Kerangka Berpikir DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

dengan populasi penelitian kelas IX. Sampel yang diambil kelas IX-E sebagai kelas eksperimen dan kelas IX-C sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes pilihan ganda sebanyak 11 soal untuk mengukur efektivitas pembelajaran sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran serta lembar observasi guru. Data yang diperoleh dari hasil tes diolah dengan uji statistik yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Dari hasil uji hipotesis ternyata bahwa metode pembelajaran kelompok dalam kegiatan pembelajaran partisipatif secara signifikan lebih efektif dibanding dengan metode lain. 38 SUPENO MARTADI, Perbedaan Model Pembelajaran Partisipatif Dan Konvensional Dalam Hal Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Elektronika Digital dan Komputer Pada Siswa Kelas I SMKN IV Bandung. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal prestasi belajar siswa yang mendapat model pembelajaran Partisipatif dengan siswa yang mendapat model pembelajaran konvensional. Dengan adanya perbedaan ini maka dapat dikatakan bahwa prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Partisipatif lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model konvensional. 39

C. Kerangka Berpikir

Peran guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sangatlah penting. Tidak akan berarti bila pendidikan tanpa guru. Guru menjadi salah satu factor suksesnya kegiatan belajar mengajar di sekolah sekaligus sebagai actor utama dalam menyampaikan pesan atau informasi. Guru sebagai fasilitator akan menjadi penentu dalam proses pembelajaran. Proses mengajar yang dilakukan guru sangat penting bagi keberlangsungan pembelajaran. Guru menjadi pengatur kelangsungan pembelajaran dalam rangka 38 Lina Yuliana, “Implementasi Metode Pembelajaran Kelompok dalam Kegiatan Pembelajaran Partisipatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP”. dalam http:digilib.upi.edupascaavailable etd‐0428108‐124226 2 November 2011 39 Supeno Murtadi, “Perbedaan Model Pembelajaran Partisipatif dan Konvesional dalam Hal Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Elektronika Digital dan Komputer pada Siswa Kelas I SMKN IV Bandung”. dalam http:digilib.upi.edupascaavailableetd.0610110‐113844 2 November 2011 memberikan pengajaran di dalam kelas. Guru mengumpulkan pelajaran agar siswa bisa mendapatkan hasil belajar yang baik. Guru membantu siswa untuk menemukan masalahnya, memecahkan masalah, serta mampu mengamalkan pelajaran dalam kehidupannya sehari-hari. Guru mewujudknanya dengan metode pembelajaran yang tepat dalam proses transfer ilmu. Mengajar adalah cara guru untuk menyampaikan apa yang akan ditransferkan. Melalui mengajar lah siswa akan mendapatkan ilmu. Jika guru mengajar dengan baik melalui pendekatan, model, dan metode yang tepat, tentunya hasil belajar pun akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Sebaliknya jika proses mengajarnya tanpa memperhatikan pendekatan, model dan metode pembelajaran kemungkinan besar hasil belajar yang diinginkan tidak sebaik yang menggunakannya. Biologi sebagai ilmu yang terdiri dari konsep-konsep dan teori-teori yang membutuhkan pemahaman yang mendalam, maka pendekatan pembelajaran merupakan salah satu metode pembelajaran yang bermanfaat. Biologi juga dikatakan sebagai ilmu terapan, yaitu ilmu yang dapat langsung dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa yang belajar biologi bisa langsung menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mempermudah proses pembelajaran maka pembelajaran partisipatif menjadi salah satu model yang akan memberikan kemudahan dalam penyerapan konsep biologi. Pembelajaran partisipatif mengikutsertakan siswa untuk benar- benar memahami konsep yang dirancang guru untuk diterima siswa sesuai dengan yang diinginkan oleh siswa tersebut. Dengan belajar partisipatif maka siswa akan menentukan proses belajarnya sendiri dengan keinginannya. Karena siswa sendiri yang menetukan iklim pembelajarannya, siswa diikutsertkan dalam proses pembuatan rencana, proses bahkan evaluasi proses pembelajarnya. Peran guru hanya sebagai teman yang menemani siswanya sesuai dengan keinginan siswa. Agar pembelajaran partisipatif dalam pembelajaran biologi menjadi maksimal maka perlu adanya langkah-langkah yang teratur antara lain : Melakukan asesmen kebutuhan belajar, memilih pokok bahasan, mengenali karakteristik peserta didik, mengidentifikasi materi, merumuskan tujuan belajar, merancang kegiatan pembelajaran, memilih alat bantu, menentukan fasilitas dan sumber lain, mempersiapkan evaluasi proses dan hasil, melaksanakan test. Singkatnya dengan menggunakan pembelajaran partisipatif, siswa akan lebih baik dalam memahami konsep biologi yang diberikan serta mampu menggunakannya dalam memecahkan persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran partisipatif menekankan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan teknik pembelajaran yang variatif sehingga siswa terhindar dari rasa jenuh dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan menerapkan model pembelajaran partisipatif peningkatan hasil belajar lebih tinggi dan dapat mencapai ketuntasan belajar untuk materi pokok tumbuhan jika dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran konvensional.

D. Perumusan Hipotesis