat 3 minggu dibandingkan dengan cara konvensional. Bahan pembuatan bokashi adalah jerami padi setelah panen satu bulan dipotong-potong dengan ukuran sekitar 5-10 cm. Lalu ditambahkan dedak dan sekam Universitas Sumatera Utara lalu dicampur merata di atas lantai. Perbandingan bahan jerami : sekam padi : dedak adalah 10 : 10 : 0,5. Untuk membuat 200 kg bokasi jerami dibutuhkan sebanyak 300 kg jerami padi, 300 kg sekam padi dan dedak sebanyak 15 kg. Kebutuhan kompos jerami berdasarkan dosis pemberian kompos jerami 3 tonha Zulham, 2006; Hardiatmi, 2006. Selanjutnya dibuat larutan dari EM4 10 ml, molasses gula 10 ml dua sendok makan gula dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml : 1 liter air untuk membuat 10 kg bahan kompos. Maka untuk membuat 600 kg bahan bokashi dibutuhkan 60 liter larutan dengan volume EM4 = 60 ml, molases = 60 ml dan air sebanyak 59,9 liter. Bahan larutan disiramkan secara bertahap di atas campuran jerami hingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang kandungan air sekitar 30. Adonan tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam polibeg hitam dengan muatan 30 kg lalu bagian atas polibeg diikat dengan tali, diletakkan di teras agar tidak terkena hujan dan panas matahari langsung. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40- 50˚C. Jika suhu bahan melebihi 50˚C, tali penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya ditutup kembali. Setiap tiga hari dilakukan pembalikan adonan, penambahan airEM4 dan urea jika bahan adonan kurang panas. Setelah 3 minggu diperoleh bokashi yang telah jadi. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan Universitas Sumatera Utara aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan bokashi gagal.

3. Penaburan Bokashi